Membangun Hubungan yang Lebih Dekat dengan Kakek
Membangun Hubungan yang Lebih Dekat dengan Kakek
"Yah, ada sesuatu yang perlu kukerjakan," jawab Sima You Yue. "Seharusnya aku tidak akan lama. Kalian harus jaga tempat ini, tidak ada seorang pun yang boleh menghancurkan Istana Taruna."
"Putri Muda, izinkan kami ikut denganmu," pinta Yang Hui.
"Tidak, lukamu belum sembuh total, dan aku tidak bisa membawa banyak orang ke tempat yang kutuju."
"Kau mau pergi ke mana, Putri Muda?" tanya Xi Yu.
"Klan Mo," jawab Sima You Yue. "Di sana aman, jadi kalian tidak perlu khawatir."
"Kalau begitu, kami tunggu kepulangan Putri Muda di sini." Xi Yu dan yang lainnya mengerti kalau keputusannya tidak akan berubah. Sifatnya itu mirip sekali dengan Putri. Karena ia sudah memutuskan untuk tidak membawa mereka, itu tidak akan bisa diubah.
"Baiklah, kalian tetap di sini untuk menjaga rumah kalian dan menungguku kembali," katanya sambil mengangkat cangkirnya. "Kalian tidak perlu pikirkan hal-hal lain. Ayo bersulang dan rayakan apa yang membuat kita senang!"
"Ya, Selir Hantu terpaksa menelan kekalahan bodohnya sendiri berkat Putri Muda, kita harus benar-benar merayakannya!"
"Ayo, bersulang!"
….
Keesokan paginya, ia pergi menemui Raja Hantu.
Sebelum ini, Raja Hantu sedang kultivasi tertutup, tetapi Di Zhe mengganggunya. Kemudian, ia pergi untuk membawa Sima You Yue pulang ke istana. Setelah mengurus dengan beberapa hal, ia kembali berkultivasi tertutup. Kecuali saat Sima You Yue memanggil kilat kesengsaraan, ia tidak pernah keluar.
Sima You Yue datang ke tempat kultivasi tertutup Raja Hantu untuk pertama kalinya. Dua pengawal yang sebelumnya menghentikan Di Zhe-lah yang sekarang sedang berjaga di luar. Melihat Sima You Yue datang mendekat, salah seorang pengawal agak membungkuk. "Putri Muda."
"Apa kakekku sedang berkultivasi tertutup?" tanya Sima You Yue.
"Ya. Namun, ia tidak dalam kultivasi tertutup yang tidak boleh diganggu. Kalau kau mencarinya, kami bisa memberi tahu Raja Hantu," jawab salah seorang pengawal.
"Kalau begitu, aku harus minta tolong bantuan kalian." Sima You Yue tersenyum pada keduanya. Ia berdiri menunggu di sana.
Orang yang berbicara itu pun berbalik dan masuk. Pengawal satunya diam-diam menatap Sima You Yue yang sedang memandang ke pelataran. Ia merasa Sima You Yue berbeda dari apa yang ia bayangkan.
Orang yang mampu membuat keributan besar macam itu ternyata merupakan orang yang sangat sopan.
Setelah beberapa saat, pengawal yang tadi masuk pun keluar dari ruangan dan berkata pada Sima You Yue, "Puteri Muda, silakan."
"Terima kasih." Sima You Yue agak mengangguk dan mengikuti si pengawal masuk.
Si pengawal membawa Sima You Yue masuk, lalu pergi keluar, melanjutkan penjagaan gerbang bersama pengawal satunya.
"Putri Muda ini memang beda."
"Memang beda sekali dari para putri dan pangeran lainnya."
"Pantas saja Raja sangat menyukainya. Semua orang langsung ditolak masuk, hanya dia yang boleh masuk."
"Putri Muda pasti punya masa depan yang terbentang luas!"
Melihat tingkah lakunya barusan, dan mengingat apa yang sudah ia lakukan sebelumnya, kualitasnya pasti tidak kalah bagus dibanding Putri Kegelapan.
Ia masuk ke dalam ruang latihan Raja Hantu. Ruangan tersebut kosong melompong dan tidak banyak dekorasi. Ketika ia masuk, ia melihat Raja Hantu sedang duduk di atas mimbar latihan.
"Kakek." Sima You Yue membungkuk dengan hormat.
Raja Hantu menatap Sima You Yue, matanya samar. "Kau datang menemuiku, ada apa?"
"Kakek, aku mau pergi keluar istana." Sima You Yue langsung menyatakan tujuannya.
"Untuk apa kau keluar?"
"Sepupu bilang sesuatu terjadi pada Klan Mo. Aku mau melihatnya langsung," jawab Sima You Yue. "Kau kan tahu, hubunganku dengan Mo Yu cukup baik. Mo Yu memperlakukanku dengan baik di dunia manusia dan waktu aku pertama kali tiba di Alam Hantu. Jadi, wajar kalau aku juga peduli pada mereka. Sekarang mereka sedang dalam masalah, tentu aku mau lihat apa ada sesuatu yang bisa kulakukan untuk membantu mereka."
"Apa kau tahu kalau kau sekarang adalah Putri Alam Hantu dan karena aku sendiri yang membawamu pulang, itu menunjukkan kalau setiap gerakanmu mewakili aku?" tanya Raja Hantu.
Sima You Yue menengadah dengan terkejut. Kedudukannya tinggi sekali? Ia benar-benar bisa mewakili Raja Hantu?
Melihat rasa terkejut di mata Sima You Yue, Raja Hantu terkekeh. "Kalau kubilang ya, maka ya."
Sima You Yue memanyunkan bibir. Apa sih? Bukannya ini namanya Kakek sedang menggodanya?
Tidak mungkin! Ia menatap Raja Hantu dengan terkejut, bukannya itu yang Raja Hantu maksud?
Raja Hantu hanya menatap Sima You Yue tanpa mengucapkan apa-apa. Namun, ia membuat Sima You Yue mengerti kalau memang itulah yang ia maksud.
Ia menyerahkan hak tertinggi pada Sima You Yue!
"Apa Kakek tidak takut kalau aku akan menyalahgunakan hak yang kau serahkan padaku ini?" tanya Sima You Yue.
"Kalau demikian, maka terjadilah apa yang seharusnya terjadi," gumam Raja Hantu. Melihat Sima You Yue masih agak bingung, ia berkata lagi, "Pergilah kalau kau mau pergi, dan bawa lebih banyak orang."
"Aku tidak terbiasa bawa banyak orang," kata Sima You Yue.
"Kalau begitu, perintahkan mereka untuk diam-diam ikut. Tidak pergi, atau pergi dengan banyak orang, kau pilih."
Raja Hantu sudah berkata demikian, artinya keputusannya tidak bisa diubah. Untuk bisa pergi, Sima You Yue harus memilih.
"Kalau begitu, kau minta mereka agak bersembunyi, jangan sampai ketahuan olehku. Kalau tidak, akan kuusir mereka." Ia juga berkompromi.
Karena dari dahulu ia menyimpan banyak sekali rahasia, ia tidak suka kalau ada terlalu banyak orang asing bersamanya, dan sekarang ia sudah terbiasa dengan cara ini.
"Han Feng dan Han Shan akan menyiapkan semuanya untukmu," kata Raja Hantu.
Ia tidak tahu siapa Han Feng dan Han Shan, tetapi selama tidak ada orang yang muncul untuk mengganggunya, ia tidak peduli siapa pun mereka.
"Kalau begitu, aku pulang dahulu untuk siap-siap," katanya. Kemudian, ia memberi hormat, berbalik, lalu pergi. Saat ia mendekati pintu, ia berhenti, berbalik, dan berkata, "Kalau tao langit hari ini tidak lengkap, walaupun kau mau naik peringkat jadi Kaisar, kau tetap tidak akan mendapatkan pengakuan tao langit. Kalau kau mau jadi Kaisar, kau harus cari cara lain."
Raja Hantu memperhatikan kepergian Sima You Yue, tetapi tidak ia menyangka Sima You Yue tiba-tiba mengucapkan hal macam itu, yang mengejutkannya dan juga membuatnya agak bahagia.
Kebahagiaan, sudah berapa lama ia hidup tanpa perasaan itu?
"Menurutmu bagaimana?" Setelah bertanya, ia sedikit tercengang melihat kebodohannya sendiri. Bagaimana mungkin ia bisa menanyakan hal tersebut pada Sima You Yue? Kebetulan saja Sima You Yue tahu kalau tao langit belum lengkap. Bahkan ia sendiri tidak bisa berbuat apa-apa, memangnya apa yang bisa Sima You Yue sarankan?
Tepat ketika ia sedang tidak sadarkan diri, Sima You Yue berbalik dan mendekatinya, lalu duduk bersila menghadap dirinya.
"Kakek juga seharusnya tahu kalau tao langit tidak lengkap, kalau tidak, kau tidak mungkin berkultivasi tertutup di sini untuk memperoleh pencerahan. Kau pasti langsung berkultivasi tertutup ketat untuk langsung menantang dan menerobos ke peringkat Kaisar." Sima You Yue menengadah dan menatapnya. "Apa kau tidak terpikir untuk cari cara lain?"
"Tao langit sudah berubah selama ratusan ribu tahun. Kalau ada jalan, kenapa sama sekali tidak ada sosok Kaisar yang muncul?" Meskipun Raja Hantu tidak mau, memang begitulah kenyataannya.
"Bibi Feng naik peringkat jadi Kaisar pakai cara rahasia. Namun, bagaimanapun juga, dia tetaplah seorang Kaisar yang tidak diakui langit." Kata-kata Sima You Yue bagaikan sebuah bom, yang memicu gelombang besar di hati Raja Hantu.
Apa ada orang yang benar-benar sudah naik peringkat jadi Kaisar? Kalau begitu, apakah ia juga bisa ….
Sima You Yue mengabaikan gelombang di hati Raja Hantu dan lanjut bertanya, "Kakek, apa kau tahu asal usul kehidupan?"
"Asal usul kehidupan seharusnya ada di Alam Kacau," jawab Raja Hantu.
"Ya. Alam Kacau menciptakan kehidupan, tetapi akhirnya semua kehidupan meninggalkan Alam Kacau. Namun, menurutku karena kehidupan berasal dari sana, mungkin ada peluang untuk berubah."