Istri Kecilku Sudah Dewasa

Masih Anak-Anak



Masih Anak-Anak

Lantai ujian simbol mantra ada di lantai dua. Jadi, kelas Jianjia tidak perlu naik lift awan, tapi tinggal naik tangga ke sana. Liuli Guoguo terlihat sangat tercengang ketika melirik ke kanan, melirik ke kiri, dan melihat ke sekelilingnya dengan tatapan penuh rasa ingin tahu seperti melihat hal baru.     

Tidak tahu karena kebetulan atau apa, tapi bocah laki-laki yang berdiri di samping Liuli Guoguo saat ini kebetulan adalah Li Jinyang yang biasanya duduk di samping kirinya. Setelah berjalan sebentar menuju menara ujian, dia mendengar ada yang memanggil namanya. Dia pun menoleh dan menyadari kalau Li Jinyang yang memanggilnya.     

"Liuli Guoguo, apa… Apa kamu dulu tidak pernah bergabung dengan sekolah mana pun, ya?" tanya Li Jinyang malu-malu dan wajahnya yang bersih itu sedikit memerah karena malu. Ketika melihat Liuli Guoguo, dia merasa kalau Liuli Guoguo seolah tidak pernah melihat pemandangan sekelilingnya ini. Jadi dia pun menebak kalau Liuli Guoguo sebelumnya belum pernah masuk ke sekolah resmi.      

Liuli Guoguo mengangguk dan menjawab, "Em, benar sekali."     

"Kalau begitu...." Belum sempat Li Jinyang menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba terdengar suara Lin cantik yang memanggilnya dan sedang menghampirinya, "Kakak Li Jinyang!" Lalu, begitu sampai di sana, Lin cantik langsung berdiri di antara Li Jinyang dan Liuli Guoguo dan merangkul lengan Li Jinyang.     

Li Jinyang lalu melepaskan tangan Lin cantik dan berkata, "Lin cantik, pria dan wanita tidak boleh begitu intim. Jadi tolong perhatikan lagi sikap dan tingkah lakumu."      

Mendengar ini, Lin cantik pun membantah, "Kakak Li Jinyang, kita kan masih anak-anak, jadi tidak ada teori pria dan wanita tidak boleh begitu intim, dong!"     

Liuli Guoguo mencubit hidungnya, dia merasa kalau apa yang dikatakan oleh Lin cantik masuk akal juga. Memang apa salahnya merangkul tangan, aku saja suka bermain cium-ciuman dengan Kakak Po, batinnya.     

"Kamu merasa kita ini masih anak-anak?" tanya balik Li Jinyang kepadanya.     

"Iya benar sekali, memang tidak, ya?!" jawab Lin cantik.     

"Lalu, kenapa kamu setiap hari menggambar alismu dan berdandan? Bukannya itu adalah hal yang tidak dilakukan anak-anak," kata Li Jinyang dengan alasan yang sangat masuk akal.     

Liuli Guoguo ingin tertawa mendengar ini. Sedangkan Lin cantik hanya bisa membatin, Aku kan melakukan ini untuk memikatmu! Karena tahu kalau dia tidak akan bisa membantah Li Jinyang, Lin cantik pun langsung mengalihkan topik pembicaraan.      

Lin cantik lalu mengeluarkan sebuah kantong kulit sapi dari tasnya, kemudian menarik lengan baju Li Jinyang dan menyerahkan kantong itu kepadanya. "Kakak Li Jinyang, kemarin malam aku membuatkanmu biskuit permen musim semi. Ini untukmu, manis sekali, loh!" katanya.     

"Tidak mau!" jawab Li Jinyang yang langsung menolak tanpa melihat ke kantong yang ada di tangan Lin cantik.     

"Kakak Li Jinyang! Ini aku sendiri yang membuatnya!" kata Lin cantik yang mulai panik.     

"Memang kalau kamu yang membuatnya, aku harus makan apa? Logika pemaksaan apa ini?" gumam Li Jinyang.      

Liuli Guoguo yang melihat adegan ini jadi bingung. Menurutnya, selama dia mengenal Li Jinyang ini, dia ini adalah bocah yang sangat malu-malu sekali. Tapi, entah kenapa pada Lin cantik begitu galak.      

"Li Jinyang sudah cepat makanlah, biskuit itu kelihatannya enak sekali," kata Liuli Guoguo dengan manisnya. Uhh kalau kamu tidak mau, bisa deh berikan padaku saja, batinnya.     

Begitu mendengar ucapan Liuli Guoguo, Li Jinyang pun terpaksa menerima biskuit buah musim semi yang dari tadi ditolaknya dan berkata, "Em...baiklah."      

Lin cantik kemudian menoleh ke Liuli Guoguo dan meliriknya dengan sinis. Lalu, dia mengeluarkan satu biskuit buah musim semi dari kantong plastik lainnya dan meletakkannya ke tangan kecil Liuli Guoguo/ "Terima kasih sudah membantuku membujuk Kakak Li Jinyang untuk memakan biskuit itu!" katanya.     

"Ini untukku?" tanya Liuli Guoguo sambil menaikkan alisnya. Dia segera mengambil biskuit dari Lin cantik dan berkata, "Terima kasih, ya!"      

Lin cantik mengerutkan keningnya dan membatin, Kamu ini dikasih langsung menerima saja. Begitu tidak malunya, setidaknya tolaklah dulu agar terlihat lebih sopan.      

Sedangkan Liuli Guoguo, dia langsung memakan biskuit itu, wajahnya seketika berseri dan dengan cepat berkata sambil menjulurkan jempolnya kepada Lin cantik memperlihatkan pujiannya yang sangat luar biasa untuk Lin cantik, "Wow! Lin cantik, kemampuan memasakmu hebat sekali! Ini benar-benar lezat sekali!"      

Lin cantik sangat senang sekali begitu mendengar ada yang memujinya seperti itu. "Benarkah?" tanyanya.      

Liuli Guoguo langsung menjawab sambil tersenyum, "Benar sekali, untuk apa aku membohongimu." Satu detik kemudian, tiba-tiba ada sebuah biskuit lagi di tangannya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.