Perjuangan Menembus Surga

Pertarungan Besar Terakhir!



Pertarungan Besar Terakhir!

Ketika kata yang dingin itu keluar dari mulut Luo Hou, semua orang yang berada di lereng gunung bebatuan seketika terdiam. Dari suasana kesiapan bertarung, semua orang mengerti jelas di benak mereka, bahwa kemungkinan besar masalah hari ini tak akan berakhir dengan baik. Sebuah pertarungan besar yang sengit, tak bisa dihindari.     

Mata Xiao Yan mengamati dengan khidmat wajah Luo Hou. Beberapa waktu kemudian, ia sedikit menganggukkan kepalanya. Suaranya pun menjadi semakin dingin, "Karena Kakak Tingkat Luo Hou tidak berniat untuk mengizinkan kami lewat, maka kami terpaksa melawanmu."     

Kedua tangan Xiao Yan perlahan memegang gagang Pedang Berat Xuan dan ia seketika menarik pedang itu. Sebuah bayangan hitam muncul di udara, lalu angin yang kencang meniup pecahan bebatuan di depannya. Pedang berat itu diarahkan ke tanah dan Dou Qi warna hijau menggelora dari dalam tubuh Xiao Yan. Semenjak masalah itu sudah sampai ke titik ini, mereka telah mencapai tahap dimana mereka tak dapat menyerah karena hal tak terduga apapun saat itu. Maka, mereka tak punya pilihan selain bertarung!     

Setelah Xiao Yan beraksi, Dou Qi juga menggelora keluar dari tubuh Xun Er dan kedua orang lainnya yang berdiri di samping Xiao Yan. Ombak kekuatan dahsyat, berulang kali menyebar dengan bergelombang. Semua kekuatan mereka terarah kepada Luo Hou yang berdiri di tengah, dari jarak yang jauh. Untuk dapat mengalahkan musuh, seseorang harus mengalahkan pimpinan mereka dahulu. Orang yang paling merepotkan di 'Regu Iblis Putih' ini adalah Luo Hou. Selama mereka dapat mengalahkan Luo Hou, mereka tak perlu khawatir dengan yang lain.     

Udara dingin berwarna putih yang samar, berulang kali keluar dari tubuh Luo Hou. Tatapannya mengarah ke Xiao Yan dan tiga orang lainnya, sebelum ia menoleh ke arah 'Regu Iblis Putih,' lalu berucap, "Aku akan menahan Xiao Yan dan tiga lainnya. Ye Hao, kalian berempat hentikanlah para murid baru itu. Jangan berpencar ketika kalian bertarung. Walaupun jumlah murid baru banyak, mereka tak tahu cara bekerjasama. Selama kalian menjaga satu sama lain dengan kuat dan mengandalkan keempat Dou Qi kalian yang bersinergi itu, kalian mempunyai kesempatan menang yang tinggi." Kedua matanya yang dingin melihat kelemahan para murid baru dengan sekali tatapan.     

"Ya!" Mendengar hal itu, keempat anggota 'Regu Iblis Putih' menjawab dengan nada yang dalam. Dou Qi di tubuh mereka menggelora, lalu rangkaian udara dingin mulai keluar dari dalam tubuh mereka. Dari tampaknya, semua anggota 'Regu Iblis Putih' ini telah menguasai Dou Qi afinitas es.     

Xiao Yan terlihat terpengaruh, ketika ia menyaksikan udara dingin yang mengitari keempat orang itu. Kekuatan yang telah dikeluarkan dari kolaborasi Dou Qi dari afinitas yang sama, tentu akan meningkat dengan signifikan. Melihat kejadian pada saat itu, kekuatan keseluruhan dari 'Regu Iblis Putih' jelas lebih tangguh daripada 'Regu Iblis Hitam' yang dipimpin Sha Tie. Tidak mengejutkan jika mereka adalah orang yang menjaga pos terakhir.     

"Luo Hou benar - benar berani menghadapi empat orang dengan sendirian. Jika orang ini tidak sombong sama sekali, berarti ia memiliki beberapa kartu as dan kekuatan tersembunyi." Xiao Yan berbicara kepada Xun Er dan dua orang lainnya dengan perlahan, ketika ia memikirkan sesuatu di benaknya untuk beberapa saat, "Kita tak perlu melakukan pemanasan di pertarungan ini. Oleh karena itu, janganlah menahan diri. Berusahalah semampu kalian untuk mengalahkan dia. Jangan membuang waktu bahkan sedetik pun, atau akan terjadi sesuatu tak terduga, jika menunda terlalu lama."     

"Ya."     

Ketiganya mengangguk dengan perlahan. Dou Qi di tubuh mereka terlihat seperti banjir yang bergolak, saat Dou Qi melewati Jalur Qi di tubuh mereka. Sensasi penuh kekuatan menyebar ke seluruh tubuh tiga orang itu. Saat itu juga, yang mereka harus lakukan hanyalah bergerak sedikit dan Dou Qi yang menggelora akan mengikuti kehendak mereka, lalu menciptakan serangan - serangan bergemuruh.     

Setelah Dou Qi kedua belah pihak telah mengalir di tubuh mereka semua, suasananya pun perlahan - lahan menjadi lebih tegang.     

Semua murid senior lain di lembah gunung itu tetap terdiam. Hingga saat ini, 'Regu Iblis Putih' adalah rintangan terakhir di 'Kompetisi Berburu Energi Api' ini. Jika mereka tak dapat menahan serangan murid baru kali ini, kelompok Xiao Yan mungkin akan menghapuskan kutukan, bahwa 'Kompetisi Berburu Energi Api' adalah periode yang paling pahit untuk seorang murid baru, sebelum memasuki Akademi Dalam.     

Dari sebuah sudut lembah gunung itu, menyaksikan kedua sisi yang sedang bertarung dan saling memberikan balasan satu sama lain, lalu ia tak dapat menahan diri untuk berbisik kepada Sha Tie yang duduk di sebelahnya. "Bisakah grup Xiao Yan mengalahkan 'Regu Iblis Putih'?"     

"Apapun yang terjadi, mereka memiliki kesempatan dan pertarungan ini lah kesempatan mereka. Aku tak bisa berkata banyak tentang yang lain. Lagipula, terlepas dari kita membicarakan kekuatan individu ataupun kekuatan kelompok, 'Regu Iblis Putih' memang lebih kuat daripada 'Regu Iblis Hitam'. Xiao Yan dan yang lainnya dapat mengalahkan kita, tapi mereka mungkin tak bisa menang melawan 'Regu Iblis Putih'..." Sha Tie menggelengkan kepalanya. Ia pun juga tak yakin dengan hasil akhir dan hanya dapat memberi Su Xiao balasan yang tidak jelas.     

Su Xiao hanya dapat tersenyum tak berdaya ketika diberi jawaban yang tidak jelas itu. Ia menolehkan kepalanya lalu menatap ke arah wajah tajam yang mengesankan di dekat tumpukan batu yang berceceran.     

Suasana dari area batuan yang kacau - balau, dimana semua mata terkumpul, semakin memanas. Ekspresi semua orang perlahan - lahan menjadi tegang. Dou Qi yang menggelora di tubuh mereka, semakin menjadi kuat, persis seperti perasaan setiap orang pada saat itu, dimana mereka tak dapat menahan amarah.     

"Ka…"     

Angin sepoi - sepoi lembut berhembus. Sebuah pecahan batu di gunung, seketika menggelinding, lalu bertabrakan keras dengan sebuah batu di tempat lain. Batu itu seketika hancur menjadi banyak pecahan.     

Suara tiba - tiba yang terdengar jelas itu, tak dipungkiri mirip seperti suara lemparan batu ke sebuah permukaan danau yang tenang. Seketika, sebuah ombak besar muncul dan bergelombang. Dou Qi warna - warni yang jumlahnya amat banyak, menggelora keluar dari tempat bebatuan yang kacau - balau itu. Corak dari Dou Qi itu sangatlah indah, karena banyaknya warna. Ombak Dou Qi yang keluar dengan kencang, langsung membuat semua yang ada di sana melonjak. Rumput panjang dan lurus menutupi tubuh mereka karena Dou Qi mereka.     

"Maju!"     

Ketika kekuatan mereka telah bergelora, dua teriakan keluar dari mulut Xiao Yan dan Luo Hou secara bersamaan, tanpa sengaja. Saat kedua suara itu terdengar, suasana yang tegang seketika pecah!     

Saat semua orang saling menerjang, teriakan rendah yang penuh dengan semangat berapi - api untuk bertarung, terdengar terus - menerus di area bertarung itu.     

Ketika teriakan itu terdengar, tangan Xiao Yan terlihat makin kencang menggenggam gagang pedang besarnya. Kakinya menginjak tanah dengan keras, lalu sebuah energi berwarna hijau meledak di bawah kakinya. Tekanan yang dihasilkan dari ombak energi itu merubah badan Xiao Yan menjadi sebuah bayangan hitam, saat energi itu diarahkan ke tengah dari tempat bebatuan itu dimana Luo Hou berdiri tegak.     

Ketika Xiao Yan telah mulai menerjang, Xun Er dan dua orang lainnya mengikuti dari belakang. Jarak dari keempatnya terjaga dalam radius satu meter. Dengan jarak tersebut, mereka berempat dapat menjaga satu sama lain setiap saat dan dimanapun, untuk menahan serangan ganas yang datang dari segala arah.     

"Serang!"     

Di belakang kelompok beranggotakan empat orang milik Xiao Yan, ada kelompok besar murid baru lainnya yang berteriak, saat mereka maju menyerang. Meskipun posisi mereka berpencar, kekuatan mereka terlihat yang paling kuat karena jumlah mereka sangat banyak.     

Ekspresi pada wajah empat orang dari 'Regu Iblis Putih' tak berubah sama sekali. Mereka tak merasakan sedikitpun rasa takut dari banyaknya dan kuatnya kelompok Xiao Yan. Tangan mereka berayun - ayun, lalu empat tongkat logam berwarna putih berukuran satu setengah meter muncul dengan seketika. Sebuah teriakan pelan terdengar ketika mereka berempat menggunakan kekuatan dari tongkat logam yang sedang tertancap di tanah untuk menyerang ke depan. Mereka dengan cepat melesat ke arah kelompok Xiao Yan yang beranggotakan empat orang. Kemudian, empat tongkat logam berayun dengan kencang seperti pusaran angin, lalu menghentikan semua puluhan murid baru di belakang.     

Xiao Yan tak menolehkan kepalanya ke belakang, ketika ia mendengar suara angin yang mendesing di belakang. Tatapannya terpaku pada Luo Hou yang sedang berdiri tegak di atas sebuah batu. Xiao Yan menarik pedang penguasa berat di tangannya, lalu dengan sekejap menggunakan kekuatannya untuk menebas ke bawah. Pancaran Dou Qi hijau yang menyilaukan, tiba - tiba menggelora keluar dari pedang penguasa.     

Menyemburkan Dou Qi ke area sekitar, itu adalah sebuah metode serangan dari seorang Da Dou Shi. Teknik itu sama dengan serangan jarak jauh dari seorang praktisi.     

Setelah Dou Qi warna hijau memancar, Xun Er dan dua orang lainnya pun juga memancarkan tiga cahaya yang amat kuat. Empat cahaya itu menembus udara dan membawa angin kencang, lalu menerjang ke arah Luo Hou.     

Wajah Luo Hou tak berubah sedikitpun ketika ia menyaksikan empat proyektil Dou Qi yang bergolak, menyerang ke arahnya. Tangannya bergetar sedikit lalu sebuah tongkat logam berukuran tiga meter yang tampak terbentuk dari es dingin, muncul dengan seketika. Tangannya memegang badan dari tongkat logam dengan erat dan ujung tongkat itu memancar dengan eksplosif. Seketika, siapapun dapat melihat bayangan - bayangan dari tongkat itu berulang kali muncul di udara. Setiap bayangan tongkat menyerang ke arah empat pancaran cahaya tadi. Setelah serangan itu terjadi berulang kali, empat cahaya yang berkekuatan tinggi itu terpecah dengan paksa olehnya. Kekuatan ini adalah sesuatu yang amat dikagumi banyak orang.     

"Ia memang layak disebut seorang Dou Ling yang kuat. Serangan yang amat ganas."     

Serangan Luo Hou membuat raut wajah Xiao Yan sedikit berubah. Hanya dengan melihat aksinya yang melumpuhkan empat pancaran cahaya tadi, kekuatan Luo Hou sangatlah jauh lebih tangguh daripada Pemimpin Sekte Muda Sekte Darah yang telah dikalahkan Xiao Yan dahulu di 'Daerah Pelosok Hitam'. Memang, sudah jelas karena Metode Qi yang digunakan oleh Pemimpin Sekte Muda untuk menaikkan kekuatannya hanyalah trik murahan. Maka dari itu, Dou Qi yang dimilikinya sangatlah dangkal. Jika ia dahulu hendak bertarung dengan seseorang, kekuatan orang itu, paling tinggi hanya mencapai puncak teratas tingkat Da Dou Shi.     

Pikiran ini muncul di benaknya, lalu, seketika menghilang, saat ekspresi Xiao Yan menjadi lebih serius. Pedang berat di tangannya mengeluarkan sebuah suara 'chi' saat pedang itu menebas udara, lalu pedang itu berubah menjadi bayangan hitam yang membawa suara yang menekan. Badan Xiao Yan naik dan turun seperti setengah melompat, saat ia hendak menyerang Luo Hou dengan ganas.     

"Chi…"     

Di belakang Xiao Yan, sebuah telapak tangan yang penuh dengan api emas, sebuah cambuk panjang berwarna hijau, dan sebuah pedang berat berwarna darah, juga membawa kekuatan besar, ketika semua senjata itu berkumpul, lalu berbentuk seperti kipas yang mengelilingi setiap sudut di sekitar Luo Hou.      

Melihat serangan terpusat dari kelompok empat orang milik Xiao Yan, beberapa raut wajah dari murid senior, tanpa sadar telah berubah. Hal itu sedemikian rupa, karena mereka jelas mengerti di benak mereka, bahwa jika mereka yang terkena serangan, mereka akan terkalahkan dengan sekejap, ketika terkena serangan itu.     

"Empat orang ini memang sangat kuat. Terutama pemuda berjubah hitam itu…" Beberapa murid senior hanya dapat menghela nafas. Setelah melihat serangan dari murid baru itu dengan mata kepala mereka sendiri, mereka sadar kenapa banyak murid senior yang berpartisipasi di 'Kompetisi Berburu Energi Api' tahun ini, yang terkalahkan dengan menyedihkan. Baru saat itu juga mereka tersadar. Bukan karena kekuatan yang dimiliki murid senior yang tergabung di 'Kompetisi Berburu Energi Api' ini yang lemah, tetapi karena kekuatan murid baru tahun inilah yang terlalu tangguh.     

Saat itu, hal tersebut berputar dengan cepat di benak semua orang yang ada di lereng gunung itu, Luo Hou yang telah berdiam diri di area pertarungan, akhirnya memutuskan untuk bergerak. Kedua tangannya memegang tongkat logam dingin dengan erat. Udara dingin seperti kabut, muncul dari tongkat itu ketika sebuah teriakan yang dalam dan dingin terdengar.     

"Pusaran Tongkat Es!"     

Ketika teriakan Luo Hou terdengar, udara dingin dalam bentuk kabut yang mengitari tongkat logam dingin itu seketika berputar - putar. Sebuah lengkungan misterius, terbentuk dari rotasi tersebut. Seketika, udara dingin itu menciptakan sebuah perisai es berbentuk melingkar di bawah putaran cepat udara dingin itu dan membungkus seluruh tubuh Luo Hou di dalamnya.     

"Bum, bum!"     

Empat serangan ganas dari atas, seketika mengenai perisai yang telah terbentuk dari tongkat logam itu, yang berputar dengan cepat. Tiba - tiba, suara yang membisingkan terdengar di seluruh tempat itu.     

Kekuatan dahsyat terpantul ke bawah oleh perisai es, sebelum kekuatan itu menabrak sebuah batu. Batu itu seketika penuh dengan retakan, sebelum benar - benar meledak hingga menjadi kerikil, dengan suara 'bum'.     

"Menyingkirlah!"     

Tubuh Luo Hou sedikit miring, ketika sebuah teriakan dingin terdengar dari mulutnya. Tongkat logam dingin itu yang berputar dengan cepat, tiba - tiba terhenti. Seketika, ujung dari tongkat itu terdorong maju, lalu, sekali lagi mengeluarkan banyak bayangan yang memenuhi langit. Tongkat itu dengan ganas menyerang semua senjata di kelompok empat orang milik Xiao Yan. Kekuatan yang seketika muncul, langsung mengguncang mereka berempat hingga mereka terpental mundur dua langkah.     

Bertarung satu lawan empat, tetapi tidak mengeluarkan tanda - tanda kekalahan. Perbedaan antara seorang Dou Ling kuat dan seorang Da Dou Shi memang sulit untuk diukur.     

"*Haaah*, bagus. Perlihatkanlah, sebenarnya apa arti keahlian sejati itu, kepada murid - murid baru yang sombong itu!" Melihat serangan pembuka dari kelompok empat orang milik Xiao Yan gagal, sorakan kesenangan seketika terdengar di lembah gunung itu.     

Tubuh Xiao Yan jungkir - balik di udara, sebelum menapak di sebuah batu dengan tiba - tiba. Ia mengangkat kepalanya untuk menyaksikan Luo Hou yang tetap biasa saja dan terlihat dingin, sebelum ia menghembuskan nafas. Kekuatan musuhnya bahkan lebih kuat dari yang ia kira sebelumnya. Selain itu, mengetahui bahwa tongkat itu berfokus pada pertahanan, tampaknya akan susah untuk mengalahkan dirinya dalam waktu yang singkat, bahkan jika mereka berempat menyerang bersamaan.     

"Apa yang harus kita lakukan?"     

Xun Er dan dua orang lainnya juga mundur ke sisinya dengan wajah mereka penuh kerutan. Pertahanan seperti kura - kura dari musuh mereka membuat mereka merasa seperti seekor harimau yang memakan seekor landak, mereka tak tahu harus mulai dari mana.     

Xiao Yan menatap ke arah pertarungan ricuh di belakangnya. Ia seketika mengernyitkan alisnya dengan erat. Kekuatan empat anggota 'Regu Iblis Putih' juga melebihi perkiraannya. Empat tongkat logam berputar seperti empat buah perisai. Serangan biasa dari murid baru yang mengenai perisai itu, tak hanya tidak mempan, namun serangan mereka juga terpantul balik oleh kekuatan aneh yang terkandung di dalam tongkat itu.     

Oleh karena itu, kurang dari lima menit setelah pertarungan itu dimulai, tidak kurang dari lima murid baru terbaring di tanah, setelah tubuh mereka melemah karena terkena tongkat logam. Tampaknya, akan ada murid baru yang kehilangan kekuatan bertarung mereka setiap satu menit atau lebih.     

Selisih antara tingkatan mereka terlihat dengan jelas di tempat pertarungan itu. Hampir empat puluh murid baru tingkat Dou Shi itu tak dapat melakukan apapun kepada keempat murid senior tingkat Da Dou Shi. Perbedaan besar ini membuat semua orang hanya dapat menghela nafas dengan penuh emosi.     

Pertarungan baru saja dimulai, tetapi situasinya telah jauh dari apa yang telah diperkirakan. Hal tersebut membuat raut wajah Xiao Yan menjadi sedikit murung.     

"Para murid baru itu memang sebuah piringan pasir yang tersebar. Tahun ini, jika bukan karena Xiao Yan yang memiliki kemampuan memimpin yang handal, tampaknya, mereka akan berakhir seperti tahun lalu, dirampok oleh murid senior sampai mereka tak mempunyai apapun." Di atas lembah gunung itu, Sha Tie menatap banyak orang yang sedang melawan empat orang itu. Tak hanya gagal dalam serangan mereka, tetapi para murid baru itu pun juga kehilangan banyak orang. Sha Tie hanya dapat menggelengkan kepalanya, lalu berucap di benaknya.     

"Ya."     

Su Xiao dan yang lain di belakangnya mengangguk. Kekuatan keseluruhan dari murid baru tahun ini tak lebih tangguh dari tahun - tahun yang sebelumnya. Tetapi, pada tahun - tahun sebelumnya, tidak ada seseorang seperti Xiao Yan yang mempunyai keberanian dan pendirian teguh untuk mengumpulkan semua murid baru. Bagaimanapun juga, sebuah kelompok yang tak utuh tak akan dapat mempunyai kekuatan yang memadai untuk melawan 'Regu Iblis Putih', macan terkuat yang menghalangi langkah mereka.     

"Pertarungan ini tak bisa dibiarkan terlalu lama. Semakin lama pertarungan ini berlangsung, semakin tidak diuntungkan bagi kelompok Xiao Yan. Melihat performa para murid baru, sudah jelas bahwa akan mustahil untuk mereka untuk mengalahkan 'Regu Iblis Putih'. Malah, jika pertarungan itu tetap berlangsung seperti ini, dalam dua belas menit atau lebih, mereka akan benar - benar dihabisi. Saat itu juga, ketika para anggota 'Regu Iblis Putih' menggunakan tangan mereka, kelompok Xiao Yan tak akan mempunyai kesempatan untuk membalikkan keadaan." Sha Tie berkata dengan tak berdaya. Walaupun ia terus memikirkan api aneh berwarna hijau yang digunakan Xiao Yan, terlepas dari api itu dapat memberi tekanan kepada Dou Qi afinitas es milik Luo Hou, teknik tongkat luar biasa yang digunakan oleh Luo Hou tetap dapat menahan api itu. Tampaknya terlalu Xiao Yan terlalu awal untuk menyombongkan diri.     

Kala itu, Sha Tie dan yang lain sedang berdiskusi tentang situasi yang dihadapi kelompok Xiao Yan, Xiao Yan pun juga memikirkan hal yang sama. Ia menghela nafas panjang, lalu berkata, "Tampaknya, kita tak dapat menahan lebih lama lagi."     

"Chi!"     

Xiao Yan menancapkan pedangnya dengan keras ke dalam batu, saat ia menolehkan kepalanya ke arah Xun Er dan kedua orang lainnya, sebelum berkata dengan nada yang dalam, "Tahan dia. Berikan aku sedikit waktu!"     

Ketika ia mengatakan kata - kata tersebut, Xiao Yan menjentikkan jarinya. Yaowan berwarna ungu masuk ke dalam mulutnya. Ia mengunyahnya dengan perlahan, lalu seketika meludahkan kumpulan api ungu di depan tatapan semua orang. Kemudian, api itu mengarah ke telapak tangannya.     

TL: Danwan/Yaowan - barang berbentuk pil yang tak memiliki efek mengobati dan berpotensi membahayakan jika dikonsumsi.     

Melihat Xiao Yan meludahkan kumpulan inti api berwarna ungu, semua orang di lereng gunung seketika terkejut. Sha Tie dan lainnya, yang sebelumnya menyesali kelemahan kelompok Xiao Yan pun juga terpana. Mereka tak mengira, bahwa selain api berwarna hijau, Xiao Yan juga memiliki api lain berwarna ungu…     

Tetua Su dan Tetua Qing yang sedang berada di atas batu juga mengangkat alis mereka dengan tiba - tiba, saat itu.     

Xiao Yan tak menghiraukan suara di sekitarnya. Ia dengan erat memegang api berwarna ungu dengan tangan kirinya, ketika ia perlahan mengangkat tangan kanannya. Jarinya berputar sedikit, lalu api elok berwarna hijau, sekali lagi menyuarakan sebuah dentuman dan berubah menjadi sebuah lidah api hijau yang berada di atas tangan kanannya.     

Setelah diperlihatkannya api berwarna hijau itu, suhu udara di tempat itu seketika naik.     

Dua warna api yang melonjak tinggi, menggelora di depan semua wajah yang terpana, membuat situasi saat itu menjadi menggelikan.     

"Ini… Ini adalah…"     

Raut wajah dari Tetua Su dan Tetua Qing yang tadi bersandar santai di kursi di atas batu, seketika berubah dengan sekejap, setelah api berwarna hijau itu muncul. Tubuh mereka tiba - tiba menjadi tegak dan mata mereka menatap dengan fokus ke arah api ungu elok itu. Beberapa saat kemudian, mereka menatap satu sama lain dan mendapati kekagetan di mata mereka. "Api Surgawi?"     

Pengetahuan mereka memang lebih banyak daripada Sha Tie dan yang lainnya. Maka dari itu, ketika 'Api Inti Teratai Hijau' muncul, mereka berdua mampu mengenali dengan pasti, rincian dari api itu.     

"Hu Gan terkutuk. Ia sama sekali tak memberitahu kita tentang sesuatu yang amat penting seperti ini. Dasar pria tua yang dungu…" Kekagetan di mata mereka masih berlangsung, ketika Tetua Su dan Tetua Qing bergumam kepada satu sama lain.     

Mata Luo Hou terpaku serius pada api dua warna di tangan Xiao Yan. Raut wajahnya yang acuh dan dingin, akhirnya menjadi serius. Ketika ia berlatih Dou Qi afinitas es, ia sangatlah sensitif dengan perubahan suhu udara. Ketika api warna hijau itu muncul, ia seketika terkejut, ketika mengetahui bahwa Dou Qi es dingin di tubuhnya telah mulai meleleh!     

"Api apa ini? Api itu dapat mempengaruhi aliran Dou Qi di tubuhku?"     

Selain keseriusan pada wajah Luo Hou, ada sesuatu yang mengherankan pula. Tangannya memegang tongkat logam dingin dengan erat, ketika ia berusaha keras memaksa Dou Qi mengalir di tubuhnya, mencoba sekeras mungkin untuk menghilangkan rasa yang mengganjal di tubuhnya.     

Melihat dua api berbeda warna di tangan Xiao Yan, Xun Er dan dua lainnya memahami maksud Xiao Yan. Mereka mengangguk dan mereka bertiga segera membentuk formasi berbentuk segitiga dan menyerang ke arah Luo Hou dengan ganas. Dou Qi mereka menggelora dengan kencang dan mereka benar - benar mengeluarkan Dou Qi dari tubuh mereka, hingga sampai batas mereka.     

Luo Hou tak berani meremehkan serangan ganas dari kelompok tiga orang Xun Er. Walaupun ia sangat takut dengan Xiao Yan di belakang mereka, ia hanya dapat mengayunkan tongkat logam di tangannya kala itu, lalu menahan semua serangan dari ketiga orang itu. Setelah itu, ia mengeluarkan serangan baliknya yang paling mematikan, berharap ia dapat mengalahkan mereka bertiga dengan waktu sesingkat mungkin. Kala itu, kekuatan bertarung Xiao Yan akan berkurang dengan drastis karena kehilangan rekan bertarungnya.     

Ide Luo Hou memang bagus, tetapi kelompok tiga orang Xun Er tidak seperti para murid baru yang biasa saja. Setelah beberapa hari bekerjasama melawan musuh, mereka telah berlatih hingga mereka memahami satu sama lain. Walaupun mereka bertiga tak dapat menembus pertahanan tongkat logam milik Luo Hou meski telah bekerja sama, paling tidak, mereka dapat membuat dirinya sulit untuk mengganggu Xiao Yan.     

Dengan tim Xun Er menahan Luo Hou, kedua telapak tangan Xiao Yan mulai menjadi pusat perhatian setiap mata. Melihat aksi itu, para murid senior Akademi Dalam mungkin tak merasakan sesuatu, tetapi raut wajah Tetua Su dan Tetua Qing di atas batu itu berubah dengan drastis. Dari pengalaman mereka, mereka jelas tahu, seperti apa kekuatan dahsyat yang akan terbentuk, jika kedua api itu bergabung…     

"Orang gila ini… haruskah kita menghentikannya?" Tetua Qing bergumam. Ia seketika menolehkan kepalanya, lalu bertanya kepada Tetua Su di sampingnya.     

Tetua Su mengernyitkan alisnya. Matanya tak berkedip sama sekali, saat ia menatap wajah tenang Xiao Yan. Setelah itu, ia menggelengkan kepalanya lalu berkata, "Ia tampak percaya diri…"     

"Bagaimana bisa? Bahkan jika ia adalah seorang Dou Huang tingkat atas, ia tak akan berani melakukan hal tersebut. Ketika ia kehilangan kendali dan letusan terjadi, kekuatan yang dilepaskan akan lebih menakutkan lagi…" Tetua Qing berbicara dengan nada dalam.     

"Mari kita lihat…" Mata Tetua Su tidak memperlihatkan pergerakan sedikitpun. Yang ia lakukan hanyalah berbicara dengan nada pelan.     

"Kau… ah…" Melihat hal itu, Tetua Qing hanya dapat menghela nafas tak berdaya. Dou Qi yang melimpah di tubuhnya juga mulai mengalir, siap untuk mengatasi situasi mendadak, yang tak terduga itu. Dan juga, terlalu banyak murid di sini yang mengamati pertarungan itu.     

Dalam pengamatan setiap mata di sana, api berwarna hijau di tangan Xiao Yan akhirnya bertemu dengan api berwarna ungu itu. Seketika, gumpalan - gumpalan bibit api berwarna hijau dan ungu mulai menyebar dengan cepat dari titik bertemunya. Di titik dimana api itu bertemu, ruang itu tampak terkoyak oleh kekuatan dahsyat, hingga ruang itu bergoncang.     

Raut wajah Xiao Yan tak berbeda, ketika ia menatap dua api berbeda warna, yang saling menyatu satu sama lain. Ia menepuk kedua tangannya dengan keras, seperti tampak telah melakukan hal tersebut ratusan kali. Setelah sebuah suara membisingkan terdengar, dua api itu melebur menjadi sebuah kumpulan api ungu dan hijau. Kekuatan Spiritual muncul dari alisnya, membuat kekuatan itu tetap berada pada keseimbangan misterius.     

Api hijau keunguan berulang kali terlihat berputar - putar, lalu seketika mulai menciut dengan cepat di depan pandangan terkejut Tetua Su dan Tetua Qing. Api itu kemudian perlahan berhenti, ketika sudah mengecil hingga berukuran satu genggaman tangan. Api itu bergerak sedikit sebelum akhirnya terbelah. Sebuah teratai api berwarna hijau keunguan yang amat indah, melayang id depan Xiao Yan.     

"Xun Er, kalian semua menyingkirlah."     

Api hijau keunguan melayang dua sentimeter di atas telapak tangan Xiao Yan. Raut wajahnya sedikit pucat ketika ia memerintahkan mereka dengan nada pelan.     

Ketika kata - kata Xiao Yan terucap, Xun Er dan dua orang lainnya yang sedang bertarung dalam keadaan imbang yang sengit dengan Luo Hou, seketika bergerak mundur dengan cepat. Dalam beberapa lompatan, mereka sudah berada di belakang Xiao Yan.     

"Sudah berakhir…"     

Xiao Yan mengangkat kepalanya perlahan, lalu menatap wajah takut Luo Hou. Senyum dingin tampak di wajahnya yang pucat, ketika ia perlahan menjentikkan Teratai Api itu dari telapak tangannya. Teratai Api itu seketika terbang di udara seperti bintang jatuh. Di depan tatapan serius semua orang, teratai itu meninggalkan jejak hijau keunguan, ketika ditembakkan ke arah Luo Hou.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.