Perjuangan Menembus Surga

Kartu As, Teratai Api Tiga Warna



Kartu As, Teratai Api Tiga Warna

Tangan energi raksasa muncul di hadapan banyak tatapan mata yang terkejut. Hal itu seketika berhenti sesaat sebelum membawa tekanan dan gejolak energi yang luar biasa kuat, saat hal itu dengan keras menghantam pedang panjang energi yang melesat mendekat.     

"Bum!"     

Dua serangan yang sangat mengerikan bertemu di langit dalam sekejap kemudian. Sebuah ledakan sekeras guntur tiba - tiba menggema di angkasa. Meskipun telah bersiap, masih ada cukup banyak orang yang telinganya mendengung beberapa saat. Bahkan, penglihatan mereka telah menjadi sedikit kabur.     

Gelombang - gelombang riak energi yang tampak padat bergejolak liar dari titik di mana dua serangan ganas tadi bertabrakan. Bahkan, ruang yang ada telah menjadi piuh di hadapan tumbukan energi yang mengerikan ini. Dari sini, dapat dilihat sebenarnya seberapa mengerikan serangan yang telah dilepaskan dua orang itu.     

Ruang yang piuh pun memenuhi tempat di mana Xiao Yan dan Yun Shan berdiri. Karena itu, banyak tatapan mata yang sedang memandang ke langit, tidak tahu sebenarnya siapa di antara kedua orang ini yang lebih unggul dalam tumbukan energi yang mengerikan ini.     

Riak energi yang menyebar di udara perlahan memudar di hadapan perhatian banyak tatapan mata sesaat kemudian. Ruang yang piuh itu pun berangsur - angsur menjadi cerah.     

Setelah ruang yang ada kembali pulih, dua sosok di langit di kejauhan muncul di penglihatan semua orang. Semua orang secara refleks menjadi terkejut ketika mereka melihat sosok - sosok manusia yang muncul di angkasa.     

Pada saat ini, kedua lengan baju Xiao Yan robek, mengungkapkan lengannya yang tak terbalut pakaian. Terdapat juga banyak bercak - bercak darah yang samar - samar menutupi lengannya. Wajahnya pun sedikit pucat dan sudut mulutnya menunjukkan bercak - bercak darah samar. Auranya yang semula kuat juga telah menjadi jauh lebih lemah pada saat ini. Jelas, tumbukan besar yang menggemparkan jiwa tadi masih mengguncangnya hingga ia menderita beberapa cedera serius.     

Meskipun Xiao Yan tampak menyedihkan, Yun Shan di sisi yang lain pun tidak segar bugar. Bajunya juga rusak dan tangan keriputnya yang terlihat di luar lengan bajunya sedikit gemetar. Bercak darah mengikuti telapak tangannya dan mengalir turun, sebelum akhirnya bergerak turun di sepanjang jarinya dan menetes ke bawah tanpa bersuara.     

Banyak orang diam - diam menghirup udara dingin, saat mereka memandang Yun Shan dengan darah menetes dari tangannya. Tatapan mereka seketika memandang pemuda berjubah hitam dengan terkejut. Tidak ada yang menduga bahwa orang ini mampu menerima pukulan mengerikan dari Yun Shan tadi dan juga menyebabkan beberapa cedera muncul di tubuhnya…     

Jia Xingtian, Hai Bo Dong, dan yang lainnya di medan pertempuran yang kisruh, juga menunjukkan raut wajah tertegun, saat mereka memandang Yun Shan, yang menunjukkan tangan yang gemetar dan raut wajah yang segelap sumur. Meskipun mereka selalu percaya kepada Xiao Yan, hati mereka masih saja secara refleks berguncang ketika mereka menyaksikan langsung Xiao Yan menerima serangan mengerikan itu, yang bahkan dapat mencederai seorang ahli di puncak kelas Dou Huang dengan serius.     

Yun Yun di samping panggung pernikahan juga diam - diam mengehla nafas lega, ketika ia melihat bahwa Xiao Yan tidak terbunuh oleh serangan Yun Shan. Akan tetapi, perasaan yang rumit melintas di wajah cantiknya, ketika ia melihat darah menetes dari tangan Yun Shan. Ia tidak ingin melihat Xiao Yan mati di tangan Yun Shan, tetapi ia juga tidak ingin melihat Yun Shan dibunuh oleh Xiao Yan. Akan tetapi, pada saat ini, ia hanya bisa diam - diam menunggu berakhirnya pertempuran di bawah.     

"Kau anak sialan. Sungguh tidak terduga bahwa Dou Zong ini ternyata masih meremehkanmu juga…" Raut wajah Yun Shan muram, saat tangannya menyeka jubahnya dan menghapuskan darah segar yang ada. Setelah itu, ia menengadah ke arah Xiao Yan, yang aliran auranya sedikit lambat. Ia berbicara dengan suara yang pekat, "Kemungkinan besar, Teknik Dou tadi merupakan teknik dengan kelas yang cukup tinggi, bukan? Dou Qi yang dibutuhkan pasti sangatlah besar. Berapa banyak dirimu yang sekarang bisa menggunakannya?"     

Xiao Yan menyeka bercak darah dari sudut mulutnya, saat ia berkata pelan, "Cukup untuk membuatmu tahu apa yang disebut dengan cedera serius…"     

"Begitukah?" Yun Shan tertawa dengan dingin dan kelam saat ia berkata, "Teknik Dou - mu tadi itu mungkin memang memiliki kekuatan dahsyat, yang bahkan akupun tak berani remehkan. Namun, aku khawatir bahwa masih kurang jika kau ingin bergantung pada teknik itu untuk membunuh seorang Dou Zong."     

Xiao Yan menyipitkan matanya. Tinjunya pun perlahan mengencang. Meskipun kata - kata Yun Shan memang membuat orang kesal, hal itu juga benar adanya. Dengan kekuatannya sekarang, menggunakan 'Segel Gunung Terbuka' ini, yang tidak begitu ia kuasai, untuk menetralkan serangan Yun Shan yang sama kuatnya, adalah hal yang cukup luar biasa. Berusaha untuk bergantung pada hal ini untuk mengalahkannya dalam sekali coba, kemungkinan akan cukup sulit, kecuali Yun Shan hanya berdiri di sana dan dengan paksa menerima sebuah serangan tanpa pertahanan apapun…     

Xiao Yan mengencangkan tinjunya dan tatapan matanya pun melirik situasi pertempuran di pihak Yao Lao. Ia secara refleks mengernyitkan alisnya.     

Pada saat ini, Yao Lao dan Pelindung Wu itu pada dasarnya berada di dalam keadaan imbang yang luar biasa panas membara. Kedua belah pihak menggunakan semua gerakan mematikan mereka, dengan berbagai situasi berbahaya yang berulangkali muncul. Akan tetapi, mereka masih mempertahankan keadaan imbang dalam pertarungan itu. Bagaimanapun mereka meningkatkan kekuatan mereka, mereka masih kesulitan membuat lawannya benar - benar terluka. Dilihat dari situasi yang ada, mungkin bisa dikatakan bahwa Yao Lao sedikit unggul, tetapi Xiao Yan, yang jelas memahami Yao Lao, tahu bahwa karena dirinya adalah sebuah Tubuh Roh, daya tahan Yao Lao jauh lebih lemah daripada seorang Dou Zong elit, meskipun ia memiliki kekuatan untuk menandingi seorang Dou Zong. Karena itu, keadaan imbang semacam ini sebenarnya tidak begitu menguntungkan bagi Yao Lao. Setelah Pelindung Wu berhasil mengambil kesempatan ketika kekuatan Yao Lao melemah, kemungkinan, sebuah perubahan besar akan muncul di dalam pertempuran ini…     

Xiao Yan perlahan memalingkan pandangannya dari medan pertempuran. Ia kembali memandang medan pertempuran besar yang kisruh di kejauhan. Pertarungan dan pembunuhan di sana bahkan lebih semrawut dan intens. Sering kali akan ada beberapa ahli yang terjatuh dengan cedera serius, berakhir dengan nasib yang tak diketahui. Sekte Misty Cloud bisa dikatakan telah mengirimkan semua anggota elit mereka pada saat ini, berusaha mengerahkan segala kekuatan untuk menahan serangan oleh para ahli dari pihak sekutu.     

Tatapan mata Xiao Yan dengan cepat menatap Hai Bo Dong dan beberapa orang lain di dalam medan pertempuran yang semrawut itu. Ia mengeluarkan sedikit helaan nafas lega. Untungnya, mereka berada di dalam situasi unggul dalam pertarungan di antara para ahli tingkat atas ini. Kemungkinan, jika mereka diberi waktu yang cukup, mereka akan bisa mengalahkan lawan mereka. Pada saat itu, setelah Hai Bo Dong dan para ahli lainnya berhasil membebaskan diri mereka, medan pertempuran yang kisruh ini akan mulai stabil dengan sendirinya.     

Selama Xiao Yan menggerakan pandangannya, ia juga melirik area di bawah Gunung Misty Cloud. Terdapat suara samar pembunuhan yang terdengar dari sana. Kemungkinan, seratus ribu tentara kekaisaran di bawah gunung telah memulai serangan mereka.     

Saat ini, pembunuhan dan pertarungan telah meletus di hampir setiap titik di Gunung Misty Cloud. Sekte ini, yang biasanya tenang, kini benar - benar diselimuti oleh badai yang luar biasa berdarah - darah.     

Tatapan mata Xiao Yan memandang ke sekitar sekali, sebelum dengan cepat berpaling. Ia perlahan menghembuskan nafas dan matanya mengkilat saat ia memandang Yun Shan di depannya, yang menunjukan senyum buas di sudut mulutnya. Xiao Yan menunjukkan tatapan matanya sedikit dan melirik cincin putih pekat di jarinya. Setelah ragu sesaat di dalam hatinya, Xiao Yan menggertakkan giginya dengan keras. Kemungkinan, ia hanya bisa menggunakan senjata mematikan ini, jika ia benar - benar ingin mengalahkan Yun Shan!     

Xiao Yan membulatkan tekadnya di dalam hati. Ia berhenti ragu saat ia menggerakan tangannya. Sebuah pil obat muncul di tangannya, sebelum ia memasukkannya ke dalam mulutnya dan mengunyahnya sekuat tenaga.     

Dou Qi yang dihabiskan oleh sebuah 'Api Teratai Buddha Marah', yang terbentuk dari gabungan dua jenis 'Api Surgawi' tidaklah lebih sedikit daripada penggunaan 'Segel Gunung Terbuka'. Dou Qi yang dibutuhkan untuk peleburan tiga jenis 'Api Surgawi' tentu saja meningkat berlipat ganda. Karena itu, dirinya yang sekarang perlu mengerahkan segalanya dan membuat Dou Qi di dalam tubuhnya bertahan pada kondisi penuh.     

Xiao Yan mengisi perutnya dengan pil obat, tetapi tidak membagi perhatiannya untuk memurnikannya. Karena memiliki sebuah 'Api Surgawi' seperti 'Api Inti Teratai Berlapis', ia tidak perlu begitu memperhatikan pil obat yang ia telan. 'Api Surgawi' akan sendirinya memurnikannya. Akhirnya, mereka akan berubah menjadi Dou Qi yang sangat murni, yang akan mengalir ke dalam seluruh pembuluhnya.     

Wajah Yun Shan berkedut sedikit saat ia memandang bagaimana Xiao Yan dengan liar memakan pil - pil obat itu. Meskipun ia merupakan seorang Dou Zong elit, pil - pil obat yang ia simpan tentu saja tidak melebihi koleksi lengkap Xiao Yan. Karena itu, ia hanya bisa membuka matanya dan memandang Dou Qi milik Xiao Yan yang telah habis perlahan pulih dengan bantuan pil - pil obat.     

Tentu saja mustahil bagi Yun Shan untuk menunggu dengan bodoh hingga Xiao Yan memulihkan Dou Qi - nya. Karena itu, ketika Xiao Yan menelan pil obat tersebut, tubuhnya mendadak bergerak dan seketika muncul di depan Xiao Yan dengan aneh. Tangannya menyayat ke arah tenggorokan Xiao Yan. Di bawah perlindungan Dou Qi hijau tua itu, kuku - kukunya tidaklah lebih lemah daripada pisau tajam.     

Tubuh Xiao Yan sedikit condong ke belakang dan tangan Yun Shan berada dekat di leher Xiao Yan, saat tangan itu mengiris menembus udara. Angin yang penuh kekuatan itu membuat kulit Xiao Yan merasakan hawa dingin.     

Sebuah sinar perak mengkilat di bawah kaki Xiao Yan saat tubuhnya condong ke belakang. Tubuhnya seketika bergegas menjauh. Ketika ia melakukan hal tersebut, ia menjentikkan jarinya dan Pedang Berat Penguasa Xuan melesat muncul. Kakinya dengan keras menendang gagang pedang itu, dan pedang itu membawa kekuatan ganas yang melesat menuju Yun Shan yang ingin mengejarnya.     

Pedang berat yang bergegas mendekat itu membuat tubuh Yun Shan berhenti. Ia dengan kejam menghantamkan tinjunya ke depan dan melontarkan pedang berat itu.     

Jari Xiao Yan berguncang, tepat ketika Yun Shan melayangkan pedang berat tersebut. Cincin berwarna putih pekat pecah dan sebuah gumpalan api putih pekat yang ganas dengan cepat muncul di hadapan Xiao Yan.     

Xiao Yan merobek 'Api Inti Teratai Berlapis' bersamaan ketika ia melihat api putih pekat itu muncul. Api itu berubah menjadi sebuah gumpalan api berwarna hijau dan sebuah api tak kasat mata. Segera setelah itu, Xiao Yan menepukkan tangannya tanpa ragu, dan 'Api Inti Teratai Hijau' dan 'Api Hati Gugur' ditekan ke dalam gumpalan api berwarna putih.     

Ruang di sekitar Xiao Yan mulai berdesir, ketika tiga jenis 'Api Surgawi' bersentuhan.     

Raut wajah Yun Shan berubah secara drastis, ketika ia melihat tindakan Xiao Yan. Ia dapat merasakan tiga api berbeda warna di depan Xiao Yan sedang diisi dengan energi yang sangat mengerikan!     

Siu! Siu! Siu! Siu! Siu! Siu! Siu! Siu! Siu! Siu!     

Tubuh Yun Shan dalam sekejap menghilang di saat yang nyaris bersamaan. Ia harus menyela serangan mengerikan Xiao Yan ini. Jika tidak…     

Yun Shan, yang telah berubah menjadi sebuah bayangan hitam yang bergegas mendekat, juga membuat raut wajah Xiao Yan sedikit berubah. Sayap hijau kehitaman di punggungnya mengepak. Kedua tangannya dengan erat menggenggam gumpalan tiga api berbeda warna itu, yang dengan cepat bercampur, saat tubuhnya dengan cepat mundur. Selain menghindar, Xiao Yan juga menjentikkan jarinya dan beberapa botol giok mendadak melesat keluar dari cincin penyimpanan. Terdapat sebuah teratai api seukuran telapak tangan di dalam tiap - tiap botol giok…     

Bum! Bum! Bum! Bum! Bum! Bum! Bum! Bum! Bum! Bum! Bum! Bum!     

Botol - botol giok itu melayang keluar dan seketika mengeluarkan suara dentuman ledakan yang kacau, layaknya serangkaian petasan, di sebuah titik yang tidak jauh dari Yun Shan.     

Meskipun teratai - teratai api kecil ini tidak bisa menyebabkan cedera kepada Yun Shan, mereka memang bisa melambatkan kecepatan pengejarannya. Karena itu, Xiao Yan telah menghentikan gerakan mundurnya tidak jauh dari sana, ketika Yun Shan sedang berusaha mendobrak ledakan - ledakan teratai api yang tiada hentinya.     

Bum! Bum! Bum! Bum! Bum! Bum! Bum! Bum! Bum! Bum! Bum! Bum!     

Tatapan mata Yun Shan perlahan bergeser dari wajah pucat Xiao Yan yang lesu, yang membawa keseriusan, sebelum akhirnya berhenti pada tangannya. Pada saat ini, tiba - tiba mata Yun Shan menyusut!     

Xiao Yan mengepakkan sayap hijau kehitaman di punggungnya di udara. Wajahnya pucat pasi, saat nafasnya menjadi sangat letih. Tiga teratai api berbeda warna selebar tiga puluh sentimeter dengan lembut melayang di atas telapak tangannya. Sebuah energi yang luar biasa liar dan ganas perlahan merembes keluar, menyebabkan keterkejutan menjalar di wajah semua orang!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.