Menikah dengan Mantan

Bab 129 \"PERSIAPAN RESEPSI\"



Bab 129 \"PERSIAPAN RESEPSI\"

HAI HULA HULA GUYS…     

JANGAN BOSEN YA… KARENA INI MASIH DI ACARA PERNIKAHAN QIA DAN KENAN. WEHEHEHE….     

OKE LAH LANJUT BACA YA GUYS… BTW". AKU MAU MINTA MAAF KARENA TYPO MASIH BETEBARAN. MAAF YA GUYS…     

HAPPY READING….     

Kenan sedang berjalan menuju lobi hotel, ia kemudian memanggil valet untuk mengambilkan mobilnya. Ia akan ke luar untuk membelikan pembalut. Rasanya tidak tega melihat Qia yang merobek tanktopnya dan di jadikan pembalut. Apalagi Qia tadi sedikit murung ketika mengatakan bahwa semenjak kecelakaan ia tidak pernah memakai kain lagi.     

Di hari yang spesial untuk Qia ini, Qia tidak boleh bersedih dengan hal-hal seperti itu. Memang benar, Qia menangis karena kehilangan keluarganya yang sangat berarti. Namun, apa salahnya ia bahagia untuk hari ini saja tanpa bersedih dengan kehilangan keluarganya. Kenan pun segara masuk ke mobilnya setelah valet sudah membawakan mobilnya ke depan lobi hotel. Ia melajukan mobilnya untuk membelikan pembalut untuk Qia.     

Ia sudah beberapa kali membeli pembalut untuk Qia, jadi apa salahnya jika ia kembali membelikan pembalut untuk Qia. Kenan hanya harus menebalkan wajahnya saja untuk membelikan pembalut untuk Qia. Kini ia sudah sampai di parkiran sebuah mini market. Ia kemudian membuka dasbornya untuk mengambil topi berwarna hitam polosnya kemudian ia memakai masker supaya tidak begitu malu ketika ia membeli pembalut.     

Topi itu biasa Kenan gunakan ketika ia sedang bermain tenis dengan temannya. Ia menyukai olahraga tenis dan juga golf. Ia tidak suka dengan olah raga yang merebutkan bola dengan orang banyak. Ia lebih suka permainan yang satu lawan satu. Kenan pun turun dari mobil dan masuk ke dalam minimarket. Ia membeli pembalut yang biasa ia belikan pada Qia sewaktu SMA. Kemudian ia membeli ice krim rasa coklat dan juga coklat chunky bar dua buah. Selesai membelikan apa yang Qia butuhkan ia pun kembali ke mobil dan melajukan mobilnya kembali menuju hotel.     

Di kamar hotel, Qia yang baru selesai membersihkan bagian bawahnya pun ke luar dari kamar mandi. Qia mengernyitkan dahinya ketika tidak melihat Kenan di dalam kamar itu. Ia kemudian berjalan ke arah tempat tidur dan duduk di tepi ranjang. "Kemana perginya kak Ken, ya?" tanyanya entah pada siapa.     

Ia kemudian berdiri dari duduknya untuk mengambil handphonenya yang tadi ia letakkan di atas nakas. Tadi ia meminta tolong pada Revi untuk menyimpankan handphonenya. Setelah selesai acara foto-foto, Qia pun menghampiri Revi untuk mengambil handphonenya.     

Ia menghidukan tombol powernya kemudian memasukkan kata sandinya. Hanpdhone Qia masih memakai handphone yang di berikan Raka padanya. Qia sudah ingin mengembalikan karena ia sudah memiliki gaji untuk membeli handphone. Namun, Raka menolaknya, ia berkata jika ia tidak butuh handphone itu lagi. Jika Qia tetap memaksa mengembalikkannya, Raka akan membuangnya karena memang sudah tidak di gunakan lagi. Qia yang memang dasarnya bukanlah dari keluarga yang uangnya berlebihan sangat menyayangkan jika handphone yang masih bagus seperti itu akan di buang. Alhasil, Qia pun akhirnya tetap memakai handphonenya. Kenan pun tidak mempermasalahkan jika memang Qia masih mau memakai handphone dari Raka.     

Suara ketukan pintu itu cukup membuatnya terkejut tetapi hanya sebentar ketika orang di luar sana berkata jika mereka adalah MUA. Qia pun berjalan ke arah pintu masuk untuk mempersilahkan para MUA masuk. Qia pun duduk di kursi dan siap untuk kembali di makeup. Kali ini warna make-up yang di pakai Qia lebih kuat dan tegas.     

Selagi para MUA sedang memake-up Qia, pintu kamar tiba-tiba di buka. Baik Qia dan para perias yang merias wajahnya, menolehkan kepalanya melihat siapa yang masuk ke dalam. "Habis dari mana kak?" tanya Qia menatap Kenan yang berjalan ke arahnya.     

Kenan tidak menjawab dirinya malah duduk di sofa kemudian mengeluarkan ice cream yang tadi ia beli. "Aa… mau ice cream," ucap Qia seperti anak kecil.     

"Lagi dapet enggak boleh makan ice cream. Kalau sakit perut kamu rusuh," ucap Kenan tanpa menatap Qia.     

Qia mencebikkan bibirnya kesal mendengar ucapan Kenan. Memang benar, jika sedang datang bulan dan Qia memakan-makanan dingin Qia akan mengalami keram otot perutnya. Melakukan aktifitas berlebihan ketika datang bulan pun membuat perutnya keram juga.     

Para MUA pun kembali melanjutkan riasan mereka. Selesai dengan wajah Qia kini mereka memperbaiki gaya rambut Qia. Kali ini, rambut Qia di buat terurai dan bergelombang di bagian bawahnya. Kemudian rambutnya itu di hiasi dengan jepit rambut berbentuk bunga untuk menjepit rambut Qia yang bagian kiri dan kananya itu di tarik kebelakang.     

Kenan begitu suntuk karena terlalu lama menunggu hingga ia yang tadinya sedan bermain game kini sudah tertidur. Qia pun melepaskan handuk kimononya untuk berganti pakaian.     

Kenan yang sedang tertidur membuatnya dengan santai melepaskan kimononya dan mengganti pakiannya dengan gaun berwarna sky blue dengan model tanpa lengan membuat dadanya itu terlihat begitu berisi. Kemudian bagian bawah gaunnya itu mekar sekali dan lagi-lagi model bagian belakang di buat melebar dan panjang. Setelah Qia selesai memakai gaunnya ia berjalan ke arah Kenan yang tertidur degan kepala mendongak dan bibirnya terbuka.     

Qia memegang dagu Kenan dan menutup mulut Kenan. Satu tangannya yang terbebas ia gunakan untuk memencet hidung Kenan. Kenan yang kesulitan bernapas pun segera terbangun dengan gelagapan dan ia segera menghirup napas dalam-dalam. Qia yang melihat ekspresi wajah Kenan yang mencari pasokan oksigen tertawa terpingkal-pingkal.     

Kenan yang sudah bisa bernapas dengan baik pun kini menatap Qia yang sedang tertawa terpingkal-pingkal. "Enggak lucu!" ketus Kenan dengan suara dinginnya membuat Qia segera menghentikan tawanya.     

Kini Qia menatap Kenan yang wajahnya datar itu sedang menatapnya. "Canda sih, kak. Itu muka enggak usah galak-galak," ucap Qia yang begitu berani.     

Kenan hanya memutar malas bola matanya. "Aku udah selesai, kakak make up dulu dikit dan ganti baju," ucap Qia dengan wajah datarnya.     

Kenan menolehkan kepalanya ke arah MUA, kemudian tanpa berkata apapun ia berdiri dan berjalan ke arah MUA. Kenan di berikan polesan sedikit saja make up dari bedak dan juga lipblam. Ia kini memakai jas dan rompi berwarna navy kemejanya masih memakai kemeja berwana putih dengan dibagian dada kanannya terdapat sebuah rantai kecil yang ujungnya berbentuk bulat dari saku jas bagian atas menuju ke kerah jasnya dan lebih tinggi dari saku jasnya dengan ujungnya berbentuk air mata. Di saku jasnya juga terdapat sapu tangan berwarna putih.     

Dasi yang ia pakai kali ini berupa dasi panjang berwarna navy. Di bagian dada sebelah kiri tepatnya dikerah jasnya di letakkan bunga berwarna putih. Rambut Kenan tertata rapih dengan gel dan kali ini ia terlihat begitu berwibawa dan ketampanannya yang tidak luntur. "Kak, senyum," ucap Qia yang kini sudah berdiri di balik tubuh Kenan.     

Kenan membalikkan tubuhnya dan menaikan satu alisnya. "Ih, senyum. Bukan alisnya malah di naikan," ucap Qia kesal. Kenan pun hanya memutar malas bola matanya mendengar protesan Qia.     

TBC….     

BANYAKIN KOMENT N POWER STONENYA YA GUYS…. WEHEHEH..     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.