Istri Kecilku Sudah Dewasa

Tunggingkan Pantatmu Lebih Tinggi Lagi



Tunggingkan Pantatmu Lebih Tinggi Lagi

"Cai Gua, ada apa?" tanya Liuli Guoguo sambil kembali mengerutkan kening dan panik.     

Empat cakar gemuk Cai Gua bergetar, kemudian wajah kecilnya berkata dengan getir kepada Liuli Guoguo, "Pantatku sakit!"     

"Hah?" Setelah mendengar ini, Liuli Guoguo buru-buru membalikkan Cai Gua, mengangkatnya tinggi-tinggi, dan melihat pantat kecilnya. Saat itu juga, dia pun sangat terkejut sekali. "Cai Gua, kenapa banyak bentol merah di pantatmu?" tanyanya sambil semakin mengerutkan keningnya.     

Cai Gua terkulai lemas dan memanyunkan bibirnya, "Ada lebah besar yang menyengat ku," jawabnya.     

Liuli Guoguo tidak bisa menahan tawanya lagi. Kemudian dia tertawa lepas dan keningnya yang berkerut kembali menjadi rileks.     

"Nyonya kecil, jangan tertawa!" Wajah chinchilla Cai Gua memerah malu, dia benar-benar sangat malu sekali.     

Liuli Guoguo mencoba untuk menghibur Cai Gua dengan mengelus kepala kecilnya, lalu mengangkat kepala kecilnya melihat ke arah pria berjubah hitam yang berdiri tegak di depannya, yang sedari tadi menemaninya. "Kakak Po, cepat keluarkan obat pemercepat kesembuhan luka," pintanya.     

Xuanyuan Pofan lalu mengiyakan dengan hangat permintaan Liuli Guoguo. Dia pun mulai mengambil obat dari ruang sihirnya, namun entah mengapa gerakannya malah sangat lambat sekali.     

Liuli Guoguo mengerutkan kening ketika melihat gerakan Xuanyuan Pofan yang super lambat itu. Dia pun langsung menggembungkan pipinya dan berkata, "Kakak Po, cepat dong. Kalau tidak, kasihan Cai Gua nanti kesakitan."     

Hati Xuanyuan Pofan bergetar. Karena dia suka sekali saat Liuli Guoguo yang bersikap manja kepadanya seperti ini. Dia juga suka sekali mendengar suaranya yang lembut itu.      

"Oh!" Mata elang Xuanyuan Pofan melembut, lalu dia menjawab singkat kepada Liuli Guoguo. Setelah itu, dengan cepat dia mengeluarkan obat dari ruang sihirnya, dan menyerahkan obat itu ke tangan kecil Liuli Guoguo.     

Setelah menerima obat itu, Liuli Guoguo dengan cepat mengangkat tubuh Cai Gua yang ada di dalam pelukannya, lalu memindahkannya ke dalam dekapan Xuanyuan Pofan. "Kakak Po, kamu gendong Cai Gua dulu ya. Aku akan mengoleskan obat untuknya," pintanya.     

Xuanyuan Pofan melirik chinchilla kecil penuh lumpur di sekujur tubuhnya yang saat ini ada di tangan kecil Liuli Guoguo, yang akan diserahkan padanya. Hal itu pun langsung membuat sudut bibirnya berkedut. Namun, dia masih saja mengiyakan Liuli Guoguo, lalu membawa Cai Gua yang kotor itu di dalam dekapannya.     

Setelah Xuanyuan Pofan mengambil Cai Gua, Liuli Guoguo pun membuka botol obatnya dan mulai mengoleskan obat kepada Cai Gua. "Cai Gua, tunggingkan pantatmu lebih tinggi," katanya.     

"Oh oh!" jawab Cai Gua. "Aduh! Nyonya kecil pelan sedikit! Sakit sekali!" keluhnya setelah itu.     

"Iya iya, ini sudah kok."     

Xuanyuan Pofan benar-benar dibuat tercengang melihat pemandangan ini.     

***     

Setelah Liuli Guoguo selesai mengoleskan obat di chinchilla kecil yang ada di dekapan Xuanyuan Pofan. Di jalan setapak ini, terlihat pria berjubah hitam menggendong seekor chinchilla, dan seorang gadis berbaju merah muda memiringkan kepalanya sambil mengoleskan obat yang aneh ke chinchilla kecil itu. Hal ini entah mengapa malah tampak seperti sebuah lukisan yang aneh.     

Liuli Guoguo kemudian mengembalikan obat itu ke Xuanyuan Pofan dan memeluk Cai Gua yang gemuk itu ke dalam dekapannya lagi. Setelah itu, Xuanyuan Pofan menghampirinya, lalu mengelus kepala Liuli Guoguo dan berkata dengan hangat, "Pulanglah."     

Liuli Guoguo melirik tangan besar yang sedang mengelus kepalanya, membuat tubuhnya tanpa sadar bergetar. Dia lalu mengangguk dengan patuhnya kepada Xuanyuan Pofan sambil menjawab, "Em em."     

Xuanyuan Pofan pun menangkap semua detail reaksi Liuli Guoguo di dalam matanya, dan hal itu membuat hatinya bergetar.     

***     

Di perjalanan kembali ke asrama Taohua, Liuli Guoguo berjalan di depan sambil menggendong Cai Gua. Lalu, Xuanyuan Pofan lah yang jadi pelindungnya dengan berjalan di belakang seperti biasanya.      

Awalnya, Xuanyuan Pofan ingin menggandeng tangan kecil Liuli Guoguo. Tapi, sayangnya kedua tangan Liuli Guoguo yang begitu berharga itu sedang memeluk seekor chinchilla di dalam dekapannya, dan saat ini sedang menyisir bulu-bulu kotor Cai Gua. Tidak lupa, bibir kecilnya terus bergumam karena sedang bercerita apapun dengan chinchilla itu.     

Chinchilla itu menceritakan kisah sedih dan tragis dirinya yang terjatuh dari keranjang bambu kecil sampai terluka, dan dia juga bercerita dengan penuh semangat. Namun, si kucing kecil pun juga mendengarkan dengan penuh semangat.      

Sehingga, dalam semua proses ini, mereka berdua tampak mengabaikan Xuanyuan Pofan. Hal ini lah yang membuat wajah Xuanyuan Pofan perlahan menggelap. Karena dia merasa kalau dirinya saat ini, bahkan tidak lebih penting dari seekor chinchilla kecil yang gemuk dan kotor.     

Saat Xuanyuan Pofan sedang tidak senang, Liuli Guoguo yang berbaju merah muda dan sedang mengenakan kain hitam yang berjalan di depannya tiba-tiba berbalik. Lalu, suara yang begitu jernih memanggilnya, "Kakak Po!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.