Perjuangan Menembus Surga

Kejadian Masa Lalu



Kejadian Masa Lalu

Mu Qing Luan di samping mengangkat telingannya ketika ia mendengar kata-kata Feng zun-zhe. Ia juga sangat penasaran mengenai latar belakang Xiao Yan. Meskipun Feng zun-zhe memiliki banyak kawan, ia tidak mengetahui kabar tentang teman yang sangat ia khawatirkan itu selama ini....     

Xiao Yan dengan erat mengepalkan tinjunya. Sebuah kilauan ganas samar-samar tampak di dalam matanya. Sesaat kemudian, ia menekan emosi yang bergejolak di dalam hatinya. Ia menghirup nafas dalam-dalam, saat ia perlahan berkata, "Pak Tua Feng seharusnya juga mengetahui masalah tentang guru yang dulu, bukan?"     

"Ia tidak sedang berada denganku ketika sesuatu terjadi kepadanya. Ketika aku mendapati ada yang tidak beres, Han Feng sudah mengumumkan ke semua orang bahwa orang tua itu telah terkena serangan balik ketika ia sedang memurnikan sebuah pil dan berakhir menghancurkan dirinya sendiri. Aku tentu saja tidak pernah mempercayai perkataan semacam itu, dan aku menginterogasi Han Feng cukup banyak mengenai hal ini. Namun, orang itu sangat licik, dan aku gagal mendapatkan apapun melalui pertanyaan-pertanyaanku. Setelah ini berlanjut beberapa kali, ia juga menghilang dari wilayah Dataran Tengah. Barulah saat itu aku samar-samar merasakan menghilangnya orang tua yang berhubungan dengannya itu. Namun, aku tidak bisa menemukan informasi apapun mengenai Han Feng, setelah mencari Dataran Tengah selama bertahun-tahun lamanya." Mata Feng zun-zhe menatap Xiao Yan dengan saksama saat ia berbicara dengan suara yang dalam.     

Xiao Yan menghela nafas lembut dan berbisik, "Guru memang dilukai oleh Han Feng kala itu."     

"Bum!"     

Raut wajah Feng zun-zhe hampir seketika berubah gelap dan dingin, ketika kata-kata Xiao Yan terdengar. Sebuah niat membunuh pekat menggelora keluar dari tubuhnya, menyebabkan suhu di tempat ini turun secara signifikan.      

"Keparat ini, Yao Chen telah membesarkannya setelah ia ditinggalkan sebagai seorang bayi, dan mengajarinya semua yang ia tahu, namun ia berani mengkhianati gurunya? Apakah hati nuraninya benar-benar telah dimakan oleh seekor anjing. Kala itu, diriku yang tua ini seharusnya membunuh bajingan ini dengan satu kali tamparan!" Sebuah amarah menjalar ke wajah Feng zun-zhe saat ia berteriak.     

Mu Qing Luan meringkukkan lehernya ketika ia melihat Feng zun-zhe semarah ini. Feng zun-zhe biasanya tenang dan santai. Jarang ia akan murka seperti itu.     

"Yao Chen? Mungkinkan itu teman baik sehidup semati guru, ketua paviliun dari Paviliun Bintang Jatuh, Yao Chen, Yao zun-zhe?" Mu Qing Luan menggumamkan nama ini di mulutnya, sebelum ia seketika tampak telah mengingat sesuatu. Mata cantiknya tertegun saat ia memandang Xiao Yan dan secara refleks berteriak.     

"Ketua paviliun?" Xiao Yan terkejut ketika ia mendengar hal ini. Ia tidak mengetahui bahwa Yao Lao dulunya adalah ketua Paviliun.     

"Paviliun Bintang Jatuh didirikan oleh Yao Chen dan diriku kala itu. Namun, ia tidak menyukai masalah-masalah ini dan tempat itu kurang lebih aku yang kelola. Meskipun ia telah menghilang selama ini, posisi ketua paviliun masih tetap sama, karena aku tahu kemampuan orang tua itu, ia tidak akan mati semudah itu." Feng zun-zhe melambaikan tangannya saat ia menjelaskan.     

Xiao Yan sedikit mengangguk. Tak terduga bahwa guru adalah ketua Paviliun dari Paviliun Bintang Jatuh. Jika begitu, tidakkah ia dianggap sebagai seorang anggota dari Paviliun Bintang Jatuh?     

"Tidak usah membicarakan ini sekarang. Setelah aku kembali, aku akan mengeluarkan surat buronan. Aku rasa keparat Han Feng itu masih hidup. Jika ia mendarat di tanganku, aku pasti akan membiarkannya menderita nasib di mana bahkan ia tidak bisa memohon untuk mati!" Feng zun-zhe berbicara dengan sikap yang kelam. Sepertinya Han Feng telah benar-benar membuatnya murka.     

"Jika itu masalah surat perintah buronan, kemungkinan tidak perlu…" Xiao Yan menggelengkan kepalanya. Ia menjentikkan jarinya dan sebuah botol giok muncul dari Cincin Penyimpanannya. Jarinya mengusap mulut botol itu, saat sebuah tubuh roh samar bergegas dilepaskan.     

"Xiao Yan, sebenarnya apa yang harus kulakukan agar kau membiarkanku pergi…" Jiwa Han Feng meraung dengan bingung dan jengkel, setelah terlepas dari botol itu. Namun, raungannya belum selesai, ketika mendadak terhenti. Sebuah raut wajah ketakutan yang sulit untuk disembunyikan muncul di wajahnya.     

"Han Feng!"     

Mata Feng zun-zhe pekat saat ia memandang jiwa Han Feng di depannya. Dua kata yang mengandung hawa membunuh dingin perlahan terpancar di antara giginya.     

"Feng zun-zhe?"     

Mata Han Feng terpaku saat ia memandang Feng zun-zhe di depannya. Dalam sekejap kemudian, ia seketika berteriak syok dan bergegas berbalik untuk kabur.     

Mata Feng zun-zhe sedingin es. Jarinya melengkung membentuk cakar dan ia menghisap Han Feng. Sebuah hisapan mengerikan dengan paksa menarik Han Feng kembali. Kemudian, kekuatan itu mencengkeram leher Han Feng layaknya sebuah cakar elang yang hendak mencengkeram seekor hewan kecil. Wajah tua yang terlihat luar biasa tenang itu telah menjadi sangat menyeramkan pada saat ini, "Keparat, kau berani menyerang gurumu? Jika bukan karena Yao Chen, kau sudah ditelan oleh hewan buas. Dasar hewan liar, kau bahkan tidak layak menjadi babi ataupun anjing!'     

Han Feng menjadi takut saat ia memandang mata Feng zun-zhe, yang mengandung hawa membunuh pekat, yang menyebabkan orang membeku. Ia juga sedikit takut terhadap Feng zun-zhe di dalam hatinya. Seketika, ia bergegas berteriak, "Jangan bunuh aku. Ini tidak ada hubungannya denganku. Aku juga dipaksa oleh orang-orang dari 'Aula Jiwa' itu!"     

"Aula Jiwa?" Raut wajah Feng zun-zhe berubah ketika ia mendengar nama ini.     

"Feng Tua, 'Aula Jiwa' sepertinya mengincar Kekuatan Spiritual guru. Sekarang, guru sudah terjatuh ke dalam tangan mereka." Xiao Yan berbicara dengan suara rendah dan dalam.     

"Ini benar-benar berkaitan dengan para keparat itu!" Feng zun-zhe menggertakkan giginya saat ia berteriak. Dalam penyelidikannya selama ini, ia juga samar-samar telah menemukan sesuatu mengenai 'Aula Jiwa'. Namun, ia tidak menduga orang-orang yang menyerang Yao Chen dari belakang adalah orang-orang ini, yang berdiam diri tanpa menghilang.     

"Keparat ini tidak bisa dibiarkan hidup." Hawa membunuh melintasi matanya saat ia memandang Han Feng dengan dingin. Bahkan jika itu adalah 'Aula Jiwa' yang ingin menyerang Yao Chen, mereka akan sangat kesulitan melakukannya. Lagi pula, Yao Chen memiliki banyak sekali kawan. Cukup banyak ahli dari generasi tua kala itu yang memiliki hubungan yang cukup baik dengannya. Dengan identitasnya sebagai seorang ahli kimia, kemampuannya untuk memanggil bantuan dengan sekali lambaian tangan adalah sesuatu yang bahkan akan membuat 'Aula Jiwa' berpikir dua kali, meskipun dengan kekuatan mereka. Namun, Yao Chen akhirnya telah menghilang secara mendadak. Jelas, ini adalah karena seorang pengkhianat yang mengkhianatinya, membuatnya kekurangan waktu untuk mengumpulkan bantuan. Siapa lagi pengkhianat ini jika bukan si bajingan Han Feng itu?"     

"Feng Tua, tunggu. Kita masih memerlukan Han Feng untuk menuntun kita agar kita bisa menemukan aula cabang dimana Yao Lao dipenjarakan. Belum waktunya untuk membunuhnya." Xiao Yan bergegas berbicara ketika ia melihat situasi ini.     

"Kemungkinan besar 'Aula Jiwa' tidak hanya menginginkan jiwa orang tua itu. Mungkin, mereka lebih menilai kemampuannya untuk memurnikan pil. Kala itu, aku samar-samar menjadi paham bahwa 'Aula Jiwa' sepertinya diam-diam sedang melangsungkan sebuah rencana besar. Rencana ini membutuhkan cukup banyak ahli kimia hebat… Selama pertarungan besar di Rumah Besar Kuno, yang membuat Dataran Tengah gempar, Yao Chen dan diriku saling serang dengan 'Aula Jiwa'. Kemungkinan besar, ia telah membuat mereka tertarik pada saat itu." Feng zun-zhe mengangguk, merenung sesaat, dan mendadak menebak.     

"Rumah Besar Kuno?" Xiao Yan tertegun ketika ia mendengar hal ini.     

"Itu merupakan cerita yang sangat lama. Rumah besar itu diwariskan dari zaman kuno. Dahulu, rumah itu menarik lebih dari setengah ahli dari Dataran Tengah yang berada di kelas Dou Zong dan ke atas. Namun, harta karun di dalamnya memang mengejutkan. Metode Qi yang kau terapkan sekarang diperoleh oleh Yao Chen dari tempat itu dahulu." Feng zun-zhe menghela nafas.     

Xiao Yan sekali lagi terkejut. Ia secara refleks menghirup nafas lembut. Mantra Api ternyata adalah sesuatu yang didapatkan dari Rumah Besar Kuno…     

"Di mana orang tua itu dipenjara sekarang?" Feng zun-zhe melirik Han Feng dingin, sebelum mendesak bertanya.     

"Wilayah barat dari Kota Neraka Dataran Tengah. Ada sebuah aula cabanmg dari 'Aula Jiwa' di sana. Yao… Yao Chen sedang dipenjarakan di sana…" Han Feng ragu sesaat sebelum berbicara.     

"Kota Neraka ya. Tak terduga bahwa ada aula cabang 'Aula Jiwa' di sana..." Feng zun-zhe mengerutkan kening dan bertanya sekali lagi. "Berapa banyak tetua terhormat (Dou Zun) yang ada di cabang itu?"     

"Satu." Mata Han Feng diam-diam berkedip saat ia menjawab dengan lembut.     

"Apakah kau benar-benar berpikir bahwa diri yang mulia ini (Dou Zun) tidak memiliki pemahaman tentang 'Aula Jiwa'?" Feng zun-zhe tertawa dingin ketika mendengar ini. "Cabang dari 'Aula Jiwa' setidaknya akan memiliki kepala dan wakil terlepas dari seberapa rendah tingkatnya. Mereka berada di tingkat tetua terhormat. Selain itu, tempat itu adalah tempat di mana seseorang yang sama pentingnya dengan Yao Chen dipenjara.... Seorang tetua terhormat. Sepertinya pikiran jahatmu belum padam."     

Tubuh Han Feng sedikit gemetar ketika ia mendengar kata-kata Feng zun-zhe. Ekspresi Xiao Yan di samping juga perlahan menjadi gelap dan serius. Sialan. Ia hampir ditipu oleh bajingan ini. Dua tetua terhormat... ini bukan masalah menjumlahkan dua orang. Barisan yang terdiri dari dua ahli kelas Dou Zun akan memiliki kemampuan bahkan untuk mencuci beberapa faksi tingkat atas di Dataran Tengah dengan darah. Jika ia tidak menemukan Feng zun-zhe dan akhirnya dengan bodohnya memimpin orang-orang ke Kota Neraka, kemungkinan ia akan jatuh ke tangan mereka.     

"Simpan dia. Ia mungkin berguna di masa depan." Mata Feng zun-zhe padat saat ia melirik Han Feng, yang secara refleks gemetar. Namun, ia hanya tertawa dan melemparkan Han Feng ke Xiao Yan.     

Xiao Yan menganggukkan kepalanya dengan senyum dingin setelah menerima jiwa Han Feng. Ia memasukkannya kembali ke botol giok. Dengan sentakan acak jarinya, gumpalan api tak terlihat masuk, dan teriakan sengsara sekali lagi terdengar.     

Jari Xiao Yan menggosok mulut botol dan mengekang teriakan menyedihkan itu. Setelah itu, ia mengembalikannya ke Cincin Penyimpanan-nya. Ia akan menunggu dan melihat apakah orang ini bisa selamat saat dibakar oleh Api Hati Gugur. Ketika berhadapan dengan sampah seperti itu, ia tidak akan membiarkan mereka mati dengan damai.     

"Feng Tua, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Xiao Yan ragu-ragu sejenak dan bertanya.     

"Kita tidak bisa gegabah ketika berurusan dengan masalah ini, dan kita tidak bisa membiarkan informasi apapun bocor. Jika tidak, setelah 'Aula Jiwa' memindahkan Yao Chen, akan lebih sulit bagi kita untuk menemukannya. Kau harus menunggu dengan tenang untuk beberapa waktu. Aku akan mengirim seseorang untuk pergi ke Kota Neraka untuk menyelidiki."     

"Jika kita menunda terlalu lama..." Xiao Yan berbicara dengan agak khawatir.     

"Tenang, tidak banyak orang yang memiliki keterampilan memurnikan pil yang sebanding dengan Yao Chen di Dataran Tengah. 'Aula Jiwa' tidak akan dengan mudah menyakitinya." Feng zun-zhe berbicara dengan tenang.     

Xiao Yan ragu-ragu sejenak setelah mendengar ini, tetapi ia hanya bisa mengangguk. 'Aula Jiwa' terlalu kuat. Mereka benar-benar tidak boleh membuat mereka waspada.     

"Aku akan kembali ke Paviliun Bintang Jatuh setelah ini. Kemudian, aku akan mulai menyelidiki 'Aula Jiwa.' Bagaimana denganmu?" Mata Feng zun-zhe menatap Xiao Yan saat ia bertanya.     

Xiao Yan merenung sejenak sebelum berkata, "Aku ingin menuju ke daerah tengah di wilayah Dataran Tengah. Masih ada satu tahun atau lebih yang tersisa sampai Perkumpulan Pil Menara Pil. Aku ingin berpartisipasi."     

"Perkumpulan Pil ya?" Feng zun-zhe terkejut ketika ia mendengar hal ini. Ia seketika tersenyum dan berkata, "Ini juga tidak buruk. Kala itu, pak tua Yao Chen itu berhasil mendapatkan posisi juara di Perkumpulan Pil itu. Ia benar-benar berjaya. Sebagai muridnya, kau tentu saja tidak boleh merusak reputasinya. Terlebih lagi… menurut apa yang kutahu, sepuluh besar Perkumpulan Pil ini sepertinya akan bisa mendapatkan hak untuk menundukkan 'Tiga Ribu Api Membara.' Mungkin ini akan membuatmu tertarik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.