Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Mimpi Kecil Bangun



Mimpi Kecil Bangun

Melihat lengannya yang menghitam gara-gara barusan tersengat listrik, Yuan Yan menyeringai, lalu dengan cepat mengeluarkan pil untuk ia minum.     

"Petirnya kuat sekali." Ia mengembuskan napas. "Mo Zhi, tadi itu Binatang Roh neraka macam apa?"     

"Aku juga belum pernah melihatnya. Tidak ada catatan tentangnya di buku-buku," jawab Mo Zhi. "Namun, kurasa dia bukan Binatang Roh neraka dari Alam Hantu. Tidak ada Binatang Roh neraka yang beratribut petir di Alam Hantu."     

"Bukan dari Alam Hantu? Dari mana dia bisa dapat Binatang Roh kontrak macam itu?" tanya Yuan Yan dengan kaget.     

"Mungkin dari orang dari luar, atau Murong Hui yang mendapatkannya dari suatu tempat." Mo Zhi tahu kalau Sima You Yue pasti membawa Ungu Kecil dari dunia manusia, tetapi ia tidak mau membocorkan siapa Sima You Yue sebenarnya.     

"Anjing neraka di sebelahnya juga bukan anjing neraka biasa. Tampaknya Murong Xi telah mengalami beberapa hal selama dia meninggalkan Kota Luas!" komentar Yuan Yan. "Mungkinkah pengalaman-pengalamannya itu telah mengubah sifatnya?"     

"Mungkin," jawab Mo Zhi. "Kalau begitu, kita tidak perlu mengkhawatirkan keselamatannya. Bukannya kau sedang mencari ganoderma hitam? Mumpung kita di sini, ayo kita cari."     

"Baiklah."     

Mereka telah mengikuti Sima You Yue dari kejauhan sejak dari lembah sampai ke situ. Tadi mereka hampir keluar untuk menunjukkan diri ketika mereka melihat ada begitu banyak Serigala Yin Neraka. Setelah tahu kalau ia punya Binatang Roh neraka yang begitu kuat, mereka pun bisa dengan tenang melakukan urusan mereka sendiri.     

Sima You Yue membawa Murong Hui ke pinggiran wilayah dalam Lembah Sungai Bulan dan tiba di sebuah bukit yang tidak mencolok.     

"Ayah, ini tempatnya," katanya sambil menunjuk ke bukit kecil tersebut.     

"Ada lapisan bijih di sini?" Master Pencari Roh yang mengikuti mereka tidak percaya. "Bukit ini tidak punya karakteristik lapisan bijih. Bagaimana mungkin bisa ada lapisan bijih di sini?"     

"Permukaan batu ini berbeda dari biasanya, jadi orang tidak bisa tahu kalau ada lapisan bijih di sini. Namun, kalau kita gali sedalam beberapa puluh meter, kita pasti bisa menemukan bijih di bawah," jawab Sima You Yue dengan tegas.     

"Kalau memang benar ada lapisan bijih, dengan ukuran bukit sekecil itu, seharusnya tidak mungkin ada banyak bijih, kan?"     

"Bukan hanya bukit ini, lapisan bijihnya membentang sejauh puluhan ribu kilometer. Hanya saja itu tersembunyi di bawah tanah," kata Sima You Yue. "Kalau kau tidak percaya, kau bisa pergi lebih jauh ke arah ini sejauh sepuluh ribu kilometer untuk memeriksa kebenarannya. Namun, itu sudah berada jauh di bagian wilayah dalam, jadi berhati-hatilah."     

"…."     

Kalau Sima You Yue tahu bahwa itu terletak jauh di tengah-tengah wilayah dalam, bagaimana mungkin mereka bisa masuk untuk menyelidiki!     

"Beri tahu Murong Lin kalau kita sudah menemukan lapisan bijih. Suruh dia kirim orang ke sini." Murong Hui memberi tahu ajudannya.     

"Ya, Adipati." Ajudannya menerima pesan tersebut. Ia masih sangat memanjakan Nona Muda, ia sama sekali tidak meragukan kata-kata Nona Muda. Kalau ternyata tidak ada lapisan bijih di situ, berarti mereka telah buru-buru ke situ dengan sia-sia? Itu juga akan membuat keluarga lain khawatir dan menimbulkan masalah bagi Kediaman Adipati.     

Melihat si ajudan pergi, Sima You Yue berkata pada Murong Hui, "Ayah, Ayah sudah janji kalau aku boleh membuka potensi lapisan bijih ini."     

"Ayah masih ingat, silakan kau buka," kata Murong Hui. Master Pencari Roh di sampingnya hendak menghentikan Sima You Yue, tetapi ia memelototinya.     

"Terima kasih, Ayah!" Sima You Yue menggendong Ungu Kecil, duduk di atas punggung Hitam Kecil, lalu berlari menuju bukit seorang diri.     

"Adipati, Nona masih sangat muda, dia tidak tahu banyak tentang urusan mencari roh, kalau kau benar-benar membiarkannya pergi begitu saja, apa dia akan …." kata Master Pencari Roh dengan khawatir.     

"Aku punya pertimbangan sendiri," kata Murong Hui.     

Si Master Pencari Roh mau bilang apa lagi? Ia langsung bungkam mendengar jawaban Murong Hui.     

Nona Muda itu memang kesayangan Adipati! Jangankan memberinya lapisan bijih untuk ia mainkan, bahkan kalaupun Adipati memberinya seluruh kadipaten untuk ia mainkan, Adipati tidak akan merasa tertekan! Mereka bodoh karena berani-beraninya ikut angkat bicara perihal Nona Muda, Nona Muda sama sekali tidak bisa disentuh!     

Sima You Yue pergi ke belakang bukit, memastikan yang lainnya tidak bisa melihat mereka, lalu mengeluarkan Mi Er.     

"Kuserahkan sisanya padamu!" kata Sima You Yue. "Kau harus lebih tenang, jangan rusak lapisan bijih ini, ini penting sekali untuk ayahku."     

"Jangan khawatir, aku tahu batas." Mi Er berubah wujud menjadi Sima You Yue, kemudian menyuruh Sima You Yue masuk ke dalam Pagoda Roh, lalu mulai bergerak seorang diri.     

Sima You Yue tahu kalau Mi Er bisa membuka potensi lapisan bijih dengan sangat mudah. Setelah masuk ke dalam Pagoda Roh, ia tidak lagi memperhatikan dunia luar, ia pergi melihat para Binatang Roh-nya yang sedang tidur.     

Karena Pagoda Roh telah diperbaiki, sekarang kondisi para Binatang Roh-nya terlihat jauh lebih baik dan bulu mereka berkilau. Ia mendekati mereka, ia merasa kalau mereka sedang memulihkan diri dengan cepat. Seharusnya tak lama lagi mereka pasti bisa bangun satu demi satu.     

Ia berjalan mendekat, menyandarkan kepalanya di kepala Mimpi Kecil, dan dengan lembut menyentuh wajah Mimpi Kecil. "Kapan kalian semua akan bangun? Meskipun Ayah memperlakukanku dengan baik sekali, dan ada Hitam Kecil bersamaku, aku masih merasa kesepian karena kalian semua tidak di sisiku. Aku kangen sekali dengan kalian semua."     

"Yue Yue." Terdengar panggilan yang sangat pelan, yang membuat tubuhnya gemetar.     

"Mimpi Kecil? Mimpi Kecil, kau kah itu? Apa kau sudah bangun?" Ia mengangkat kepalanya dari kepala Mimpi Kecil, lalu menatap Mimpi Kecil dengan gugup. Melihat mata Mimpi Kecil perlahan terbuka, air matanya pun diam-diam meleleh.     

"Yue Yue." Mimpi Kecil menjulurkan lidahnya untuk menjilat air mata yang mengalir di wajah Sima You Yue.     

"Mimpi Kecil, kau sudah bangun, kau benar-benar sudah bangun." Sima You Yue memeluk Mimpi Kecil dengan penuh semangat.     

Mimpi Kecil berubah wujud jadi dewasa, mengulurkan tangan, lalu memeluk Sima You Yue. Ia menepuk punggung Sima You Yue dengan pelan, lalu berkata, "Yah, aku sudah bangun. Yue Yue, kau tidak akan sendirian lagi."     

"Maaf, akulah yang membuatmu tertidur." Rasa bersalah dalam hati Sima You Yue tak lagi tertahankan, ia mulai menangis dengan tak terkendali.     

"Tidak apa-apa, Yue Yue. Kami tidak menyalahkanmu. Kalau kau menangis begini, kau malah membuat mereka semua mengkhawatirkanmu dalam tidur nyenyak mereka!" hibur Mimpi Kecil. "Meskipun kami belum bangun, kami masih bisa merasakan kalau kau belum terlalu bahagia akhir-akhir ini. Walaupun kau tersenyum, hatimu tidak bahagia untuk sesaat. Hatimu telah tenggelam dalam kesedihan. Yue Yue, kami semua sangat menyayangimu."     

Sima You Yue juga tahu kalau ia tidak bahagia. Sejak ia bangun dan melihat semua Binatang Roh-nya tertidur, ia tenggelam dalam rasa bersalahnya sendiri. Jadi, ia tidak bisa sepenuhnya menyatu ke dalam kehidupan barunya di Alam Hantu, jadi ia berkultivasi dengan putus asa. Bukan hanya untuk menyelamatkan ibunya, tetapi juga untuk secepatnya bisa membangunkan Binatang Roh-nya.     

Selama ini ia memendam rasa bersalahnya, tetapi rasa bersalahnya langsung tercurah begitu Mimpi Kecil bangun.     

"Yue Yue, kami semua sayang padamu, dan kami mau melihatmu bahagia," kata Mimpi Kecil. "Kami sudah melihat upayamu, jangan salahkan dirimu sendiri. Mulai sekarang aku akan menemanimu."     

"Ya." Sima You Yue sangat terhibur dengan kehadiran Mimpi Kecil. Wajahnya memerah.     

"Sebenarnya, kau tidak perlu terlalu mengkhawatirkan kami semua. Aku sudah bangun, dan tak lama lagi seharusnya mereka juga pasti bangun." Mimpi Kecil terus menghiburnya.     

Merasakan kondisi Sima You Yue sebelum Mimpi Kecil bangun, mereka sangat khawatir. Untungnya, ketika Mimpi Kecil bangun, Mimpi Kecil langsung bisa membantunya.     

"Omong-omong, kenapa kau bangun sebelum mereka?" Sima You Yue menyeka air matanya, mencoba menenangkan diri.     

Mimpi Kecil bukanlah yang terkuat, tetapi kenapa ia bisa bangun lebih dahulu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.