Istri Kecilku Sudah Dewasa

Gundukan Selimut



Gundukan Selimut

Mendengar ada pergerakan di koridor halaman Liuli Guoguo, Cui Le dan Ding Xiang yang sedari tadi fokus memperhatikan pergerakan Liuli Guoguo langsung keluar dari asrama pelayan.      

Ternyata bukan Nyonya kecil mereka yang batuk, tapi Tuan mereka lah yang batuk. Mereka pun segera membungkuk untuk memberi hormat kepada Tuan dan juga Lie Nieduo, sahabat baik Nyonya kecil mereka yang imut.     

"Yang Mulia Raja Huayou, apa anda baik-baik saja?" Raja Huayou, tolong jangan sampai sakit dan menderita karena ini. Kalau anda menderita, bagaimana dengan Xiao Guo nanti? batin Lie Nieduo.      

"Cui Le, Ding Xiang, bawalah Nona Lie Nieduo ke kamar tidur bagian selatan." Walaupun ada gejolak di dalam hati Xuanyuan Pofan, tapi dengan cepat dia kembali tenang dan langsung memberi perintah kepada dua pelayan yang keluar dari asrama pelayan.     

"Laksanakan."     

"Laksanakan."     

Cui Le dan Ding Xiang membungkuk dan mengiyakan perintah. Mereka pun langsung menghela napas lega di dalam hati. Untung saja Nyonya kecil kami tidak apa-apa, batin mereka.     

Yaaaahhhh, tapi aku masih ingin memeluk Xiao Guo dan tidur bersamanya lebih lama. Aduh aduh, husss, apa aku tidak mau hidup lagi?! batin Lie Nieduo.      

Lie Nieduo bergegas mengusir pikiran tidak senang di dalam benaknya, lalu berterima kasih dan memberi hormat lagi kepada Xuanyuan Pofan. Namun, mata indahnya tanpa sadar melirik ke 'buku trik rahasia' yang ada di tangan Xuanyuan Pofan.     

Jakun Xuanyuan Pofan bergerak naik turun di tenggorokannya, dia pun segera membungkus lagi buku yang ada di tangannya, lalu memberikannya kepada Lie Nieduo dengan ekspresi aneh disertai rona merah yang muncul di pipinya.     

Mata Lie Nieduo langsung bersinar, dia bergegas mengambil 'harta karun' yang dihadiahi oleh Liuli Guoguo padanya. Lalu kembali berterima kasih kepada Xuanyuan Pofan.     

Setelah dua pelayan itu membawa Lie Nieduo pergi ke kamar tidur selatan, Xuanyuan Pofan pun membuka kamar tidur Liuli Guoguo, lalu melangkah masuk ke dalam.      

Baru saja melewati partisi dinding angin, dia melihat ada gundukan besar di dalam selimut ranjang merah muda gadis kecilnya di bawah tirai tenda hangat. Seolah ada sesuatu yang bersembunyi di dalamnya, ada juga cahaya warna biru yang agak redup yang bersinar di dalam selimut.     

Muncul kegembiraan dan ketertarikan di mata elang Xuanyuan Pofan yang tampan. Dia menaikkan alis tebalnya, lalu menghampiri gundukan itu. Tidak tahu sengaja atau tidak, tapi dia benar-benar memperlambat dan meringankan langkah kakinya saat berjalan menghampiri Liuli Guoguo.     

Liuli Guoguo bersembunyi di dalam selimut dan sedang membaca dengan sangat serius. Mata anggurnya semakin bersinar dan air liurnya hampir saja menetes.      

Tapi, siapa juga yang tahu, ketika jari kecilnya yang putih baru saja membuka satu halaman, tiba-tiba, dalam sekejap udara dingin menerpa tubuh kecilnya. Dia tanpa sadar langsung menutup dan menarik buku di tangannya.     

"Duo gemuk, kamu sudah…" Hah?     

Liuli Guoguo mengira yang datang adalah Lie Nieduo yang baru saja keluar dari kamar mandi dan membuka selimutnya. Saat dia memanggil Lie Nieduo, ternyata yang dilihat oleh mata anggurnya yang besar itu adalah sosok berjubah hitam. Dia pun tercengang dan langsung membatu dalam sekejap.     

Udara tiba-tiba menjadi sunyi dalam sekejap, bahkan suara jatuhnya sehelai rambut saja mungkin bisa terdengar dengan jelas. Satu persatu chinchilla kecil berbulu dengan warna berbeda yang meringkuk di ranjang langsung mengerutkan kening karena tiba-tiba merasakan udara yang dingin sekali menerpa tubuhnya.     

"Apa yang baru saja kamu baca barusan?" Akhirnya, suara yang dingin dan rendah lah, yang lebih dulu memecah keheningan udara.     

Walaupun Xuanyuan Pofan cukup terkejut, tapi dia langsung khawatir kalau gadis kecilnya kedinginan. Jadi dia menggunakan tenaga dalamnya untuk menarik gadis kecilnya itu ke dalam jubah hitam musim dinginnya yang hangat.      

Tapi, karena ini juga, hal itu membuat tangan kecil Liuli Guoguo tanpa sadar membuka, dan akhirnya buku di tangannya langsung jatuh begitu saja, dan mendarat tepat ke bantal kelincinya.     

Buku itu terbuka, membentuk seperti sayap angsa yang terbang di langit, dengan sisi depannya menghadap ke atas. Karena lentera bintang masih ada di ranjang, maka Xuanyuan Pofan bisa langsung melihat halaman-halaman buku itu, yang berisi berbagai macam gambar yang begitu hidup dan ekspresif.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.