Halo Suamiku!

Mewujudkan Impian, Pernikahan (3)



Mewujudkan Impian, Pernikahan (3)

"Bu, ayah monster kecil sangat tampan." ucap Xiao Meibao dengan girang.     

Namun, Xiao Ba Wanghua tampak tak mau kalah, "Ayahku yang paling tampan."     

Melihat mereka berdua berdebat, Sang Xia tidak bisa berkata-kata, "..."     

Mereka ingin membanding-bandingkan ayahnya? Sudah waktunya bagi Rong Zhan untuk datang dan melihat bagaimana putranya memperlakukan diri sebagai kaki tangannya.     

  ...     

"Apa? Kurang pas?"     

Begitu Su Li menutup panggilan telepon, ia segera datang dengan gaun pengantin di tangannya dan tampak cemas, "Cepat cobalah. Ukuran tubuhmu sama dengan miliknya. Jika ada yang kurang pas, masih ada waktu untuk mengubahnya sekarang."     

"Kenapa pengantin wanita itu baru merasa cemas sekarang? Ini benar-benar...!"     

Bahkan Sang Xia pun tidak bisa menggambarkan seperti apa pengantin wanita itu dengan kata-kata.     

Selain itu, bukankah gaun ini dibuat khusus untuknya? Jika sudah disesuaikan, kenapa masih bisa tidak pas?     

Meskipun Sang Xia merasa ada yang tidak beres, tapi ia tidak bisa mengatakan apa-apa selama sesaat. Dengan segera, ia harus melepas gaun pengiring pengantin yang dikenakannya dan mencoba ukuran gaun pengantin yang akan dikenakan mempelai wanita nanti.     

Dengan bantuan Su Li, Sang Xia mengenakan gaun pengantin sembari berdiri di depan cermin. Kali ini, ia benar-benar merasakan kilatan di depan matanya dan hampir meragukan siapa dirinya dan apa yang ia lakukan sekarang.     

Gaun pengantin ini seperti gaun yang dibuat khusus untuknya dan memang sangat cocok di tubuhnya.     

Wanita di depan cermin itu benar-benar secantik seorang putri. Aura memesona yang kuat yang dibawa oleh gaun pengantin ini juga mengeluarkan aura bak ratu tertinggi.     

Ditambah dengan tatanan gaya rambut Sang Xia, juga riasan wajahnya yang elegan.     

Sampai akhirnya, Sang Xia baru bereaksi. Kini, ia menarik napas dalam-dalam, kemudian mengulurkan tangannya ke belakang dan berkata, "Gaunnya pas. Aku bisa melepasnya sekarang dan kita bisa segera membawakannya ke pengantin wanita dengan cepat."     

Kini, giliran Su Li yang menatap Sang Xia di sisinya. Melihatnya begitu cantik, ia mengangkat bibirnya sedikit dan matanya yang sedikit menyorot haru tampaknya bergerak secara misterius.     

Sahabatnya telah melalui terlalu banyak badai dan ombak untuk bisa sampai di titik ini.     

Dan ia hanya berharap bahwa sahabatnya akan selalu aman dan bahagia di masa depan.     

Namun, tampilan itu hanya sekilas hingga tidak dapat disadari oleh Sang Xia.     

Tepat ketika Su Li melihat bahwa Sang Xia akan berganti pakaian, mau tidak mau ia berjalan ke pintu dan membukanya.     

Namun di saat itu, bibi pengasuh terdengar berteriak, "Aaahh, cepat,cepat, anak-anak jatuh dari tangga!"     

Mendengar suara itu, Su Li bergegas keluar dan berteriak, "Apa! Di mana? Siapa yang jatuh."     

Suara mereka cukup keras. Jadi ketika Sang Xia mendengar teriakan mereka, ia segera bergegas bahkan tanpa melepas pakaiannya, terlihat cemas sekaligus bingung, "Siapa yang jatuh? Apa ada yang terluka—"     

Sesaat setelah Sang Xia bergegas dan melihat Su Li di pintu masuk tangga menggendong anak yang tidak sadarkan diri dari pengasuh, ia semakin bergegas keluar dengan cepat.     

Itu, Xiao Ba Wanghua!     

Kaki Sang Xia hampir lemas. Apalagi melihat Xiao Ba Wanghua yang sedang pingsan, ia benar-benar ketakutan. Kini, ia tidak peduli tentang yang lain lagi. Tanpa pikir panjang, ia segera mengejar Su Li yang lebih dulu masuk ke dalam mobil sembari diiringi teriakan Su Li yang mendesak, "Cepat, cepat, ayo, cepat masuk."     

Sorot cemas di mata Sang Xia benar-benar tak terhidarkan, bahkan air di pelupuk matanya pun hampir tak bisa dibendung. Setelah mengetahui bahwa Xiao Ba Wanghua jatuh dari lantai atas, ia langsung melemparkan semuanya ke belakang.     

Ia bahkan tidak menyadari bahwa Xiao Meibao dan Xiaobai telah menghilang ketika ia keluar.     

"Sopir, cepat bawa kami ke rumah sakit dulu!"     

Ketika Sang Xia dengan hati-hati mengambil putranya yang tidak sadar dari pelukan Su Li, suaranya sedikit tercekat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.