Monopoli
Monopoli
Dengan kemampuan berpikir Ye Chen sekarang, ia bisa mengingat semua isi buku itu dengan mudah.
Selama puluhan ribu tahun di Daratan Tian Yuan, teknik kultivasi alkemi sudah sangat berkembang. Setelah disempurnakan berkali-kali oleh guru besar alkemis, terobosan dan teori baru mereka sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan para alkemis di daratan timur, pantas saja alkemis bintang satu sudah setara dengan alkemis tingkat dewa di daratan timur.
Setelah ia membaca semuanya, Ye Chen tidak akan kesulitan untuk menjadi alkemis bintang satu. Menurut kabar yang ia dengar, Ming Yuan membutuhkan waktu selama bertahun-tahun hingga akhirnya bisa menjadi alkemis bintang satu. Hal ini membuktikan kalau kemampuannya tidak cukup bagus.
Semua informasi itu berasal dari guru besar, dan merupakan pengalaman berharga mereka.
Kalau alkemis Zun - Xuan Yi dan Kak Li Xu datang ke sini dan melihat buku-buku tersebut, mereka bisa menjadi alkemis bintang satu dengan mudah, karena sudah memiliki dasar alkemis yang kuat.
Setengah jam kemudian, Ye Chen sudah membaca tiga buku setebal satu jari, dan mengingat semua isinya di dalam pikirannya.
Tiba-tiba Ming Yuan berjalan masuk dan melihat Ye Chen sedang membaca buku, ia pun mendengus dingin.
Melihat Ming Yuan masuk, Ye Chen mengembalikan buku itu dan duduk kembali di depan tungku.
"Seorang asisten yang menyalakan api, kamu kira dengan membaca buku-buku itu kamu bisa menjadi alkemis bintang satu? Benar-benar mimpi!" Ming Yuan kemudian melanjutkan, "Di Daratan Tian Yuan ada banyak orang dari kalangan bawah yang ingin naik ke atas. Kamu kira dengan membaca buku-buku itu kamu bisa diam-diam mempelajarinya? Lebih baik batalkan niatmu itu, sekarang kamu adalah pengendali api, besok pun masih akan sama. Jadi jangan harap dirimu bisa berkembang seumur hidup!"
Ye Chen sama sekali tidak memperdulikan ming Yuan, ia berkonsentrasi untuk mencerna semua yang ia pelajari tadi, baginya Ming Yuan seperti anjing menggonggong saja.
Melihat Ye Chen tidak memperdulikannya, Ming Yuan pun merasa kesal dan wajahnya terlihat mengejek Ye Chen.
"Jika ingin menjadi seorang alkemis bintang satu, tingkat penyatuan roh bintangnya harus mencapai angka 20, apa kamu sudah memenuhi syarat itu? Aku dengar kamu datang dari daratan timur dan mendapat angka penyatuan roh bintang nol, huh, kamu satu-satunya orang yang mendapat nol selama ini, tapi sekarang masih berani hidup. Bisa dibilang kamu adalah orang bermuka paling tebal selama ribuan tahun ini!"
Setelah Ming Yuan menyelesaikan kata-katanya dan melihat Ye Chen tidak bereaksi sama sekali, ia memilih untuk tidak melanjutkannya lagi. Tadi ia sudah berhasil mengkultivasi satu butir pil sumber dewa, dan suasana hatinya sedang bagus. Dirinya merasa Ye Chen cukup bagus, sayang sekali kalau sampai pemuda itu akhirnya bunuh diri karena sikapnya yang terlalu keterlaluan. Apalagi asisten alkemis susah dicari.
Ming Yuan mengkultivasi beberapa kali lagi, dan ia akan berhasil setelah mencoba selama tiga kali. Hal itu membuatnya menjadi bersemangat dan berhenti mengejek Ye Chen. Setiap kali ia keluar dan menyerahkan pil obat hasil kultivasinya, Ye Chen akan mencuri waktu untuk membaca buku-buku di belakang dan mengembalikannya sebelum Ming Yuan kembali.
Sehari berlalu, Ye Chen sudah membaca sepuluh buku yang masing-masing setebal satu jari.
Kabar Ming Yuan berhasil mengkultivasi lima butir pil sumber dewa tingkat satu sudah tersebar di paviliun alkemis dalam sehari. Semua alkemis di dalam sana penasaran apakah teknik kultivasi alkemi Ming Yuan sudah menerobos ke tingkat selanjutnya.
Tak ada yang menyangka kalau tingkat keberhasilan kultivasi alkemi Ming Yuan tiba-tiba naik pesat. Orang itu terkenal emosional dan tidak sabaran, padahal kemampuannya biasa saja. Bahkan tingkat keberhasilan kultivasi alkeminya berada di bawah alkemis lainnya, dan menjadi bahan tertawaan alkemis lain, serta kerap bergonta-ganti asisten.
Alkemis bintang satu biasanya hanya mampu menghasilkan dua sampai tiga butir pil obat sumber dewa saja dalam sehari. Semakin tinggi tingkat keberhasilannya, berarti semakin sedikit bahan baku yang terbuang.
Ming Yuan dalam sehari bisa menghasilkan lima butir pil sumber dewa tingkat satu, keberhasilan ini membuat alkemis lainnya merasa iri.
Sehingga Ming Yuan menjadi sombong, sekarang ia bahkan berjalan dengan semakin membusungkan dada.
Di sebuah istana dalam di paviliun alkemis, seorang orang tua dengan jenggot putih duduk di belakang meja lebar. Di hadapannya ada beberapa orang yang sedang memberi laporan harian.
Orang tersebut bernama Jiang Tao, salah satu pengawas di paviliun alkemis, di bawahnya ada tujuh alkemis bintang satu, salah satunya Ming Yuan.
Melihat buku yang diserahkan padanya, wajah Jiang Tao yang penuh keriput pun bertanya dengan heran.
"Kenapa Ming Yuan hari ini bisa mengkultivasi pil sumber dewa tingkat satu sebanyak ini?"
"Kami juga tidak mengerti, menurut perkataannya, teknik kultivasi alkeminya mengalami peningkatan, sehingga tingkat keberhasilannya meningkat." Ujar salah satu orang di sana.
"Apakah dia sudah mendapat asisten baru lagi?"
Jiang Tao bertanya, karena sebelumnya tidak bisa menemukan asisten alkemis, Ming Yuan sudah enam hari berturut-turut tidak menghasilkan pil obat. Selain itu tingkat kegagalannya dulu sangat tinggi, dan hampir membuat paviliun alkemis merugi. Bahkan Jiang Tao sedang mempertimbangkan untuk memecatnya, tapi ternyata ada perubahan yang cukup drastis, hingga ia pun merasa kagum pada Ming Yuan.
"Benar, dia sudah mendapatkan asisten baru."
Jiang Tao menganggukkan kepala dan berkata, "Mungkin asisten kali ini lebih sesuai dengan Ming Yuan yang mudah emosi. Jika asistennya tidak betah dengannya, naikkan gaji asistennya sampai lima emas bayangan."
"Baik!"
Mereka menganggukkan kepala dan terlihat iri. Setiap hari mereka hanya mendapatkan tiga emas bayangan saja, tapi seorang asisten alkemis mendapat lebih banyak dari mereka. Namun pengawas sudah memberi perintah, jadi mana mungkin mereka berani membantahnya?
Ming Yuan merasa sangat puas dan kembali ke ruangan kultivasinya, lalu melihat Ye Chen.
"Hari ini sudah cukup, kembalilah, besok jangan datang terlambat."
Ye Chen tidak menjawab, ia langsung meninggalkan ruangan itu.
Melihat Ye Chen yang tidak hormat padanya, Ming Yuan mendengus ringan tapi tidak mengatakan apapun karena ia puas terhadap pekerjaan pemuda itu. Apalagi hari ini suasana hatinya sedang baik, sehingga ia tidak akan mempermasalahkan Ye Chen. Lalu ia juga pergi meninggalkan ruangannya.
Ye Chen berjalan ke kamar di ujung lorong tersebut, di sana adalah ruang keuangan.
Beberapa orang tua sedang menghitung di dalam ruangan tersebut.
Kemudian Ye Chen memeberitahukan namanya.
"Hari ini kamu mendapat lima emas bayangan," ujar salah seorang orang tua sambil menunduk melihat catatannya.
"Lima emas bayangan, kenapa sebanyak itu?" Ye Chen bertanya karena yang ia dapatkan lebih banyak dari perjanjian.
"Ini adalah perintah dari pengawas Jiang Tao, jika ada pertanyaan silahkan langsung bertanya padanya."
Ye Chen berpikir lagi, mungkin karena hari ini kerjanya cukup bagus, sehingga mereka menambah upahnya. Lima emas bayangan bagi orang biasa sudah sangat banyak, dan Ye Chen tidak terlalu memperdulikan upah yang didapatkannya, karena tujuannya bukan untuk lima emas bayangan, melainkan untuk mempelajari teknik kultivasi alkemi.
Tapi karena ada upah untuknya, Ye Chen pun tetap menerimanya. Setelah menerima upah itu, ia memasukkannya ke dalam ruangan pelindung lengan dan keluar dari sana.
Di dekat Ye Chen ada seorang orang tua yang berdiri, dia adalah pengawas Jiang Tao. Kebetulan ia lewat dan melihat Ye Chen yang mengambil upah. Melihat punggung Ye Chen membuatnya memikirkan sesuatu. Setiap hari orang yang bekerja di sana hanya mendapat satu sampai dua emas bayangan saja, dan Ye Chen tiba-tiba mendapat sebanyak ini namun sama sekali tidak terlihat antusias.
Jiang Tao sudah memeriksa asal usul Ye Chen, kabar mengenai pemuda itu sudah tersebar, dan semua orang tahu kalau dia adalah orang dari daratan timur yang mendapat angka penyatuan roh bintang nol.
"Begitu ia datang, tingkat keberhasilan kultivasi Ming Yuan meningkat pesat, pemuda ini menarik sekali." Jiang Tao bergumam.
Setelah Ye Chen keluar dari paviliun alkemis, ia mengambil secarik kertas yang bertuliskan lebih dari enam puluh nama buah ajaib. Semua itu adalah bahan-bahan membuat pil sumber dewa. Ia akan mencarinya satu per satu untuk mencoba mengkultivasi pil sumber dewa sendiri.
Kemudian Ye Chen masuk ke sebuah toko obat.
"Apa kalian menjual lima tanaman herbal ini?" Ye Chen bertanya.
"Hanya ada tiga di antaranya."
"Baiklah."
Ye Chen sudah berkeliling ke sepuluh toko obat di sana, dan ia berhasil mengumpulkan empat puluh bahan yang sudah menghabiskan enam puluh ribu emas bayangan, tapi masih ada dua puluh bahan yang belum ia temukan.
Ye Chen pun akhirnya menyerah dan berjalan pulang.
Melihat Gu Lan dan Lin Wan ada di rumah, Ye Chen menyerahkan kertas itu pada mereka dan bertanya.
"Kak Gu Lan, apa kamu tahu di mana bisa menemukan bahan-bahan ini?"
Gu Lan melihat catatan Ye Chen dan menjawab, "Untuk apa kamu mencari bahan-bahan ini? Bahan-bahan ini sangat mahal, selain itu mereka juga tidak untuk diperjual belikan."
"Tidak diperjualbelikan? Kenapa?" Ye Chen bertanya.
"Bahan-bahan ini adalah untuk membuat pil sumber dewa, dan orang biasa tidak bisa membelinya, kamu harus mendapat titel nobel perunggu baru bisa membelinya."
"Nobel?" Ye Chen tampak tidak mengerti.
"Benar sekali. Pengadilan Dao di Daratan Tian Yuan akan memberikan nobel berbeda sesuai dengan kontribusi orang itu terhadap tempat ini." Gu Lan menjelaskan pada Ye Chen.
Ternyata nobel dibagi menjadi lima tingkat, yaitu perunggu, perak, emas, emas ungu, dan emas merah. Ada dua cara untuk meningkatkan nobel, yang pertama adalah pergi ke Kota Tian Yuan dan memenangkan pertarungan, sementara yang satu lagi adalah dengan menyumbangkan uang dalam jumlah tertentu ke dinasti dewa. Barulah setelah itu dinasti dewa akan memberikan segel nobel. Selain itu, nobel ini terbatas dan seseorang hanya bisa menerima nobel perunggu, perak, dan emas. Sedangkan emas ungu dan emas merah hanya bisa diberikan oleh pengadilan Dao.
Mendapatkan nobel adalah hal yang sangat sulit. Demi mendapatkan nobel perunggu yang paling rendah saja harus menyumbangkan dua puluh juta emas bayangan.
Di seluruh dinding Kota Yanyun, hanya beberapa orang saja yang mendapatkan nobel. Hanya Qi Yan yang mendapatkan nobel perak di dinding Kota Yanyun.