Maaf, Kamu adalah Orang Baik
Maaf, Kamu adalah Orang Baik
Orang-orang dari Gereja Tian Sheng tampak begitu sombong, di antara mereka yang memiliki kekuatan paling rendah adalah penyihir level delapan. Tentara bayaran yang datang ke sana juga tampak beringas, mereka suka berdiskusi di dalam tenda.
Di antara orang-orang yang datang, ada yang datang sendiri, ada yang kuat, ada juga yang sudah tua, kekuatan mereka berbeda-beda. Sesuai perkiraan, musuh utama tim Yin Wushaunga tetaplah gereja Tian Shen dan tentara bayaran.
-
Pada malam hari ketiga, semua orang yang berada di luar penghalang oasis tampak penuh semangat. Dari waktu ke waktu mereka terus menatap bulan yang ada di atas kepala mereka.
Tidak terkecuali Yin Wushuang, ia juga tampak begitu bersemangat. Karena pada saat bulan purnama datang, penghalang akan terbuka. Sehingga mereka pun bisa memasuki oasis. Tongkat Kebangkitan itu ada di dalam sana.
Waktunya sudah hampir tiba. Yin Wushuang menyerahkan ramuan yang telah disiapkannya dalam beberapa hari ini kepada semua anggota timnya. Semua ramuan itu adalah ramuan tingkat sembilan. Ada yang menyembuhkan luka, ada yang memulihkan kekuatan fisik, juga ada yang memulihkan kekuatan spiritual.
Keenam orang anggota tim sedikit terkejut saat menerima ramuan itu dari Yin Wushuang. Dan orang-orang yang lainnya yang ada di sekitar melihat mereka dengan tatapan yang iri.
Dengan adanya penyertaan dari ahli peramu level sembilan, waktu dan efektivitas pertempuran akan meningkat sampai batas tertentu.
Louis mengambil ramuan lalu menggoyangkannya. Melihat warnanya yang murni, tiba-tiba muncul sebuah pemikiran di kepalanya, kemudian ia pun berkata, "Mari kita bertarung sambil melindungi Nona Yin. Dia adalah seorang ahli peramu yang jenius. Ramuan-ramuan ini lebih baik daripada ramuan yang dijual dengan harga tinggi di pasaran."
"Aku juga berpikir begitu." Arthur mengangguk setuju.
Ada dan tidak adanya bantuan dari ahli peramu obat bukanlah sebuah konsep.
"Maaf." John meletakkan di pedang besarnya yang sebelumnya ia pegang, "Aku hanya melindungi tunanganku. Pedangku juga hanya melayani tunanganku."
"John…" Wajah Sophia tampak memerah, sorot matanya juga terlihat lembut bagaikan air.
[…]Di dalam cincin Phoenix ungu kuno, Mo Range mengguncangkan meja, [Pamer kemesraan di depan orang yang masih jomblo, yang benar saja! ]
Bukan hanya Mo Range saja, Suzaku juga tidak tahan melihatnya. Ia pun mengepalkan tinjunya sembari berkata, [Setiap hari mengucapkan kata-kata cinta yang memuakkan, telingaku hampir kapalan! ]
"Aku tidak perlu dilindungi." Yin Wushuang sedikit mengerutkan keningnya.
"Maaf." John membungkukkan badannya dan memberi hormat, "Tapi tolong jangan marah karena penolakanku. Kamu adalah ahli peramu obat yang sangat hebat. Kamu tidak mempunyai energi sihir dan hawa bertarung. Aku yakin ksatria cemerlang Arthur akan melindungimu dengan baik. Dia sudah bersumpah ksatria kepadamu."
Yin Wushuang pun bingung. Entah kenapa saat mendengarnya berkata seperti itu, ia merasa maksud dari ucapan tersebut adalah seperti 'maaf, kamu adalah orang baik'.
'Apa aku kelihatan sedang marah?' Batin Yin Wushuang.
"John, aku memerintahkanmu untuk melindunginya!" Sophia berkata sambil mengerutkan alisnya, "Kita adalah satu tim, aku adalah pemanggil level delapan. Orang biasa tidak akan bisa melukaiku!"
"Itu…" John menuruti kata-kata Sophia, "Baiklah, aku akan melindungi Yin Wushuang."
Kini dua ksatria level sembilan berdiri di kedua sisi Yin Wushuang, satu di kiri dan satu lagi di kanan. Karena Panther diutus untuk melindungi Arya, sehingga ia pun berdiri di samping Arya.
Louis menyeimbangkan kekuatan bertarungnya dan berdiri di sisi lain. Saat itu sophia tentu saja berdiri bersama Louis seperti yang seharusnya. Saat berjalan ke samping Louis, tiba-tiba Sophia terpeleset dan ia pun jatuh ke arah Louis.
Matanya langsung panik seakan cemas kalau orang lain akan salah paham. Kemudian ia menyampingkan tubuhnya dengan paksa, dan berusaha untuk tidak jatuh menimpa Louis.
Saat itu Sophia ingin menghindar, tetapi membiarkan wanita yang jatuh di depannya itu tanpa mengulurkan tangan, bukanlah gaya Louis. Seketika Louis pun mengulurkan tangannya dan mengangkat Sophia.
Karena gerakannya yang cepat, kancing di depan dada sophia terlepas dan menampakkan kulitnya yang putih berbentuk setengah lingkaran. Sophia berseru rendah dan bergegas menutupi dadanya lalu berbalik dan memasang kancingnya. Louis juga tidak ingin melihat lebih lama, sehingga ia pun langsung melepaskan Sophia.