Lingmei
Lingmei
Di tengah-tengah rumput laut yang rindang itu ada mayat seekor makhluk laut besar, panjangnya mencapai ratusan meter, tingginya mencapai tujuh meter, dan wajahnya terlihat aneh karena penuh dengan tulang yang menyerupai duri. Mayat itu tertutup rumput laut yang tebal, dan nyaris tidak terlihat wujud aslinya, entah sudah berapa lama mayat tersebut ada di sana.
Kalau Tantai Ling melihatnya sendiri, pasti ia tahu kalau mayat itu adalah mayat makhluk laut Klan Lingmei, makhluk laut zaman kuno yang menguasai teknik ilusi.
Lalu ada seseorang yang terlihat berdiri dengan tenang di atas tulang-tulang itu. Orang itu mengenakan jubah merah, dan topi jubah yang menutupi hampir seluruh wajahnya, membuat orang lain tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Orang tersebut bertubuh pendek dan kecil, seperti seorang anak berumur tujuh tahun. Ketika melihat kakinya, ternyata kakinya tumbuh di atas tulang Lingmei itu, dan keduanya tidak bisa terpisahkan.
Xiaoyou berenang di atasnya tapi tidak bisa mendekatinya.
"Aku tak menyangka kamu bisa lepas dari teknik ilusi tahap pertama, hebat juga! Hehe, ahli teknik ilusi yang paling kuat bukanlah membuat dunia ilusi yang mengerikan, melainkan mempermainkan hati orang. Lihatlah bagaimana aku akan mempermainkan kalian…" Orang yang tersambung dengan tulang Lingmei itu tiba-tiba berbicara, suaranya terdengar seperti suara anak-anak. Ketika ia mendongak dan melihat Xiaoyou yang berenang di atasnya, topi jubahnya masih menutupi wajahnya, dan hanya kulit wajahnya yang putih pucat serta senyuman licik di sudut bibirnya yang terlihat. "Gurita kecil, apa kamu ingin menolong Tuanmu? Mereka baru bisa hidup jika bisa mengalahkan teknik ilusiku. Tapi apakah menurutmu aku akan memberi mereka kesempatan untuk melakukannya?"
Xiaoyou terlihat mengerjapkan matanya, ada kecemasan di matanya. Lalu ia berenang dengan panik di atas sana.
Orang itu tertawa dan tidak memperdulikan Xiaoyou lagi, ia kembali menunduk dan tiba-tiba kedua matanya terlihat bersinar, seolah bisa menembus hati orang. Kemudian ia juga terlihat tersenyum licik.
"Kata orang dulu, pahlawan sulit untuk melawan wanita cantik, aku ingin melihat apa benar seperti itu." Lalu ia tertawa melengking dan terlihat terbang melayang.
Di dalam rumput laut yang ada di luar, Ye Chen dan Tantai Ling masih terus melawan teknik ilusi yang menguasai mereka.
Ye Chen tidak berhenti menggerakkan pisau terbang yang ada di dalam pikirannya, pisau terbang itu terus berdengung, suaranya masuk dan lewat di dalam pikiran Ye Chen dan terus menguatkan pikiran serta kesadaran pemuda tersebut. Ye Chen berusaha untuk terlepas dari dunia ilusi itu. Mungkin sepuluh sampai dua puluh menit lagi ia akan bisa benar-benar lepas dari teknik ilusi tersebut.
Ia lalu membuka matanya perlahan dan melihat Tantai Ling di depannya. Ia sedikit khawatir terhadap Tantai Ling, ia tidak tahu apakah wanita itu bisa menekan teknik ilusi itu atau tidak.
Kemudian Tantai Ling tiba-tiba mengerutkan keningnya, rumput laut yang menjeratnya terlepas, bahkan bekas luka jeratan yang mengerikan itu juga memudar dan perlahan menghilang. Karena jeratan rumput laut itu, baju yang dikenakannya juga sudah sobek tak karuan, membuat sebagian kulitnya terekspos.
Tantai Ling awalnya berubah ke wujud asal ketika di dalam laut, tapi tadi saat ia duduk bersila, ia berubah menjadi wujud manusia. Sekarang ketika ia berdiri, bajunya yang compang-camping itu hanya menutupi setengah buah dadanya, sementara kain yang menutupinya terlihat melambai-lambai seperti akan jatuh. Perut rata dan pahanya yang putih itu bisa membuat orang terpesona saat melihatnya.
Apakah Tantai Ling sudah berhasil keluar dari jeratan teknik ilusi itu?
Ye Chen mendongak, kemudian ia melihat mata jernih Tantai Ling yang tampak linglung. Itu berarti wanita itu masih belum benar-benar berhasil lepas dari teknik ilusi tersebut!
Teknik ilusi sialan, Tantai Ling sepertinya sudah dikuasai teknik ilusi itu.
Mata indah Tantai Ling menjadi kosong, tapi malah membuat wajahnya memiliki kecantikan yang lain dari biasanya. Setelah ia berdiri, ia berjalan mendekat ke arah Ye Chen. Tubuhnya tampak menggoda, dadanya yang indah tersembunyi di balik kain sobek itu, dan terkadang terlihat sesekali.
Tantai Ling yang biasanya bersikap dingin dan elegan itu, terlihat berjalan mendekat. Pesonanya tidak kalah dari Bi Ling, selain itu ia juga mengundang hasrat di dalam hati.
Jangan-jangan Tantai Ling telah dikendalikan seperti Bi Ling? Teknik ilusi lepas kendali dapat dengan mudah membangkitkan hasrat terpendam dalam diri seseorang.
Godaan di depan mata itu membuat Ye Chen sedikit goyah. Kalau ia lengah sedikit saja, ia bisa merasakan kalau teknik ilusi di sekitarnya hampir menembusnya. Kemudian ia pun segera memfokuskan pikirannya lagi dan terus menggerakkan pisau terbangnya, pikirannya seketika kembali jernih, itu adalah niat kesadaran yang paling tinggi. Saat dihadapkan dengan kematian, kesadaran seseorang akan menjadi lebih tajam dari pedang. Hanya saja, begitu kesadaran itu berkurang, maka semuanya tidak dapat dikembalikan lagi!
Tantai Ling berjalan mendekat dan duduk di samping Ye Chen, tubuhnya yang setengah telanjang menempel pada Ye Chen, membuat kulitnya bergesekan lembut dengan lengan Ye Chen. Aroma wangi tubuhnya yang semerbak, membuat hati Ye Chen bergejolak.
Namun ia harus menjaga hatinya, ini adalah penderitaan yang menyakitkan.
Entah ada berapa pria yang ingin mendapatkan Tantai Ling, tapi tidak memiliki kesempatan dan hanya bisa berandai-andai saja. Keangkuhan dan keeleganan wanita itu lah yang membuat para pria ingin menaklukkannya. Bahkan Ye Chen juga terpaksa mengakui kalau hatinya juga memiliki hasrat tersebut.
Namun sekarang Ye Chen yakin kalau ada teknik ilusi yang lebih kuat lagi sedang menunggu celah di hatinya untuk terbuka, kemudian menghancurkan pertahanannya.
Tantai Ling sudah dikuasai oleh teknik ilusi, tapi tak ada yang tahu apakah akan menjadi semakin berbahaya jika diteruskan.
Menghadapi pesona kecantikan Tantai Ling membuat punggung Ye Chen sudah basah oleh keringat dingin. Kalau dirinya tidak bisa bertahan, mungkin ia dan Tantai Ling akan celaka!
Ahli teknik ilusi tersebut terlalu kuat, bahkan ahli pandangan jiwa pun bisa dipermainkan olehnya.
Pakaian Tantai Ling sudah rusak parah, sama sekali tidak berfungsi untuk menutupi tubuhnya yang indah itu. Tatapannya terlihat kosong, dan bibirnya tampak merah merona. Bahkan dadanya yang berisi pun terlihat sangat menggoda. Wanita itu kini berada di samping Ye Chen, dan kulit mereka pun bersentuhan, sentuhan itu terasa nikmat serta mampu membuat orang tidak bisa menahan hasrat.
Kalau Bi Ling yang menggoda dirinya, Ye Chen tidak akan merasa aneh, tapi kali ini Tantai Ling yang selalu bersikap dingin lah yang sedang menggodanya. Hal itu mungkin dikarenakan kesadaran wanita itu sudah benar-benar dikuasai oleh teknik rahasia tersebut. Kalau tidak cepat-cepat menolongnya, mungkin Tantai Ling akan mati karena fisik dan pikirannya kelelahan!
"Tantai, sadarlah!" Ye Chen berteriak di telinga Tantai Ling, mencoba untuk menyadarkannya.
Tapi kali ini Tantai Ling sudah benar-benar dikuasai oleh teknik ilusi tersebut. Walaupun kerutan alisnya sudah sedikit lebih longgar, tapi ekspresi wajah wanita itu masih terlihat kesakitan dan lingung.
Ye Chen mulai panik, lalu ia menggerakkan pisau terbang dengan membabi buta. Hal itu membuat Xuan Qi mengalir deras. Namun Ye Chen tidak memperdulikan apapun, ia segera menekan pelipis Tantai Ling dan menyalurkan Xuan Qi ke dalam tubuhnya.
"Hancurkan!" Ye Chen meraung keras.
Rangsangan dari pelipis Tantai Ling membuat pikiran wanita itu bergetar. Aliran Xuan Qi yang deras pun masuk dalam tubuhnya dan menyerang hati serta jiwanya. Matanya yang awalnya tampak kebingungan, kini akhirnya terlihat mulai sadar.
Sementara itu, orang yang ada di atas tulang Lingmei pun memuntahkan darah hitam, ia terlihat terluka parah.
Lalu ia menunduk, topi jubahnya terlihat menutupi wajah, membuat ekspresinya tidak terlihat. Ia muntah darah dan terus menunduk tanpa bergerak sama sekali.
Tiba-tiba bahunya bergetar ringan, kemudian ia tertawa nyaring seperti anak-anak. Perlahan-lahan, ia mendongak, sorot matanya terlihat memancarkan kekejaman.
"Hehe aku tak menyangka kalian bisa melukaiku, bagus, aku mau kalian semua mati!" Orang itu mengangkat tangan kurusnya dan mengusap darah di ujung bibirnya, suaranya terdengar bergema.
Setelah Ye Chen menyalurkan Xuan Qi ke dalam pelipis Tantai Ling, tiba-tiba ia merasakan kekuatan ilusi yang mengelilingi mereka perlahan menghilang.
Tantai Ling mendapatkan kembali kesadarannya, dan begitu ia mengingat kejadian sebelumnya, wajahnya langsung memerah. Tapi tak lama kemudian ia kembali tenang. Ia baru saja merasakan ada seseorang mengendalikan kesadarannya, membuat tubuhnya lepas dari kendali yang menguasainya sebelumnya.
Kemudian Tantai Ling melayang, tubuhnya berputar dengan anggun, dan sutra putihnya pun sudah membalut tubuhnya. Xuan Qi air pun terlihat berkumpul di sekelilingnya. Lalu ia meraih udara, seketika trisulanya pun ada di dalam tangannya dan memancarkan cahaya tujuh warna.
"Aku bisa merasakan kalau orang itu terluka parah, sekarang adalah saatnya kita lari." Tantai Ling berujar, ia sudah pulih kembali.
Ye Chen memegang hidungnya saat tiba-tiba teringat tubuh Tantai Ling yang menggoda tadi. Kemudian ia melihat Tantai Ling yang sudah kembali ke sikap dinginnya, benar-benar tampak berbeda. Tapi sekarang bukan saatnya memikirkan hal itu, Ye Chen juga melayang dan bersiap untuk bertarung.
Tapi tiba-tiba pemandangan di depannya berubah mengerikan, makhluk laut yang tak terhitung jumlahnya terlihat mengepung mereka.
Padahal Ye Chen merasakan kalau kekuatan ilusi itu sudah banyak berkurang, dan tekanannya tidak seberat yang dirasakan sebelumnya. Tapi ia tetap menyiapkan pisau terbang Xuan Qi di tangan kanannya.
Sebuah pisau terbang Xuan Qi pun menyerang beberapa makhluk laut di sana.
Seketika, beberapa makhluk laut itu pun meledak di dalam air karena tubuhnya berhasil dilubangi oleh pisau terbang Xuan Qi.
"Sepertinya dia sudah kehilangan banyak kekuatan!" Tantai Ling mendengus rendah, trisulanya kemudian mengeluarkan cahaya yang menyerang ke tubuh para makhluk laut itu, satu per satu makhluk laut itu pun meledak.