Siluman Raksasa!
Siluman Raksasa!
"Kalian kira keturunan makhluk guntur bisa melawan kami bertiga? Kami dilindungi Kepala Shen, kekuatan yang kami miliki tidak akan bisa kalian bayangkan, kalian tidak akan pernah bisa membunuh kami!"
Zu Ming jelas-jelas sudah mati terbunuh Bi Mie, tapi kenapa sekarang hidup kembali?
Para ahli di dalam area terlarang mulai putus asa, Ketua Sha sudah mati, hanya tersisa Bi Mie dan Zhan Li, apa mereka bisa melawan Zu Yan, Zu Ming, dan Shen Duan?
"Bunuh!" Bi Mie tidak banyak berbasa-basi lagi dengan tiga anjing tua itu, ia mengenakan zirah guntur warisan turun temurun keturunan makhluk guntur, lalu menebaskan pedangnya dan menyerang tiga anjing tua tersebut.
Kemudian Zhan Li mengeluarkan dua harta karun super dan menyerang ke arah Zu Yan.
Zu Yan adalah yang paling lemah di antara mereka bertiga, jadi lebih baik ia membunuh Zu Yan dulu!
Pertarungan di sana semakin sengit, Bi Mie dan Zhan Li tidak memperdulikan hidup dan mati. Mereka menyerang Zu Yan, seolah ia ingin mati bersama Zu Yan!
Waktu terus berlalu.
Sudah lewat dua puluh menit.
Waktu mereka hanya tersisa sepuluh menit lagi, Bi Mie dan Zhan Li sudah hampir mati!
Jika waktunya tiba, jiwa mereka akan tersebar, dan raga mereka akan hancur tak bersisa. Mereka akan hilang dari muka bumi ini.
Semua orang terlihat mengepalkan tangannya, waktunya tidak banyak lagi!
Kalau Bi Mie dan Zhan Li juga mati, mereka tidak akan punya harapan lagi.
Jika Kota Dewa Guntur dihancurkan, seluruh kekuasaan pemberontak akan disapu bersih, dan yang tersisa hanya yang tunduk pada Kerajaan Penegak Hukum. Mereka akan terkurung di dalam area terlarang tanpa masa depan yang jelas.
Mereka semakin merasa putus asa. Apakah Bi Mie dan Zhan Li bisa melawan Tiga Kepala Kerajaan Penegak Hukum?
Kekuatan wilayah tahap dua masih saling beradu, dan suara-suara ledakan masih terdengar. Seluruh Kota Dewa Guntur berguncang, seolah bisa runtuh sewaktu-waktu.
"Walaupun aku mati, aku akan membawa kalian menemaniku mati! Jiwa perangku tidak mati, dewa perang selalu abadi!" Zhan Li meraung marah, matanya tampak bersinar terang. Pedang besar dan dua harta karun supernya pun menyerang ke arah Zu Yan, Zu Ming, dan Shen Duan.
Hong!
Hong!
Dua harta karun super itu meledak, kekuatan dahsyatnya menyapu area tersebut.
Zu Yan tak sempat menghindar dan terkena kekuatan itu, membuat tubuhnya meledak. Sedangkan Zu Ming muntah darah dan terpental karena serangan tersebut.
Sementara Shen Duan tidak terkena serangan itu sama sekali karena jaraknya yang jauh.
"Zhan Li, ayo kita bunuh Shen Duan! Dia kuncinya! Kalau tidak, walaupun kita membunuh Zu Yan dan Zu Ming, mereka masih dapat hidup kembali!" Bi Mie berteriak keras, dan mengayunkan pedang tajamnya ke arah Shen Duan.
Zhan Li tertegun, ternyata seperti itu, pantas saja Zu Ming masih tetap bisa hidup kembali.
Shen Duan tak menyangka kalau Bi Mie akan sepandai ini, dan bisa tahu kalau kuncinya ada pada dirinya. Kemudian ia pun melihat Bi Mie dan Zhan Li datang.
"Jangan harap kalian bisa membunuhku dengan kekuatan kalian!" Shen Duan tertawa dingin, tubuhnya tiba-tiba berubah menjadi asap hitam lalu menyebar, membuat seluruh langit dipenuhi kabut hitam. Dia seolah berbaur dengan langit dan bumi, "Aku ingin lihat bagaimana kalian akan membunuhku!"
Waktu Bi Mie dan Zhan Li hanya tersisa tiga menit!
Kalau dalam tiga menit mereka tidak bisa membunuh Shen Duan, maka mereka tidak akan punya kesempatan lagi!
Bi Mie dan Zhan Li saling bertatapan, seperti membuat sebuah keputusan.
"Bi Mie, aku hanya mengakuimu seorang saja selama hidupku! Kita akan tetap menjadi saudara di kehidupan yang selanjutnya!" Zhan Li kemudian tertawa keras, dan hawa membunuh yang kuat pun muncul dari tubuhnya, disertai dengan wilayah tahap dua. Lalu ia menyerang ke layar layar hitam di angkasa.
Bi Mie memegang pedang dewa guntur, pilar-pilar guntur dari empat penjuru pun berkumpul dan menyerang tubuh Bi Mie, membuat zirah gunturnya bersinar terang seketika. Di belakangnya ada seekor makhluk guntur yang tampak melayang.
"Aku, Bi Mie, hari ini akan bertarung sampai mati bersama dengan saudara Zhan dan Ketua Sha. Ini merupakan kehormatan bagiku!" Bi Mie juga menerobos ke angkasa, pedangnya diarahkan ke langit. Sinar guntur itu menembus langit dan membelah layar hitam itu.
Kekuatan wilayah tahap dua pun bergulat di udara.
Sementara itu, bayangan-bayangan di kegelapan tampak berkumpul dan membentuk sosok Zu Yan.
Tatapan iblis juga terlihat dari Zu Ming yang terluka parah.
Di atas langit seperti terbentuk puluhan juta mata iblis, mata-mata merah itu bagaikan pedang tajam dan menyerbu Bi Mie dan Zhan Li.
"Bunuh!" Suara-suara iblis di langit itu terdengar bagaikan raungan makhluk kuno.
"Awas Yang mulia!"
"Yang mulia!"
"Kepala Zhan, hati-hati!"
Orang-orang di dalam area terlarang dan yang terikat di alun-alun bisa merasakan kengerian yang luar biasa, mereka semua berteriak.
Bi Mie berdiri di udara dan menghadapi serangan mata merah iblis itu. Wajahnya tampak tersenyum tenang dan siap mati, ia tampak penuh dengan keyakinan.
Ini adalah akhir hidupnya!
Bi Mie lalu melihat Kota Dewa Guntur yang sudah hancur untuk terakhir kalinya, ia tumbuh di sana, dan tidak ada orang yang mengerti perasaannya terhadap kota tersebut.
Selamat tinggal, Kota Dewa Guntur ....
Selamat tinggal anggota klanku ....
Tubuh Bi Mie memancarkan cahaya yang terlihat menyilaukan, seolah ingin melubangi seluruh makhluk hidup di dunia ini.
Melihat Bi Mie seperti itu, Zhan Li juga tersenyum saat menghadapi kematian, tubuhnya juga terlihat bersinar.
Lalu dua cahaya itu meledak.
Ledakan itu menelan semuanya.
Dan dunia itu menjadi sangat sunyi.
Melihat kondisi ini, Zu Yan dan Zu Ming pun pucat. Mereka berusaha lari tapi cahaya itu sudah menelannya. Kedua cahaya itu merobek layar hitam yang memenuhi langit, dan awan tebal yang selama ini ada di atas Kota Dewa Guntur sudah lenyap, lalu memperlihatkan langit biru.
Ye Chen tidak bisa melihat apapun, dan hanya mendengar suara ledakan yang mengerikan.
Samar-samar rohnya seperti melihat senyuman Bi Mie dan Zhan Li.
"Mohon bantuannya."
Itu adalah pesan terakhir Bi Mie dan Zhan Li sebelum sosok keduanya perlahan menghilang di angkasa.
Beberapa saat kemudian, cahaya itu menghilang, dan semua orang bisa melihat sekelilingnya. Ketika mereka melihat keluar, seluruh Kota Dewa Guntur rata dengan tanah, dan seluruh pasukan Kerajaan Penegak Hukum sudah musnah. Semua murid yang ada di luar juga mati, sementara Zu Yan, Zu Ming dan Shen Duan hilang tanpa jejak.
Di luar hanya tersisa reruntuhan dan jenazah, serta segel area terlarang saja.
"Apakah Yang mulia dan Kepala Aula Zhan berhasil?" Semua orang di sana tampak berkaca-kaca dan bergumam sendiri.
Namun mereka tidak bisa bersenang-senang atas apa yang mereka raih ini, karena hanya tersisa tiga ratus orang saja di seluruh Kota Dewa Guntur, dan di luar sana tidak ada orang sama sekali.
Pertarungan terakhir Bi Mie dan Zhan Li tadi akan terukir selamanya di dalam hati mereka.
Saat Bi Mie dan Zhan Li meledakkan diri, ada Dao yang sangat kuat tumbuh di dalam hati Ye Chen, ia merasakan rohnya seperti dimurnikan. Ini adalah pemahaman yang dalam. Lalu ia perlahan sadar dan membuka matanya.
"Adik kecil, kamu sudah sadar?" Bi Mie melihat Ye Chen, matanya tampak berkaca-kaca.
Hanya mereka yang tersisa dari keturunan makhluk guntur, dan itu membuat Bi Ling serta Bi Yin merasa sangat sedih.
"Ayo kita keluar," ujar salah seorang ahli pandangan jiwa.
"Jangan, kita belum boleh keluar." Ye Chen langsung panik dan duduk, ia mencoba merasakan, masih ada awan hitam yang belum hancur di langit.
Para ahli itu pun terkejut saat mendengar ucapan Ye Chen.
"Semua orang Kerajaan Penegak Hukum sudah mati, termasuk Tiga Kepala Kerajaannya!" Ucap seorang ahli dari sebuah klan super yang terdengar seperti sedang menghibur dirinya sendiri.
Namun Ye Chen menggelengkan kepala. Walaupun harapan memang sangat indah, tapi kenyataan tidak seindah itu. Rohnya masih merasakan ada energi "Yin" yang menakutkan di luar sana.
Hal itu membuat takut para ahli di dalam sana. Bi Mie, Zhan Li, dan Sha Tongtian sudah mati, kalau sampai masih ada orang Kerajaan Penegak Hukum yang masih hidup, siapa yang bisa melawannya?
Bi Ling dan Bi Yin terlihat mengerutkan kening dan menatap ke langit.
Awan gelap itu semakin besar dan menutupi angkasa lagi, dari dalam awan hitam itu terdengar suara raungan yang mengerikan, membuat seluruh Kota Dewa Guntur ketakutan.
"Apa itu?" Tanya semua orang di dalam area terlarang, sambil menatap ke langit dengan tatapan tak percaya.
Mereka mendongak, siluman raksasa pun terlihat muncul di sana. Panjangnya mencapai ribuan meter, dan ditutupi oleh sisik hitam. Tubuhnya menyerupai ular hitam raksasa dengan ekor panjang. Seluruh tubuhnya dipenuhi duri, dan ada tiga cakar tajam yang bersinar di kedua sisinya. Selain itu, di lehernya ada tiga kepala, masing-masing berwarna merah, emas, dan hitam. Sementara di punggungnya ada sayap bersisik sedang mengepak, membuat angin ribut di Kota Dewa Guntur.
Siluman raksasa itu bergulung di langit, membuat pilar-pilar guntur hitam langsung menyambar di sana.
Ada beberapa sisik yang sudah terluka, dan ada bekas darah di sana.
"Dasar Bi Mie dan Zhan Li sialan, aku tak menyangka kalau mereka membuat kita terpaksa kembali ke wujud asli!" Ujar kepala merah penuh sisik itu, suaranya terdengar seperti suara Shen Duan.
"Bi Mie dan Zhan Li sudah mati, tidak ada lagi yang bisa melawan kita di daratan timur!" Ujar kepala bersisik emas, kali ini suaranya terdengar seperti suara Zu Yan.
Zu Yan, Zu Ming, dan Shen Duan berubah menjadi siluman raksasa tersebut!