Langit Sembilan Bintang

Siluman Laut Kecil



Siluman Laut Kecil

Dibandingkan dengan Bi Ling, Tantai Ling terlihat lebih memiliki keteguhan diri, bahkan terlihat malu-malu, sangat berbeda dengan ia yang biasanya. Ia hanya bisa mengikuti Ye Chen dengan pasif, ini membuat Ye Chen merasa sayang padanya.     

Gadis dari Klan Siluman Laut terkenal sangat setia, mereka hanya akan setia pada satu pria, dan sangat penurut.     

"Tantai, mulai hari ini kamu adalah milikku." Ye Chen berbisik di telinga Ye Chen.     

Wajah Tantai Ling terlihat merona, ia menunduk dan menjawab lirih, terlihat senyuman bahagia di bibirnya. Ye Chen adalah pria pertama dalam hidupnya, dan satu-satunya. Mulai hari ini Ye Chen akan menjadi sosok terpenting di dalam hidupnya. Demi Ye Chen, ia akan melakukan apapun tanpa ragu!     

Apa begini rasanya menjadi istri seseorang?     

Kehidupannya dulu ternyata sangat datar dan tak berwarna, namun setelah Ye Chen muncul, hidupnya menjadi lebih berwarna. Dan saat ini Tantai Ling merasa bahwa hidupnya sangat berharga dan bernilai.     

Tiga puluh menit kemudian, Ye Chen mengerang rendah.     

Di dalam segel tersebut penuh dengan jejak asmara. Wajah Tantai Ling terlihat memerah.     

"Anak kita akan diberi nama apa kalau dia lahir?" Tanya Tantai Ling sambil meletakkan kepalanya dan bersandar di dada Ye Chen, seraya mengelus muka Ye Chen. Ia sangat merasa tenang dan bahagia.     

Ye Chen tercengang mendengar pertanyaan Tantai Ling. Tantai Ling tersenyum melihatnya, ia kemudian berkata dengan lembut, "Setelah siluman laut melakukannya untuk yang pertama kali, dia akan hamil dan melahirkan. Aku sudah merasakan keberadaannya, seorang laki-laki."     

Mendengar ucapan Tantai Ling semakin membuat Ye Chen tercengang. Apakah ia sudah akan menjadi ayah? Ini adalah kabar yang sulit dipercayainya.     

Setelah tercengang beberapa saat, tumbuh rasa bahagia di dalam hatinya, ia lalu berkata dengan tidak percaya.      

"Aku sudah akan menjadi ayah?" Ia menggenggam tangan Tantai Ling, melihat wanita itu tersenyum lembut, tubuhnya memancarkan aura keibuan.     

"Benar, namun aku adalah siluman laut, tidak seperti manusia yang harus mengandung selama sembilan bulan, aku harus mengandung selama dua tahun." Ujarnya sambil mengelus perut kecilnya dan tersenyum. Lautan dewanya bisa merasakan nyawa kecil yang sedang berusaha menyerap gizi dari ibunya, ini adalah buah cintanya dan Ye Chen. Es di hatinya sudah meleleh, sekarang hatinya penuh dengan kasih ibu.     

Inilah arti dari kehidupan, cinta dan keluarga.     

Tantai Ling mendapatkan pemahaman Dao baru lagi, ia merasa hidupnya sempurna.     

Ye Chen terlalu bersemangat dan terkejut sampai terlihat seperti orang bodoh, ia tidak menyangka kalau siluman laut memiliki sifat tubuh seperti ini. Tangan kanannya kemudian mengelus perut Tantai Ling, di dalamnya ada sebuah nyawa kecil yang sedang bertumbuh, dan itu adalah darah dari dirinya dan Tantai Ling!     

Dua orang dari dua dunia, mereka sama sekali tidak menyangka akan ada hari ini, kebahagiaan Ye Chen yang akan menjadi ayah datang sangat tiba-tiba.     

"Kalau begitu, kamu tidak usah pergi ke departemen laut bintang?" Ujar Ye Chen setelah beberapa saat. Ia ingin menahan Tantai Ling di sisinya, ia pasti bisa menjaga wanita itu dengan baik.     

Tantai Ling menggelengkan kepala dan menatap Ye Chen, "Aku harus pergi ke sana. Di luar sana masih ada anggota klan kita, ada kakek, kakek paman, dan paman dari anak kita. Kita tidak boleh melepaskan kesempatan untuk menolong mereka. Setahun lagi kita akan bertemu kembali. Lagi pula, walaupun aku ke sana, sebelum anak ini lahir, aku tidak akan pergi ke Tian Yuan kecil dan tempat berbahaya lainnya."     

Ye Chen sangat tidak tega melepas Tantai Ling, tapi ia mengerti alasan yang diungkapkan oleh wanita itu. Ia kemudian berpikir, lagi pula wanita tersebut pergi ke sana untuk mempelajari ilmu warisan dari dewa laut, dan seharusnya tidak akan terjadi apa-apa dalam setahun. Melihat kecintaan Tantai Ling pada anak mereka, ia tidak akan semudah itu mengambil resiko.     

"Aku sudah membaca tentang hukum di sini, kita punya tiga cara untuk menjemput klan kita, yang pertama adalah menjadi ahli kaisar perang atau meminta bantuan pada ahli kaisar perang. Dan yang kedua adalah memiliki wilayah sendiri di dalam dinding kota, serta mendapatkan kontrak pendaftaran rumah tangga dalam jumlah tertentu. Dengan begitu mereka bisa tinggal di dalam sana, namun wilayah pribadi harganya sangat mahal. Cara ketiga adalah dengan membeli tiket masuk seharga sepuluh juta emas bayangan untuk satu orang. Tapi setelah masuk, mereka hanya bisa tinggal di perumahan kumuh di luar dinding kota. Cara terbaik adalah cara pertama, sedangkan satu-satunya cara untuk mendekati ahli kaisar perang adalah pergi ke departemen perang." Ujar Tantai Ling.     

Ye Chen mengangguk, ia juga sudah membaca aturan di Daratan Tian Yuan, dari tiga cara itu memang yang pertamalah yang paling sederhana.     

Ye Chen memeluk erat Tantai Ling seraya berkata, "Kamu harus hati-hati!"      

Hukum di sini memang membuat orang lebih tenang, tapi tentu saja masih ada sedikit kekhawatiran, karena pasti ada orang yang akan mengambil resiko untuk melawannya.     

Beruntung dengan bakat Tantai Ling, ia akan dibimbing di departemen perang, seharusnya ia tidak perlu mengkhawatirkan keamanan di sana.     

Ye Chen menunduk melihat Tantai Ling, dibandingkan dengan dirinya yang dingin dulu, Tantai Ling yang sekarang terlihat lebih menarik, membuat Ye Chen mencondongkan tubuhnya ke bawah.     

"Hati-hati." Tantai Ling berkata lirih saat merasakan gerakan Ye Chen yang bergairah.     

"Aku tahu." Ye Chen tersenyum kecil.     

Tak lama kemudian terdengar suara desahan Tantai Ling.     

Malam semakin larut, kediaman utama menjadi sangat tenang.     

Di dalam segel di aula bela diri tersebut, Tantai Ling yang mengenakan jubah panjang berwarna biru sedang mengikat rambutnya dengan tinggi, terlihat sangat anggun.     

Dibandingkan dengan dulu, pesona Tantai Ling mengalami perubahan yang ajaib, dan ini membuat Ye Chen sangat menikmatinya.     

"Perjanjian lima tahun kita masih berlaku. Hari ini tidak ada kalah dan menang, lima tahun lagi kita akan bertarung." Ujar Tantai Ling seraya tersenyum dan menatap Ye Chen.     

"Masih mau bertarung lagi?" Ye Chen berkata dengan kaget, "Lima tahun lagi kamu sudah menjadi ibu."     

Mendengar ucapan Ye Chen membuat Tantai Ling tersenyum malu-malu.     

Ye Chen tercengang lagi saat melihat senyuman Tantai Ling. Ia jarang sekali melihat wanita itu tersenyum, dan ternyata sangat cantik saat tersenyum, bagaikan sebuah bunga.     

"Kembalilah dan hibur adik A Li, besok lusa ia juga akan pergi, ia pasti sangat sedih. Kita bertemu besok!" Tantai Ling berkata sambil menepuk pilar besar di sana, tiba-tiba segel yang mengelilingi mereka pun menghilang.     

Tidak ada yang tahu apa yang telah terjadi di dalam segel tersebut.     

Tantai Ling menoleh dan menatap Ye Chen dalam, lalu ia terbang ke kediamannya sendiri.     

Melihat Tantai Ling menghilang di kegelapan malam, wajah Ye Chen terlihat penuh keyakinan. Kini tanggung jawabnya semakin besar, demi orang-orang di sisinya, ia harus menjadi lebih kuat lagi, dengan begitu ia baru memiliki cukup kekuatan untuk melindungi mereka!     

Lalu ia teringat akan anak di dalam kandungan Tantai Ling, bagaimana bentuk anak itu saat lahir nanti? Apakah berbentuk siluman laut atau manusia?     

Tak peduli siluman laut atau manusia, Ye Chen tidak peduli. Sebenarnya perbedaan siluman, hewan spiritual, dan manusia tidak terlalu besar di dunia ini. Pernikahan lintas ras juga sudah sering terjadi. Seberapa miripnya dengan dirinya? Itu adalah darah daging Ye Chen dan Tantai Ling, bakatnya tidak akan buruk kan?     

Memikirkannya membuat Ye Chen sangat bahagia.     

"Kalau itu adalah seekor siluman laut, seekor makhluk guntur, seekor rubah, dan seorang manusia, maka hidupku akan sempurna." Ye Chen menghela napas, ia berharap Bi Ling aman-aman saja di dalam mutiara ilusi, ia juga berharap kalau suatu hari ia bisa bertemu lagi dengan Rou'er.     

Ye Chen sekarang memiliki tujuan yang lebih besar lagi, hatinya dipenuhi semangat berjuang. Kemudian ia kembali ke kediamannya sendiri.     

Tantai Ling yang mengenakan jubah birunya terlihat berada di kebun bunga di halaman depan kediaman utama. Ia sedang memandang rembulan di langit, cahaya bulan yang menyinarinya membuatnya terlihat semakin mempesona.     

Ia berdiri dalam diam di sana, dan memikirkan banyak hal.     

"Ayah, kamu akan punya cucu." Gumam Tantai Ling sambil meraba perutnya, lalu teringat Ye Chen, ia pun tersenyum lembut.     

Es di dalam hatinya sudah meleleh malam ini.     

Tiba-tiba ia seperti merasakan sesuatu, tatapannya mengarah ke semak pohon yang gelap.     

"Siapa?" Tantai Ling mendengus rendah.     

Sesosok bayangan pun berjalan keluar dari sana, seorang berusia sekitar dua puluh enam, mengenakan jubah coklat panjang, wajahnya sangat gagah dan berwibawa.      

"Halo, aku Yi Yan, murid dari Kaisar Lin. Aku baru bertemu dengan kepala kota dan kebetulan lewat sini lalu melihat nona."     

Yi Yan benar-benar baru bertemu dengan Qi Yan. Ia memiliki kultivasi Dao energi, dan merupakan murid dari kaisar perang, posisinya sangat tinggi. Selain itu ia juga sangat berharap bisa menjadi ahli kaisar perang. Ia termasuk tokoh penting di dalam dinding Kota Yanyun.     

Saat mereka melakukan tes tingkat penyatuan roh bintang, ia tidak melihatnya tapi ia datang ke pesta malam harinya. Saat itu ia hanya melihat Tantai Ling dari jauh dan terpikat dengan kecantikannya, lalu ia mendengar kalau wanita tersebut mendapat angka 72, dan semakin membuatnya bergejolak, angkanya sendiri hanya 50.     

Tantai Ling bagaikan gunung es namun ia sangat menarik perhatian, banyak orang yang berusaha mendekatinya. Melihat semua orang yang gagal itu membuat Yi Yan tidak berani mencoba untuk mendekati Tantai Ling. Apalagi ia adalah seorang yang memiliki status, sebaiknya ia tidak melakukan hal seperti itu. Lalu saat lewat di sana, kebetulan ia melihat Tantai Ling sedang berdiri memandang bulan, sosoknya yang menawan membuat jantungnya berdebar-debar.     

Ia sudah pernah bertemu dengan banyak wanita, ada banyak yang sangat cantik, tapi tidak pernah ada satu orang pun yang membuat hatinya berdebar seperti Tantai Ling.     

Ekspresi lembut Tantai Ling, sosoknya yang anggun dan elegan, membuat hatinya sulit melupakannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.