Misi Rahasia {12}
Misi Rahasia {12}
"Aku ingin membalaskan dendamku kepadamu karena kau telah membunuh ayahku. Tapi…," kata Liu Anqier terhenti, dadanya terasa sesak sekarang, seolah dia berada pada perdebatan batin yang sangat sengit. "Tapi sekarang hatiku lemah. Ayah adalah sosok yang mencintaiku setelah Ibu saat aku dilahirkan di dunia ini, Ayah adalah duniaku dan kamu telah membunuhnya. Tapi kenapa sekarang bisa seperti ini? aku menjadi lemah dan tak berdaya sama sekali denganmu, dengan perlakuanmu dan sikapmu. Kau membuatku bingung, sungguh!"
Liu Anqier hendak pergi tapi dtahan oleh Chen Liao Xuan. Matanya memandang Liu Anqier dengan begitu sendu.
"Andai kau tahu, Anqier. betapa bahagianya hatiku saat tahu jika itu kau, betapa bahagianya hatiku setelah mengetahui semuanya."
"Kau selalu berkata tentang dirimu sendiri, dan aku sama sekali tak tahu apa yang kau maksud itu. Kita bahkan tidak pernah bertemu sebelumnya, tidak pernah bertemu sebelum kau jatuh seperti bintang di langit itu," keras kepala Liu Anqier.
Chen Liao Xuan pun mengangguk saja dia mengulum senyum kemudian dia memandang Liu Anqier dengan begitu sayang. semua hal dan semua yang dia lakukan hanyalah untuk Liu Anqier. meski dia sendiri bingung apa yang harus dia lakukan setelah ini. dia sayang dengan Liu Anqier, dia cinta dengan Liu Anqier. namun dua hal itu tidak akan pernah menjadi berguna jika hidup Liu Anqier berada dalam bahaya. Terlebih ketika dia sudah seutuhnya menjadi Putra Mahkota, apakah dia bisa berada di samping Liu Anqier lagi seperti ini? dia tidak akan pernah bisa bersama dengan Liu Anqier dan hal itu adalah hal yang sangat menyakitkan baginya sekarang. Tidak… dia tidak mau, dia tidak mau kalau sampai dia harus kehilangan Liu Anqier lagi.
Tapi, Chen Liao Xuan juga tahu, dia tidak akan pernah bisa kembali menjadi Putra Mahkota Kerajaan langit kalau intisari kehidupannya yang separuh ada di tubuh Liu Anqier. mungkin dia harus melakukan sesuatu untuk bisa bersatu dengan Liu Anqier. dengan cepat-cepat memunculkan seorang Putra Mahkota sebagai pengganti dirinya dan dia bisa hidup bahagia dengan Liu Anqier sebagai manusia, dan mereka akan bahagia selamanya.
"Anqier, aku tidak ingin selamanya berada di sini. Aku juga tidak ingin untuk menjadi Raja Iblis. Sebab tujuanku hidup bukanlah untuk itu, namun untuk bisa bersatu bersamamu selamanya. Jadi, kau harus menjadi baik di sini, kau harus aman di sini. Aku sebenarnya ingin mengembalikanmu ke bangsa manusia saja. Tapi aku takut jika laki-laki yang ingin menikahimu datang dan merebutmu dariku. Jadi aku ingin melindungimu di sini. Sabarlah, sabarlah sebentar, aku sedang mengusahakan sesuatu untukmu. Jadi kau harus sabar untuk menungguku di sini, ya," pinta Chen Liao Xuan.
Matanya tampak memerah membuat Liu Anqier memandang Chen Liao Xuan dengan sangat serius,
"Apa… apa maksudmu?" tanya Liu Anqier kemudian. "Aku… aku adalah tujuan hidupmu? Kau tak ingin lagi menjadi Raja Iblis dan ingin pergi denganku?"
Chen Liao Xuan mengangguk dengan pasti kemudian dia mencium tangan Liu Anqier. "Karena satu-satunya tujuan hidupku adalah untuk menemukanmu, bersamamu, dan hidup bersama selamanya sampai kita tua. Aku hanya ingin itu, Anqier. sudah berapa banyak hal yang harus aku alami selama ini di sini? Hanya untukmu. Semua yang jahat telah membuatku kehilangamu berkali-kali, dan sekarang aku tidak mau merasakan hal yang sama lagi, setelah pada akhirnya aku menemukanmu dan bersama denganmu. Aku tidak akan pernah melepaskan genggaman ini sampai kapan pun itu."
Liu Anqier tampak tersenyum getir, kemudian untuk yang pertama kali dia membalas genggaman tangan lembut dari Chen Liao Xuan. Betapa terperangah Chen Liao Xuan mendapati hal itu, bahkan kini air matanya telah keluar dengan sempurna dari pelupuk matanya.
"Aku sama sekali tak tahu bagaimana hidup bisa seperti ini…," kata Liu Anqier, dia kemudian menundukkan wajahnya, dia tak bisa membendung air matanya yang terus mengalir di pipinya itu. "Kau adalah iblis, dan aku adalah manusia. Meskipun kau telah meninggalkan jabatanmu, meskipun kau hidup di alam manusia bersamaku, tapi kenyataan itu tidak akan pernah berubah sama sekali. kamu akan tetap menjadi iblis, kamu tidak akan pernah menjadi manusia yang utuh. Dan bagaimana bisa manusia dan iblis bisa bersama dan bersatu? Lelucon apa itu, Tao? Aku benar-benar tidak tahu ada lelucon semenyakitkan ini, sungguh," kata Liu Anqier, dia kembali menangis tersedu karena menyadari akan perbedaan yang sangat besar itu.
"Tidak, tidak," Chen Liao Xuan masih mencoba menggenggam tangan Liu Anqier yang bahkan telah nyaris terlepas itu. "Aku telah kehilanganmu karena ini dulu, dan aku tidak mau kehilanganmu lagi dengan alasan apa pun juga, Anqier. kenapa… kenapa setelah apa yang telah terjadi, setelah hukuman yang aku terima dari langit, setelah kehilangan dan kesakitan ini, kenapa aku masih tidak boleh bersatu denganmu? Kenapa seperti itu, Anqier, kenapa?!"
"Apa pun yang kau katakana dan aku tak mengerti. Tapi satu hal yang aku mengerti di sini, Tao. Kita berbeda, kita dari alam yang berbeda. Kita tidak sama dan kita tidak mungkin untuk bisa bersama selamanya. Apa yang kita lakukan ini, hanyalah semata-mata membodohi diri sendiri. Apa yang kita lakukan ini tak ubahnya sedang bersembunyi di balik kenyataan yang sangat menyakitkan. Dan kita sudah tahu itu, kita sudah mengerti bahkan lebih mengerti dari siapa pun di dunia ini kan?"
"Tidak, aku tidak mengerti dan tak mau mengerti, Anqier."
"Tao—"
"Apakah takdir cintaku akan tetap seperti ini selamanya? Ketika aku bertemu dengan gadis yang aku cintai, tapi takdirku tak pernah mengizinkanku untuk bersamanya? Aku adalah makhluk abadi, Anqier. dan aku dipertemukanmu dengan sosokmu yang malah menjadi manusia. Jadi bagaimana caranya aku bisa mengajakmu pergi dari sini untuk terbang menuju keabadian, bagaimana bisa? Lantas jika nanti kau tua dan mati, aku harus menunggumu lagi? Di mana? Di kehidupan mana aku bisa bertemu denganmu? Kau terlahir seperti apa? Di alam mana dan di belahan alam semesta mana? Dan bagaimana caraku untuk bisa menemuimu dan bisa bersatu denganmu? Apakah kau bisa terlahir sebagai seorang Dewi yang utuh? Ataukah kau akan terlahir sebagai manusia atau iblis? Aku benar-benar sudah tidak tahan dengan takdir sialan yang telah ditulis oleh Dewa Li kepada kita! dan jika benar kita tak berjodoh, lantas kenapa kita harus dipertemukan lagi dengan cara yang sama-sama menyakitkan lagi seperti ini! Seolah memperdalam lukaku atas kenyataan jika mungkin aku tidak bisa lagi bersama-sama dengan dirimu. Kenapa, Anqier, kenapa?!"