Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Panah di Busur



Panah di Busur

Sima You Yue memandang para penjaga dan merasa agak tidak berdaya.     

"Aku ingin bertemu dengan presiden."     

Karena Roh Kelima Tertinggi Senior tidak memberitahunya bahwa Kota Nilakandi telah berubah, itu membuktikan bahwa tempat itu masih milik Aliansi. Berdasarkan apa yang terjadi sebelumnya, tempat itu seharusnya menjadi markas Aliansi. Para presiden pasti menempatkan seseorang di situ.     

"Semua presiden sedang sibuk. Bagaimana mungkin kau bisa bertemu dengan mereka hanya karena kau mau?" tanya seorang penjaga. "Kau harus pergi dengan patuh!"     

Sima You Yue tidak mau repot-repot membuang-buang kata-kata dengan si penjaga. Ia ingin cepat-cepat bertemu dengan para presiden. Ia ingin tahu apa yang terjadi di situ dan apa yang terjadi di luar benua utama. Melihat bahwa mereka akan menyerang, ia mengeluarkan penandanya yang menunjukkan kedudukannya sebagai wakil presiden aliansi.     

Mereka langsung berhenti. Tidak ada yang mencurigai keaslian penanda tersebut karena tidak ada orang yang cukup bodoh untuk menyamar sebagai wakil presiden aliansi tepat di markas Aliansi.     

"Kau Wakil Presiden Aliansi? Wakil presiden yang mana?"     

"Sima You Yue."     

"Kau Wakil Presiden Aliansi You Yue? Bagaimana mungkin? Dia sudah menghilang selama dua tahun!"     

"Kau belum pernah bertemu denganku, jadi cari orang yang pernah bertemu denganku sebelumnya!" Sima You Yue mulai marah. Raut wajahnya berubah serius dan auranya berubah secara perlahan.     

Mereka tidak dapat bertahan ketika mereka melihatnya bersikap seperti itu. Melihatnya berbicara demikian, sang kapten yang ada di tembok kota pun ragu-ragu. Ia memberi perintah pada lelaki di sampingnya, dan lelaki itu pun langsung turun dari tembok.     

Beberapa saat kemudian, orang itu membawa penjaga lain. Ketika penjaga itu melihat Sima You Yue berdiri di bawah, ia berteriak dengan penuh semangat, "Wakil Presiden Aliansi! Wakil Presiden Aliansi kita! Apa yang kalian lakukan? Cepat undang masuk Wakil Presiden Aliansi kita!"     

Ketika mereka mendengar apa yang ia katakan, semua orang jadi bersemangat. Selama ini mereka hanya bisa mendengar tentangnya dan tidak pernah melihatnya di situ. Sekarang setelah mereka yakin bahwa ia adalah Wakil Presiden Aliansi legendaris yang dikabarkan, bagaimana mungkin mereka tidak bersemangat?     

Mengingat bagaimana sikap mereka sebelumnya, mereka sekarang merasa sedikit malu. Sang kapten langsung berlari turun dan meminta maaf kepada Sima You Yue.     

"Tidak masalah. Kalian hanya memikirkan keselamatan Kota Nilakandi. Kalian sudah bekerja keras." Sima You Yue tidak tersinggung. "Buka gerbangnya. Aku mau masuk."     

Mereka tidak perlu lagi memerintahkan orang untuk membuka gerbang kota. Sima You Yue tidak berhenti lagi dan berhasil masuk dengan cepat. Sepanjang jalan sampai siluetnya menghilang, orang-orang di situ terus melihat ke arah ia pergi.     

Ia bisa menebak di mana markas Aliansi tanpa perlu bertanya. Ia menebak tempatnya hanya dari arah di mana orang-orang berjalan, dari tempat kediaman penguasa kota dahulu. Tempat itu telah berubah menjadi markas Aliansi.     

Mereka yang menjaga area itu merupakan penjaga Aliansi yang berpengalaman. Ketika mereka melihat Sima You Yue, mereka tentu langsung mengenalinya.     

"Wakil Presiden Aliansi, kau sudah pulang!" teriak seseorang. Tak lama kemudian, berita tersebut menyebar ke seluruh Kota Nilakandi.     

Sima You Yue mengangguk pada mereka dan bertanya, "Di mana para presiden?"     

"Ada beberapa presiden yang tidak ada di sini. Saat ini, hanya Presiden He yang ada," jawab sang kapten penjaga sambil melangkah maju. "Hamba akan membawamu masuk."     

"Baiklah."     

Sima You Yue memasuki kediaman penguasa kota. Ia melihat dekorasinya yang tidak kurang bagus jika dibandingkan dengan istana-istana yang ada. Ia sedih memikirkan bagaimana orang-orang sombong macam Penguasa Kota yang terdahulu sering memanfaatkan orang-orang biasa. Namun, tempat itu sangat cocok untuk dijadikan markas Aliansi. Mereka bisa menggunakannya sebagai kamuflase.     

"You Yue, kau pulang!" Ia baru saja memasuki pelataran dan bahkan belum memasuki aula pertemuan ketika ia melihat He Cheng Dong keluar untuk menyambutnya.     

"Presiden He." Sima You Yue membungkuk pada He Chen Dong.     

He Chen Dong maju untuk menopang dirinya sendiri, lalu berkata dengan gembira, "Sudah lama sekali, akhirnya kau pulang!"     

Meskipun mereka telah bertanya kepada Roh Kelima Tertinggi Senior tentang keadaannya sebelumnya dan tahu bahwa ia tidak dalam bahaya, mereka baru bisa lega setelah mereka bertemu dengannya.     

"Maaf, aku sudah membuat kalian khawatir." Sima You Yue meminta maaf.     

"Asal kau aman, yang penting kau aman." He Chen Dong membawanya ke aula pertemuan.     

Aula tersebut agak besar dan merupakan tempat di mana Penguasa Kota Kong sebelumnya menyambut tamu-tamunya. Mereka telah mengubah tempat itu menjadi tempat di mana beberapa presiden dapat melakukan pekerjaan mereka.     

"Presiden, apakah terjadi sesuatu di sini? Di mana presiden yang lainnya?" tanya Sima You Yue.     

Presiden yang lainnya tidak kelihatan dan ada penghalang pelindung yang dipasang di luar Kota Nilakandi. Mereka juga menutup kota pada siang hari dan ada sekelompok orang yang berpatroli di bagian dalam, memberi kesan tertekan dan mendesak.     

"Memang telah terjadi sesuatu," jawab He Chen Dong. "Ayo, mari kita duduk dan membicarakannya pelan-pelan."     

Sima You Yue duduk dan He Chen Dong pun melambaikan tangannya, menyuruh orang-orang di ruang itu pergi. Ia bersikap begitu serius sehingga hati Sima You Yue semakin tenggelam.     

Mungkinkah sesuatu yang besar telah terjadi pada Aliansi? Apakah itu ada hubungannya dengan pasukan berjubah hitam?     

"Selama kepergianmu dua tahun ini, banyak hal besar telah terjadi di siang hari bolong." He Chen Dong memberitahunya tentang betapa mencoloknya pasukan berjubah hitam muncul setelah bersembunyi begitu lama. Ia juga memberitahunya tentang keberadaan Roh Qi yang tak terduga. "Banyak kekuatan tidak mampu menahan tekanan dan telah jatuh di bawah kekuasaan pasukan berjubah hitam."     

Kali itu, berbeda dari waktu yang sebelumnya. Pasukan berjubah hitam menjadi sangat terkenal. Mereka lebih kuat daripada kekuatan-kekuatan itu dan mereka harus patuh atau mati. Sebagian besar dari mereka lebih menghargai hidup mereka, jadi ada banyak kekuatan yang berakhir menjadi pasukan berjubah hitam.     

"Jika bukan karena kami mendapat peringatan sebelumnya dan berada di luar, aku takut kami juga akan jatuh di bawah serangan pasukan berjubah hitam." He Chen Dong mengembuskan napas. "Namun, bahkan dengan itu, mereka tetap belum menyerah untuk mencoba menyerang aliansi kita."     

"Apakah orang-orang di benua utama tidak menyerang?" tanya Sima You Yue.     

"Mereka menyerang. Saat ini, semua orang bersatu untuk melawan. Fang Tua dan Fan Tua mewakili aliansi kita dan ikut serta dalam pertemuan."     

"Bagaimana dengan para presiden lainnya?"     

"Mereka masih di sini, tetapi kami menyebarkan berita bahwa mereka telah pergi," jawab He Chen Dong.     

"Apakah ada mata-mata di Aliansi?" tanya Sima You Yue.     

He Chen Dong menatapnya, tampak mengiyakan. Sima You Yue berhasil menebaknya hanya dengan satu kalimat.     

"Kami belum bisa memastikan siapa mata-mata itu, tetapi kami yakin ada satu," jawab He Chen Dong. "Namun, tidak peduli siapa itu, mereka akan merebut penanda komandan utama aliansi kita."     

Dengan penanda itu, mereka akan dapat memberi perintah kepada orang-orang dari Aliansi serta menambah kekuatan pasukan berjubah hitam. Omong-omong tentang penanda komando, itu bahkan lebih kuat daripada hak istimewa yang dimiliki beberapa presiden.     

Mereka sengaja menyebarkan rumor bahwa ia-lah satu-satunya presiden di situ. Ia ingin mata-mata itu memanfaatkan waktu tersebut untuk mencuri penanda komandan utama mereka.     

"Kalau begitu, apakah kepulanganku akan memengaruhi rencanamu?" tanya Sima You Yue.     

"Mungkin tidak. Mereka tidak punya waktu lagi. Dalam beberapa hari lagi, kita akan bergabung dengan Aliansi dalam serangan balik," jawab He Cheng Dong. "Saat ini, panah sudah ada di busur dan mereka harus menembak."     

"Baguslah kalau begitu." Sima You Yue merasa lega. "Kupikir sesuatu yang buruk telah terjadi ketika aku melihat apa yang terjadi di gerbang kota."     

Melihat kecemasan di wajah Sima You Yue sekarang, He Chen Dong sangat senang karena Sima You Yue ikut khawatir tentang masalah tersebut.     

"Ketika kau pergi ke tambang kuno kali ini, mengapa kau lama sekali?"     

"Aku kebetulan menemukan sesuatu …."     

Mereka mengobrol di aula seolah-olah mereka tidak menyadari bahwa pelataran mereka perlahan-lahan dikepung.     

Lelaki yang memimpin serangan itu memandang dua orang yang sedang berbicara.     

He Chen Dong benar. Panah sudah di busur dan mereka tidak punya pilihan selain menembak!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.