Menikah dengan Mantan

Baba 127 \"HARI-NYA\"



Baba 127 \"HARI-NYA\"

YUHUU… UP AGAIN…. JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENT + HADIAH DAN POWER STONENYA YA GUYS….     

MAAF YA GUYS… TYPO BETEBARAN…     

HAPPY READING….     

Waktu berjalan begitu cepat hingga hari ini pun tiba. Hari in Qia dan Kenan akan mengikat hubungan mereka dengan sebuah ikatan pernikahan. Qia yang tidak memiliki keluarga lagi walinya menggunakan wali hakim karena memang ke dua orang tua Qia tidak memiliki saudara atau lebih tepatnya Qia tidak tahu apakah ke dua orang tuanya memilii saudara atau tidak.     

Semenjak Qia kecil bahkan sampai dewasa orang tua Qia tidak pernah membahas keluarga ayahnya atau pun ibunya. Ia pun pernah bertanya pada ke dua orang tuanya dan mereka hanya menjawab jika mereka berdua sudah tidak memiliki orang tua lagi. Itulah jawaban dari ayah da ibunya.'     

Entah mengapa Qia merasa bahwa kedua orang tuanya itu berbohong. Tetapi ketika ia bertanya pada Nathan pun jawaban Nathan pun sama, ayah dan ibu mereka tidak memiliki keluarga dan jawaban Nathan menurutnya jujur tidak ada kebohongan sama sekali.     

Disinilah Qia sekarang, di dalam ruang tunggu salah satu hotel. Acara akad di laksanakan di hotel yang sama seperti di adakannya resepsi pernikahan. Hanya saja bedanya acara akad akan di laksanakan di bagian outdor hotel tersebut.     

Baju pengantin yang begitu indah begitu pas membalut tubuh Qia yang tampa indah dan pas di tubuh Qia. Carla mimilih menggunakan pakaian modern untuk acara pernikahan ini. Baju dres panjang dengan bagian bawahnya seperti duyung dan bagian ekornya menjuntai lebar dan panjang. Bagian model atasnya berbentuk Sabrina dan dari ujung dada kekanan sampai ke kiri terdapat taburan batu berlian Swarovski yang pasti haraga itu cukup fantastis.     

Rambut Qia yang di sanggul ke atas dengan simple, make up yang natural kemudian ia memakai tile yang begitu panjang. Qia benar-benar sangat cantik hari ini. Seseorang mengetuk pintu ruangannya ternyata bagian WO yang mengetuknya.     

"Acara akan segera di mulai, pengantin bisa bersiap untuk ke tempat acara," ucap WO tersebut.     

"Baik," hanya itu yang bisa Qia katakan.     

Qia berdiri dari duduknya kemudian ia pun berjalan ke luar di temani oleh perias. Karana tile dan juga bagian ekornya panjang, perias pun membantu mengangkatnya. Di depan pintu keluar aoutdor Zevan sudah menunggunya dengan Jas berwana putih, rompi berwarna senada dengan jasnya kemudian kemeja putih dasi kupu-kupu berwarna hitam dan ada sapu tangan di bagian kantong jasnya di bagian dada dan rambutnya yang tertata rapih.     

"Sudah siap mbak?" tanya Zevan seraya mengulurkan tangannya ke arah Qia.     

"Um," jawab Qia seraya tersenyum menatap Zevan.     

Dekorasi acara di outdor itu semua serba putih, ada karpet berwarna merah yang di pasang sampai menuju ke arah Kenan yang kini sedang berdiri menunggu Qia. Kapet merah itu di taburi dengan bunga mawar merah dan di kanan kirinya terdapat pilar-pilar bunga yang terdapat bunga-bunga asli berwarna putih. Di kanan dan kiri pun terdapat kursi-kursi berwarna putih dan beberapa tamu undangan yang datang dengan dress berwarna putih karena untuk acara akad baik pengantin dan para tamu undangan di haruskan menggunakan warna putih.     

Para tamu undangan pun ikut berdiri untuk menyambut ke datangan Qia. Wajah Kenan tidak berekspresi sama sekali ketika Qia berjalan ke arahnya. Kenan memakai Jas, rompi, dan kemeja putih dan celananya pun putih. Yang membedakan ia dengan para tamu yang hadir menggunakan warna putih adalah ia memakai bunga di saku jas bagian atas. Tidak lupa kopiah berwarna putih yang di pakai Kenan. Entah mengapa aura maskulin dan ketampanannya semakin menguar walau tidak ada senyuman sama sekali.     

Kini Qia sudah berdiri di depan Kenan, Kenan mengulurkan tangannya ke depan Qia. Zevan pun kemudian memindahkan tangan Qia ke tangan Kenan. Ketika Kenan memegang telapak tangan Qia, ia bisa merasakan betapa Qia yang saat ini gugup karena telapak tangannya yang dingin.     

Zevan duduk di kursi saksi, Kenan pun menyamakan berdirinya di samping Qia kemudian ia pun membawa Qia untuk duduk di kursi yang ada di depan penghulu. Carla dan Revi segera menghampiri pengantin untuk memasangkan tile itu di kepala Kenan. Supaya tidak lepas mereka menjepitnya dengan jepit biting.     

Mereka pun kembali turun setelah selesai memasangkannya. Acara pun segera di mulai setelah pak penghulu bertanya apaakah semua sudah siap. Dimulai dengan membaca bimillah, Kenan satu kalimat ijab kobul yang di ucapkan dalam satu tarikan napas itu Kenan pun akhirnya resmi mengikat Qia sebagi istrinya.     

Kata SAH menggema di outdor hotel tersebut. Air mata haru meluncur dengan bebasnya di sudur mata Qia. Ia tidak menyangka keinginnnaya ketika SMA dan bahkan ia pun mengutarakannya pada ke dua orang tuanya jika ia ingin hanya Kenanlah yang akan menjadi suami dan ayah bagi anak-anaknya kelak akhirnya terwujud juga.     

Ia sempat menyerah karena takdir yang terjadi pada hidupnya ketika ia harus kehilanga semua anggota keluarganya. Walau ia akhirnya berusaha untuk tetap setia pada Kenan walau Kenan tidak ada kabar sama sekali. Ia berhenti berharap pada Kenan ketika Kenan tidak mengenalinya sama sekali. Namun pada akhirnya hari ini ia pun resmi menjadi istri dari seorang Kenan Melviano Pradipa. Lelaki dengan wajah dingin dan tingkat ke posesifan juga pencemburu parah itu kini benar-benar menjadi suaminya.     

Setelah acara akad selesai dengan di akhiri dengan tukar cincin dan ciuman panas Kenan yang tanpa malu mencium bibir Qia. Acara di lanjutkan bersalaman dengan beberapa tamu yang memang di undang ke acara akad. Terutama adalah kelaurga besar Kakeknya. Jadi ada sepupu dan keponakan-keponakan Kenan yang datang.     

Ketika mereka bersalaman dengan beberapa tamu dan keluarga besar mata Kenan mencari keberadaan Raka. Ia mengundang Raka untuk datang ke acara akad, tetapi yang mengundang lebih tepatnya adalah Qia. Ia tidak mungkin sejahat itu untuk mengundang Raka datang ke acara akadnya karena itu akan menyakiti Raka.     

Ia sama sekali tidak mau menyakiti Raka semakin dalam. Ia tahu Raka memiliki hubungan dengan para wanita-wanita lain di luar sana. Dan menurutnya jika Raka tidak memiliki hubungan serius dengan para wanita itu berarti tandanya Raka belum menemukan orang yang tepat untuk menemaninya.     

Acara pun kemudian di lanjutkan dengan menerbangkan sepasang merpati oleh beberapa orang termasuk si pengantin. Selesai dengan menerbangkan merpati, mereka pun melakukan beberapa foto shoot untuk di jadikan kenang-kenangan. Mereka juga berfoto dengan para keluarga yang datang.     

Setelah itu barulah mereka mengganti baju sampai menadpaat sekitar 20 foto yang bagus menurut Carla. Karena penilaian hasil foto bagus atau tidak bagus itu berasal dari Carla. Carla adalah orang yang menuntut kesempurnaan. Apalagi ia seoarang model tentu saja beberapa angel yang cantik itu sangat di junjung tinggi oleh Carla.     

TBC…     

Wohoo… enggak kebayang deh jadi Qia yang harus nurutin mau ibu mertua yang begitu. Wkwkwwk….     

Yey… HAPPY WEDDING QIA DAN KENAN. UNTUK KENAN JANGAN NAKAL" YA… JANGAN SAMPAI AMU MENYESAK SETELAH MENYAKITI QIA. CINTAI QIA YA KENAN… HEHEHE…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.