Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Harus Diet



Harus Diet

"Fei sayang, ini sangat berbahaya. Bagaimana mungkin kau bisa membawa temanmu?" tanya Sang Lun. "Kalian semua sebaiknya bergegas pergi. Jika Ouyang Dong tahu tentang hal ini, kalian tidak akan bisa melarikan diri."     

"Kakek, jangan cemas. Aku datang untuk mengeluarkanmu dari sini," kata Ouyang Fei.     

"Bukankah aku sudah mengatakan bahwa aku tidak bisa keluar? Sekarang setelah aku tahu bahwa kau masih hidup, aku bisa tenang," kata Sang Lun.     

"Benar, Fei sayang, cepatlah pergi," desak Nenek Ouyang Fei juga.     

Ouyang Fei menatap Sima You Yue dan berkata, "You Yue, aku harus meminta pertolonganmu."     

Sima You Yue mengangguk dan memanggil Seribu Gaung untuk keluar. Seorang manusia dan seekor Binatang Roh melebur menjadi satu dan seorang Sang Lun yang lain muncul di hadapan semua orang.     

"Apa ini?" teriak orang-orang di sel dengan terkejut.     

"Kakek, You Yue akan menggantikanmu selama beberapa hari ini. Ouyang Dong tidak akan menyadari bahwa ada yang tidak beres. Kami akan memintamu untuk mengambil alih urusan di luar, agar semua faksi kekuatan itu mau bekerja sama," jawab Ouyang Fei. "Ketika hari itu tiba, You Yue juga akan membawa nenek dan paman keluar, maka kita bisa bertemu lagi di luar!"     

Sang Lun juga sangat terkejut melihat tiruan dirinya yang lain. Tidak peduli penampilan atau auranya, orang itu memang sungguh duplikat dirinya.     

"Namun, bukankah teman kecil kita di sini akan berada dalam bahaya?" Sang Lun masih khawatir.     

Ouyang Fei tersenyum, lalu menjawab, "Dengan You Yue di sini, satu-satunya yang ada dalam bahaya adalah mereka."     

Melihat bahwa cucunya sendiri menilai You Yue dengan begitu tinggi, Sang Lun mulai meningkatkan kesannya terhadap Sima You Yue. Ia menganggukkan kepala, lalu berkata, "Kalau begitu kami akan pergi bersamamu."     

"Baiklah, Kakek, ayo kita pergi."     

"Tunggu sebentar," panggil Sima You Yue, menghentikan mereka, lalu berkata, "Kakek Sang, apakah kau telah diberi obat untuk menghentikan kultivasimu?"     

"Ya, benar." Sang Lun mengangguk.     

"Bolehkah aku memeriksamu sebentar?"     

"Baiklah."     

Sima You Yue merasakan denyut nadi Sang Lun sebelum berkata kepada Ouyang Fei, "Ini bukanlah obat yang ampuh. Nanti kau bisa menyempurnakan beberapa obat untuk kakek. Kau seharusnya memiliki bahan-bahan lain yang diperlukan, tetapi ini bahan utamanya."     

Setelah berbicara, Sima You Yue mengeluarkan beberapa bahan yang masih agak kotor dengan tanah dan menyerahkannya kepada Ouyang Fei.     

Dengan sekilas pandang pada bahan-bahan tersebut, Ouyang Fei tahu jenis pil apa yang harus ia sempurnakan. Ia mengambil bahan-bahan itu dan berkata, "Baiklah. Kalau begitu, aku telah merepotkanmu lagi."     

"Tenanglah." Sima You Yue tersenyum.     

"Kakak, aku akan tinggal di sini dan menemanimu!" kata Pelangi.     

"Pelangi, tunggu aku di luar dengan suamimu. Kalau tidak, kau akan benar-benar bosan di sini," larang Sima You Yue sambil membelai kepala Pelangi.     

Halcyon tidak lagi memedulikan Sima You Yue, ia memegang Pelangi dengan kuat, berbalik dan pergi keluar.     

Ketika Ouyang Fei melihat hal itu, ia dengan cepat menarik Sang Lun bersamanya dan mengunci pintu sel.     

"You Yue, kami benar-benar minta maaf karena kau jadi harus tinggal bersama kami di sel ini." Nenek meminta maaf.     

"Nenek terlalu sopan." Sima You Yue menghampiri tembok dan duduk, lalu berkata, "Aku sudah mengenal Ouyang Fei selama enam tahun dan ia telah membantuku sebelumnya. Wajar bagiku untuk membantunya sekarang."     

"Kau sudah mengenal Fei sayang selama itu?" tanya Nenek kaget.     

Mengingat ke belakang, itu berarti Sima You Yue mengenal Ouyang Fei tak lama setelah ia menghilang.     

"Mmhmm, bukan saja kami sudah saling kenal sejak lama, kami bahkan hidup bersama. Selain tidur dan berkultivasi, kami semua selalu bersama," jawab Sima You Yue.     

"Kalian semua?"     

"Benar, kami berlima," jawab Sima You Yue.     

"You Yue, bisakah kau ceritakan sedikit tentang apa yang telah Fei sayang lakukan selama beberapa tahun belakangan ini?" Nenek mendudukkan diri.     

"Tentu!" Sima You Yue tersenyum sambil menyetujui.     

Setelah itu, Sima You Yue memberitahu nenek tentang segalanya sejak saat ia baru mengenal Ouyang Fei. Ketika nenek mendengar tentang bagaimana cucunya sendiri bertumbuh sangat kuat dan telah mengalami kesulitan sedemikian rupa, ia bahagia tetapi dipenuhi dengan sakit hati.     

Ketika Nenek mendengar tentang persahabatan mereka, sanak saudara Ouyang Fei menjadi lebih dipenuhi dengan rasa terima kasih pada Sima You Yue.     

"Terima kasih untuk kalian semua karena telah membiarkan Ouyang Fei tumbuh di lingkungan seperti itu. Jika ia tidak bertemu dengan You Yue, tidak mungkin ia akan menjadi seperti ia yang hari ini setelah menghadapi situasi seperti itu!" ucap Nenek dengan tulus.     

"Justru kami yang beruntung karena telah bertemu dengan Ouyang Fei!" kata Sima You Yue sambil tersenyum. "Baiklah, aku akan menyempurnakan beberapa pil untuk kalian semua."     

"Kau adalah seorang Alkemis?" tanya seorang perempuan muda berusia dua puluh tahun.     

"Aku mengerti sedikit-sedikit," jawab Sima You Yue.     

Sima You Yue mengeluarkan Raung Kecil dan menyuruhnya membuat sebuah penghalang, lalu mengeluarkan meja yang dipenuhi dengan bahan-bahan pil dan sebuah tungku pil. Bahan-bahan pil itu seperti bahan utama yang telah ia berikan kepada Ouyang Fei tadi.     

Raung Kecil melambaikan cakarnya, kemudian seluruh sel pun tersegel. Tak seorang pun di luar yang akan dapat melihat bahwa Sima You Yue sedang menyempurnakan pil.     

Setelah itu, Sima You Yue mulai memurnikan, meleburkan, dan mengikat pil-pil itu. Pil-pil itu tidak berperingkat tinggi, tetapi ia tetap fokus seperti biasa.     

Meskipun Klan Sang memiliki beberapa Alkemis, mereka jarang melihat seorang Alkemis melakukan penyempurnaan dengan mata kepala mereka sendiri. Semua orang penasaran ketika mereka menyaksikan Sima You Yue menyempurnakan pil.     

Sima You Yue terus menyempurnakan empat set pil sebelum menyimpan tungku dan menyuruh Raung Kecil menarik penghalangnya.     

Sima You Yue mengeluarkan sebuah pil dan memberikannya kepada nenek, lalu memberikan sisanya kepada Raung Kecil untuk diberikan kepada semua orang yang ada di sel.     

Raung Kecil memegang botol giok dan terbang ke pintu penjara, tetapi tubuh gemuk bulatnya terjepit di antara dua jeruji besi.     

"Yue Yue, Yue Yue, aku terjebak!" teriak Raung Kecil.     

"Aku melihatmu," jawab Sima You Yue. "Siapa suruh kau jadi sangat gemuk. Kau harus diet!"     

"Kenapa Binatang Roh yang ganteng sepertiku perlu diet segala!" Raung Kecil masih terjebak di tengah jeruji. Ia memelintir tubuhnya dan berhasil mengecilkan badannya. Ia pun akhirnya terbebas dengan mudah.     

Raung Kecil membagikan pil kepada setiap orang dan terbang kembali. Ketika ia kembali ke dalam sel, tubuhnya berputar lagi dan kembali ke ukuran aslinya.     

"Nenek, kalian semua harus makan pil ini dan duduk untuk memecahkannya. Seharusnya besok kalian pasti telah dapat memulihkan kemampuan kalian untuk berkultivasi," kata Sima You Yue.     

Nenek mengambil pil dan mengembuskan napas, berkata dengan khawatir, "Kami sudah memiliki obat penawarnya, tetapi aku bertanya-tanya bagaimana keadaan Yu sayang dan yang lainnya. Dia telah diracuni seperti kami, tetapi dia dikurung sendiri sebagai tahanan rumah. Kami tidak tahu bagaimana keadaannya saat ini."     

"Bibi Yu tidak terkunci di sini bersamamu. Ini benar-benar di luar perkiraan kami. Sebelum kami datang, kami masih mengira dia ada di sini bersamamu," kata Sima You Yue. "Namun, ini tidak masalah. Aku tinggal meminta Raung Kecil untuk mengirim obatnya ke sana."     

"Namun, ada penghalang di luar istana Yu sayang. Jika ada siapa pun yang masuk, pendatang itu akan menyentuh penghalang dan para penjaga akan langsung datang," kata Nenek.     

"Tidak masalah, hambatan itu tidak berguna bagi Raung Kecil," kata Sima You Yue.     

"Nenek, tidak perlu khawatir. Serahkan saja padaku." Raung Kecil bertingkah imut.     

Sima You Yue menyerahkan pil itu kepada Raung Kecil, lalu berkata, "Begitu kau sampai di sana, jangan kembali. Tetap di sana dan lindungi Bibi Yu. Ketika harinya tiba, bawalah Bibi Yu dan temui kami."     

"Baiklah." Terkadang, Raung Kecil memang tidak patuh. Namun, pada saat-saat seperti itu, ia masih bisa diandalkan.     

"Begitu kau pergi, berikan ini padanya sehingga dia akan memercayaimu." Nenek mengambil jepit rambut dari rambutnya dan menyerahkannya kepada Raung Kecil.     

Raung Kecil mengambil jepit rambut itu dan memeluk botol giok. Tubuhnya melayang pergi dan dengan cepat menjadi setitik putih, membawa pergi pil dan barang yang dipercayakan padanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.