Bab 165 \"PEREBUT KEKASIH\"
Bab 165 \"PEREBUT KEKASIH\"
MAAF YA GUYS… TYPO MASIH BETEBARAN.
AKU JUGA MINTA MAAF, LAGI-LAGI MELAKUKAN INI.
HAPPY READING….
Pelaksanaan peminjaman rahim di Indonesia mengalami kendala tidak adanya payung hukum (aturan perundang-undangan) yang mengatur peminjaman rahim serta pertimbangan etika berdasarkan norma-norma yang berlaku di Indonesia. Dilihat dari aspek hukum perjanjian, perjanjian peminjaman rahim tidak mempunyai aturan hukum yang jelas, terlebih lagi objek yang diperjanjikan sangatlah tidak lazim, yaitu rahim, baik benda maupun difungsikan sebagai jasa. Karena keberadaannya yang belum mempunyai payung hukum, peminjaman rahim menimbulkan kekhawatiran para pihak yang menjalaninya bahwa perbuatan tersebut adalah illegal.
Namun secara yuridis terdapat beberapa pasal dalam KUH Perdata yang dapat digunakan untuk mengkaji substansi dari perjajian peminjaman rahim yaitu Pasal 1320 KUH Perdata5. Dalam perjanjian peminjaman rahim apabila dikaitkan dengan syarat sahnya perjanjian menurut Pasal 1320 KUH Perdata maka terdapat beberapa hal yang perlu dipertanyakan. Salah satunya adalah mengenai hal tertentu yang diatur dalam perjanjian peminjaman rahim, dimana dalam Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang tentang Kesehatan disebutkan bahwa teknologi reproduksi untuk membantu kehamilan diluar ilmiah hanya dapat dilakukan dengan metode bayi tabung.
Dalam hukum perjanjian menganut asas kebebasan berkontrak. Hal ini juga diatur dalam Pasal 1338 KUH Perdata yang menyebutkan bahwa "semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya"6. Hal ini berarti bahwa para pihak dalam suatu perjanjian bebas untuk menentukan materi atau isi dari perjanjian. Lalu bila dihubungkan dengan syarat sah perjanjian, bagaimana kedudukan dari perjanjian peminjaman rahim tersebut, ketika dalam suatu perjanjian peminjaman rahim kedua belah pihak yaitu pasangan suami istri dan calon ibu pengganti sama-sama bersedia dan telah bersepakat untuk melakukan perjanjian peminjaman rahim tersebut.
Itu sebabnya Raka sudah pasti akan melakukannya tetapi tidak di Indonesia karena hal-hal ini. Hingga saat itu tiba, Raka kemungkinan akan kembali ke Jerman untuk bisa memiliki keturunan. Karena memang, suatu saat ia membutuhkan seorang pewaris di dalam hidupnya. Namun, untuk menikah sepertinya Raka benar-benar tidak memiliki bayangan apapun itu. Jadi, dari pada menunggu siap menjadi seorang suami dan ayah, ia lebih baik menunggu siap menjadi seorang ayah.
Untul mengikat Kenan, mungkin ia akan menggunakan rahim pengganti dan ia akan menikahi Kenan di luar negri. Ketika waktu itu tiba, ia tidak akan menyia-nyiakan lagi waktu untuk bisa memiliki Kenan sepenuhnya. Ia baru menyadari bahwa Kenan berarti untuknya. Slema ini ia tidak mempedulikan kemaran Kenan yang cemburu jika ia bersama wanita-wanita atau pun pria-pria di luar sana.
Dan kini, ia benar-benar mengerti bagaiaman kehilangan kenan sesungguhnya. Selama ini ia pikir tidak akan mesalah jika dirinya dan Kenan berpisah, pada nyatanya hidupnya hampa tanpa Kenan.
"A.. a… a…" teriak Chika ketika Alura di tarik rambutnya. Ah, lebih tepatnya Scarlett yang sedang membuat dramanya.
Ia datang ke bandara bukan karen ingin bertemu dengan Raka, melainkan untuk membuat Alura marah. Alura sudah bertindak seenaknya dengan mengiyakan perjodohan yang di buat oleh papanya untuk Chika. Chika sendiri belum siap untuk menikah karena dirinya masih sakit seperti ini. Bagaimana jadinya jika calon suaminya itu tidak bisa menerima kekurangannya.
Alhasil suaminya ternyata sangat-sangat perfect sampai-sampai ia meminta Chika untuk tes keperawanan. Tentu saja ia menolak keras untuk melakukannya. Dan seenaknya saja bagaikan kompor meleduk Alura mengompori papanya. Alura Abigail adalah adik tiri dari Chika Fhatia Abigail.
Kenapa adik tiri tetapi bisa memiliki nama belakang yang sama dengan Chika. Tentu saja ibu tirinya itu lah si pembuatnya. Ia meminta Papa Chika untuk memberikan nama belakangnya supaya anaknya itu memiliki nama dan di kenal. Apalagi Alura adalah seorang model terkenal. Jika Alura memakai nama Aboigail, sudah pasti nama Papa Chika akan semakin terangkat karena memiliki anak seperti Alura.
Alura mengatakan pada papanya jika Chika pasti sudah tidak perwan lagi itu sebabnya ia takut jika di tes keperawanan. Chika sudah berusaha menghindar bahwa ia tidak mau di periksa karena itu tidak wajib. Ia berpendapat itu sebaiknya tidak baik di lakukan karena sama saja tidak menghargai seorang wanita. Jika memang ingin di cek, maka si pria juga harus di cek.
Pihak pria bersihkukuh bahwa mereka tidak mau melakukan pengecekkan karena mereka jamin seratus persen anak mereka itu masih perjaka dan juga subur. Si pria yang di jodohkan juga mengeklaim bahwa dirinya baik-baik saja sehingga hanya Chika yang seharusna di cek.
Si Alura dan ibunya dengan mulut kompor meluduk mereka membuat Papa Chika marah karena terkontaminasi dengan mulut sampah mereka. Walau pun kenyataannya memang Chika sudah tidak perawan tapi bisa kan, papanya tidak berkata kasar.
Di depan istri dan anak tirinya Papa Chika itu mengata-ngatai Chika yang anak tidak tahu diri, anak tidak bisa di andalkan, anak yang hanya bisa menyusahkan orang tua, anak yang pembawa aib karena sudah tidak perawan, dan juga umpatan segala macam kebun binatang keluar. Down, tentu saja Chika langsung down ketika mendengar hal itu.
Niat hati ingin menenagkan diri di appartement Raka, siapa tahu dengan mencium sisa-sisa aroma tubuh Raka ia bisa sedikit rilex. Namun, apa yang terjadi. Ia tidak mampu menahan rasa sakit itu. Chika yang katakanya pergi ke luar kota semua itu hanya sebuah kebohongan yang Chika buat.
Ia tidak mau mengganggu waktu Raka yang sedang bekerja. Raka itu seorang karyawan, jadi dari pada kedepannya ada masalah walau pun pemiliki perusahaan adalah teman dekat sendiri, tetap saja ia harus bekerja secara professional. Dan akhirnya, Chika pun berpura-pura sedang pergi ke luar kota supaya Raka tidak menghubunginya. Ia sendiri takut jika Raka menghubunginya pada akhirnya ia akan bercerita apa yang sedang terjadi padanya.
Raka segera melepaskan cengkraman rambut Chika dari tangan Alura. Setelah bisa melepaskan tangan Alura dari rambut Chika, Raka menatap Alura dengan tatapan begitu tajamnya.
"Dengar Alura! Jangan pernah usik hidupku lagi. Kita sudah selesai sampai di sini!" tegas Raka dengan tatapan tajamnya.
"Enggak mau! Dia itu cewek murahan Kak. Kenapa kakak pilih cewek murahan. Dia itu udah di pakek banyak laki-laki. Kemarin aja calon suaminya membatalkan lamaran karena dia udah enggak perawan. Kenapa kakak pilih cewek murahan itu?" tanya Alura marah dan wajahnya terlihat begitu memerah akibat dari ia marah.
Kenan mengarahkan telunjukkan ke wajah Alura. "Apa kamu tidak memiliki kaca? Sampai-sampai berakata seperti itu?" tanya Raka denga tatapan tajamnya membuat Alura menelan salivanya susah payah.
Namun, Alura mengepalkan tanganya erat-erat, ia tidak mau kalah begitu saja dari Chika. Ia tidak mau Raka di miliki oleh siapapun. Hanya dirinya yang pantas bersanding dengan Raka, buka Chika. "Aku punya kaca yang cukup besar dan pastinya aku terlihat cantik di bandingan wanita murahan itu!" tegas Alura seraya menunjuk Chika dengan tatapan mata tajamnya.
Scarlett berusaha tidak memancing keributan dan membiarkan beberapa wartawan meliput kejadian ini. Dengan begitu Alura tidak akan memiliki wajah lagi. Scarlett pun tidak sengaja pernah melihat foto Alura bersama Raka. Ia pun menggunakan moment ini untuk menghancurkan Alura di depan publik, walau saat ini ia menahan dirinya untuk tidak mengumpat dan menjambak Alura karena di sini bukan dia yang salah karena Raka sendiri mau bekerjasama dengan Chika.
Ya, walau Scarlett akui Chika terlalu lemah untuk mengungkapkan jika dirinya menyukai Raka karena ia takut Raka malah meninggalkannya hanya karena Raka menganggap hubungan mereka hanyalah hubungan simbiosis mutualisme. Scarlett sendiri ingin mengatakannya, tetapi ia pikir semua sia-sia jika dia yang mengatakannya. Karena Raka hanya menganggap Scarlett orang lain. Walau mulutnya berkata jika Scarlett Chika dan Chika Scarlett tetapi keraguan itu masihlah sama.
Ia enggan bertemu dengan Scarlett tetapi berpura-pura mau bertemu denagn Scarlett karen tidak ada pilihan lainnya. Itu lah yang Scarlett rasakan semenjak Raka mengetahui kebenarannya. Sedih, tentu saja karena dirinya bukanlah orang yang sebenarnya. Ia hanyalah ilusi yang Chika buat saja. Sebenarnya Scarlett tidaklah benar-benar ada, Namun, apa yang ia bisa buat, ia hanya bisa membuat Chika bisa lebih berani sehingga dirinya pun bisa menghilang sepenuhnya.
Raka tersenyum penuh arti ke arah Alura, ia kemudian berjalan mendekat ke arah Alura kemudian ia sedikit membungkukkan tubuhnya supaya ia bisa menatp mata Alura tepat di bola matanya. "Apa kamu yakin kamu memiliki kaca yang besar sehingga kamu tahu betapa menjijikkannya kamu?" tanya Raka dengan suara dinginnya.
Alura dengan kuat mendorong tubuh Raka agar menjauh dan dengan sukarela Raka pun mundur dengan senyum penuh artinya. "Kita putus! Karena gua udah enggak mau berurusan dengan wanita seperti kamu. Aku selama ini hanya menunggu moment yang pas. Karena hari ini kamu sudah menamparku di depan banyak orang dan sudah mempermalukan wanita di sampingku ini, jadi kita akhiri semuanya sampai di sini!" tegas Kenan seraya menarik pinggang Chika agar Chika mendekat padanya.
"Dengar kalian semua di sini!" teriak Alura seraya menatap semua orang yang sedang berlalu lalang di bandara. Bahkan sedari tadi semenjang Alura membuat keributan beberapa orang sudah berhenti untuk melihat mereka bertiga. Bahkan ada yang memvidiokan, seolah-oleah itu akan menajdi sebuah berita yang akan membuat mereka terkenal.
"Wanita ini sudah membuat pria yang berada di sampingnya yang adalah ke kakasih saya meninggalkan saya!" ucap Alura begitu lantang seraya menunjuk-nunjuk Chika.
Chika atau Scarlett rasanya sudah tidak tahan lagi untuk menahan amaraha, kini semua orang memandangnya dengan tatapan mencemooh membuat Scarlett benar-benar menjadi geram. Namun, ketika ia kaan maju, Raka memegang pergelangan tangannya begitu erat membuat Scarlett kini mendongakkan wajahnya untuk menatap Raka.
Ia bisa melihat urat-urat leher Raka yang tertarik akibat ia menahan amarahnya. Scarlett pun akhirnya mencoba menahan diri untuk tidak mencakar Alura. "Wanita itu adalah kakak saya, tetapi bisa-bisanya ia merebut kekasih saya karena ia batal menikah dengan seorang pria. Semua karena kakak saya sudah tidak perwan dan iamenjerat kekasih saya dengan memuaskan ranjang kekasih saya!" ucap Alura dengan mata berkaca-kacanya seraya menatap semua orang di bandara itu.
Raka yang tadinya marah langsung mengendurkan amarahnya ketika tahu jika Alura adalah adik Chika. Karena selama ini Raka sama sekali tidak pernah menunjukkan foto-foto keluargnya pada Raka.
TBC…
HAYO LOH… APA YANG AKAN TERJADI BERIKUTNYA YA GUYS? TINDAKAN APA YANG AKAN RAKA LAKUKAN PADA ALURA YA? HUMM… YUKS RAMAIKAN KOMENT DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN DENGAN POWER STONE JUGA YA GUYS…