Aku Akan Mengikutimu!
Aku Akan Mengikutimu!
"Bahkan orang malas seperti Xu Jin pun sedang keluar? Mereka pergi ke mana?" tanya Tujuh Kecil.
"Aku tidak tahu mereka pergi ke mana, tetapi kudengar Direktur Mao dan yang lainnya bilang mereka pergi ke tempat di mana mengirim berita ke mereka pun kita tak bisa, tetapi mereka tetap dapat mengirimkan berita ke kita," jawab Sima You Yue. "Banyak hal yang terjadi saat kau berubah wujud. Aku akan menjelaskannya nanti, sekarang ayo kita bereskan ini dahulu."
Tujuh Kecil mengikuti pandangan Sima You Yue. Ketika ia melihat bagaimana ruang tamu telah berubah menjadi seperti daerah kumuh, ia tertawa dengan nakal.
"Ini … *uhuk* *uhuk* … aku tak sengaja melakukannya."
"Aku tahu kau tak sengaja melakukannya." Sima You Yue mengelus kepala Tujuh Kecil. "Namun, rumah semua orang hancur, kita harus membangunnya lagi."
"Hehehe, aku akan membantumu."
Beberapa hari itu, meskipun Tujuh Kecil sedang menjalani perubahan wujudnya, ia tetap dalam keadaan sadar. Ia menyaksikan Fatty Qu dan yang lainnya bersenda gurau, mendengarkan obrolan mereka, memahami masa lalu mereka, melihat bagaimana mereka bekerja keras. Ia pun perlahan-lahan menganggap dirinya sebagai bagian dari mereka.
Sebelumnya, ketika mereka pergi ke Provinsi Pusat untuk menjalankan misi, Tujuh Kecil tidak benar-benar membaur dengan kelompok mereka, ia hanya mengikuti You Yue.
"Baiklah."
Meskipun Sima You Yue dan yang lainnya sepakat untuk membangun kembali semua yang roboh bersama-sama, sebagian besar pekerjaan tersebut dilakukan oleh Roh Kecil. Roh Kecil-lah yang membersihkan debu. Roh Kecil jugalah yang mengangkut material bangunan.
Agar terasa nyaman, mereka memperluas ruang tamu dan membangun sebuah rumah yang besar.
Rumah sebelumnya merupakan kumpulan rumah-rumah yang saling terhubung, seperti pelataran murid. Bukan hanya ukuran kamar-kamarnya yang kecil, tetapi karena lebih banyak orang yang datang, mereka membangun lebih banyak rumah di bagian samping.
Saat itu, mereka sudah beralih jadi membangun pelataran masing-masing orang. Mereka yang mau tinggal bersama bisa tinggal di pelataran gabungan. Kalau tidak mau, mereka bisa membangun pelataran sendiri. Untuk mengantisipasi orang-orang yang masuk ke Pagoda Roh di masa mendatang, mereka pun membangun pelataran tambahan untuk berjaga-jaga.
Pekerjaan terakhir ialah mempersiapkan kebutuhan sehari-hari. Barang-barang tersebut sulit didapatkan dalam waktu singkat karena mereka harus membelinya di luar Pagoda Roh.
Saat membangun kembali ruang tamu, Sima You Yue memberi tahu Tujuh Kecil tentang semua yang terjadi selama Tujuh Kecil berubah wujud. Tujuh Kecil jadi tahu bahwa ketika Sima You Yue sedang tidak berada di Pagoda Roh, Sima You Yue mengalami banyak hal.
"Yue Yue, aku tidak akan mengkhianatimu!" seru Tujuh Kecil dengan sungguh-sungguh sambil bertepuk tangan.
Meskipun Sima You Yue berbicara tentang betapa sedihnya Su Xiao Xiao dan Han Miao Shuang, Tujuh Kecil juga bisa merasakan kalau Sima You Yue juga sangat sedih.
Sima You Yue mengelus kepala Tujuh Kecil, lalu bertanya, "Apa yang akan kau lakukan selanjutnya?"
"Apa maksudmu?" Tujuh Kecil menatap Sima You Yue dengan bingung.
"Kau mengikuti kami karena kau merasa ada peluang untuk berubah wujud. Sekarang setelah kau berubah wujud, kau tidak bisa terus mengikutiku," jawab Sima You Yue. "Berita tentangmu sudah diketahui, bahaya kalau kau tetap mengikuti kami."
"Kenapa aku tidak bisa mengikutimu?" Tujuh Kecil cemberut. Lalu ia berkata, "Aku telah menjadi lebih kuat, orang biasa bukan tandinganku. Jangan khawatir, tidak akan ada bahaya."
"Sementara ini aman, karena Kultus Naga Hitam belum menyebarkan berita tentangmu," kata Sima You Yue. "Kalau mereka tidak bisa mendapatkanmu, mereka pasti akan menyebarkan berita tentangmu. Pada saat itu, semua orang di benua ini akan mencoba menangkapmu."
"Yue Yue, apa kau takut aku akan merepotkanmu?" tanya Tujuh Kecil.
"Tidak mungkin. Untuk apa kau tanya begitu?" Sima You Yue mengusap kepala Tujuh Kecil. "Kau merupakan harta karun yang berharga untuk kultivasi semua orang, siapa yang akan meninggalkanmu?"
"Namun, kau tidak pernah memperlakukanku seperti harta karun," bantah Tujuh Kecil. "Kau tidak melihatku dengan penuh semangat."
"Benarkah?"
"Aku yakin itu karena kau pikir aku akan merepotkanmu dan khawatir aku akan membahayakanmu, itu sebabnya kau ingin menyingkirkanku," ratap Tujuh Kecil, merasa tersinggung.
"Bagaimana mungkin kau bisa berpikir begitu?" Sima You Yue melihat air muka Tujuh Kecil sambil berkata tanpa daya, "Apakah aku bilang kalau aku mau mengusirmu? Aku hanya bertanya apa yang mau kau lakukan selanjutnya."
"Rencanaku selanjutnya adalah mengikutimu, bukankah kita sedang membangun kekuatan? Dan pergi ke wilayah dalam untuk menguasai dunia!" sorak Tujuh Kecil setelah mendengar Sima You Yue mengatakan kalau ia tidak mengusirnya.
"Kau milik Sekte Langit, kalau kau mengikutiku, apakah sekte akan mengizinkannya?"
"Aku sudah membuat kesepakatan dengan sekte, mereka memastikan keselamatanku, aku akan memberikan napasku untuk membantu pelatihan murid," jawab Tujuh Kecil. "Selain itu, aku akan meninggalkan sebagian diriku secara terpisah untuk tetap tinggal di sekte, jadi kepergianku tidak akan memengaruhi mereka. Tidak peduli apa pun yang terjadi padaku, aku tidak akan mati."
Sima You Yue teringat akan cara Flowey memisahkan diri, lalu memahami maksud Tujuh Kecil.
"Ketika aku keluar, aku akan membawamu menemui Wakil Ketua Sekte Fan dan yang lainnya. Mereka mengkhawatirkanmu," kata Sima You Yue.
"Baiklah."
Sima You Yue membawa Tujuh Kecil keluar tanpa menunggu rumah-rumah tersebut selesai dibangun. Mereka pergi menemui Mao San Quan dan Fan Lei terlebih dahulu, kemudian pergi ke Alam Kecil Teratai Hitam.
Han Miao Shuang dan Su Xiao Xiao sedang meneliti resep kuno, saat mereka melihat Sima You Yue membawa Tujuh Kecil, mereka terkejut, tetapi mereka mengenali Tujuh Kecil.
"Tujuh Kecil? Kau berhasil berubah wujud?" seru Han Miao Shuang dengan penuh semangat sambil berjalan mendekat, mencubit pipi Tujuh Kecil dengan kedua tangan.
"Apa kau tidak melihat kalau aku sudah dewasa?" kata Tujuh Kecil. "Jangan mencubitiku lagi, pipiku jadi bengkak."
"Pipimu tidak akan bengkak dengan semudah itu," kata Han Miao Shuang. "Aku bahkan tidak bisa membayangkan kalau kau-lah Mata Bumi dan kau menyembunyikannya dari kami."
Kalau bukan karena Jiang Jun Xian yang mengatakan itu sebelum ia pergi, Han Miao Shuang dan Su Xiao Xian tidak akan tahu fakta tersebut.
"Kau tidak tanya," kata Tujuh Kecil dengan menggoda.
"Siapa yang mengajarimu jadi tidak jujur!" Han Miao Shuang terus mencubit pipi Tujuh Kecil.
"Senior, aku baru saja mendapat berita dari Direktur Mao," kata Sima You Yue.
"Berita apa?"
"Seluruh anggota Klan Jiang di Kota Langit dibunuh, kecuali Jiang Jun Zhe."
"Mereka semua mati?"
"Ya, tetapi Jiang Cheng juga tidak mati," jawab Sima You Yue. "Dikabarkan kalau Jiang Cheng berusaha sekuat tenaga untuk membawa kabur Jiang Jun Zhe."
"Meskipun kekuatan Jiang Cheng tidak lemah, ia memiliki kemampuan untuk melarikan diri dari Shi Qian Zhi," komentar Han Miao Shuang.
"Kurasa Klan Jiang pasti murka. Mereka datang untuk mencari keadilan, tetapi justru dibunuh. Terlebih, nyaris membunuh Tuan Muda kesayangan mereka," kata Sima You Yue.
"Tidak ada gunanya mereka marah. Meskipun Klan Jiang tahu kalau itu perbuatan Kultus Naga Hitam, mereka tidak bisa apa-apa. Ketua Kultus Naga Hitam tidak dapat ditemukan, anggota Kultus Naga Hitam datang dan pergi. Kalaupun Klan Jiang ingin balas dendam, mereka tidak bisa menemukan target mereka," kata Han Miao Shuang. Ia merasa kesal dengan Klan Jiang setelah mengetahui apa yang Jiang Jun Xian alami.
"Ya. Shi Qian Zhi tidak bisa menyembunyikan teknik membunuh mereka. Klan Jiang seharusnya bisa mengenali mereka," kata Sima You Yue. "Aku akan keluar untuk membeli kebutuhan sehari-hari, kalian mau ikut?"
"Tidak, kami masih meneliti resep kuno ini. Apakah Tujuh Kecil ikut?" tanya Han Miao Shuang.
"Aku mau ikut pergi bersama Yue Yue," jawab Tujuh Kecil.
"Kalau Shi Qian Zhi masih di kota, Kultus Naga Hitam juga pasti masih di sana. Tujuh Kecil, berhati-hatilah saat kau ada di luar," pesan Han Miao Shuang memperingatkan.