Kisah Istri Bayaran

Jadilah Pacarku (6)



Jadilah Pacarku (6)

Tetapi Gu Qingqing langsung menghilangkan kecurigaannya itu, karena dia mendengar dari seberang ponsel terdengar suara musik dan seruan orang-orang yang sangat keras, seperti berjalan dari koridor yang tenang ke dalam ruangan yang berisik dengan suara musik, kemudian Gu Qingqing bertanya, "Kak Zipei, mana senior Leng?"     

"Apa? Sicheng?" Xu Zipei mengelilingi ruangan tersebut, kemudian dia menemukan Leng Sicheng yang sedang minum bir. Leng Sicheng duduk di tengah-tengah ruangan, namun karena auranya terlalu kuat, sehingga tidak ada yang berani duduk di sampingnya. Terkadang ada beberapa yang ingin menyapanya, namun semuanya langsung mundur saat melihat tatapan dingin Leng Sicheng.     

Lalu di samping Leng Sicheng terdapat banyak botol kosong, ada botol anggur merah, bir, sampanye, whiskey dan cocktail. Pada dasarnya, Leng Sicheng sudah mencoba semua jenis alkohol yang ada di sini.     

Xu Zipei menjawab, "Ada di dalam ruang pribadi, tapi waktunya sudah mau habis, kami sudah mau pulang."     

Durasi ruang tersebut sampai jam satu malam, kini mereka sudah mulai membereskan barang-barang mereka dan siap-siap kembali ke kamar.     

"Kalau begitu aku segera ke sana!" Gu Qingqing juga tidak berpikir panjang, dia langsung menutup panggilan tersebut dan bergegas ke sana.     

"Tunggu .…" Xu Zipei belum sempat mengatakan bahwa Xu Zipei juga bisa menyuruh Leng Sicheng kembali ke kamarnya, tapi Gu Qingqing sudah menutup panggilan tersebut.     

Xu Zipei hanya bisa mengambil ponsel Leng Sicheng dan berjalan menuju ruang pribadi tersebut.     

Kebetulan, Leng Sicheng baru selesai menghabiskan sebotol bir, dia menggoyangkan botol kosong itu di udara, kedua matanya menyipit, kemudian tanpa ragu dia mengambil botol anggur merah yang sudah terbuka di sampingnya, dia sudah tidak sempat menuangkannya ke dalam gelas, dan langsung meminumnya dari botol.     

Xu Zipei mengerutkan keningnya ketika melihat botol-botol kosong yang ada di depan meja Leng Sicheng.     

"Senior Zipei, kami pulang dulu!" Mereka yang sudah selesai mengambil barang mereka pun berpamitan pada Xu Zipei.     

"Oh, oke, kalian pulang saja dulu." Xu Zipei menganggukkan kepalanya dengan senyuman lembut.     

Kemudian Xu Zipei menolehkan kepalanya, dia mengerutkan keningnya ketika melihat Leng Sicheng yang masih terus minum.     

Ada apa dengan Leng Sicheng? Tadi pria itu bilang kalau sedang bosan dan ingin jalan-jalan di luar, tapi kenapa sekarang malah jadi begini?     

Xu Zipei sudah berteman dengan Leng Sicheng selama bertahun-tahun, namun dia belum pernah melihatnya lepas kontrol seperti ini, ini adalah pertama kali ia melihatnya begini!     

Sebenarnya apa yang terjadi? Ada masalah apa? Masalah kampus, kerja, atau … pria ini baru bertemu seseorang?     

Walaupun Xu Zipei merasa Leng Sicheng dan Gu Qingqing tidak memiliki hubungan apa-apa, namun panggilan telepon Gu Qingqing tadi memang sangat aneh.     

Selain itu, Gu Qingqing mau datang menemui Leng Sicheng larut malam begini ….     

Tangan Xu Zipei yang menggenggam ponsel Leng Sicheng mulai menguat, kemudian dia berpikir sejenak, lalu dia pun memutuskan untuk menghapus panggilan dari Gu Qingqing tadi, lalu berjalan mendekati Leng Sicheng, "Sicheng, ayo kita pulang."     

Leng Sicheng tidak menghiraukan Xu Zipei, dan terus melanjutkan minumnya.     

"Ini, ponselmu tadi ketinggalan di wastafel di luar toilet." Xu Zipei meletakkan ponsel tersebut di atas meja, tapi Leng Sicheng tetap tidak memperdulikannya.     

Dalam waktu singkat, orang-orang mulai pergi dari ruang pribadi tersebut, kini di dalam ruangan hanya tersisa Leng Sicheng dan Xu Zipei saja. Xu Zipei duduk di samping Leng Sicheng, ia duduk menyamping melihat Leng Sicheng sedang mengangkat kepalanya dan meneguk anggur merah sambil mengerutkan kening.     

Leng Sicheng menghabiskan anggur merah berisi 350 liter, lalu meletakkan botol yang sudah kosong dengan tatapan mata yang tampak menyipit.     

Rasa tanin merah kering dengan kepahitan kulit anggur mulai menyebar di dalam mulut Leng Sicheng, menekan aroma manisnya anggur, dan yang tersisa di dalam mulut hanya ada rasa pahit.     

Bukannya mereka mengatakan alkohol akan membuat kita melupakan masalah? Namun jantung Leng Sicheng merasa tidak nyaman karena alkohol yang dikonsumsinya, dan masalahnya malah terasa semakin menyakitkan dan pahit!     

Gu Qingqing hanya sedang bercanda dengannya, sama sekali tidak ada tempat baginya di hati wanita itu. Gu Qingqing bahkan begitu mesra dengan Nie Zhining .…     

Kerutan di kening Leng Sicheng semakin dalam, dia masih ingin minum, namun tiba-tiba ada seseorang yang meraih pergelangan tangannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.