Bolehkah Aku Mendapat Ciuman Sekali Lagi (3)
Bolehkah Aku Mendapat Ciuman Sekali Lagi (3)
Ia memikirkannya diam-diam sambil berjalan kembali ke kamar Su Xun.
Sementara itu, ibu Su Xun menarik napas panjang setelah Ye Zi pergi. Sambil menepuk dadanya, ia berkata, "Aku benar-benar takut setengah mati."
Setelah mengatakannya, ia menyodorkan pakaian Ye Zi ke tempat yang gelap di mana suaminya bersembunyi di sana. Lalu, ia meminta suaminya untuk kembali menyemprotkan air dengan cerat yang ia bawa dan kemudian kembali mengeringkannya, "Cepat basahi lagi."
Namun yang tidak ibu Su Xun ketahui, ketika Ye Zi menyelinap kembali, ia melihat pemandangan itu.
Sebenarnya, pakaiannya hampir kering, tetapi ternyata ibu Su Xun mengambil cerat yang disembunyikan dan menyemprotnya secara diam-diam…
Lalu, ia berpura-pura terus mengeringkannya.
Begitu Ye Zi melihat pemandangan itu, ia tidak bisa mempercayainya.
Sialan.
Apa ia buta?
Dengan ragu Ye Zi mencoba untuk memikirkannya dengan seksama. Sampai di titik ia memperhatikan pakaian yang ia kenakan sekarang, ini adalah pakaian Su Xun. Ia terus berpikir hingga akhirnya masuk ke kamar Su Xun. Sepertinya dalam sekejap, ia menyadari sesuatu. Tampaknya semua itu dimulai dengan segelas air yang tumpah ke bajunya. Itu disengaja!
Sialan.
Saat Su Xun menatap wajah Ye Zi yang terlihat aneh, ia tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya, "Ada apa? Apa bajumu sudah kering?"
Mulut Ye Zi bergerak seolah ia ingin mengatakan sesuatu, tapi pada akhirnya, ia hanya bisa menarik sudut mulutnya ke bawah dengan tidak berdaya, "Aku khawatir pakaianku akan dikeringkan sepanjang malam."
Tentu saja Su Xun memiliki tanda tanya hitam di wajahnya.
???
Namun, secerdas ia mengenal keluarganya dengan baik, ia sudah dapat menduga bahwa memang ada sesuatu yang mencurigakan di dalamnya.
Saat ini, ia sudah berbaring di tempat tidur dan sengaja membuat banyak ruang untuk Ye Zi. Dengan canggung, akhirnya ia berkata, "... Yah... Tidak perlu khawatir, selamat tidur."
Ye Zi berjalan mendekat dan berbaring di sampingnya, "Kalau begitu aku akan tidur. Kamu juga cepat tidurlah. Selamat malam."
Setelah mengatakannya, Ye Zi berinisiatif mematikan lampu di samping tempat tidur.
Sementara Su Xun telah berbaring di tempat tidur dan tidak berani bergerak. Meskipun kata-kata yang terlontar dari mulut Ye Zi sangat jelas, tapi ia berbaring miring sekarang untuk bisa semakin jelas mendengar. Saat ini hati Su Xun terasa sangat lega dan perlahan pulih.
Waktu berjalan perlahan, sedikit demi sedikit.
Merasakan berlalunya waktu, mata Su Xun jatuh di pipi Ye Zi yang berbaring di sampingnya. Gadis itu terlihat manis dan cantik, juga hatinya sangat murni dan baik hati.
Dulu ia sangat bodoh.
Hal terbaik untuknya sudah ada pada genggaman, namun ia masih saja mengelak.
Lalu perlahan-lahan ia mendekat.
Melihat bibir merah keunguannya, dengan ragu-ragu ia mencium tepat pada dahinya.
Setelahnya, suaranya yang sangat rendah terdengar mencicit, "... Ye Zi, sebenarnya, kamu adalah gadis paling cantik yang pernah aku lihat, paling imut, dan paling menawan."
Hanya dia, hanya Ye Zi.
Gadis itu sama sekali tidak jelek.
Hanya Su Xun saja yang memang bodoh.
Untuk sesaat, ia seolah kembali ke masa lalu, tapi beberapa hal telah berubah.
Semuanya menjadi lebih baik.
Semakin baik dan akan menjadi lebih baik lagi.
Saat itu, Ye Zi masih setengah terjaga. Begitu mendengar penuturan Su Xun, telinganya memerah dan hatinya meleleh. Akhirnya, rasa manis dari ucapan orang yang paling ia cintai mampu menyebar ke setiap sudut nadinya.
Su Xun, akhirnya kamu mengakuinya.
**
Hari ini, dua hari telah berlalu sejak perayaan satu bulan anak-anak Rong Zhan.
Youyou sedang membaringkan kepalanya di atas meja dengan perasaan tertekan.
Ia pikir, situasinya bersama Jun Hang akan semakin baik dan mereka menjadi lebih dekat setelah pulang dari pesta itu.
Namun, segera setelah tiba di markas, beberapa direktur departemen langsung datang menemui Jun Hang untuk melakukan sesuatu. Akhirnya, Youyou hanya bisa mengikutinya dan tidak ingin Jun Hang terlalu lelah. Selain itu--