Liuli Guoguo di Halaman Luo Mei
Liuli Guoguo di Halaman Luo Mei
Xuanyuan Poxi meletakkan cangkir itu, kemudian berkata kepada Xi San, "Jika pelacur itu benar-benar komplotan mereka, maka tanpa dia sadari, dia akan meninggalkan jejak. Suruh orang untuk mengikutinya."
Xi San tiba-tiba menyadari sesuatu, "Yang Mulia Pangeran Mahkota, anda cerdas sekali, hamba sekarang akan..."
Saat dia hendak pergi dan belum juga selesai bicara, tiba-tiba Xi San teringat sesuatu. Ekspresinya kembali muram, lalu dia berkata, "Yang Mulia Pangeran Mahkota, tapi sekarang Su Muhuan dibawa oleh jenderal besar Wen Dun. Berdasarkan dengan kepekaan dan ilmu bela diri jenderal, jika ada yang sedang mengikuti gadis itu, pasti akan dengan mudah ketahuan oleh jenderal besar Wen Dun."
Xuanyuan Poxi lagi-lagi meneguk secangkir teh dan setuju dengan ucapan Xi San. Setelah berpikir sejenak, dia kembali meletakkan cangkir di tangannya dengan keras. "Kelihatannya, aku harus pergi menemui kakak keenam untuk meminjam pengawal kakak keenam."
Jika pengawal kakak keenam yang mengikutinya, tidak peduli seberapa peka dan sensitifnya kakak ipar. Dia pasti tidak akan bisa merasakan keberadaan pengawal kakak keenam, batinnya.
***
Kediaman Raja Huayou,
Liuli Guoguo sedang jalan-jalan di berbagai tempat di kediaman Raja Huayou dengan menggandeng tangan gemuk Lie Nieduo. Setelah selesai jalan-jalan di paviliun Chiming, dia pun jalan-jalan ke halaman Liuli Guoguo.
Setelah selesai jalan-jalan di halaman Liuli Guoguo, dia pun pergi ke halaman Luo Mei yang dipenuhi dengan bunga plum merah. Dia jalan-jalan sambil mengobrol banyak hal bersama Lie Nieduo.
"Duo gemuk, aku dulu memang tinggal di Penglaizhou. Tapi setelah masuk perguruan tinggi Xing Yun, aku dan kakak Po pindah ke ibu kota. Tempat ini namanya halaman Luo Mei, plum merah di sini kelihatannya saja sama, tapi sebenarnya memiliki jenis plum merah yang beraneka ragam."
"Ini adalah plum merah Yan Yu, ini adalah plum merah Pan Gu, sedangkan yang ini bukan plum merah, tapi plum hijau yang paling terkenal dari daerah Yue Sui. Karena kakak Po sedang suka melukis plum merah di musim dingin, jadi semua pohon ini dipindahkan dari Penglaizhou ke tempat ini."
"Halaman Luo Mei ini seperti halaman Liuli Guoguo, tempat yang tata letaknya, bahkan bendanya dibuat dan didekorasi semirip mungkin dengan halaman yang asli di Penglaizhou."
Mulut Liuli Guoguo terus saja bicara kepada Lie Nieduo. Walaupun bicara banyak sekali seperti ini, tapi tidak ada maksud pamer sama sekali. Dia hanya mau berbagi dengan bicara santai dan mengatakan segalanya kepada sahabat baiknya itu.
Pemandangan halaman Luo Mei dipenuhi plum merah sangat indah. Salju telah menutupi seluruh plum merah, tapi plum merah itu masih saja terlihat merah dan panas. Lalu, terlihat kombinasi dari salju putih yang tenang, serta plum merah yang ramah.
Lie Nieduo tiba-tiba teringat dengan hidangan ibunya yang terkenal itu dan tanpa sadar bergumam sendiri, "Plum merah"
Mungkin karena keterikatan antar teman, Liuli Guoguo juga tiba-tiba memikirkan mengenai ini. "Duo gemuk, aku ingat saat siang hari di alun-alun Xuan Ji, hidangan yang dibuat oleh ibumu dalam perlombaan itu sepertinya berhubungan dengan bunga plum dan salju ya."
Liuli Guoguo berjalan mendekat saat Duo Meimei mengumpat masakan ibu Lie Nieduo, dan dia memang melihat hidangan itu terdiri dari plum merah dan salju putih. Namun, sayangnya saat itu perhatiannya terfokus untuk memberikan keadilan untuk ibu Lie Nieduo.
"Em." Lie Nieduo mengangguk penuh semangat, "Ibuku... Heh Yang Mulia Pangeran Mahkota."
Karena pintu halaman Luo Mei menghadap ke dinding bulan di halaman tengah kediaman Raja Huayou. Jadi Lie Nieduo dengan mudah melihat Xuanyuan Poxi, pangeran mahkota dari negeri ini, saat sosok berbaju kuning itu melangkah masuk ke halaman tengah.
"Di mana?" Liuli Guoguo kebetulan berdiri di depan Lie Nieduo yang tepat menghadap Lie Nieduo. Dia pun menoleh saat mendengar suara itu, ternyata benar, dia melihat sosok kurus tinggi itu.
Liuli Guoguo langsung tersenyum cerah, berbalik dan melingkarkan tangannya ke depan mulutnya. Lalu memanggilnya sambil melihat ke arah Xuanyuan Poxi yang sedang berjalan melewati jalan kecil menuju paviliun Chiming, "Kakak Xuanyuan Poxi kurus."