Dia Membeli Kebebasannya, dan Dia Bersedia
Dia Membeli Kebebasannya, dan Dia Bersedia
"Tunggu sebentar."
Xuanyuan Poxi menghentikan Su Muhuan.
Su Muhuan berhenti dan berbalik.
"Pergilah ke kelompok pelayan pencuci pakaian dan jangan muncul lagi di depanku di masa depan."
Xuanyuan Poxi menatap wajah kecil Su Muhuan. Wajahnya seperti teratai yang baru tumbuh di danau saat musim semi, indah dan menawan. Sedangkan Su Muhan menatapnya dengan tatapan matanya yang polos.
Tapi apa yang bisa disembunyikan di mata yang tampak polos itu? Bagaimana bisa seorang wanita yang telah berada di tempat seperti pelacuran akan polos? Ke mana perginya seorang wanita yang diam-diam berkomunikasi dengan saudara iparnya?
Alasan mengapa dia menahannya selama berbulan-bulan hanya karena tidak ingin dirinya membuat masalah, dan membiarkan kakak tertuanya terus tertekan karenanya. Namun setelah apa yang terjadi tadi malam, Xuanyuan Poxi tidak mau menahan wanita ini lagi.
Wanita seperti itu, semakin jauh darinya maka akan semakin baik.
Karena kesan pertamanya pada Su Muhuan sudah buruk, Xuanyuan Poxi juga memandang rendah Su Muhuan dari dalam lubuk hatinya.
"..."
Mendengar perkataan itu, Su Muhuan benar-benar mematung di tempatnya. Pada saat ini, sudut hatinya seperti disiram air dingin oleh seseorang, rasanya sangat dingin dan membuatnya membeku.
Awalnya, selain orang jahat, ada dua pejabat senior yang mengatakan akan membeli kebebasannya, asalkan dia mau mengikuti mereka atau menawarkan tubuh perawannya. Tetapi dia tidak setuju. Lalu, setiap kali seseorang ingin membeli kebebasannya, dia menolak. Bahkan saat seseorang menyebutkan hal itu, dia tertawa dan berkata kalau dirinya bukanlah sesuatu yang bisa diukur dengan uang.
Dia ingin membebaskan dirinya sendiri dengan uang yang Su Muhuan peroleh dari seni pertunjukan dan kadang-kadang berlatih pengobatan.
Sampai Xuanyuan Poxi muncul.
Xuanyuan Poxi berkata ingin membeli kebebasannya, tetapi Su Muhuan tidak menolak. Setelah hal tak terduga terjadi padanya, dan Xuanyuan Poxi menolongnya. Kemudian dia dibawa ke istana tanpa ragu-ragu atau perlawanan. Bahkan, dia sangat bersedia menjadi pelayan istananya.
Karena dia bisa melihatnya setiap hari dan melakukan sesuatu untuknya, bahkan jika dia hanya menyeka kuas untuknya, menuangkan secangkir teh panas, dan melipat pakaiannya, dia merasa sangat bahagia... Atau mungkin jika dia sering kehilangan kesabaran dengannya, Su Muhuan tetap bersedia untuk tinggal bersamanya...
Selama beberapa bulan terakhir, dia telah menertawakan dirinya dengan konyol di dalam hatinya. Setiap kali Xuanyuan Poxi mengucapkan kata-kata tidak menyenangkan itu padanya, dia akan terus terluka dan hatinya terasa ditikam.
Namun, setelah menenangkan luka dihatinya sendirian di malam hari. Pemuda yang pernah melepas jubahnya dan menyelamatkannya dari rasa malu masih akan muncul di depan matanya lagi, lalu menyalakan kehangatan di hatinya lagi. Tetapi pada saat ini, pemuda itu tidak menginginkannya lagi dan ingin mengirimnya kelompok pelayan pencuci pakaian
Meski mata aprikotnya sudah sedikit merah, sisa kebanggaan dan harga diri di tulangnya membuat Su Muhuan tidak bisa memohon agar Xuanyuan Poxi membiarkannya tinggal. Setelah memberi hormat, dia menatap mata pria itu dan berkata pada Xuanyuan Poxi, "Baik."
Tubuh ramping dan kurus itu berbalik dan melangkah keluar..
Saat menatap punggung Su Muhuan, Xuanyuan Poxi mengepalkan tangannya erat-erat. Dia benar-benar merasa sangat tidak senang. Namun, dia sungguh tidak menyangka bahwa wanita bodoh itu akan menanggapinya dengan acuh tak acuh, bahkan tenang. Hal ini membuatnya tertegun sejenak.
***
Begitu Su Muhuan melangkah keluar dari pintu ruang belajar, dia melihat seorang pelayan kecil menunggu di halaman, yang tampaknya tidak memiliki pekerjaan yang harus dilakukan, jadi dia tetap diam di koridor. Kemudian, dia pun berjalan menuju pelayan kecil itu.
"Xiao Bi, pergilah dan bersihkan ruang belajar pangeran." Setelah Su Muhan mendekat, pelayan itu mendengar suara lembut Su Muhuan.
Cangkir teh giok putih masih berserakan di ruang belajar. Jika Xuanyuan Poxi secara tidak sengaja menginjaknya, dia pasti akan terluka.
Su Muhuan telah mengganggunya dan Xuanyuan Poxi ingin mengusirnya. Jadi sulit baginya untuk membersihkannya. Oleh sebab itu, dia hanya bisa merepotkan pelayan istana lainnya untuk membantunya membersihkan ruang belajar pangeran...