Membuka Kebenaran (3)
Membuka Kebenaran (3)
"Memangnya apa yang dilakukan Xue'er? Hanya karena ramalan si Peramal yang mengatakan bahwa dialah pemilik asli Pagoda Ilahi Kuno, Xia Ruoyun bergabung dengan Keluarga Mo dan menyerang Xue'er dan ibunya demi mendapatkan Pagoda Ilahi Kuno tersebut. Bahkan ayahku sendiri berakhir mati di tangan mereka! Apa yang salah denganku yang mencoba membalaskan dendam untuk ayahku sendiri? Dimana dosaku yang berusaha melindungi putriku sendiri? Jika putri pemberontak seperti Xia Ruoyun dibiarkan berjalan di bumi ini, berapa banyak orang yang akan terus mati di tangannya?"
Xia Ming terlihat sangat sakit hati saat wajahnya menunjukkan kesedihan besar.
"Ya, benar bahwa aku yang mengatakan hal yang disebutkan oleh hiasan permata tersebut tapi aku didorong untuk melakukannya! Setiap kali aku memikirkan bagaimana Xia Ruoyun dan Keluarga Mo membunuh ayahku, bagaimana dia bahkan tidak melepaskan Xue'er dan ibunya yang baik dan lembut… hatiku akan penuh dengan amarah! Itulah sebabnya aku mengatakan hal yang kejam itu, karena aku sangat marah!"
"Ayah, tidak perlu mengatakan apapun." Xia Chuxue berdiri di depan Xia Ming. Matanya berlinang air mata sambil menggelengkan kepala, "Kita sudah membicarakan ini sebelumnya, tinggalkan martabat untuk kakak karena dia sudah mati. Sudah saatnya untuk melupakan tentang semua ini, jangan biarkan dunia mengumpat kakak lagi. Bagaimanapun dia tetap kakakku. Bagaimana mungkin aku tega meninggalkan dirinya dengan reputasi buruk? Lagipula, selama tahun itu, aku bilang jika kakak benar-benar ingin membunuhku, biarkanlah dia membunuhku. Jika kematianku bisa membawa hati nuraninya kembali, aku akan mati tanpa penyesalan."
Gu Ruoyun melengkungkan sudut bibirnya, tersenyum sambil menyaksikan ayah dan putri yang saling berbicara.
Jika dia bukan wanita jahat yang mereka fitnah itu, mungkin dia akan dibutakan oleh tindakan mereka.
Demikian pula, Supreme Jin yang terus mengamati keduanya dengan tatapan dingin di matanya. Ekspresinya tidak menampakkan emosi apapun saat dengan dingin dia menyaksikan ayah dan putri yang saling berpelukan dan menangis itu.
BUG!
Perlahan-lahan Xia Chuxue berbalik dan mendekat pada Supreme Jin. Kemudian dia berlutut, mengangkat wajah penuh bekas air mata sambil berbicara dengan penuh penyesalan, "Kakak Jin, maaf karena sudah berbohong padamu selama bertahun-tahun. Pelaku sebenarnya dibalik kematian kakakku adalah Keluarga Xia! Alasan mengapa aku tidak mengatakan yang sebenarnya padamu karena kakakku adalah penipu yang sangat baik dan selalu menipumu. Aku tidak tega jika kamu mengetahuinya jadi jika kamu benar-benar ingin membalaskan dendam kakakku, bunuh saja aku. Tepat bagiku untuk bertemu dengan kakak di neraka dan meminta maaf padanya."
Saat Xia Chuxue selesai bicara, dia menutup mata. Wajahnya yang putih pucat terlihat tenang dan tidak takut akan kematian.
Xia Chuxue tetap merasa sangat percaya diri ketika berhubungan dengan Supreme Jin. Setelah berinteraksi dengannya selama bertahun-tahun pria ini tidak akan pernah tega menyakitinya! Lagipula, semua orang tahu bahwa Xia Ruoyun yang salah. Supreme Jin tidak akan pernah menyakiti orang tanpa mengklarifikasi kebenaran.
Akan tetapi, Xia Chuxue jelas terlalu menganggap tinggi dirinya sendiri.
Supreme Jin perlahan menaikkan tangannya dan mengarahkan tepat ke kepala Xia Chuxue.
Tamparan itu begitu cepat dan keras sehingga orang dapat merasakan hembusan angin yang menumpuk bersamanya. Xia Chuxue bisa merasakannya bahkan dengan mata tertutup.
"Berhenti!"
Ekspresi Lu Chen sangat berubah saat dia muncul di depan Xia Chuxue dengan cepat, buru-buru menarik Xia Chuxue kedalam pelukan.
WHAM!
Pukulan itu mendarat di punggung Lu Chen dan membuatnya memuntahkan seteguk darah. Wajahnya yang tampan sangat pucat. Pada saat itu, yang bisa dia rasakan hanyalah rasa sakit yang amat sangat di organ vital tubuhnya seolah-olah semuanya telah dihancurkan oleh kekuatan dari satu pukulan tersebut.