Lebih Kuat daripada Kilat Kesengsaraan
Lebih Kuat daripada Kilat Kesengsaraan
Kening Mo Yu agak berkerut. Orang itu muncul entah dari mana, padahal barusan tadi tidak ada. Meskipun hanya terlambat sebentar, dia tetap saja telat.
Sepertinya siapa pun yang datang kali ini, dia bisa mengenali Sima You Yue dan dia datang dengan niat buruk!
Seorang tetua berjalan keluar dari ruang diikuti oleh empat lelaki lainnya.
Melihat betapa rapinya mereka berderet, mereka pasti sudah siap-siap sebelum datang ke situ!
"Tangan Lima Hantu, Tetua Shan, He Tua, Ibu Awan Gelap, Leluhur Klan Qin, tak kusangka ternyata Selir Hantu bisa dapat bantuan dari kalian." Hanya dengan melihat mereka saja Mo Yu bisa menebak kenapa mereka ada di situ.
"Kami juga tidak mau, tetapi kami utang budi padanya," kata Tangan Lima Hantu, orang yang paling pertama muncul.
"Apa bantuan ini setimpal dengan nyawa kalian?" Kening Mo Yu berkerut.
"Kami juga tidak punya pilihan, kami harus tanggung konsekuensinya karena kami berutang budi padanya. Ini nyawa kami, walaupun kami harus menyerahkannya, setidaknya kami tidak berutang apa-apa lagi padanya."
Sima You Yue menatap Mo Yu. Melihat wajah Mo Yu yang muram, sepertinya mereka tidak akan mudah dihadapi.
Tampaknya Selir Hantu berusaha keras hanya untuk menyerangnya!
"Salahkan keberuntungannya karena kami ada dekat sini!" keluh Tetua Shan.
"Hmm? Apa maksudmu?" tanya Mo Yu.
"Selir Hantu mengumpulkan banyak orang untuk menyerang Putri Muda dan kebetulan kami yang paling dekat dari sini," jawab Tetua Shan. "Mo Yu, demi hubungan kita, kami tak akan memojokkanmu asal kau tak balas menyerang."
"Tetua Shan, bukannya kau justru memojokkanku hanya dengan bilang begitu?" keluh Mo Yu dengan tenang. "Kau tahu kan, dia orang yang kulindungi."
"Kalau begitu, kita harus meninggalkan semua hubungan antara kita sejak dahulu," erang Ibu Awan Gelap.
"Eh, setelah ini kami akan membakar lebih banyak persembahan untuk mendoakanmu." Mo Yu mengungkapkan sikapnya.
"Kita belum tahu siapa yang akan membakar persembahan untuk siapa! Ayo kita bertarung!" teriak Tangan Lima Hantu, lalu menyerang ke arah Sima You Yue.
Semua orang bergerak bersamanya. Sima You Yue tahu kalau monster-monster tersebut satu peringkat lebih kuat daripada Mo Yu, jadi ia memanggil Mi Er. Mi Er dan Ibu Awan Gelap pun bertarung dan nyaris seri.
Mereka bertarung di ruang hampa, sementara ia tetap berdiri di tanah, tidak tahu bagaimana kondisi mereka, jadi ia hanya bisa menunggu dengan cemas di situ.
Kemudian, sekelompok lelaki berpakaian hitam berkumpul di sekeliling mereka dan langsung menyerangnya.
Selir Hantu berpikir bahwa waktu itu Bayangan Hitam dan yang lainnya ada di Kota Domba bersamanya untuk mengulur waktu lebih lama, jadi ia sempat memanggil kilat kesengsaraan. Namun, sekarang ia tidak akan sempat memanggil kilat kesengsaraan karena semua pendekar hebat di sampingnya sudah dipancing pergi. Dengan demikian, Selir Hantu jadi bisa membunuhnya.
Memang Selir Hantu ada benarnya, tetapi tidak sepenuhnya. Ia memang bergantung pada Bayangan Hitam dan yang lainnya untuk mengulur waktu lebih lama untuk memanggil kilat kesengsaraan, tetapi bukan berarti ia sama sekali tidak punya kekuatan. Orang-orang yang datang ini tidak akan bisa membunuhnya!
Sebenarnya, rencana Selir Hantu sangat menyeluruh; ia memerintahkan lima tetua untuk menyerangnya. Kalau bukan karena Mi Er, Ibu Awan Gelap pasti akan bertarung dengannya. Mengingat kekuatannya, ia tidak akan bisa menandingi Ibu Awan Gelap. Selain itu, Selir Hantu bahkan sekaligus mengirim beberapa lelaki berjubah hitam untuk membunuhnya. Itu rencana yang matang.
Hanya saja Selir Hantu tidak memperhitungkan kalau semua Binatang Roh di sekitarnya bukanlah Binatang Roh amatir. Mereka melindunginya sampai-sampai lelaki berjubah hitam bahkan tidak bisa mendekatinya.
"Degar!"
Ungu Kecil menjilat cakarnya sendiri, lalu menyambarkan petir ke arah mereka sambil mendengkur.
Ia menggendong Ungu Kecil, sedikit pun tidak bergerak karena dikelilingi oleh tubuh-tubuh yang gosong.
"Bagaimana mungkin …." Yang lainnya mengelilingi Sima You Yue karena mereka tidak berani mendekat.
Bagaimana mungkin ia melepaskan petir? Dan petir itu sangat kuat sampai-sampai satu petir saja bisa melukai dan membunuh banyak anggota mereka.
"Karena kalian sangat setia pada Selir Hantu, akan kukabulkan keinginan kalian." Ia mengelus Ungu Kecil. "Aku tak punya waktu dan malas meladeni kalian, ayo cepat kita selesaikan ini."
Kemudian, ia melemparkan Ungu Kecil ke udara. Ungu Kecil meregangkan tubuhnya dengan enggan dan malas.
"Meong——"
"Meong——"
Mata Ungu Kecil pun terbuka, ia tidak senang melihat pasukan berjubah hitam.
"Orang-orang kecil macam kalian yang tak punya kekuatan-lah alasan kenapa aku tidak bisa tidur nyenyak. Bersiaplah mati!"
Ia menunjuk menggunakan cakarnya dan segumpal awan hitam pun mulai muncul di udara.
Meskipun tekanan kekuatan petirnya tetap terasa, awan hitam berbeda dari awan kesengsaraan. Awan hitam juga akan mengunci orang-orang yang ia inginkan.
"Mampuslah, kita sudah terkunci! Ini bukan awan kesengsaraan. Cepat lari ke arah yang berbeda-beda!" teriak seseorang. Sebagian dari mereka berdiri sambil bengong, sementara yang lainnya berlari ke arah yang berbeda-beda.
"Hah, mau melarikan diri?" Ungu Kecil tidak buru-buru. Ia mencibir sambil melambaikan cakarnya. Awan gelap di langit pun terbelah dan mengejar orang-orang yang melarikan diri.
"Ah! Kita dikejar!" teriak lelaki berjubah hitam sambil berlari dengan panik dan melihat ke awan gelap di atas kepala mereka.
Mereka tidak takut dengan energi roh atau lawan yang kejam, tetapi mereka tidak bisa tetap tenang saat menghadapi petir.
Seseorang memadatkan energi roh dan menyerang awan gelap, coba membuyarkannya, tetapi tidak mempan.
Tidak, ternyata awan gelap justru menyerap kekuatan mereka dan berkembang jadi lebih besar.
"Degar!"
Petir langsung menyambar tepat pada orang-orang tersebut. Mereka bahkan tidak punya kesempatan untuk membalas dan langsung berubah jadi arang hitam.
Peristiwa itu menarik perhatian banyak orang, mereka semua tercengang melihat pemandangan tersebut.
"Apa itu awan kesengsaraan? Kuat sekali!"
"Itu bukan awan kesengsaraan! Tidak ada aura awan kesengsaraan, tetapi itu lebih kuat daripada awan kesengsaraan!"
Kalau itu awan kesengsaraan, mereka pasti mampu sekali atau dua kali melawan menggunakan kekuatan mereka. Namun, awan gelap yang sebenarnya sangat kecil itu justru bisa langsung membunuh orang.
Ungu Kecil mencibir setelah mendengar perkataan mereka. Sebagai petir ungu kelas atas, bagaimana mungkin kilat kesengsaraan biasa bisa dibandingkan dengannya?
Sementara itu, di gunung yang jauh, seorang anak kecil yang sedang duduk di pohon tua di puncak gunung melihat apa yang terjadi. Ia langsung membuang kenari yang ia pegang.
"Ya Tuhan! Akhirnya ketemu setelah kutunggu begitu lama!" teriaknya. Ia melompat turun dari pohon dan mendarat di atas singa neraka yang berjaga di bawah. "Ayo kita cari dia!"
"Grrr!"
Singa neraka meraung dan berlari menuju awan hitam sementara si anak laki-laki melambaikan tangannya dengan penuh semangat.
"Ketemu, ketemu, akhirnya ketemu. Fiuh, susah sekali menemukan perempuan itu!"
Sima You Yue tidak tahu kalau ada orang yang sedang berlari ke arahnya. Saat ini, ia sedang tercengang melihat semua mayat.
Karena tidak ada harta karun langka di sini, mungkinkah Selir Hantu memang merencanakan semua ini dan memikatnya ke sini hanya untuk membunuhnya?