Istri Kecilku Sudah Dewasa

Harus Lebih Dekat Baru Akan Hangat



Harus Lebih Dekat Baru Akan Hangat

Lie Nieduo tiba-tiba bernostalgia dengan kenangan saat di puncak pegunungan Cangsan saat dia tidur dengan Liuli Guoguo. Dia memeluk Liuli Guoguo ke dekapannya, lalu menyentuhnya, menciumnya, dan mencubitnya. Tapi begitu mengingat ini semua, tubuh Lie Nieduo tanpa sadar bergetar hebat.     

Aduh, aku bisa-bisanya melakukan banyak hal yang sudah kelewat batas terhadap Liuli Guoguo. Ini sebuah pelanggaran dan kejahatan! Jika Raja Huayou tahu tentang semua ini, tidak hanya kedua tangan gemukku. Bahkan hidungku, mataku, telingaku, mungkin tidak akan bisa diselamatkan, batinnya.     

"Duo gemuk, ada apa denganmu?"     

Bibir kecil Liuli Guoguo terus bicara tanpa henti, tapi tiba-tiba dia menyadari kalau wajah gadis gemuk di sebelahnya yang imut itu semakin lama semakin pucat. Ekspresinya juga tampak buruk dan sedih, jadi dia langsung bingung.     

"Aku… Aku..." Tubuh Lie Nieduo bergetar lagi.     

Liuli Guoguo menyentuh kening Lie Nieduo. "Duo gemuk, apakah kamu sakit? Apakah karena berlutut di tanah bersalju pagi ini?"     

Mata Lie Nieduo melirik ke tangan kecil yang seputih salju, yang kini menyentuh keningnya. Hal itu membuat tubuhnya semakin bergetar hebat.      

Dia buru-buru mengeluarkan sapu tangan dari ruang sihir gelangnya, lalu menutupi tangan Liuli Guoguo yang menyentuh keningnya dengan sapu tangan itu. Kemudian dia menggenggam tangan kecil Liuli Guoguo dengan sapu tangan itu, dan melepaskan tangan kecil tersebut pelan-pelan dari keningnya.     

Liuli Guoguo mengedipkan matanya, seperti ada tanda tanya besar muncul di kepalanya. Dia pun menggerakkan tubuh kecilnya untuk semakin mendekat ke Lie Nieduo, lalu bertanya padanya, "Duo gemuk, sebenarnya ada apa denganmu? Aku merasa kalau pikiranmu tidak di sini sekarang."     

Lie Nieduo bergetar lagi, dia buru-buru bergerak sedikit ke samping, dan menjaga jarak dengan tubuh Liuli Guoguo.     

Karena Liuli Guoguo dan Lie Nieduo ini berada dalam satu selimut. Jadi saat Lie Nieduo bergerak seperti ini, muncullah jarak besar di antara keduanya yang membuat hawa dingin begitu saja masuk ke selimut dan menerkam leher putih serta lembut Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo mengerutkan kening dan menaikkan alis indahnya. Tanpa sadar dia semakin mendekat ke Lie Neiduo, lalu bibir merah mudanya terbuka dan berkata, "Duo gemuk, harus lebih dekat baru akan hangat."     

"Jangan." Lie Nieduo menarik tangan gemuknya dari selimut, lalu memberi isyarat 'berhenti' kepada Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo semakin bingung. Dia pun bertanya, "Duo gemuk, kamu aneh sekali. Saat di puncak pegunungan Cangsan, bukannya kamu suka memelukku saat tidur? Hehehe. Apalagi kamu juga suka menyentuh tubuhku, lalu bilang jika kamu adalah seorang pria, kamu pasti sudah jatuh cinta kepadaku dan akan menyerahkan segenap jiwa dan raga hanya untukku."      

"Jika kamu seorang pria, kamu pasti akan mencoba segala cara untuk bisa menikahiku dan tidak akan peduli dengan wajahku yang penuh bopeng dan tahi lalat. Lalu kenapa sekarang... Hiks hiks hiks, Duo gemuk, kamu berubah."     

Saat Liuli Guoguo mengatakan kalimat terakhir, detik berikutnya dia menampilkan kemampuan aktingnya. Lagi pula, aku sudah lama tidak berakting, tanganku gatal. Hehe... Eh bukan... Tapi ekspresiku sudah gatal rasanya, batinnya.     

Lie Nieduo tercengang, lalu dia berkata, "Li Guo, kamu, kamu, kamu jangan menangis, jangan menangis. Aku... Aku..."     

Lie Nieduo merapatkan bibirnya, menarik napas dalam-dalam, dan akhirnya mengungkapkan kecemasan di dalam benaknya, "Li Guo, aku takut Raja Huayou akan memotong tanganku, mencongkel mataku, memotong hidung dan telingaku."     

Liuli Guoguo tertegun karena bingung. Apa-apaan ini? batinnya. Sudut bibirnya tertarik, dan dia semakin tercengang. "Duo gemuk, kenapa kamu bisa berpikir seperti ini?"     

Lie Nieduo menundukkan kepalanya, membuat setengah dari wajahnya menyusut ke dalam selimut, "Aku dengar kalau Raja Huayou sangat posesif terhadapmu. Berita itu sudah sering terdengar di jalan-jalan."      

"Tiga tahun lalu, saat kamu belajar di sebuah sekolah di Penglaizhou, ada seorang kakak kelas senior yang menyatakan cinta padamu. Kamu sepertinya menarik telinga kakak kelas itu, lalu lalu lalu... Lalu, katanya telinga kakak kelas itu dipotong oleh Raja Huayou. Bahkan ayahnya yang seorang gubernur Penglaizhou juga dihukum oleh Raja Huayou."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.