Penyelesaian yang Luar Biasa
Penyelesaian yang Luar Biasa
Bibi Ketiga Du dan Ruo Li saling tukar pandang. Bibi Ketiga Du juga memahami keadaan mereka yang sulit. Ia melihat betapa gelisahnya Ruo Li, lalu ia mengusulkan, "Kenapa kau tidak tinggal di sini saja?"
"Namun, aku tidak boleh terlalu jauh darimu," jawab Ruo Li.
"Kau punya banyak anggota. Kau juga tidak bisa meninggalkan mereka," kata Bibi Ketiga Du. "Aku khawatir kalau aku pergi, jika terjadi sesuatu padaku, kau jadi kena akibatnya."
"Bibi Ketiga, jangan bersusah hati," kata Sima You Yue, yang mengetahui alasan kenapa Bibi Ketiga Du, Ruo Li, dan para Ulat Sutra Roh lainnya gelisah. "Para Ulat Sutra Roh tidak mau meninggalkan Ratu mereka, kalau begitu mereka tinggal mengikutimu."
"You Yue, kau tidak mengerti. Ruo Li dan mereka semua ini adalah Ulat Sutra Es. Kondisi lingkungan hidup mereka keras. Jika mereka meninggalkan tempat ini, mereka mungkin tidak akan menemukan tempat lain yang sesuai dengan kebutuhan hidup mereka," jelas Bibi Ketiga Du. "Selain itu, bukankah kita harus pergi dan mengurus banyak hal? Kita tidak akan selalu berada di satu tempat. Dengan jumlah Ulat Sutra Roh yang sangat banyak, akan sulit untuk bergerak secara diam-diam."
"Bibi Ketiga, ada sebuah penyelesaian yang mudah untuk masalah ini," kata Sima You Yue. "Ketika saatnya tiba, kita pasti akan memilih suatu tempat untuk mendirikan kekuatan kita. Ketika saatnya tiba, kita bisa membantu mencari tempat hidup yang baru untuk para Ulat Sutra Roh. Jika lingkungannya tidak sesuai, kita tinggal merombaknya dan membuatnya sesuai dengan kebutuhan mereka."
"Mengubahnya?"
"Aku ingat Paman Ketiga pernah memberimu sebuah batu aneh, kan?" tanya Sima You Yue.
Bibi Ketiga berpikir sejenak sebelum mengeluarkan sebuah kotak kecil. Di dalam kotak itu terdapat sebuah batu kecil.
"Ini?"
Sima You Yue mengambil batu tersebut dan memeriksanya, lalu menjawab, "Iya, yang ini. Paman Ketiga memberimu batu ini bertahun-tahun yang lalu. Kau tidak pernah menyempurnakannya?"
Bibi Ketiga Du menggelengkan kepala, lalu menjawab, "Di masa lalu ketika kami masih bersama, aku tidak tahu kalau batu ini langka. Setelah itu … aku selalu mengeluarkannya untuk mengenang Paman Ketiga. Aku tidak pernah terpikir untuk menyempurnakannya. Ini hanya sebuah batu, kan? Apakah batu ini bisa disempurnakan?"
"Tentu saja," jawab Sima You Yue. "Batu ini, kalau aku tidak salah, seharusnya merupakan batu meson[1]."
"Meson? Apa itu?" tanya Sima You Le.
"Di sini, di alam ini, ada banyak alam kecil. Kalian pasti tahu tentang hal ini," jawab Sima You Yue.
Semua orang mengangguk. Bukankah mereka pernah tinggal di alam kecil selama setahun?
"Tempat yang kita masuki saat itu adalah sebuah alam kecil yang besar. Namun, itu tidak sebesar alam kecil yang lain. Ada banyak alam kecil yang seukuran rumah atau sebesar alun-alun," kata Sima You Yue. "Aku pernah membaca sebuah teks kuno yang mengatakan bahwa ada seorang pendekar di masa lalu, yang setelah menemukan alam kecil-alam kecil ini, menggunakan metode yang ia ciptakan sendiri untuk memanipulasi alam kecil-alam kecil tersebut untuk ia gunakan sendiri. Dengan menggunakan penyempurnaan, pendekar tersebut menggunakan meson-meson semacam ini sebagai cara untuk memasuki alam kecil-alam kecil tersebut."
"Mungkinkah meson ini yang digunakan untuk memasuki alam kecil-alam kecil itu?"
"Jika aku tidak salah, seharusnya iya," jawab Sima You Yue. "Saat itu, Paman Ketiga menyebutkan tentang hal itu dengan tidak jelas, tetapi pada saat itu aku tidak peka terhadap ruang, jadi itu hanyalah dugaanku saja. Bagaimanapun, sekarang aku 50% yakin tentang hal itu, karena aku bisa merasakan beberapa gerakan di ruang di sekitar batu ini."
"Benarkah? Guru, cepat cobalah. Periksalah apakah itu memang sungguh batu meson!" seru Wu Kecil dengan gembira.
Meskipun Wu Kecil belum pernah ke alam kecil, ia pernah mendengar gurunya menyinggung tentang hal itu, dan tahu tempat seperti apa itu. Jika batu itu benar-benar dapat membawa mereka ke alam kecil, itu akan sangat membantu penyelesaian masalah para Ulat Sutra Roh.
Khususnya dalam keadaan seperti itu, maka mereka semua tidak perlu khawatir lagi.
"Bibi Ketiga, kita baru akan tahu setelah kau menyempurnakannya. Sebaiknya kau mencobanya," kata Sima You Yue.
"Baiklah." Bibi Ketiga Du mengambil batu itu dan menyimpan kotaknya, lalu duduk bersila di atas sebuah batu besar. Ia mulai menyempurnakannya.
Bibi Ketiga Du butuh waktu lebih dari sepuluh hari untuk menyempurnakannya, dan saat ia membuka mata, ia sudah terhubung dengan batu tersebut.
Dengan satu pikiran, Bibi Ketiga Du menghilang dari tempat ia berada. Begitu ia menghilang, Wu Kecil langsung heboh, tetapi sekaligus ketakutan.
"Guru pergi ke mana?"
"Sepertinya dugaanku benar. Bibi Ketiga pasti pergi ke alam kecil." Sima You Yue menghibur Wu Kecil dengan berkata, "Jangan khawatir, Bibi Ketiga akan segera kembali."
"Mm." Wu Kecil mengangguk, masih merasa sedikit bingung.
Adapun Bibi Ketiga, saat itu ia sedang berdiri di sebuah tempat asing. Ia melihat hutan yang lebih gelap dari Hutan Gelap, dan tidak bisa bereaksi untuk sejenak.
"Ini alam kecil yang You Yue bicarakan? Aneh sekali, ruang semacam ini ternyata memang ada," komentar Bibi Ketiga sambil mengembuskan napas sambil memandang ke sekelilingnya. "Aku sebaiknya membawa mereka ke sini terlebih dahulu untuk melihat-lihat. Kami bisa memeriksa tempat ini nanti."
Ketika Bibi Ketiga Du memikirkan hal itu, kata 'keluar' muncul di otaknya, dan seketika ia langsung muncul kembali di depan Sima You Yue dan yang lainnya.
"Guru." Ketika Wu Kecil melihat Bibi Ketiga Du muncul, ia dengan cepat berlari mendekat dan meraih lengan baju Bibi Ketiga, lalu berkata, "Guru, aku sangat takut ketika kau menghilang tadi."
"Bibi Ketiga, bagaimana?" tanya Sima You Yue sambil tersenyum.
"Persis seperti yang kau katakan. Itu memang alam kecil," jawab Bibi Ketiga Du dengan semangat. "Namun, aku belum memeriksanya. Aku takut kalian semua akan mengkhawatirkanku, jadi aku langsung keluar."
"Kalau begitu, kita bisa pergi bersama untuk memeriksanya," kata Sima You Yue. "Kau tinggal membayangkan kau membawa kami bersamamu ke tempat itu."
Karena Bibi Ketiga Du sangat bersemangat, ia mengabaikan fakta betapa familiernya Sima You Yue dengan alam kecil. Ia langsung membayangkan membawa mereka semua bersamanya. Dengan satu pikiran, sebuah lingkungan yang baru tiba-tiba menyambut mereka semua.
"Ini alam kecil? Ternyata hampir sama dengan dunia luar, ya?" Wu Kecil memandang ke sekelilingnya.
"Alam kecil seharusnya memang sama dengan dunia manusia. Hanya saja ini berada di ruang yang berbeda," jelas Kong Xiang Yi. "Alam kecil ini tampaknya memiliki ukuran yang sama dengan Hutan Gelap! Sejauh mata memandang, yang tampak hanya mendung. Bibi Ketiga, kau belum selesai menyempurnakan semuanya, kan?"
Bibi Ketiga Du mengangguk, lalu menjawab, "Aku menghabiskan waktu yang lama untuk menyempurnakan bagian ini. Aku berhasil berhubungan dengan alam kecil ini. Aku mungkin memerlukan beberapa tahun untuk menyempurnakan semuanya."
"Lagi pula, sudah lumayan Bibi Ketiga bisa memiliki area seluas ini," komentar Sima You Yue. "Saat ini, kau sudah memiliki area seluas ini meskipun kau belum menyempurnakan semuanya. Setelah kau berhasil sepenuhnya membuka alam kecil ini, nantinya tempat ini sungguh sama sekali tidak kecil."
"Ruo Li, bagaimana tempat ini? Apakah tempat ini cocok untuk tempat hidup para Ulat Sutra Roh?" tanya Bibi Ketiga Du.
"Tentu saja." Ruo Li sangat gembira begitu ia masuk ke alam kecil. "Kami Ulat Sutra Es membutuhkan tempat yang kaya akan energi roh. Energi roh di sini bahkan lebih padat daripada di tempat yang kami tinggali sebelumnya. Lingkungannya juga lumayan mirip, jadi tempat ini jauh lebih baik. Hanya saja di sini tidak ada danau."
"Bukankah itu mudah? Kita hanya perlu menggali, lalu memindahkan air dari danaumu yang sebelumnya ke danau yang di sini," usul Fatty Qu.
"Idemu boleh juga. Fatty, kalau begitu, aku akan menyerahkan tugas ini kepadamu," kata Sima You Yue.
"Baiklah, mudah sekali." Fatty Qu mengeluarkan sebuah granat dan melemparkannya sampai sangat jauh. Begitu menyentuh tanah, granat itu langsung meledak, dan sebuah lubang besar pun terbentuk.
Fatty Qu menatap Sima You Yue dengan sombong, lalu bertanya, "Bagaimana? Lumayan, kan?"
"Secara teknis ya, tetapi bukankah itu terlalu jauh jaraknya dari hutan?" tanya Sima You Yue.
"Sepertinya begitu." Fatty Qu mengukur jarak hutan dengan danau tersebut, dan jaraknya memang terlalu jauh.
"Danaunya harus ada di dalam hutan. Jadi … sebaiknya kau pelan-pelan menggali danau tersebut …."
[1] partikel keunsuran yang mempunyai interaksi nuklir yang kuat dan angka barionnya nol