Jadilah Pacarku (11)
Jadilah Pacarku (11)
"Kamu tidak perlu membahasnya lagi." Leng Sicheng mendengus dingin.
Sudah cukup, Leng Sicheng tidak ingin mendengar Gu Qingqing minta maaf lagi padanya. Dia tidak ingin terlihat menyedihkan! Semalam adalah pertama kalinya Leng Sicheng menyatakan cinta kepada seseorang, ternyata malah dijadikan sebagai bahan bercanda!
Apa di mata Gu Qingqing, ia hanyalah sebuah lelucon?!
"Tapi aku .…"
Namun belum sempat Gu Qingqing mengatakannya, Xu Zipei yang di samping sudah menemukan luka yang di tangan Gu Qingqing, "Qingqing, kamu juga terluka? Apa kamu baik-baik saja?"
Gu Qingqing menggelengkan kepalanya, Xu Zipei langsung menolehkan kepalanya, dia mengambil sebuah tas obat kecil dari tasnya, "Sicheng, bagaimana kamu bisa menangani tangan perempuan yang terluka dengan cara seperti ini? Kamu harus membersihkan lukanya dulu, berikan aku sebotol air yang belum pernah dibuka."
Lalu ada yang memberikan sebotol air kepada Xu Zipei, dia langsung membersihkan luka Gu Qingqing, kemudian dia mengelap tangan Gu Qingqing dengan hati-hati, lalu mengeluarkan sebuah plester, "Tempel ini dulu, nanti kalau sudah sampai rumah sakit baru cek lagi ke dokter. Situasi di sini masih belum stabil, kalau ada masalah lain, sebaiknya dibicarakan lagi ketika sudah berada di tempat yang aman."
Tangan Gu Qingqing ditarik oleh Xu Zipei, ia pun melihat Xu Zipei menundukkan kepala untuk membantunya membersihkan luka. Samar-samar Gu Qingqing merasakan rasa sakit di dalam hatinya, kemudian rasa sakit ini menyebar ke tangannya, membuatnya merasa semakin sakit hingga mengerutkan keningnya.
Dari tempat Gu Qingqing, dia melihat Xu Zipei berdiri di samping Leng Sicheng, secara alami dia mengingat kembali adegan ciuman mereka berdua semalam. Hal itu membuat hatinya menjadi semakin perih. Setelah Xu Zipei menempelkan plester di tangannya, Gu Qingqing langsung menarik kembali tangannya dan berkata, "Terima kasih Kak Zipei, aku coba lihat ke sana dulu."
Xu Zipei tersenyum dengan lembut, "Sama-sama."
Xu Zipei melanjutkan, "Kamu mau pergi melihat Zhining?" Tadi Xu Zijin sudah bicara di telepon, katanya Nie Zhining yang menyelamatkan Gu Qingqing.
"Hmhh." Gu Qingqing menganggukkan kepalanya, suaranya sangat kecil, "Bagaimanapun dia sudah menyelamatkanku."
Di samping mereka, Leng Sicheng tidak mengatakan satu kata pun walaupun dia sudah mendengar Gu Qingqing akan pergi melihat Nie Zhining.
Iya, tadi Nie Zhining sudah menyelamatkan Gu Qingqing, jadi sangat normal bagi Gu Qingqing untuk memperhatikan kondisi Nie Zhining. Apalagi semalam Leng Sicheng sudah melihat Nie Zhining muncul di dalam kamar Gu Qingqing
Leng Sicheng menundukkan kepalanya sedikit, sehingga dia tidak melihat tatapan Gu Qingqing yang lesu ketika melihatnya.
Segerombolan orang dengan cepat tiba di zona aman, ambulans juga sudah tiba. Setelah melakukan pengecekan sederhana, dokter pun menemukan bahwa tidak banyak luka luar yang dialami Nie Zhining, namun organ dalamnya mungkin pecah, sehingga harus segera membawanya ke rumah sakit terdekat untuk menangani lukanya.
Gu Qingqing ingin mengikuti ambulan Nie Zhining, namun Xu Zijin sama sekali tidak memperbolehkannya mendekat. Jadi, ketika ambulans datang, Xu Zijin langsung mendorongnya dan berkata, "Beraninya kamu masih mengikuti kami! Zhining jadi seperti ini semua gara-gara kamu!"
Gu Qingqing terhuyung ke belakang karena dorongan Xu Zijin dan hampir terjatuh ke lantai. Leng Sicheng yang ada di belakangnya pun segera maju dan menangkap lengan Gu Qingqing, "Kamu tidak apa-apa?"
"Aku .…" Gu Qingqing belum sempat mengatakan sesuatu, tapi Xu Zipei yang di samping sudah mengambil alih tangan Leng Sicheng yang menangkap lengan Gu Qingqing, kemudian dia menatap kepada Xu Zijin, "Zijin!"
"Aku tidak apa-apa, tapi rumah sakit .…" Kata Gu Qingqing.
"Aku akan menemanimu ke sana." Leng Sicheng tiba-tiba angkat bicara. Xu Zipei terkejut, dia merasa Leng Sicheng sedikit aneh hari ini, sepertinya sangat memperhatikan Gu Qingqing.
Leng Sicheng sepertinya juga merasa bahwa ia terlalu cepat bicara seperti itu, jadi dia pun mengerutkan keningnya dan menambahkan, "Aku kan ketua."
Jadi maksudnya, pergi ke rumah sakit hanyalah kewajiban Leng Sicheng saja?
"Ikut mobilku." Setelah Leng Sicheng mengatakan satu kalimat ini, dia pun pergi. Gu Qingqing segera mengikuti Leng Sicheng, begitu juga dengan Xu Zipei.