Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Orang-Orang di Belakang



Orang-Orang di Belakang

Orang-orang tersebut berpakaian hitam, hanya mata mereka saja yang terlihat. Pandangan mereka menunjukkan kekejaman dan mereka memancarkan aura yang dingin.     

"Sepertinya rencana kita gagal." Pemimpin mereka memiliki bekas luka yang panjang di sudut matanya. Meskipun penglihatannya menyempit, tatapannya membuat orang ketakutan.     

"Tak kusangka orang-orang itu bisa melarikan diri dari tempat itu," komentar seseorang di belakang.     

"Mereka berasal dari Sekte Langit. Aku khawatir kita tidak bisa tetap di sini."     

"Kita tidak berhasil menyelesaikan misi Tuan. Aku takut kalau kita pulang semuanya akan …."     

Membicarakan hal tersebut, orang-orang itu langsung memancarkan rasa takut dan marah.     

"Ayo kita periksa ke dalam. Karena mereka tidak bisa terus dibiarkan ada di tempat ini, kita bisa membawa mereka pergi dan membesarkannya lagi di tempat lain."     

Mereka pun pergi menuju ke kuburan bawah tanah. Setelah masuk, mereka tidak melihat apa yang mereka cari.     

"Mana Roh Qinya?" Mereka semua terkejut.     

Pemimpin mereka mengeluarkan sebuah peluit dan meniupnya dua kali. Tetap tidak ada ada gerakan apa pun.     

"Roh Qi itu hilang? Apakah orang-orang tadi itu sudah membunuh Roh Qi?"     

"Bagaimana mungkin? Ada banyak sekali Roh Qi. Mereka tidak punya banyak Master Roh Atribut Petir. Mereka bisa naik dan melarikan diri dari sini ke atas saja sudah luar biasa. Bagaimana mungkin orang-orang itu bisa membunuh semua Roh Qi?" tanya salah satu dari mereka.     

"Roh Qi itu benar-benar hilang." Pemimpin mereka mencengkram peluitnya. Kalau peluit tersebut bukan senjata roh, peluit itu pasti sudah hancur berkeping-keping.     

"Ada begitu banyak Roh Qi. Mereka semua terbunuh? Bagaimana mungkin?!"     

"Ada aroma api yang kuat."     

"Api yang kuat … api yang kuat dan petir merupakan musuh bebuyutan Roh Qi. Pantas saja …."     

"Kali ini ketika kita pulang …." Air muka salah satu dari mereka langsung berubah pucat. Ia terdiam seribu bahasa.     

"Bzzz, bzzz, bzzz …."     

Pada saat itu, terdengar sebuah suara pelan dari dalam. Kemudian suara itu semakin keras dan terdengar tidak jauh dari lorong.     

"Suara apa itu?"     

"Sialan, itu Cacing Khayalan! Lari!"     

Mereka dengan cepat bergegas keluar dan memadatkan sebuah lapisan pelindung. Mereka pun terbang di udara, tetapi ada salah satu dari mereka yang tidak bergerak.     

"Apa yang kau lakukan? Lari! Apa kau mau dibunuh Cacing Khayalan?"     

Tidak disangka, orang tersebut melepas topeng wajahnya, dan tersenyum pada mereka. "Kalian pergilah, aku tidak akan pergi."     

"Apa yang akan kau lakukan?"     

"Misi kita gagal. Kalau kita kembali, kita hanya akan dibuang ke sana. Lebih baik kuakhiri hidupku di sini daripada mati di sana. Lagi pula, ketika aku digigit oleh Cacing Khayalan, aku tidak akan merasa sakit ketika aku mati." Setelah berkata demikian, orang itu berlari kembali ke dalam kuburan.     

"Ayo pergi." Pemimpin mereka agak ragu. Namun, ia dengan cepat mengambil keputusan dan membawa orang-orangnya pergi dari situ.     

Meskipun mereka tidak akan merasa sakit jika mati dengan cara demikian, mereka lebih memilih kembali dan mempertaruhkan segala kemungkinan yang ada untuk bisa bertahan hidup.     

"Apa yang harus kita lakukan sekarang? Apakah kita kembali dan melaporkan hal ini?"     

Setelah keluar dari rawa, mereka merasa sangat gundah.     

Sekilas tampak kekejaman di mata si pemimpin. "Jika kita kembali sekarang, kita pasti mati. Ayo pergi ke tempat berikutnya. Kali ini, kita harus mengubah rencana …."     

Sima You Yue dan yang lainnya kembali ke Kota Jialing dan pergi mencari sebuah penginapan untuk bermalam di sana.     

Setelah tiba di penginapan, Fan Lei memanggil Xue Rong dan Shu Yuan Yuan, serta Jiang Jun Zhe dan Sima You Yue.     

Fan Lei telah berencana memanggil Han Miao Shuang dan Su Xiao Xiao juga. Namun, yang satu terlalu sibuk mencari makan, sementara yang satunya lagi sibuk mandi.     

"Karena kita semua sudah kembali, apa kau tidak akan membiarkanku tidur? Wakil Ketua Sekte, tidak bisa begini caranya." Jiang Jun Zhe bersandar dengan malas pada Sima You Yue.     

Fan Lei menatap Jiang Jun Zhe dan menggelengkan kepala tak berdaya. Ia tidak mengatakan apa-apa lagi.     

"Kenapa Wakil Ketua Sekte memanggil kami?" tanya Sima You Yue.     

"Sebenarnya, ini tidak ada hubungannya denganmu. Aku hanya mengikutsertakanmu," jawab Fan Lei. "Xue Rong, meskipun menemukan kuburan itu tidak sulit, tetapi tidak mudah untuk menemukan kuburan yang terletak di bawah tanah. Bagaimana kau bisa tahu ada kuburan di situ dan membawa orang-orang ke bawah sana?"     

Pertanyaan Fan Lei yang tidak menyenangkan mengejutkan Xue Rong dan Shu Yuan Yuan.     

"Kami mendengarnya dari orang lain," jawab Xue Rong.     

"Mendengarnya dari orang lain? Bagaimana mungkin kau bisa mendengar orang berbicara tentang hal yang sangat rahasia semacam itu?" tanya Wei Besar.     

"Hari itu, kami sedang menjalankan misi di pegunungan. Ketika kami melewati sebuah tempat peristirahatan, aku mendengar dua orang berbicara tentang kuburan di Rawa Air Lembayung. Mereka mengatakan bahwa baru-baru ini kuburan tersebut mengalami beberapa perubahan dan kemungkinan besar terdapat sejumlah harta karun di dalam. Lalu mereka semua menyarankan untuk memeriksa kuburan tersebut," jawab Xue Rong.     

"Kalau benar-benar ada harta karun, bukankah itu artinya mereka memang sengaja membiarkan kalian mendengar pembicaraan mereka?" tanya Sima You Yue.     

"Kami juga berpikir demikian pada saat itu, tetapi yang lainnya bersikeras ingin pergi. Orang-orang yang memercayai omongan mereka pun turun ke bawah, sedangkan mereka yang tidak percaya menunggu di luar. Namun, pada akhirnya, hanya Yuan Yuan yang muncul keluar seorang diri," kata Xue Rong. "Setelah Yuan Yuan muncul, ia hanya mengatakan satu hal - mati, mereka semua mati, lalu ia pingsan. Setelah itu, kami langsung kembali ke sekte."     

Sima You Yue pun merenung. "Xiang Yi mengatakan bahwa Jing Wen dan kelompoknya ada di sekitar sana. Mereka masuk ke sana karena mereka mendengar sesuatu."     

"Semuanya bisa terdengar, kalau begitu kebetulan sekali!" seru Jiang Jun Zhe tiba-tiba, padahal ia sedang tidur.     

"Seseorang dengan sengaja menyebarluaskan informasi itu," kata Wei Besar.     

"Sengaja menyebarluaskan informasi tersebut, jadi orang-orang akan masuk dan mengeluarkan kekuatan roh untuk memberi makan Roh Qi, sehingga membuat Roh Qi jadi lebih kuat," kata Xue Rong menyimpulkan.     

"Mungkin juga begitu," komentar Fan Lei.     

"Bukan mungkin, tetapi memang ada orang yang sengaja menimbulkan masalah ini," kata Sima You Yue.     

"Kenapa kau seyakin itu?" tanya Wei Kecil.     

"Sebelum pergi, aku meninggalkan beberapa lebah di sana. Mereka telah kembali membawa kabar, mengatakan bahwa begitu kita pergi, ada orang-orang yang keluar dari rawa. Berdasarkan percakapan mereka, merekalah yang menyebarkan informasi tersebut," jawab Sima You Yue. "Namun, orang-orang ini sangat penuh rahasia sehingga para lebah tidak dapat memberikan informasi mengenai siapa mereka sebenarnya."     

"Selama kita di sana, kita tidak mendeteksi adanya kehadiran orang lain di rawa. Kekuatan orang-orang itu tidak bisa dianggap remeh," kata Fan Lei dengan serius.     

"Setelah itu, mereka turun ke kuburan sebentar. Setelah keluar dari kuburan, mereka bilang mereka akan lanjut pergi ke tempat lain. Kurasa, mungkin ada beberapa tempat yang mirip seperti kuburan itu," tambah Sima You Yue.     

"Mereka menyerah begitu saja di sana?"     

"Mereka hanya bisa menyerah. Tidak ada lagi Roh Qi di bawah tanah sana. Upaya mereka sia-sia," jawab Sima You Yue.     

"Bagaimana dengan Roh Qi?"     

"Sebelum kami naik, Saudara dan Saudari Senior meluncurkan serangan api yang kuat. Roh Qi pasti sudah terbakar," jawab Sima You Yue.     

Jiang Jun Zhe menyipitkan mata ke arah Sima You Yue, tetapi tidak mengatakan apa-apa.     

Mengenai api yang dilepaskan Sima You Yue, lebih baik mencari waktu yang tepat untuk menanyakan padanya nanti.     

"Ide bagus. Melepaskan serangan api yang kuat untuk memusnahkan Roh Qi di tempat itu."     

"Aku penasaran, kekuatan mana yang jadi biang keladi masalah ini, dan orang-orang itu lanjut pergi ke mana?" tanya Fan Lei dengan cemas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.