Permaisuri Kembali ke Sekolah

Nabi Klan Duyung



Nabi Klan Duyung

Perkataan Feng Wushuang itu membuat Yin Wushuang merasa sedikit aneh.     

Yin Wushuang sama sekali tidak memperkirakan jawaban itu, ia mengira Feng Wushuang akan menata kata-katanya, tapi tidak disangka ternyata Feng Wushuang malah akan mengakuinya seperti itu.     

Saat melihat Yin Wushuang yang sedang kebingungan, Feng Wushuang pun tersenyum, "Aku tahu apa yang sedang kamu pikirkan, aku juga memang menyukai perwakilan dari Negara Xiao, dia juga adalah penyelamatku. Tapi sikapnya kepadaku saat di acara pesta ulang tahun Nenek sudah cukup untukku mengetahui bahwa dia tidak memerlukan perasaanku, aku juga tidak ingin mengejarnya."     

Sebagai seorang tuan putri, dan bahkan sebagai tuan putri yang paling kuat di Negara Feng, Feng Wushuang memiliki harga diri yang tinggi.     

"Aku datang kemari karena aku ingin memberitahumu untuk tidak merasa sedih karena rumor-rumor yang ada di luar sana." Feng Wushuang meletakkan cangkir tehnya, "Jika kamu dan perwakilan Negara Xiao bersama maka aku akan menjadi orang pertama yang memberikan selamat, aku tidak akan membuat masalah atau menghancurkan hubungan kalian."     

Selama ini Feng Wushuang mendengar banyak rumor dan sebagian besar rumor sama sekali tidak bisa dipercaya.     

Sebelum melakukan praktek lapangan, beberapa murid kelas Jin Xian yang memiliki hubungan tidak baik untuknya itu seperti mengipasi api yang ada dengan mengatakan, 'Feng Wushuang mencintai Jun Shangxie, Yin Wushuang juga mencintai Jun Shangxie, jadi Feng Wushuang dan Tuan Putri ke-10 pasti akan menyerang Yin Wushuang secara diam-diam, kita tunggu saja.'     

Setiap kali mendengar hal seperti itu raut wajah Feng Wushuang terlihat muram dan ia berjalan semakin cepat.     

Hal itu sampai membuatnya berpikir apakah dirinya dan ibunya begitu buruknya dimata orang-orang.     

"Terima kasih banyak Tuan Putri Wushuang." Yin Wushuang mengatakan itu dengan santai.     

"Jangan berterima kasih kepadaku dulu." Feng Wushuang bangkit berdiri lalu dia melayang, "Jika perwakilan Negara Xiao tidak bersama denganmu atau jika dia tiba-tiba jadi memerlukan perasaanku, aku tidak akan mengalah dan akan bertarung secara adil denganmu."     

Bagi Feng Wushuang yang merupakan perempuan dari Negara Feng, terutama keluarga Feng, ia tidak akan melakukan hal yang kotor dan tidak adil.     

Ia akan bertarung secara adil untuk merebutkan cinta yang ia inginkan, ia juga akan berani mengungkapkan isi hatinya.     

Sikap Feng Wushuang itu sangat terbuka, ia sedang mengatakan kepada Yin Wushuang bahwa jika Jun Shangxie sudah memilihmu, maka aku tidak akan menghalangi kalian dan akan memberikan ucapan selamat kepada kalian. Tapi jika Jun Shangxie tidak bersama denganmu, maka aku akan memperebutkan kesempatanku dan mengambil cinta yang aku inginkan secara adil.     

Saat mendengar hal itu, Yin Wushuang menekan kedua bibirnya, sedangkan Feng Wushuang tanpa menunggu tanggapan Yin Wushuang ia membuka pintu dan pergi.     

[Aku semakin lama menjadi semakin penasaran.]Mo Baobao yang ada di dalam cincin phoenix ungu kuno mengusap dagunya,[Sebenarnya siapa yang sudah mendidik Feng Wushuang?]     

"Siapa yang mendidiknya tidak penting." Yin Wushuang menggelengkan kepalanya, "Yang penting adalah apakah dia bisa terus menjadi orang yang bijaksana dan bersih atau tidak."     

Mo Baobao menganggukkan kepalanya, kemudian ia mengingat masalah lain,[Tuan, apa penyebab dari perasaan Anda yang gelisah dan tidak bisa tenang sejak tadi?]     

Karena terikat dengan kontrak antara tuan dan pelayan, mereka semua dapat merasakan suasana hati Yin Wushuang dengan jelas.     

Sejak tiba di dasar laut hingga detik ini, Yin Wushuang selalu merasa gelisah. Entah karena tidak terbiasa dengan tempat ini atau ini adalah efek kekuatannya yang meningkat.     

"Aku tidak tahu." Saat kembali membahas hal ini Yin Wushuang melihat ke arah luar jendela, pemikirannya kacau dan ia berkata, "Aku merasa seperti sudah kehilangan sebuah hal yang penting."     

-     

Di saat yang sama, raut wajah Raja Duyung terlihat begitu berat. Ia melewati daerah yang berbahaya dan tiba di sebuah daerah yang penuh dengan batu-batu aneh.     

Raja Duyung terus berenang semakin dalam hingga akhirnya ia tiba ke bagian paling tengah daerah itu.     

Ada sebuah tempat berbentuk kotak yang dipenuhi oleh kerang-kerang dengan bentuk yang unik, kemudian di atasnya ada duyung yang memiliki simbol-simbol aneh di ekornya.     

Ekor duyung itu lebih besar daripada ekor milik Raja Duyung.     

Di dalam klan duyung, besar kecilnya ekor duyung menggambarkan kekuatan mereka.     

Duyung itu berambut putih dan terlihat sangat tua.     

Saat ini ia memejamkan matanya sambil memegang sebuah cangkang kura-kura di tangannya.     

"Nabi." Raja Duyung 'merangkak' dan mengatakan itu dengan suara penuh hormat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.