Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Syarat Pertukaran



Syarat Pertukaran

"Uhuk uhuk … uhuk uhuk …." Perempuan itu baru bisa menghentikan batuknya setelah susah payah menahannya, tetapi ia sekali lagi batuk parah. Terlebih, ia batuk sangat parah sampai-sampai seluruh badannya duduk tegak sekarang. Siapa yang tahu, itu mungkin dipicu oleh apa yang Sima You Yue katakan.     

Ketika Sima You Yue melihat keadaan perempuan itu, ia tidak bisa menahan diri untuk tidak maju dan membantunya dengan menepuk-nepuk punggungnya, dengan harapan itu akan membuatnya merasa sedikit lebih baik.     

Setelah agak lama, perempuan itu akhirnya pulih dan berhenti batuk-batuk.     

"Apakah kau baik-baik saja?" Hati Sima You Yue miris menyaksikan perempuan cantik itu batuk dengan begitu parah, bahkan sampai mengeluarkan darah. Setelah merenung sejenak, Sima You Yue mengeluarkan secangkir jus yang berisi ekstrak Buah Roh dan menyerahkannya kepada perempuan itu. "Minumlah ini."     

Perempuan itu mengangkat kepala dan menatap Sima You Yue. Ketika ia melihat kekhawatiran di mata Sima You Yue, ia tersenyum dan menerima jus buah tersebut. Ia meneguk sedikit. Ia pikir jus itu hanya akan menenangkannya, tetapi ia tidak menduga ternyata jus itu cukup melegakan tenggorokannya. Ia tidak merasa ingin batuk lagi.     

Itu adalah kondisi yang ternyaman yang pernah ia rasakan selama bertahun-tahun belakangan.     

"Ini bisa meredakan batukmu. Kau harus minum sedikit lagi," saran Sima You Yue ketika ia melihat perempuan itu berhenti minum setelah minum seteguk kecil.     

Perempuan itu minum seteguk lagi, lalu berbalik untuk bertanya, "Apa ini?"     

"Jus Buah Roh. Ini cukup bagus untuk melembabkan tenggorokanmu. Aku juga menambahkan sedikit obat ke dalamnya," jawab Sima You Yue menjelaskan.     

Sima You Yue meminta Roh Kecil untuk membuatkan jus itu. Itu sebabnya jus itu masih sangat segar dan rasanya lumayan enak.     

"Jus ini jauh lebih efektif daripada pil-pil itu," komentar perempuan itu sambil tersenyum.     

Sima You Yue melihat senyum perempuan tersebut dan merasa bahwa ia benar-benar seorang perempuan yang bisa membuat orang lain merasa nyaman di sekitarnya. Sekilas melihat perempuan itu akan menenangkan jiwamu. Sayang sekali semburat pucat di wajahnya sungguh membangkitkan rasa iba.     

"Bagaimana kau bisa sakit? Aneh sekali, seorang pendekar ternyata bisa jatuh sakit. Apakah kau mengizinkanku untuk memeriksa kondisimu?"     

"Kau seorang tabib?" Perempuan itu agak curiga dan langsung bersikap acuh tak acuh lagi. "Menurutku kau pasti seorang tabib. Namun, kau terlalu muda. Tubuhku sudah diperiksa oleh delapan ratus tabib yang berbeda-beda. Namun, tetap begini-begini saja."     

"Karena sudah begitu banyak tabib yang telah memeriksamu, kau tidak keberatan jika ditambah satu tabib lagi, kan?" bujuk Sima You Yue.     

Perempuan itu langsung menatap mata Sima You Yue, lalu berbaring sambil berkata, "Kau benar. Kalau begitu, maaf, aku harus merepotkanmu."     

Sima You Yue mengeluarkan sebuah kursi lalu duduk di samping perempuan itu. Ia mulai memeriksa tubuhnya.     

"Feng Ru Yan," kata perempuan itu tiba-tiba ketika ia melihat betapa seriusnya Sima You Yue.     

Sima You Yue tertegun, lalu ia perlahan paham bahwa perempuan itu barusan mengucapkan namanya. Siapa sangka, seorang perempuan secantik itu ternyata juga memiliki nama yang begitu indah.     

"Sima You Yue," balas Sima You Yue.     

"Kau dari Klan Sima?"     

"Aku berasal dari Benua Yi Lin," jawab Sima You Yue. Ia tahu bahwa Klan Sima yang dibicarakan Feng Ru Yan bukanlah Klan Sima yang berasal dari benua bawah.     

Feng Ru Yan mengangguk tanpa mengatakan apa-apa lagi.     

Setelah beberapa saat berlalu, Sima You Yue akhirnya selesai memeriksa keadaan Feng Ru Yan. Alisnya sangat berkerut ketika ia menatap Feng Ru Yan dengan kebingungan.     

"Apakah tubuhku membuatmu takut?" Feng Ru Yan tidak terkejut atau takut ketika ia melihat ekspresi Sima You Yue. Seolah ekspresi Sima You Yue memang sesuai dengan perkiraanya.     

"Kau tidak sakit," jawab Sima You Yue dengan yakin.     

Feng Ru Yan tersenyum. Ia tidak mengiyakan ataupun membantah kecurigaan Sima You Yue.     

"Namun, tubuhmu aneh. Seolah-olah organ vitalmu tidak berfungsi sama sekali," lanjut Sima You Yue.     

"Seorang tabib pernah mengatakan bahwa aku harus berusaha meminimalkan kinerja organ vitalku. Hanya dengan begitu aku bisa memperpanjang umurku." Feng Ru Yan tidak membantah Sima You Yue.     

Organ dalam diri Feng Ru Yan memang bekerja, tetapi dengan sangat lambat. Sangat lambat sampai-sampai seolah-olah organ-organ itu tidak berfungsi sama sekali.     

Sima You Yue terkagum-kagum. Feng Ru Yan pasti sungguh sangat kuat sampai-sampai ia mampu mengendalikan pergerakan di dalam tubuhnya sendiri.     

"Pada saat kau terluka, keadaanmu tidak membaik. Sepertinya ada sesuatu yang menerobos masuk ke dalam tubuhmu," kata Sima You Yue. "Namun, karena kau telah menyegel organ vitalmu, aku tidak bisa melihat apa-apa."     

Baru saat itulah Feng Ru Yan menatap Sima You Yue dengan serius. Siapa sangka kemampuan pengobatan Sima You Yue ternyata cukup kuat. Ia tidak memberi tahu You Yue kenapa tubuhnya sakit, tetapi You Yue bisa tahu.     

"Aku tidak tahu tabib abal-abal mana yang menyuruhmu dengan gila menyegel organ-organ vitalmu, tetapi jika kau terus melakukan ini, selamanya kau akan tetap sakit," kata Sima You Yue dengan agak kesal. "Justru karena ini kau tidak bisa menyingkirkan penyakitmu, meskipun kau sudah berusaha. Kau hanya menyegel penyakitmu dalam tubuhmu selamanya dan membiarkan penyakitmu ini memakan hidupmu sedikit demi sedikit."     

Feng Ru Yan tersenyum. Jika tabib itu tahu kalau ada orang yang mengecapnya abal-abal, siapa yang tahu ekspresinya akan menjadi seperti apa.     

"Saat itu keadaannya darurat. Kami tidak punya pilihan lain," jelas Feng Ru Yan, atas nama tabib tersebut.     

"Namun, semuanya jadi bermasalah sekarang," komentar Sima You Yue.     

Setelah mendengar apa yang Sima You Yue katakan, mata Feng Ru Yan berbinar. "Kau punya ide?"     

"Kondisimu sangat mirip dengan adikku. Namun, kondisimu lebih parah," jawab Sima You Yue sambil mengembuskan napas. "Ini benar-benar membuatku sakit kepala."     

Feng Ru Yan tersenyum tulus. Itu berbeda dari senyum yang selalu tersungging di wajahnya. Kali ini, senyum itu berasal dari hatinya.     

Penampilan Sima You Yue yang tak berdaya benar-benar menggelikan.     

Sudah berapa lama sejak terakhir kali seseorang berani berekspresi seperti itu di depan Feng Ru Yan? Tepatnya, sudah berapa lama sejak terakhir kali seseorang berani menunjukkan ekspresi apa pun di hadapannya? Tidak peduli itu rasa takut, khawatir atau emosi lain, tidak pernah ada yang berani.     

"Kalau begitu, apakah kau tahu caranya?" tanya Feng Ru Yan.     

"Aku tidak tahu caranya untuk sepenuhnya menyembuhkanmu, tetapi aku bisa membantumu menguranginya," jawab Sima You Yue. "Paling tidak, kau tidak akan terlalu menderita."     

"Menggunakan ini?" Feng Ru Yan mengangkat cangkir di tangannya. Tanpa sadar, ia sudah menghabiskan isi cangkir itu.     

Sima You Yue menggelengkan kepala. "Itu hanya bisa melegakan tenggorokanmu untuk sementara waktu. Itu tidak bisa sedikit menyembuhkan penyakitmu. Kita harus menggunakan cara lain."     

"Bagaimana aku bisa memercayaimu?" tanya Feng Ru Yan.     

Sima You Yue menatap Feng Ru Yan, lalu menjawab, "Aku membutuhkan Serbuk Ilahi."     

"Untuk menyelamatkan adikmu?" tanya Feng Ru Yan dengan percaya diri, tidak marah melihat kejujuran Sima You Yue.     

Sima You Yue mengangguk.     

"Kau seorang perempuan yang jujur," komentar Feng Ru Yan. "Jika kau bisa menyembuhkanku, aku akan memberikan Serbuk Ilahi itu padamu."     

Sima You Yue menatap Feng Ru Yan dengan ekspresi penuh kesukaran. "Bukankah kau membuat ini semua jadi sulit bagiku? Aku sudah bilang kalau aku belum memikirkan cara untuk menyembuhkanmu. Terlebih, kondisimu sangat rumit. Jika aku menyelamatkan adikku setelah menyembuhkanmu, pasti adikku sudah terlanjur meninggal terlebih dahulu. Bagaimana mungkin aku bisa menyelamatkanmu dengan pikiran yang tenang?"     

Feng Ru Yan mengatakan itu hanya untuk iseng. Ia tahu bahwa dengan kondisinya saat itu, jika bukan dengan Birat Ilahi, tidak akan ada cara lain. Selain itu, ia bisa merasakan bahwa semakin hari tubuhnya semakin sulit bertahan. Siapa yang tahu kapan ia akan mati.     

"Kau harus tetap ada di dekatku. Jika kau tidak dapat menyembuhkanku, aku tetap akan memberimu Serbuk Ilahi itu ketika aku tiada."     

"Kau tidak akan meninggal, aku pasti akan menyembuhkanmu." Mata Sima You Yue memancarkan kepercayaan diri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.