Kembali ke Kerajaan Dong Chen
Kembali ke Kerajaan Dong Chen
Sementara Klan Sima sedang mempersiapkan diri, Sima You Yue, Sima Lie dan yang lainnya telah meninggalkan rumah mereka, dan melakukan perjalanan ke Pegunungan Sofia. Mereka tidak akan pernah melupakan bahwa masih ada Klan Sima lain yang tinggal di Pegunungan Sofia, serta keluarga Wei Zi Qi.
Pada awalnya Pegunungan Sofia seperti parit surgawi, dan sekarang ketika mereka berjalan masuk, tempat itu masih seperti tanah yang tidak bisa ditembus, tetapi bahaya yang ada sebelumnya sudah tidak ada lagi. Penghalang pelindung alami di sekitar wilayah itu dapat ditembus oleh Sima You Yue dengan beberapa pukulan, dan mereka dengan cepat masuk sebelum penghalang terbentuk lagi. Ketika mereka memasuki pinggiran Kerajaan Dong Chen, mereka terbang di atas punggung Burung Roc Kecil, alih-alih menggunakan formasi untuk berkeliling. Tempat itu dahulunya adalah tempat di mana mereka tinggal, dan begitu mereka meninggalkan tempat itu, mereka tidak akan pernah kembali lagi, jadi mereka harus melihat pemandangan tempat itu dengan baik untuk terakhir kalinya.
Beberapa hari kemudian, mereka tiba di Ibu Kota Kekaisaran Kerajaan Dong Chen. Di luar tembok, ada beberapa Binatang Roh terbang, dan ketika mereka melihat tembok yang familier, mereka tiba-tiba dihantam oleh perasaan melankolis.
"Aku tidak pernah menyangka bahwa kita akan pergi selama ini. Aku ingin tahu bagaimana keadaan semua orang di rumah," celetuk Fatty Qu.
"Mungkin tidak ada yang berubah. Mari kita masuk terlebih dahulu," kata Sima You Yue.
"You Yue, aku akan pulang ke rumahku terlebih dahulu, mari kita lihat apakah keluargaku mau ikut. Jika mereka mau, aku akan membawa mereka untuk menemuimu di Ibu Kota Kekaisaran," kata Wei Zi Qi.
"Baiklah." Sima You Yue mengangguk. Wei Zi Qi kemudian memanggil keluar Binatang Roh terbangnya sendiri dan terbang menuju rumahnya.
"Ayo kita masuk." Sima You Yue menepuk Fatty Qu yang gelisah, dan berjalan masuk bersama Bei Gong Tang. Para penjaga di tembok kota berasal dari generasi yang berbeda, dan generasi baru itu tidak tahu siapa mereka. Ketika para penjaga melihat mereka masuk, kepala para penjaga itu menoleh untuk menatap mereka.
"Kakek, ketika kita pergi saat itu, apakah kau berpikir bahwa kau akan kembali dalam kondisi seperti ini?" tanya Sima You Yue sambil tersenyum pada Sima Lie.
"Dahulu aku hanya berharap bahwa tidak akan terjadi apa-apa padamu, dan kupikir aku pasti akan mati. Aku tidak menyangka bahwa aku akan terus hidup, lebih-lebih ternyata aku bisa kembali ke sini," jawab Sima Lie sambil mengembuskan napas. "Kalau bukan karenamu, aku pasti sudah meninggal sekarang."
"Aku mengatakan kepada penjaga saat itu, bahwa jika aku tidak kembali, maka Kediaman Sima akan menjadi milik mereka. Aku penasaran bagaimana keadaannya sekarang," kata Sima You Yue.
"Kita akan tahu ketika kita melihatnya," kata Sima You Ran.
Fatty Qu berpisah dari mereka tidak lama setelah mereka memasuki kota. Ia juga ingin kembali ke rumah, untuk bertemu dengan keluarganya sendiri dan menanyakan apakah mereka mau ikut pergi ke Benua Gelisah bersama-sama Klan Sima.
Sima You Yue dan kakeknya memasuki Kediaman Sima sambil tersenyum dan bercengkerama, dan ketika orang-orang di jalanan melihat mereka, orang-orang itu memandangi mereka dengan terkejut.
"Itu …. Apakah itu Jenderal Sima dan Tuan Muda - Tuan Muda Sima?"
"Mereka benar-benar telah kembali!"
"Itu memang mereka!"
"Apakah mereka akan pergi lagi setelah mereka kembali?"
"Haha, waktu itu ketika Tuan Muda Kelima pergi, mereka mengatakan bahwa mereka akan kembali, ternyata mereka benar-benar telah kembali!"
Ketika berita itu menyebar, salah satu orang berlari ke Kediaman Sima, dan pada saat Sima You Yue dan yang lainnya tiba, Paman Fu telah mengumpulkan semua anggota Klan Sima untuk menunggu di pintu untuk menyambut mereka.
"Selamat datang kembali Tuan dan Tuan Muda!" Paman Fu membungkuk dalam-dalam ke arah mereka berdua. Sima You Yue tersenyum dan melangkah ke depan untuk menyambut Paman Fu, lalu bertanya, "Bagaimana kabarmu, Paman Fu?"
"Aku baik-baik saja, baik-baik saja." Paman Fu menahan air matanya yang tak terduga, menganggukkan kepalanya.
"Ayo masuk terlebih dahulu." Sima Lie menepuk punggung Paman Fu, memandangi sekeliling kerumunan yang mengelilingi mereka.
"Silakan, Tuan dan Tuan Muda." Paman Fu menyeka air mata yang mengalir di wajahnya, dan mengundang mereka untuk memasuki kediaman.
Dari ketika mereka pertama kali pergi, ada beberapa perubahan di Kediaman Sima. Kamar-kamar telah direnovasi beberapa tahun yang lalu, dan masih tampak segar, dan banyak daerah lain juga telah mengalami beberapa perubahan.
"Semua ini direncanakan oleh Tuan Muda, jadi hanya beberapa tempat yang telah diubah. Tempat-tempat lain terlihat hampir persis sama," kata Paman Fu menjelaskan, menatap Sima Lie dan yang lainnya ketika mereka memandangi sekeliling rumah.
"Kau telah bekerja keras dengan susah payah," kata Sima Lie menatap Sima You Yue. Ketika mereka pertama kali ditangkap, semua orang menyadari keadaan menyedihkan yang dialami Klan Sima. Namun, Sima You Yue berhasil mengumpulkan dan mendukung seluruh klan. Jika bukan karena fakta bahwa ia adalah seorang Alkemis dan Master Penjinak Binatang, Klan Sima mungkin sudah berakhir sejak lama.
Sima You Yue tersenyum, lalu berkata, "Kakek, mari beri tahu mereka apa yang sedang terjadi."
"Baiklah." Sima Lie menatap Paman Fu, lalu berkata, "Kami ingin meninggalkan benua ini, pergi ke benua yang lebih baik. Klan kita di tempat satunya sudah siap untuk pergi, apakah kalian bersedia untuk pergi bersama kami?"
Paman Fu tidak pernah menyangka bahwa Sima Lie akan datang kembali dengan membawa kabar yang mengejutkan seperti itu, dan ia pun kaget, tetapi ia akhirnya menjawab, "Di mana Tuanku berada, di sana pula aku berada."
"Pergilah dan tanyakan pada semua orang, apakah mereka mau ikut juga. Jika ya, suruh mereka mengepak barang-barang mereka. Jika tidak, maka kita akan memberi mereka beberapa usaha kita," perintah Sima Lie. "Kita tidak punya banyak waktu, tolong lakukan semua ini sesegera mungkin."
"Ya, Tuan. Aku akan mengurus masalah ini setelah aku mengantarmu untuk beristirahat," kata Paman Fu. Setelah itu, Paman Fu membawa mereka ke halaman untuk beristirahat, kemudian, ia segera pergi untuk memanggil kembali semua orang yang berada di Ibu Kota Kekaisaran.
Tiga hari kemudian, Wei Zi Qi membawa Klan Wei bersamanya. Klan Qu juga memberi kabar bahwa mereka sedang melikuidasi aset mereka. Setelah beberapa hari, semua orang pun siap untuk pergi.
Sima You Yue dan Sima Lie pergi mencari si kepala sekolah tua. Kepala sekolah tua itu senang melihat mereka, tetapi ia menolak undangan mereka. Ia tidak bisa memaksa diri untuk mengabaikan murid-muridnya, apalagi sampai meninggalkan mereka dan melarikan diri seorang diri. Sima You Yue tidak memaksanya, karena ia menerima bahwa itu adalah kebebasan setiap orang untuk mengambil keputusan mereka sendiri. Selain itu, pengorbanan yang dilakukan kepala sekolah untuk murid-muridnya menyebabkan Sima You Yue merasa sangat menghormatinya.
Hari itu, Fatty Qu membawa serta klannya. Sima You Yue menyusun rencana, dan meminta Burung Roc Kecil untuk membawa semua orang keluar. Kerajaan Dong Chen …. Mungkin akan menjadi tempat di mana ia tidak akan pernah kembali lagi.
Itu adalah pertama kalinya Klan Qu dan Wei meninggalkan Kerajaan Dong Chen. Sejak saat itu, jika mereka ingin bertahan hidup, maka mereka harus bergantung pada Klan Sima. Namun, Wei Zi Qi dan Fatty Qu sebisa mungkin meyakinkan klan mereka sendiri bahwa Klan Sima adalah klan yang baik, bahwa Klan Sima tidak akan memanfaatkan mereka. Hal ini memberi jaminan keamanan bagi Klan Qu dan Wei untuk pergi bersama Klan Sima.
Ketika mereka mencapai Kota Anyang, Klan Sima telah melikuidasi semua aset mereka, dan siap untuk pergi kapan saja.
"You Yue, ada seseorang yang mencarimu." You Yang memberi tahu Sima You Yue saat ia kembali.
"Mencariku?" Siapa?" Sima You Yue tidak tahu siapa yang mungkin mencarinya. Mungkinkah gurunya sudah datang? Ia menugaskan Sima You Yang untuk mengurus Klan Qu dan Wei, dan kembali ke ruang tamu. Ketika ia memasuki ruang, ia melihat ada banyak orang di rumah, ia kenal beberapa dari mereka tetapi selebihnya merupakan orang asing. Ketika semua orang melihat ia masuk, mereka mulai berbicara dengan penuh semangat.
"Salam." Sima You Yue membungkuk ke arah Sima Tai.
"You Yue, orang-orang ini berkata bahwa mereka ingin ikut pergi bersama kita. Bagaimana menurutmu?"