Dua Ruang Kamar Besar
Dua Ruang Kamar Besar
Beberapa chinchilla kecil dan imut yang sedang membaca buku prosedur latihan binatang sihir volume satu langsung melemparkan tatapan mengerikan kepada Xi Gua, seolah akan memukulnya.
Hal itu membuat tubuh Xi Gua bergetar hebat, jadi dia langsung menutup mulutnya dalam sekejap dan menciutkan lehernya. Lebih baik aku diam dan minum susu saja, batinnya.
Liuli Guoguo tersenyum, dan Yin Ni kelinci cantik pun melompat ke dekapannya. Setelah kepala kecilnya yang berbulu dibelai oleh Liuli Guoguo, dia pun dengan cepat kembali ke ruang sihir dan melanjutkan beberes, serta membersihkan rumput madu yang ada di ladang sihir di dalam ruang sihir gelang Liuli Guoguo.
Karena ruang sihir Liuli Guoguo ini diaktifkan sendiri oleh Xuanyuan Pofan, jadi ruang sihir miliknya berbeda dengan teman-teman sekolahnya yang seumuran. Kalau ruang sihir teman-temannya itu memiliki satu ruang kamar yang besar. Namun hanya ada ladang sihir, tapi tak ada mata air sihir.
Sedangkan di dalam ruang sihir Liuli Guoguo, ada dua ruang kamar yang besar dengan banyak kumpulan aura kekuatan sihir. Serta ada mata air yang mengalir dan begitu jernih.
Tapi karena kekuatan sihir Liuli Guoguo terlalu rendah, jadi dia tidak bisa menerima ruang sihir yang terlalu besar. Sehingga Xuanyuan Pofan hanya mengaktifkan ruang sihir yang mampu diterima oleh Liuli Guoguo saja.
Sedangkan Lie Nieduo yang telah merawat Liuli Guoguo dengan baik sampai jadi agak gemuk di perguruan tinggi pun juga ikut mendapatkan berkat ini.
Sebab Xuanyuan Pofan juga membukakan dua ruang kamar yang besar di ruang sihir gelang Lie Nieduo saat membantunya mengaktifkan gelangnya. Ini dilakukannya karena Liuli Guoguo. Tapi, Lie Nieduo hanya menggunakan satu ruang kamar dalam gelangnya untuk dijadikan lahan pertanian.
Setelah Liuli Guoguo memberikan tugas kepada para chinchilla kecilnya, dia pun berdiri dan melanjutkan berkeliling rak buku di belakangnya. Dia berpikir, tadi dirinya tanpa sengaja menemukan buku prosedur latihan binatang sihir volume satu. Jadi, mungkin saja dia akan menemukan yang volume dua, tiga atau empat.
Setelah berpikir seperti ini, Liuli Guoguo pun kembali mencari di tempatnya tadi. Tapi sayangnya, dia tidak menemukan buku prosedur latihan binatang sihir apapun di pojokan tersebut.
Liuli Guoguo mencarinya cukup lama sekali, namun tidak juga menemukan. Dia pun kemudian bergumam, "Aneh sekali. Kenapa hanya meletakkan yang volume satu? Lalu volume yang lainnya di mana?"
Nan Gua yang diapit oleh Huang Gua dan Mu Gua memutar bola matanya dan melirik ke Nyonya kecil yang sedang mencari buku dengan berkeliling rak buku. Setelah itu, dia mengulurkan cakarnya ke atas, kemudian melihat ke kanan dan ke kiri.
Setelah merasa tidak ketahuan, dia mengulurkan satu cakar gemuknya yang lain, lalu melihat ke kanan dan ke kiri, ke belakang dan ke depan lagi. Setelah itu dia mengulurkan cakar gemuknya yang ketiga.
Tapi, siapa juga yang tahu, ketika baru saja mau mengulurkan cakarnya yang terakhir untuk kabur. Tiba-tiba ada sebuah cakar yang menepuk kepalanya dengan keras.
"Kakak pertama, kenapa kamu memukulku." Nan Gua memanyunkan bibirnya dengan wajah sedih.
"Aku tanya dulu kepadamu, apa yang mau kamu lakukan?" tanya Dong Gua sambil menaikkan alisnya.
Huang Gua yang ada di samping Nan Gua menyadari kalau kakak keempatnya berniat untuk bermalas-malasan lagi. Dia pun segera menarik lengan Nan Gua agar kembali di tengah, di antara dirinya dan Mu Gua.
Huang Gua dan Mu Gua saling memandang, kemudian Mu Gua pun mengangguk dan akhirnya dua chinchilla itu mendempetkan tubuh mereka berdua secara bersamaan dengan kencang, kepada Nan Gua yang ada di tengah. Membuat Nan Gua terhimpit dan tak bisa apa-apa.
Setelah itu, mereka juga tidak lupa untuk menasihatinya, "Kakak pertama memukulmu, itu hal yang sudah benar. Nyonya kecil menyuruh kita belajar, jadi jangan berpikir untuk bermalas-malasan ya."
Nan Gua memanyunkan bibirnya dan hanya melontarkan 'Cih' dengan kesalnya. Jadi, dia pun terpaksa hanya kembali berjongkok dan ikut membaca buku prosedur latihan binatang sihir itu bersama saudara-saudaranya yang lain. Huh, pasti bagus sekali kalau ada adik keenam di sini, batinnya.