Langit Sembilan Bintang

Kota Melayang!!



Kota Melayang!!

Entah benda apa plat raja iblis tersebut, Ye Chen merasa sedikit menyayangkannya. Awalnya ia ingin menaklukkan Chimei raja iblis, lalu menyimpan plat raja iblis itu, tapi ternyata benda itu hancur begitu saja.     

Sepertinya Chimei raja iblis juga sudah hancur.     

Ye Chen kemudian menggerakkan tangan kanannya, dan lonceng iblis itu mengecil lalu mendarat di telapak tangannya. Setelah menyentuh lonceng iblis, Ye Chen tiba-tiba merasakan lonceng itu sedikit berbeda dari biasanya.     

"Apa yang terjadi pada lonceng iblis ini?" Ye Chen bergumam lirih sambil mengamati lonceng tersebut.     

A Li yang ada di atas bahu Ye Chen juga mengamati lonceng itu dengan tatapan penasaran.     

Ye Chen merasakan kalau lonceng itu memiliki sedikit kesadaran, dan mengeluarkan energi dingin serta hawa menghisap darah yang mirip dengan Chimei raja iblis.     

"Tuan singa, apa yang terjadi?" Meskipun Ye Chen memiliki tebakan sendiri, tapi ia tetap bertanya pada tuan singa.     

"Plat raja iblis itu hanyalah tubuh tempat tinggal Chimei raja iblis yang sebenarnya tidak memiliki kekuatan apapun. Setelah dihancurkan lonceng iblis, Chimei raja iblis tidak memiliki tempat berlindung, dan kebetulan lonceng iblismu tidak memiliki jiwa senjata, sehingga ia menempel di loncengmu," jelas tuan singa sambil minum arak dan menggoda selirnya.     

"Chimei raja iblis tidak akan memberi pengaruh buruk pada lonceng iblisku, kan?" Penjelasan tuan singa kurang lebih sama dengan tebakan Ye Chen, namun ia tetap merasa sedikit khawatir.     

"Lonceng iblis sudah menerima tuannya, dan Chimei raja iblis itu menjadi jiwa senjata lonceng tersebut. Mereka akan memiliki kemistri yang sangat erat, kamu beruntung." Ujar tuan singa sambil tertawa.     

"Terima kasih, tuan singa memang maha tahu, bijaksana, dan banyak akal." Ye Chen memujinya. Ye Chen sudah bekerjasama dengan tuan singa dalam waktu yang cukup lama, jadi ia sudah memahami watak tuan singa. Karena itulah ia harus memuji-muji agar tuan singa merasa senang. Kali ini tuan singa mungkin sudah menebaknya dari awal, sehingga ia menyuruh untuk menggunakan lonceng iblis agar bisa menaklukkan plat raja iblis tersebut.     

"Bocah, lagi-lagi kamu menjilatku, aku tidak akan termakan jilatanmu kali ini." Tuan singa mendengus dan membuang muka, tapi ekspresinya terlihat senang.     

"Tuan hebat sekali!"     

"Tuan sangat bijaksana!"     

Beberapa singa betina di sebelahnya juga memiliki selera tinggi dan memuji tuan singa, mendengar pujian itu membuat tuan singa tersenyum lebar dan mengenang kehidupannya dengan majikan lamanya, perbedaannya terasa seperti surga dan neraka.     

Ye Chen lalu melihat lonceng iblis di tangannya. Setelah ada Chimei raja iblis yang menjadi jiwa senjatanya, lonceng itu semakin terasa misterius.     

Ia mencoba menggerakkan lonceng iblis tersebut, seketika lonceng itu terbang ke angkasa, berputar dan terus membesar. Kemudian datanglah Chimei dari seluruh penjuru, dan masuk ke dalam badan lonceng.     

A Li tampak penasaran saat mengamati lonceng iblis tersebut, sementara mutiara ilusi terus memancarkan cahaya. Kekuatan lonceng iblis itu membuat para leluhur A Li yang ada di dalam mutiara ilusi juga merasa ketakutan.     

Para leluhur rubah di dalam mutiara ilusi itu sedikit tidak senang karena A Li yang terus mengikuti Ye Chen, kenapa Ketua Klan Rubah terus mengikuti manusia?     

Mereka sudah berkali-kali meminta A Li untuk meninggalkan Ye Chen, itu juga salah satu alasan kenapa mereka menahan A Li dalam mutiara ilusi begitu lama. Tapi seiring berjalannya waktu, mereka kembali tenang, dan tidak menghalangi A Li untuk sementara waktu. Mereka juga ingin melihat perkembangan Ye Chen sudah sampai mana.     

Tapi mereka tetap menentang A Li untuk berubah wujud, karena Ketua Klan Rubah tidak boleh tunduk pada manusia dengan mudah.     

A Li mungkin bisa memiliki sepuluh ekor sebelum ia dewasa, dan mereka harus menjamin kemurnian darah Klan Rubah. Banyak hal yang jauh lebih rumit daripada yang dibayangkan di dalam Klan Rubah. Jika A Li ingin menjadi rubah berekor sepuluh, ia harus mempunyai persiapan yang cukup.     

Tapi tak peduli apapun yang dikatakan leluhurnya, A Li tidak mau berpisah dengan Ye Chen, namun ia tidak bisa menceritakan kegelisahannya pada pemuda tersebut.     

Sementara itu, lonceng iblis terus menelan Chimei, dan Ye Chen bisa merasakan kalau setelah para Chimei itu ditelan, mereka tidak langsung hancur, tapi berubah menjadi bagian dari Chimei raja iblis. Namun mereka bisa bersatu dan juga bisa terlepas setiap saat dari Chimei raja iblis.     

Begitu lonceng iblis itu menekan seseorang, Chimei di dalamnya bisa muncul keluar.     

"Entah sekuat apa lonceng jiwa ini setelah memiliki jiwa senjata…" Ye Chen membatin, ia ingin sekali mengujinya, tapi sayangnya tidak ada orang yang bisa dijadikan percobaan.      

Perjalanannya bersama pasukannya ke Kerajaan Giok Bawah Tanah kali ini harus membuat lonceng iblis tersebut menyerap Chimei yang kuat.     

Ketika Ye Chen melihat bahwa semua Chimei raja siluman yang ada di sekitar sana sudah hampir terhisap, tangan kanannya kemudian meraih udara dan menangkap lonceng iblis itu.     

"Xiaoyi, Yikuai, kalian sudah bisa keluar." Ye Chen memanggil Xiaoyi dan Yikuai.     

Xiaoyi dan Yikuai pun keluar dari mutiara jiwa, mereka tadi melihat aksi Ye Chen dari dalam, dan itu membuat mereka berdua takjub dengan kekuatan lonceng iblis itu.     

"Ayo kita memeriksa daerah di sekitaran sini sebentar, siapa tahu kita menemukan hal lain." Ye Chen tidak melupakan tujuan utamanya ke sana, ia lalu mengeluarkan rohnya untuk mencari petunjuk juga.     

Ye Chen, Xiaoyi, Yikuai, dan A Li mencari di seluruh lapisan kelima, mereka menemukan berbagai harta karun spirit tingkat lima, seperti pil energi bumi, pil energi langit, dan pil sejenis lainnya. Semua barang itu menumpuk tinggi di dalam ruangan pelindung lengan Ye Chen, tapi sayangnya tidak ada barang yang membuat Ye Chen bersemangat, dan tidak ada petunjuk mengenai binatang jiwa yang mereka temukan.     

Pak tua pemahat es itu berkata bahwa Ye Chen hanya bisa mencapai lapisan keenam, tapi entah apa yang ada di lapisan keenam. Kemudian Ye Chen membawa A Li terbang, dan melihat sebuah lubang besar yang gelap di ujung lapisan kelima.     

Dengan melewati lubang itu, mereka bisa sampai di lapisan keenam Kerajaan Giok Bawah Tanah.     

Ketika mereka melihat ke bawah, lubang yang gelap dan tak berdasar itu tampak bagaikan jurang yang mengeluarkan energi misterius.     

Ye Chen harus menelusuri Kerajaan Giok Bawah Tanah baik untuk membuka rahasia Daratan Kuno Tian Yuan, atau untuk mendapatkan barang-barang berharga demi melawan serangan binatang jiwa.     

"A Li, Xiaoyi, Yikuai, lebih baik kalian berada di dalam mutiara jiwa saja." Ujar Ye Chen sambil melihat A Li dan Xiaoyi serta Yikuai di belakang. Entah ada bahaya apa yang ada di dalam lapisan keenam, agar lebih aman, lebih baik membiarkan mereka masuk ke dalam mutiara jiwa dulu.     

"Kak Ye Chen, kamu sendiri juga hati-hati." Ujar Xiaoyi, walaupun usianya masih kecil, tapi ia juga tahu bahaya di lapisan keenam. Chimei yang ada di lapisan kelima saja sudah begitu kuat, entah makhluk apa lagi yang akan muncul di dalam lapisan keenam.     

A Li juga menatap Ye Chen dengan tatapan khawatir.     

Namun Ye Chen tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa, aku akan langsung bersembunyi di dalam segel bintang langit begitu ada bahaya. Aku bisa melindungi diriku sendiri."     

Setelah itu, A Li dan Xiaoyi serta Yikuai pun masuk ke dalam mutiara jiwa. Ye Chen menyimpan mutiara itu dan melompat masuk ke dalam lubang gelap tersebut, ia bisa merasakan kalau dirinya sedang melalui sebuah dinding tipi. Setiap lapisan di dalam Kerajaan Giok Bawah Tanah adalah ruangan yang berdiri sendiri.     

Dalam sekejap mata, Ye Chen bisa melihat pemandangan yang sangat berbeda dari sebelumnya, semua yang ada di sana membuatnya merasa ngeri.     

Ia lalu menunduk, di bawah kakinya ada ruangan gelap, dan di atas kepalanya ada sebuah lingkaran udara yang tak berhenti berputar, itu adalah jalan keluar dari lapisan keenam. Sedangkan di depan Ye Chen ada sebuah dinding kota besar, dan beberapa ratusan mil di atas sana, ada beberapa bangunan yang setiap bangunannya memiliki formasi pertahanan serta senjata-senjata di atasnya.     

Ada cahaya yang terlihat memancar, dan membuat dinding kota itu tampak sangat menyilaukan.     

Di sekitarnya ada enam menara tinggi, dan di sekitar enam menara itu ada lautan pedang yang mengalir, tampak seperti formasi pedang yang kuat. Di puncaknya ada benda menyerupai kincir angin besar, tapi Ye Chen tahu kalau itu bukanlah kincir angin, karena setiap kipasnya terbuat dari golok besi. Benda apapun yang mendekatinya pasti akan hancur berkeping-keping.     

Kota itu tampak melayang di udara, dan Ye Chen kemudian memutuskan untuk terbang. Namun ia menyadari kalau dirinya tidak bisa menemukan sela untuk masuk ke dalam kota itu.     

Pertahanan kota itu terlalu kuat, dan begitu ia mendekatinya, maka ia akan menyentuh formasi di sekeliling kota tersebut.     

Ye Chen masih melayang di udara, lalu ia melepaskan rohnya agar masuk ke dalam sana. Kemudian ia terkejut saat menyadari bahwa rohnya tidak terhalang oleh segel tersebut.     

Rohnya pun masuk ke sana, kota itu sangat ramai, ada jalanan besar dan kecil di kedua sisinya. Selain itu, ada berbagai toko yang berdiri di sana. Hanya saja tak terlihat satupun orang di dalam kota besar itu, mungkin dulunya jalanan itu penuh dengan orang, namun sekarang kosong.     

Roh Ye Chen masuk ke toko-toko yang ada di sana, toko-toko tersebut penuh dengan barang-barang mulai dari pakaian, kantong spasial, harta karun spirit, dan barang lainnya. Ada beberapa toko yang menjual makanan dan pil obat, namun barang-barang yang ada di sana sudah rusak semua, dan hanya kantong spasial, harta karun spirit, serta beberapa barang lainnya yang masih bagus.     

Kantong spasial itu sepertinya memiliki kualitas tingkat atas, karena lebih besar dari kantong spasial biasa. Sedangkan harta karun spirit yang ada di sana kebanyakan bertingkat enam ke atas, bahkan ada yang tingkat delapan dan sembilan! Jumlahnya juga sangat banyak sampai menggunung. Dunia luar pasti akan ribut kalau sampai mengetahui hal tersebut.     

Ada berbagai harta karun di depan mata Ye Chen, tapi sayangnya ia tidak bisa masuk. Kota itu memiliki pertahanan yang sangat kuat, dan kalau tidak memiliki persiapan yang cukup, Ye Chen tak berani menerobos ke dalam sana.     

Rohnya terus memeriksa ke dalam kota tersebut, dan sampai di sebuah ujung jalan di dalam sana. Di sana ada sebuah toko mewah yang menarik perhatian Ye Chen. Toko itu terbuat dari kristal Tianhua yang tembus pandang dan tampak memancarkan sinar yang sangat menyilaukan. Di dalam lelang di negara Zhongyang, Kristal Tianhua sebesar itu bisa terjual seharga puluhan ribu pil kondensasi energi. Sedangkan di sini, Kristal Tianhua yang berharga itu dibuat menjadi hiasan pintu depan sebuah toko dengan tinggi lima meter dan luas empat meter.     

Sebenarnya, ada barang apa di dalam toko mewah itu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.