Perkumpulan Ahli
Perkumpulan Ahli
Saat Ye Chen bertarung, murid Kerajaan Bintang juga merasakan tekanan yang cukup besar. Kalau sampai Ye Chen mati, maka mereka akan ikut mati juga!
Lebih baik jurus seperti itu jarang-jarang digunakan.
"Terima kasih." Ye Chen berkata lirih dan terlihat menghadap ke kejauhan, perasaannya sedang campur aduk. Kali ini Tantai Ling menolong Kerajaan Bintang, dan itu berarti dirinya kembali berhutang budi pada wanita tersebut. Awalnya Ye Chen ingin menggunakan kekuatannya sendiri untuk melawan Zong Pang, tapi ternyata kekuatannya masih belum cukup kuat. Namun kali ini ia telah mendapat sedikit pemahaman tentang kekuatan wilayah.
"Tak perlu segan, keturunan Cang Lan seharusnya tidak akan datang lagi, biarkan Zhenyan tinggal di sini, aku kembali ke laut utara dulu." Tantai Ling tidak muncul, hanya suaranya yang terdengar. Meskipun biasanya nada bicaranya terdengar dingin, namun kali ini ada sedikit kehangatan dalam ucapannya.
Zhenyan kemudian maju ke depan, ia tersenyum lebar dan berkata pada Ye Chen, "Tuan hebat sekali, Yang mulia tidak pernah sesegan dan seramah ini pada orang lain sebelumnya.
Ye Chen menatap Zhenyan tanpa bisa berkata-kata lagi, nada bicara Tantai Ling yang sedikit lebih lembut dari biasanya saja sudah dibilang sangat lembut oleh Zhenyan. Hal tersebut menunjukkan seberapa dinginnya Tantai Ling setiap hari. Ye Chen lalu mengelus hidungnya, ia berpikir dalam hati, 'Padahal nada bicara Tantai Ling tadi masih jauh terdengar dingin daripada orang pada umumnya, dan masih belum bisa dikatakan sangat lembut.'
Tapi apapun yang dipikirkan Ye Chen, Zhenyan tetap menatapnya dengan tatapan kagum.
Lalu Ye Chen mendarat di dalam lembah Klan Ye, dan setelah ia menenangkan diri, ia duduk bersila di bawah pohon spirit untuk berkultivasi. Kedatangan keturunan Cang Lan yang menyerang kerajaannya telah membuat Ye Chen harus segera meningkatkan kekuatannya.
Pertarungannya dengan Zong Pang kali ini membuatnya mendapatkan pemahaman baru. Tubuhnya sedikit terluka, namun untungnya tidak ada kendala yang besar. Ia lalu menggerakkan pisau terbang di dalam pikirannya, dan Xuan Qi pun terus mengalir keluar. Meskipun baru sebentar ia duduk bersila, tapi lukanya sudah pulih kembali.
Kemudian Ye Chen menutup mata dan berpikir sejenak. Selain pemahaman baru mengenai kekuatan wilayah, pertarungan kali ini juga membuatnya menyadari bahwa roh murid-murid Kerajaan Bintang yang masih lemah bisa membantu memperkuat rohnya saat pertarungan, dan khasiatnya cukup besar, sampai nyaris membuatnya mencapai tingkat pandangan jiwa. Hal ini membuatnya memutuskan untuk mendidik para murid Kerajaan Bintang dengan baik, agar semakin banyak murid yang bisa mengkultivasi roh.
Ye Chen kemudian melepaskan tenaga rohnya ke angkasa, dan terlihat menyelimuti seluruh dinding kota Kerajaan Bintang.
Di dalam Pegunungan Lianyun, Raja singa Tong Tian tampak menatap lembah Klan Ye. Kecepatan perkembangan kultivasi Ye Chen membuat orang lain tercengang. Raja Tong Tian merasakan kalau energi roh Ye Chen mengeluarkan pikiran rohnya untuk menyerap energi roh yang ada di sana!
Semua pikiran roh murid Kerajaan Bintang telah terpengaruh oleh roh Ye Chen, kemudian berubah dan saling beresonansi.
Di dalam Pegunungan Lianyun, tatapan para murid dari kalangan manusia, siluman, dan hewan spiritual terlihat jernih. Mereka berusaha untuk mempertahankan kesadaran, dan tatapan mata mereka terlihat bersemangat.
"Hidup Yang mulia!"
"Kami bersumpah akan setia mengikuti Yang mulia sampai mati!"
Para murid yang sebelumnya memiliki niat untuk berkhianat pun merasa bersalah, dan sekarang menjadi setia pada Kerajaan Bintang.
Puluhan juta energi roh terus menjalin hubungan dengan roh Ye Chen, membuat roh pemuda itu terlihat sangat kuat. Ye Chen merasakan kepercayaan dan kesetiaan para pengikutnya, dan semua itu menjadi energi yang tidak ada habisnya.
Jurus langit sembilan bintang juga telah menunjukkan kesaktiannya yang tiada tara.
******
Ibu kota negara Zhongyang.
Kerajaan Penegak Hukum berada di sana, dan Tiga Kepala Kerajaan-nya sudah mulai menerobos ke tingkat lautan dewa. Setelah serangan binatang jiwa datang, penguasa biasa dari berbagai daerah yang tidak punya kekuatan untuk melindungi diri, memilih untuk pergi ke Ibu kota negara Zhongyang. Karena mereka tahu kalau Kepala Kerajaan Penegak Hukum begitu kuat, mereka pun memutuskan untuk pindah ke ibu kota negara Zhongyang yang merupakan tempat Kerajaan Penegak Hukum, karena tempat tersebut adalah tempat paling aman.
Kini ibu kota negara Zhongyang menjadi pusat dari seluruh daratan timur.
Selain para penguasa biasa tersebut, masih ada beberapa kekuasaan super yang bersandar pada Kerajaan Penegak Hukum, seperti keturunan Cang Lan dan lain-lain. Para penguasa kekuasaan super tersebut memiliki ahli pandangan jiwa dan tak berawal, tapi akhirnya tetap tunduk di bawah Kerajaan Penegak Hukum, dan menjadi pengikut Kerajaan Penegak Hukum.
Hal tersebut membuat Kerajaan Penegak Hukum berkembang menjadi jauh lebih kuat daripada sebelumnya!
Dalam beberapa waktu belakangan, Keturunan Makhluk Guntur, Aula Dewa Perang, Keturunan Makhluk Pasir, dan Klan Macan Tutul Api Hitam, serta dua klan kuno, dan juga sepuluh klan bangsawan dari berbagai negara, yang totalnya mencapai lebih dari lima puluh tokoh petinggi kekuasaan dari berbagai tempat, sudah sampai di ibu kota negara Zhongyang. Sebagian mereka masuk ke ibu kota bersama dengan Bi Mie, sementara yang lainnya bersembunyi di dalam pegunungan di dekat ibu kota untuk mengawasi kondisi di dalam sana.
Selain itu, ada empat klan kuno yang selalu berseteru dengan Kerajaan Penegak Hukum. Karena itulah petinggi mereka tidak datang ke sana, dan hanya mengutus beberapa murid. Tapi petinggi beberapa kekuasaan itu tetap mengawasi keadaan.
Ye Chen dan Tantai Ling juga tidak pergi, tapi klan siluman laut mengutus seorang tetua ahli tak berawal, sedangkan Ye Chen mengutus Xiaoyou.
Xiaoyou kini sudah sampai di atas langit negara Zhongyang, dan bergerak mondar-mandir di dalam awan. Delapan tentakelnya terlihat memegang kristal bintang, dan semua yang terjadi di sana akan terekam di dalam kristal tersebut.
Ada sebuah pegunungan tinggi yang terbentang di bagian selatan ibu kota, dan awan-awan terlihat berkumpul di atasnya, membuat pemandangan tersebut tampak seperti sebuah lukisan. Ada beberapa bangunan di antara pepohonan yang rimbun tersebut, membuatnya terlihat seperti bangunan suci yang menakjubkan.
Beberapa hari belakangan, ada banyak orang yang berlalu lalang di sana, membuat tempat tersebut menjadi lebih ramai dari biasanya.
Di puncak gunung itu ada sebuah lahan luas yang bisa memuat lebih dari seribu orang.
Lalu tiba-tiba di atasnya ada lima baris meja pendek, dan di setiap meja sudah ada banyak makanan. Para ahli dari berbagai kekuasaan masuk ke sana ada yang duduk di atas tumpukan buku dan minum arak sendirian, ada beberapa yang membicarakan sesuatu dengan orang di sebelah mejanya.
Di depan lima baris meja pendek itu ada tiga orang yang menggunakan baju hitam bermotif berbunga-bunga, sedang duduk di tiga singgasana di balik meja pendek. Tiga orang itu adalah Tiga Kepala Kerajaan Penegak Hukum.
Meskipun Tiga kepala Kerajaan Penegak Hukum sangat terkenal, tapi mereka tidak pernah menunjukkan diri, dan tetap berkultivasi secara sembunyi-sembunyi. Jarang ada orang yang pernah melihat mereka. Tapi sekarang mereka muncul bersamaan, membuat orang yang baru pertama kali melihatnya pun tampak mengamati ketiga orang kepala kerajaan tersebut. Kemunculan tiga kepala kerajaan tersebut bisa menunjukkan kalau Kerajaan Penegak Hukum menganggap penting rapat kali ini.
Tiga Kepala Kerajaan itu terlihat baru berusia empat puluh sampai lima puluh tahun, tapi orang yang memahami mereka pasti tahu kalau ketiga orang tersebut sebenarnya sudah berusia lebih dari dua ratus tahun.
Orang yang duduk di tengah adalah yang paling tua. Menurut kabar yang beredar, orang bernama Zu Ming itu sudah berusia dua ratus enam puluh tahun, dan memiliki kedudukan yang paling tinggi di Kerajaan Penegak Hukum. Wajahnya terlihat berbentuk persegi dan tampak oriental, penampilannya terlihat berwibawa.
Dua ratus tahun yang lalu, Zu Ming merupakan ahli terkenal di daratan timur. Dia adalah berbakat yang hebat dan sudah diakui. Saat ia berusia dua puluh tahun, ia sudah menjadi ahli tak berawal, dan saat berumur lima puluh tahun, ia masuk ke Kerajaan Penegak Hukum. Setelah menjadi Kepala Kerajaan Penegak Hukum, seluruh kerajaan tersebut menjadi penuh dengan darah. Karena ia memberantas pembangkang di dalam kerajaan. Dalam waktu dua puluh tahun, ia membunuh tiga puluh satu tetua tertinggi di dalam Kerajaan Penegak Hukum. Hal itu membuat semua orang takut padanya. Namun setelah itu kedudukannya perlahan menjadi stabil. Ketika usianya sudah mencapai tujuh puluh tahun, ia bersembunyi untuk berkultivasi, dan hampir tidak ada orang luar yang pernah melihatnya.
Sementara orang yang duduk di sebelah kiri Zu Ming, terlihat mirip dengan Zu Ming, hanya saja orang itu terlihat sedang tersenyum. Dia adalah adik laki-laki Zu Ming, namanya Zu Yan. Dua ratus tahun lalu ia ikut bersama dengan Zu Ming, dan ia juga termasuk ahli berbakat yang kultivasinya tidak kalah kuat daripada Zu Ming. Tapi ia lebih bisa memimpin jika dibandingkan dengan Zu Ming. Setelah Zu Ming mundur dari kursi kepemimpinan, Kerajaan Penegak Hukum berada di bawah pimpinan Zu Yan, dan kekuasaannya menjadi semakin berkembang. Sampai akhirnya ia menjadi pemimpin di seluruh daratan timur, bahkan kekuasaannya sampai ke daratan lainnya.
Sedangkan yang duduk di sebelah kanan Zu Ming adalah seorang ahli bernama Shen Duan, orang itu terlihat berwajah dingin, dan rambut panjangnya diikat ke belakang. Da mengenakan jubah berwarna hitam, penampilannya memberikan kesan yang kuat pada orang lain. Menurut kabar yang beredar, kultivasinya tidak kalah dari Zu Yan dan Zu Ming. Latar belakang Shen Duan sangat misterius, dan tak ada yang tahu darimana asalnya. Orang-orang juga tidak pernah mendengar apa yang pernah ia lakukan, ia seperti tiba-tiba muncul begitu saja.
Setelah Zu Ming memimpin Kerajaan Penegak Hukum, hal pertama yang ia lakukan adalah mengangkat Shen Duan menjadi salah satu kepala Kerajaan Penegak Hukum. Saat itu seluruh murid Kerajaan Penegak Hukum merasa sangat aneh, dan ada banyak orang yang keberatan, tapi semuanya dibunuh oleh Zu Ming. Setelah itu tidak ada orang yang berani membantah lagi. Setelah dua ratus tahun berlalu, orang-orang dari Kerajaan Penegak Hukum sudah terbiasa bahwa Shen Duan adalah salah satu kepala Kerajaan Penegak Hukum.
Tiga orang itu terlihat duduk di singgasana, Zu Ming dan Shen Duan terlihat tak berekspresi, sedangkan Zu Yan tampak tersenyum, sangat berbanding terbalik dengan keduanya.
Di antara para tamu, yang duduk paling depan tentu saja adalah Bi Mie dari keturunan makhluk guntur. Ia mengenakan zirah guntur, dan rambut hitamnya tampak beterbangan, terlihat sangat gagah. Meskipun ia sedang duduk tenang, tapi energi elemen guntur tampak berputar di sekelilingnya. Lalu ia mengamati Zu Yan, Zu Ming, dan Shen Duan.
Sedangkan yang kedua adalah Ketua Klan Macan Tutul Api Hitam, keturunan pasir, dan keturunan kuno lainnya, serta sepuluh ahli terkuat di daratan.
Di tempat tersebut ada Tiga Kepala Kerajaan Penegak Hukum, Bi Mie, dan Zhan Li yang merupakan Kepala Aula Dewa Perang, serta Hei Yu, Ketua Klan Macan Tutul Api Hitam, dan Sha Tongtian, Ketua Klan Makhluk Pasir, lalu Yao Cheng, Penguasa Kota Raja Obat, beserta Xuan Ling, Penguasa Paviliun Harta Karun Spirit. Mereka semua totalnya ada sembilan petinggi, dan semuanya memiliki energi wilayah tahap dua. Hal tersebut membuat tempat itu seolah terbagi menjadi sembilan dunia.