Tetua Fu
Tetua Fu
"Hanya sedikit." Murong Hui tidak berniat menjelaskan lebih lanjut. Sebaiknya Sima You Yue tidak tahu banyak tentang persekongkolan tersebut.
Mendengar jawaban Murong Hui, Sima You Yue tahu kalau Murong Hui agak sakit hati, jadi ia berhenti bertanya lebih jauh dan lanjut mempelajari bahan ramuan di hadapannya.
"Guk, guk, guk!"
Hitam Kecil bangkit berdiri dari lantai, lalu menggigit ujung roknya.
"Tidak, terlalu berbahaya di luar, kau tidak boleh keluar. Jadilah anak yang baik, kemarilah dan makan ini."
"Guk, guk, guk!"
"Tidak boleh protes!"
Hitam Kecil menangis dalam hati.
Sambil menunggu Murong Hui menyelesaikan permainan catur, Sima You Yue sudah menyempurnakan semua bahan ramuan yang ada di depannya dan memasukkannya ke dalam mulut Hitam Kecil. Pertarungan di luar juga sudah berakhir.
Ia bangkit berdiri, lalu mengelus kepala Hitam Kecil. Hitam Kecil langsung jadi bersemangat.
"Ayah, aku tidak mau terlibat dalam sisa masalah ini. Jangan lupa kabari aku tentang kapan kita akan pergi untuk mencari lapisan bijih."
"Baiklah. Masalah ini bisa selesai berkatmu," kata Murong Hui dengan penuh terima kasih.
Tanpa Sima You Yue, ia pasti sudah mati kehabisan darah.
Sima You Yue tersenyum, lalu berjalan keluar bersama Hitam Kecil. Darah hitam berceceran di mana-mana, baunya busuk sekali.
"Guk, guk, guk!"
"Baunya benar-benar tidak enak."
"Guk, guk, guk!"
"Yah, aku tidak akan memberimu makan banyak bahan ramuan lagi nanti."
"Guk, guk, guk!"
"Aku tahu, tak kan kuberikan lagi padamu. Sayang sekali, kalau Tujuh Kecil ada, dia pasti senang sekali melahap semua bahan ramuan itu."
"Guk, guk, guk!"
Ada beberapa pengawal di pelataran yang membersihkan kekacauan tersebut. Mendengar percakapan antara seorang manusia dan seekor anjing, tanpa sadar mereka langsung melirik Sima You Yue.
Mereka sudah dengar percakapan antara Murong Lin dan kepala pelayan kedua. Kali ini, tanpa kemampuan pengobatan Sima You Yue, tidak bisa dibayangkan akan bagaimana jadinya. Sekarang, tidak ada yang berani membenci Nona Muda lagi.
Beberapa hari kemudian, Murong Hui sudah menindaklanjuti masalah tersebut. Ketika ia muncul di depan semua orang tanpa terluka sama sekali, kemuraman yang menyelubungi Kediaman Adipati pun sirna.
Berkat pengaturan Murong Hui, kecuali orang-orang di Kediaman Adipati, tidak ada orang lain yang tahu kalau Kediaman Adipati telah mengalami kejadian yang seberbahaya itu, apalagi tentang peran Sima You Yue dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Hari ini, Kediaman Adipati menyambut seorang lelaki tua, yang belum pernah terlihat sejak awal.
Melihat Murong Hui, Tetua Fu langsung memohon maaf, "Adipati, aku dibawa ke luar kota. Aku tidak ada di kota waktu kau sangat membutuhkanku. Aku meninggalkanmu di tengah kesulitan. Maafkan aku, Adipati!"
Murong Hui membantu menopang Tetua Fu untuk bangkit berdiri, lalu berkata, "Aku tidak bisa menyalahkan Tetua Fu atas masalah ini, dan kau tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri."
"Kudengar waktu itu kau diracun, dan para tabib tidak bisa apa-apa. Aku penasaran, siapa yang menyelamatkanmu waktu itu?" tanya Tetua Fu.
Senyum di wajah Murong Hui kaku untuk sesaat, tetapi kekakuannya langsung sirna dan Tetua Fu tidak melihatnya. Ia tersenyum dan berkata, "Sebenarnya, aku tidak diracun. Orang-orang itu hanya mengabarkan berita yang salah."
"Kau tidak diracun?" Tetua Fu tercengang. "Lalu, kenapa kau mengirim orang untuk mencariku?"
"Luka-lukaku kelihatan parah, jadi aku mau minta Tetua Fu untuk memeriksanya," jawab Murong Hui. "Pasti mereka salah menyampaikan berita. Kalau tidak, dengan tidak adanya Tetua Fu, bagaimana mungkin aku bisa selamat?"
"Benarkah? Tidak ada racun?" Tetua Fu belum percaya.
"Benar." Murong Xi mengangguk dengan pasti. "Kenapa? Tetua Fu tampaknya khawatir sekali kalau aku diracun?"
"Aku memang khawatir sekali." Tetua Fu mengaku. "Aku mendengar kabar itu waktu aku kembali ke kota. Aku terus merasa bersalah karena tidak bisa membantu Adipati. Setelah tahu kalau kau sama sekali tidak diracun, aku lega."
"Terima kasih, Tetua Fu, atas perhatianmu." Murong Hui tersenyum.
"Karena Adipati baik-baik saja, aku tidak akan mengganggumu lagi." Tetua Fu mengucapkan beberapa patah kata, lalu pengawal mengantarnya keluar.
Saat memandang Tetua Fu, tatapan mata Murong Hui berangsur-angsur mendingin. Ia berkata pada Murong Lin yang ada di sampingnya, "Utus orang untuk memeriksanya, siapa yang berhubungan dengannya akhir-akhir ini. Selain itu, utus orang untuk mengikutinya dan mengawasi setiap gerak-geriknya."
"Ya, Tuan." Murong Lin pergi setelah menerima perintah tersebut.
"Ayah, siapa sebenarnya Tetua Fu itu?" tanya Sima You Yue setelah ia keluar dari pintu lain.
Sebelum Tetua Fu datang, Sima You Yue sedang berunding dengan Murong Hui tentang pencarian lapisan bijih. Ketika ia dengar kalau Tetua Fu datang, ia pergi untuk menghindar sementara, tetapi ia tidak menyangka kalau ia akan mendengar percakapan macam itu.
Menilai perkataan Tetua Fu barusan, reaksi Tetua Fu terhadap fakta kalau Murong Hui tidak diracun sangat aneh sampai membuat orang bisa mengendus ada yang tidak beres!
"Tetua Fu menjabat sebagai tabib di istana kerajaan. Karena alasan tertentu, dia meninggalkan istana dan tiba di Kota Luas. Dia guru Pangeran Kecil, jadi kedudukannya tinggi. Bahkan Pangeran juga memuji keterampilan pengobatannya, dan orang-orang bahkan lebih mengaguminya," jelas Murong Hui pada Sima You Yue.
"Apa Pangeran Kecil-kah yang mau membunuh Ayah?" tanya Sima You Yue.
"Tidak." Murong Xi menggeleng. "Pangeran Kecil itu putra Pangeran yang paling dihormati, dan dia sudah bertekad untuk jadi Pangeran berikutnya. Aku setia pada Pangeran, jadi tidak ada konflik kepentingan antara aku dan dia."
"Kalau begitu, berarti ada orang lain yang menyuapnya dan coba menyingkirkanmu, orang yang tidak tahu tentang masalah saat ini," tebak Sima You Yue. "Siapa yang paling mungkin punya banyak putra dari Pangeran?"
"Ada beberapa kemungkinan," jawab Murong Hui. "Perihal siapa yang paling mencurigakan, orang yang paling iri terhadap takhta belum tentu pelakunya."
Sima You Yue setuju. Beberapa orang biasanya terlihat tidak menonjol, tetapi pepatah berbunyi: tong kosong nyaring bunyinya. Siapa tahu dalang masalah ini telah melakukan semuanya dengan diam-diam.
"Ayah, karena Tetua Fu itu guru Pangeran Kecil, kau tidak bisa membunuhnya begitu saja. Karena, bahkan seorang pengkhianat pun pasti tetap bisa membuat hati Pangeran Kecil sedih. Kalau kau sudah punya bukti yang meyakinkan, beri tahu Pangeran Kecil," sarannya.
Karena Murong Hui sudah dikhianati, sebaiknya biarkan ia sendiri saja yang menyelesaikan masalah tersebut.
Ia mengangguk. "Rencanaku juga begitu."
"Kalau begitu, kapan kita akan cari lapisan bijih?" tanya Sima You Yue.
"Lusa."
"Ayah, kalau kau menemukan lapisan bijih, izinkan aku membuka potensinya."
"Kau?"
"Yah, aku belum pernah melihat lapisan bijih Alam Hantu jadi aku mau mempelajarinya. Kalau ternyata aku tidak bisa, minta Master Pencari Roh yang melakukannya, bagaimana?"
Murong Hui agak khawatir kalau Sima You Yue akan mengacaukan situasi dan merusak lapisan bijih. Namun, ia hanya ragu selama beberapa detik, lalu menyetujuinya.
"Silakan, kalau kau mau, tetapi jangan sampai kau rusak lapisan bijihnya," desaknya.
"Terima kasih, Ayah! Kalau begitu, aku mau pulang dan bersiap-siap!" Setelah bicara, Sima You Yue pergi dengan gembira.
Memandang punggung Sima You Yue yang ceria, Murong Hui tertawa. "Sepertinya dia yakin sekali dia bisa menemukan lapisan bijih." Namun, kenapa ia begitu percaya pada Sima You Yue?