Legenda Futian

Penerus Kaisar Surgawi



Penerus Kaisar Surgawi

Saat Donghuang Diyuan melangkah ke depan, Ji Wudao bergerak menuruni tangga langit dan menatap Puteri Donghuang.      

Semua kultivator kini memusatkan perhatian kepada mereka dan dengan sabar menantikan pertempuran ini, terutama mereka yang berasal dari pasukan tingkat Kaisar Agung. Mereka tahu bahwa Donghuang Diyuan datang kemari untuk bertarung melawan Ji Wudao dan memperebutkan reruntuhan dari Istana Langit Kuno.      

"Aku tidak ingin bertarung denganmu, Puteri Donghuang, tetapi seperti yang kukatakan sebelumnya, Istana Langit Kuno menjadi milikku seorang," ujar Ji Wudao pada Donghuang Diyuan. Sikapnya masih terlihat tenang, tetapi ketika berbicara mengenai reruntuhan Istana Langit Kuno, dia pasti tidak akan menyerah begitu saja.      

Tempat ini adalah Istana Langit Kuno, dan sejak awal sudah menjadi milik mereka.     

Donghuang Diyuan tidak memberikan tanggapan. Sebuah aura yang menakjubkan terpancar dari dalam dirinya. Aura itu mengelilingi Donghuang Diyuan dan menciptakan sebuah gambaran yang mencengangkan. Di belakangnya, tepat di kedua sisinya, terdapat seekor naga yang mengesankan dan seekor phoenix ilahi yang berwarna merah menyala.     

Naga dan phoenix ilahi itu tampak sudah tua, seolah-olah mereka telah hidup selama bertahun-tahun, dan karena itulah keduanya memiliki esensi kehidupan di dalam diri mereka. Mereka adalah sosok yang nyata.      

Sebuah aura yang sakral terpancar dari dalam tubuh Donghuang Diyuan, naga, dan phoenix tersebut, sehingga menyebabkan tempat itu terasa sesak. Hati para kultivator berdebar kencang saat mereka menatap sosok naga dan phoenix yang ada di belakang Donghuang Diyuan itu.      

"Naga Leluhur." Naga ini membawa aura dari Dewa Naga di dalamnya, dan dia merupakan Kaisar Naga—pemimpin dari semua spesies naga.     

Istana Kekaisaran Donghuang dari Prefektur Ilahi menguasai reruntuhan Naga, dan oleh sebab itulah, Donghuang Diyuan mewarisi aura Naga Leluhur, para kultivator berpikir dalam hati. Dewa Naga itu adalah seekor Naga yang memimpin Legiun Naga pada zaman kuno. Naga Leluhur...      

Sisik yang menutupi tubuh Naga Leluhur berkilauan dengan cahaya suci tujuh warna. Auranya yang sakral dan menakutkan itu menunjukkan bahwa dia adalah seorang 'raja'.      

Adapun phoenix di sisi lain Donghuang Diyuan, itu adalah Phoenix Leluhur.     

Sebelum memasuki reruntuhan Naga, Donghuang Diyuan telah mewarisi aura Phoenix Leluhur. Mengingat ambisi Donghuang Agung untuk melatih putri semata wayangnya itu, dia telah memandikan putrinya dengan darah Phoenix Leluhur sebelumnya. Terdapat sebuah segel ilahi yang diukir di dalam tubuhnya.     

Kini dia sudah menjadi satu kesatuan dengan sang Phoenix Leluhur.      

Sekarang, dia telah pergi ke reruntuhan Naga dan menerima aura dari Naga Leluhur, dengan demikian dia pun mewarisi roh dari Naga Leluhur.     

Dengan kombinasi Naga dan Phoenix di dalam dirinya, aura yang dia pancarkan sudah cukup untuk menakuti banyak orang. Dengan dikelilingi oleh Naga dan Phoenix Leluhur, kultivator biasa kemungkinan besar tidak akan memiliki keberanian untuk bertarung melawannya. Sebaliknya, kultivator pada tingkat yang sama dengannya akan merasa sesak napas hanya dengan merasakan hawa kehadirannya yang mengintimidasi.      

Meski begitu, tidak ada sedikitpun aura iblis di dalam tubuh Donghuang Diyuan. Sebaliknya, muncul cahaya suci yang bersinar terang, dan bunga-bunga teratai bermekaran dari bawah kakinya. Di antara pancaran cahaya suci itu, sosok Donghuang Diyuan tampak agung dan menakjubkan.      

"Ini adalah Kekuatan Buddha."      

Donghuang Diyuan dan Donghuang Agung mengkultivasi berbagai macam kemampuan dan tampaknya sudah menjadi ahli dalam segala hal. Meskipun dia telah mewarisi aura Naga dan Phoenix Leluhur, namun cahaya suci yang terpancar darinya itu adalah Cahaya Buddha. Selain itu, terdapat sebuah cincin cahaya di belakangnya; seolah-olah dia adalah Dewi Guanyin.      

Berbagai macam kekuatan ternyata telah menyatu dalam dirinya. Mereka bergabung dengan sempurna ke dalam tubuhnya dan menjadi miliknya.      

"Donghuang Diyuan sudah mendekati tingkat setengah dewa," gumam Kaisar Pedang Tertinggi. "Prosesnya sudah berjalan. Tinggal sedikit lagi, dan dia akan menjadi sosok yang mendekati dewa. Bakatnya sungguh luar biasa. Kurasa dia memang pantas menjadi putri dari Donghuang Agung."     

Ye Futian memandang Donghuang Diyuan di seberangnya. Sulit dipercaya. Apakah dia benar-benar sudah mendekati tingkat setengah dewa?      

Jika Donghuang Diyuan mencapai tingkat setengah dewa, dia mungkin tidak akan kalah dengan para senior yang saat ini berada di tingkat tersebut.      

Tentu saja, pencapaiannya dalam menempati tingkat setengah dewa sudah menunjukkan bahwa para kultivator senior itu bukanlah sosok yang pemalas. Selama ini mereka mengejar tingkat Plane yang lebih tinggi, dan sudah jelas tidak ada satu pun dari mereka yang lemah. Mereka semua menempa jalur kultivasi dan Jalur Agung masing-masing.     

Namun, saat semua kejadian ini berlangsung, Ji Wudao hanya menyaksikan semuanya dengan tenang. Dia masih belum memancarkan aura apa pun dan tampaknya sama sekali tidak terkejut dengan kejadian tersebut ataupun menunjukkan rasa takut di wajahnya.     

Banyak kultivator memandang ke arah Ji Wudao, berharap mereka bisa mengetahui sekuat apakah penerus dari Dunia Langit yang misterius ini.      

*Brak* Donghuang Diyuan memberi perintah dari dalam pikirannya. Dalam sekejap, bayangan Naga dan Phoenix Leluhur muncul di atas langit. Mereka berukuran sangat besar dan menutupi seluruh penjuru langit. Saat fenomena ini muncul, pedang ilahi yang tak terhitung jumlahnya bermunculan, dan setiap pedang itu mengandung kekuatan Hukuman Ilahi di dalamnya.      

"Pedang Ilahi Tianxing [1][1]!"     

Semua orang tahu bahwa ini adalah Pedang Ilahi Tianxing yang sangat kuat, dimana namanya mengacu pada hukuman dari langit dan serangannya yang sangat mengerikan.     

Terlebih lagi, Pedang Ilahi Tianxing ini mengandung kekuatan Naga dan Phoenix Leluhur di dalamnya. Dengan demikian, pedang itu berubah menjadi dua pedang yang berbeda, satu dalam bentuk seekor naga dan yang lainnya berbentuk burung phoenix. Mereka memiliki kekuatan yang menakutkan dan mengeluarkan kobaran api ilahi yang panas.      

*Brak* Sebuah suara yang mengerikan terdengar sebelum langit tampak terbelah, dan dari celah yang terbentuk, sinar-sinar cahaya suci yang tak ada habisnya mengalir ke dalam pedang-pedang ilahi tersebut.      

"Kenapa kekuatan mereka berdua bisa sama?!" Orang-orang tampak terkejut saat merasakan aura yang dikeluarkan di atas langit. Pedang yang digunakan Ji Wudao tampaknya juga Pedang Ilahi Tianxing.      

Hanya segelintir orang yang mengetahui bahwa, baik Ji Wudao maupun Donghuang Diyuan berpengalaman dalam menggunakan Pedang Ilahi Tianxing.      

Sebuah aura yang lebih menakutkan sedang terbentuk, dan saat ini, muncul cahaya suci dua warna—hitam dan putih—di atas langit, seolah-olah melambangkan jenis kekuatan yang berlawanan.     

"Black Almighty dan White Almighty!"      

Hati para kultivator berdebar kencang ketika mereka melihat pemandangan ini. Itu adalah Jalur Agung Almighty—penggabungan antara Pedang Ilahi Black Almighty dan White Almighty, serta Pedang Ilahi Tianxing. Saat ini, Pedang Ilahi Tianxing yang berada di atas langit, telah berubah wana menjadi hitam dan putih.     

Pedang Ilahi White Almighty melambangkan penciptaan, dan pedang-pedang ilahi yang ada di atas langit itu terus berlipat ganda dari menit ke menit sampai mereka menutupi seluruh penjuru langit. Pedang Ilahi Black Almighty mewakili kehancuran, dan bergabungnya dua kekuatan ekstrem ini dalam satu individu telah menciptakan sebuah aura yang membuat hati para kultivator berguncang.     

Donghuang Diyuan menggabungkan kekuatan Naga dan Phoenix Leluhur ke dalam Pedang Ilahi Tianxing miliknya, sementara Ji Wudao menggabungkan Jalur Agung Almighty ke dalam Pedang Ilahi Tianxing miliknya. Pedang Ilahi Black Almighty milik Black Almighty saja sudah cukup menakutkan. Jika dia dan Ji Wudao berada di tingkat yang sama, maka pedang ilahi milik Ji Wudao mungkin akan lebih mengerikan.     

Kedua pedang ilahi itu dikeluarkan pada saat yang bersamaan. Pedang yang diperkuat dengan kekuatan Naga dan Phoenix Leluhur serta pedang yang diperkuat dengan Jalur Agung Almighty itu pun saling bertabrakan, sehingga membentuk sebuah badai penghancur yang memusnahkan segala sesuatu di dalam jangkauannya. Namun, keduanya masih berdiri tegak di tempat masing-masing, seolah-olah serangan penghancur sedahsyat itu hanyalah pemanasan bagi mereka.     

*Brak* Pedang Ilahi lainnya muncul di sana, dan itu adalah pedang perpaduan antara naga dan phoenix, yang langsung menembus ruang hampa dan memotong badai itu menuju sisi yang berlawanan dengan mengerahkan seluruh kekuatannya. Sebilah pedang ilahi berwarna hitam dan putih berhadapan dengan pedang itu secara langsung, dan cahaya penghancur dari kedua pedang itu meledak saat keduanya bertabrakan.     

"Kekuatan serangan dari Pedang Ilahi Naga-Phoenix lebih besar, tetapi penggabungan Pedang Ilahi Black Almighty dan White Almighty memungkinkan pedang ilahi itu untuk memiliki kekuatan penghancur dan penciptaan secara bersamaan, sehingga menciptakan kekuatan yang berkelanjutan. Meskipun hanya ada satu pedang di sana, namun pedang itu membawa aura banyak pedang di dalamnya, sehingga memungkinkannya untuk melawan serangan dari Pedang Naga-Phoenix." Kaisar Pedang Tertinggi menatap tajam ke atas langit. Meskipun dua orang yang saat ini sedang bertarung adalah juniornya, namun pencapaian mereka jelas tak tertandingi.      

Namun, hal yang lebih menakutkan adalah, ini hanyalah salah satu dari kekuatan yang mereka miliki.     

Keduanya sudah mendekati tingkat setengah dewa dan bisa menerobos kapan saja.      

Saat ini, Donghuang Diyuan mengambil beberapa langkah ke depan, menuju tangga langit. Bunga teratai bermekaran di bawah kakinya saat dia berjalan, dan di belakangnya, muncul bayangan Dewi Guanyin di sana. Ukurannya sangat besar dan menjulang tinggi hingga mencapai kubah langit. Energi yang dahsyat terpancar dari sosok tersebut.     

Punggung Dewi Guanyin itu dihiasi oleh banyak tangan.      

'Guanyin Bertangan Seribu,' pikir para kultivator dalam hati. Donghuang Diyuan tampaknya telah menjadi satu kesatuan dengan Guanyin Bertangan Seribu. Tubuhnya melayang di udara, dan teratai-teratai ilahi bermunculan di kakinya. Dia mengulurkan telapak tangannya dan mengerahkan sebuah serangan pada Ji Wudao. Tiba-tiba, ribuan tangan dikerahkan dari sosok Dewi Guanyin dan membentuk Segel Seribu Tangan.     

Suara ledakan yang keras bergema di udara, dan banyak bayangan naga bermunculan saat segel itu bergerak menuju targetnya, seolah-olah itu adalah Segel Naga, dan kekuatannya sangatlah mengerikan. Banyak orang tampak takjub melihatnya. Donghuang Diyuan memiliki kecantikan yang tak tertandingi dan penampilan yang agung dalam pertempuran, namun dia juga sangat mengintimidasi. Apalagi dia seorang perempuan, berapa banyak orang di dunia ini yang bisa dibandingkan dengannya?      

Puluhan juta Segel Naga itu menyerang dengan kekuatan penuh, seolah-olah ada puluhan juta Naga Ilahi yang menerjang mendekat. Serangan itu menembus badai pedang penghancur dan bergerak menuju sosok yang berdiri di atas tangga langit tersebut.      

Saat ini, Ji Wudao melayang dari atas tangga langit dan naik ke udara. Seberkas cahaya suci mengalir ke bawah, dan dalam sekejap, sebuah area Jalur Agung muncul di sekelilingnya. Di dalam area ini, muncul bayangan dari banyak dewa kuno. Mereka adalah para Jenderal Suci dan pasukan dari Istana Langit di zaman kuno.      

Pada saat yang bersamaan, Bayangan Ilahi Tertinggi muncul di belakang Ji Wudao. Sosok itu terlihat sangat menakjubkan dan seolah-olah Kaisar Surgawi telah turun ke muka bumi.     

Ji Wudao mengangkat tangannya dan mengeluarkan sebuah segel ilahi, yang membesar dengan cepat hingga menutupi langit dan area di depannya. Di dalam segel ilahi ini, ada banyak garis-garis yang bergerak. Mereka terlihat sangat menakjubkan dan berkumpul satu per satu untuk membentuk sebuah huruf kuno—yang berarti 'kaisar.'      

"Segel Kaisar Surgawi!"      

Banyak kultivator dari pasukan di tingkat Kaisar Agung tampak gelisah. Ji Wudao telah mengkultivasi Segel Kaisar Surgawi!      

Bertahun-tahun yang lalu, Kaisar Surgawi telah mengeluarkan Segel Kaisar Surgawi untuk menekan semua kekuatan ilahi di seluruh penjuru dunia, dan itu merupakan segel yang paling kuat dari semua segel ilahi. Saat ini, Ji Wudao sedang menggunakannya, dan meskipun segel tersebut mungkin belum mencapai tingkat yang sama dengan Kaisar Surgawi, siapa pun masih bisa melihatnya terbentuk. Huruf 'kaisar' yang terukir pada segel ilahi itu memancarkan cahaya yang menyilaukan dan membutakan segalanya.      

*Brak, Brak, Brak* Banyak Segel Naga Leluhur menyerang Segel Kaisar Surgawi, hingga akhirnya hancur berkeping-keping saat keduanya bertabrakan. Huruf 'kaisar' itu masih berada di tempatnya, dan segel itu tetap utuh seperti sedia kala.     

Di atas langit, Ji Wudao memandang ke arah Donghuang Diyuan dan berkata, "Puteri Diyuan, sudah kukatakan sebelumnya bahwa aku tidak ingin mengalahkanmu dalam pertempuran. Silahkan mundur sekarang juga!"      

[1] Tianxing berarti "hukuman dari langit."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.