Si Persik Madu, untuk Apa Kamu Peduli Padanya~
Si Persik Madu, untuk Apa Kamu Peduli Padanya~
"..."
Telapak tangan besar yang memegang kotak itu menegang, pengawal kelima khawatir Maomao Cong akan mencium bau darah di dalam kotak dan membuatnya ketakutan. Dia tanpa sadar menyembunyikan kotak itu di belakangnya dan menjawab pertanyaan Maomao Cong, "Aku tidak mengatakan apa-apa."
Maomao Cong memperhatikan tindakan pengawal kelima yang menyembunyikan kotak yang dia bawa, dan ingin bertanya apa yang ada di dalam kotak itu. Tetapi, dia merasa bahwa dia tidak punya hak untuk menanyakannya. Lagi pula, itu sangat tidak sopan, jadi dia menggaruk kepalanya dan tidak tahu harus berkata apa kepada pengawal kelima.
Pengawal kelima berjalan ke samping dan menyerahkan kotak di tangannya kepada seorang petugas yang menunggang kuda dan berkata kepadanya dengan pelan, "Bawa pergi kotak ini."
Petugas itu mengangguk, lalu mengambil kotak itu, kemudian segera mengangkat cambuknya dan pergi bersama kudanya.
Pengawal kelima berbalik dan menatap gadis kecil yang berdiri di sana, seolah-olah dia sedang menunggunya. Setelah itu dia langsung menghampirinya dan bertanya, "Nona Mao, apa yang ingin kamu makan malam ini?"
***
Ibu Kota, istana Raja Huayou,
Saat makan malam, Xuanyuan Poxi makan bersama Xuanyuan Pofan dan Liuli Guoguo, sembari Su Muhuan menemani Xuanyuan Poxi di sisinya. Sedangkan Liuli Guoguo yang duduk di sebelah Xuanyuan Pofan dan berseberangan dengan Xuanyuan Poxi, selalu melirik Su Muhuan tanpa berhenti memakan makanannya.
"..."
Su Muhuan yang menyadari bahwa Liuli Guoguo terus menatapnya, merasa tidak nyaman. Sebab, dia bisa bersembunyi ketika Liuli Guoguo berada di Istana Timur, apa lagi saat waktunya makan. Tetapi pada saat ini, tempat dia berada adalah istana Raja Huayou, bukan Istana Timur.
Dia tidak mengenal siapa pun di istana ini dan dia tidak mengenal siapa pun dengan baik. Jika Su Muhuan berkeliaran di sekitar istana dengan sembarangan pasti akan menimbulkan kecurigaan. Tapi...
"Kakak yang cantik, kamu bisa duduk dengan tenang dan makan bersama!" Liuli Guoguo memakan sayuran dengan pipi menggembung. Setelah menatap Su Muhuan beberapa kali, akhirnya dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata padanya. Entah mengapa, Liuli Guoguo selalu berpikir bahwa Su Muhuan membuatnya menyukainya dan membuatnya ingin di dekatnya...
"..."
Su Muhuan terkejut dan dengan cepat menolak Liuli Guoguo, "Terima kasih Nyonya Kecil, tetapi identitas saya hanyalah pelayan rendahan. Maaf, saya tidak bisa duduk bersama Anda."
Liuli Guoguo mengerutkan kening, tapi dia juga berpikir begitu. Sebab, kakak cantik ini adalah pelayan kakak Xuanyuan Poxi. Jadi sangat tidak wajar jika membiarkannya duduk di meja yang sama.
Tapi tidak tahu kenapa, Liuli Guoguo hanya tidak ingin melihatnya berdiri di sana. Dia lalu menunjukkan lesung pipitnya dan berkata dengan lembut kepada Su Muhuan, "Tidak masalah. Duduk saja bersama kami, aku yang menyuruhmu dan aku tidak keberatan~"
Telapak tangan Su Muhuan berkeringat dan merasa gugup untuk beberapa saat, tetapi Xuanyuan Poxi sudah berbicara sebelum dia bisa menolak Liuli Guoguo.
"Si Persik Madu, untuk apa kamu peduli padanya? Dia hanya seorang pelayan. Kamu lupa apa yang dikatakan si domba kecil padamu? Gadis ini tidak baik, sebaiknya kamu menjauh darinya!"
"..."
Ujung jarinya sedikit gemetar, dan bibir lembut Su Muhuan tertutup rapat.
Liuli Guoguo juga cemberut.
Tentu saja, Liuli Guoguo ingat apa yang dikatakan Xuanyuan Poxi tentang Su Muhuan yang menjadi pelacur di rumah bordil, yang terkenal dan merayu jenderal besar.
Setelah menggigit ujung sumpit, Liuli Guoguo berpikir bahwa meskipun demikian, dia masih ingin mengenal Su Muhuan lebih dekat. Dia pikir Su Muhuan pasti bukan orang seperti itu, dan berpikir bahwa hal itu hanya rumor.
Dengan bibir merah mudanya, dia lalu menjawab Xuanyuan Poxi, "Kakak Xuanyuan Poxi, aku tidak keberatan dengan itu."
Xuanyuan Poxi tahu bagaimana sifat Liuli Guoguo, jadi dia hanya bisa membuat Su Muhuan yang pergi. Kemudian dia mengeluarkan saputangan sutra dari dalam ruang sihirnya.
Anehnya, ada perasaan bahwa si domba kecil itu akan melakukan hal buruk~