Seorang Teman Lama (3)
Seorang Teman Lama (3)
Sepupunya pernah mengatakan padanya bahwa ada dua orang yang sangat dia kagumi di dunia ini.
Yang satunya adalah Raja Besar dari Wilayah Teratai Merah, dan yang satunya lagi adalah… Dokter Suci Bai Zhongtian!
Jika memang seperti itu kasusnya, mengapa sepupuku memprovokasi Dokter Suci Bai Zhongtian?
Gu Ruoyun tersenyum tenang saat melihat perubahan ekspresi Mo Shangfei.
Gu Ruoyun tahu bahwa Mo Shangfei sangat mempercayai Keluarga Xia jadi dia tidak langsung mengungkapan bahwa Keluarga Xia yang telah membunuhnya. Dia hanya bisa membuat kecurigaan Mo Shangfei meningkat secara berangsur-angsur! Jelas, sekarang Mo Shangfei mengembangkan sedikit kecurigaan terhadap Keluarga Xia.
"Putri Kecil, aku ingin kembali ke rumah Keluarga Xia."
Mo Shangfei berbalik pada Putri Kecil dan menatapnya dengan menyesal, "Aku harus mengetahui kebenaran dan membalaskan dendam kerabatku! Aku harus mengetahui apakah Bai Zhongtian benar-benar membunuh sepupuku. Jika tidak, mengapa Keluarga Xia menjebaknya? Mohon maafkan aku, aku tak bisa pergi denganmu sekarang. Akan kutemukan tempat aman untukmu dan kamu bisa menungguku disana, bagaimana? Saat aku mengetahui kebenarannya, aku akan mencarimu disana."
Putri Kecil menggigit bibit dan menggelengkan kepala. Matanya yang bersinar dipenuhi ketetapan, "Kakak Mo, aku akan pergi denganmu. Jika aku tidak ada, Qi Haoran dan ayah pasti akan membuat masalah padamu. Selain itu, Kakak Ruoyun memperlakukan diriku dengan baik dahulu, aku juga ingin tahu siapa yang telah membunuhnya."
Gu Ruoyun tersenyum sambil mengamati wajah kecil Putri Kecil yang gigih itu.
Sudah enam tahun.
Gadis kecil dahulu yang suka mengikutiku dan berlarian kesana-kemari sekarang sudah dewasa. Akan tetapi, sifat keras kepalanya itu tidak pernah berubah. Saat dia telah membuat keputusan, tak ada yang bisa menggoyahkan pilihannya.
"Maaf, Putri Kecil. Aku tidak bisa menepati janjiku."
Seluruh wajah Mo Shangfei dipenuhi rasa bersalah. Di kehidupan ini, orang yang paling membuatku merasa bersalah adalah Putri Kecil.
"Tidak apa-apa. Selama aku menolak, bisakah Ayah Kerajaan memaksaku menikah?"
Saat dia berbicara, pandangan Putri Kecil perlahan-lahan menjadi gelap dan tersenyum kecut, "Jika bukan karena kondisi kakakku, Putra Mahkota, yang semakin memburuk, pria tua itu tidak akan menggunakan pengobatan untuk penyakit Putra Mahkota Kerajaan sebagai ancaman untuk memaksaku menikahi Qi Haoran."
"Tunggu!"
Tiba-tiba Gu Ruoyun menyela ucapan Putri Kecil, "Kamu bilang Putra Mahkota dari Negeri Angin Melayang sedang sakit?"
Putri Kecil mengangguk saat pandangannya perlahan-lahan menjadi suram.
Ayah Kerajaan mungkin memanjakan dan memandikanku dengan kasih sayang tetapi ketika di bandingkan dengan Putra Mahkota, kasih sayang itu bukanlah apa-apa.
"Mungkin aku bisa mengobati Putra Mahkota."
Mata Gu Ruoyun melihat kesana-kemari saat mempertimbangkan hal ini. Kemudian dia melengkungkan sudut bibirnya.
"Apa?"
Mo Shangfei dan Putri Kecil terkejut. Mereka mengalihkan perhatian pada Gu Ruoyun dan bertanya dengan gelisah, "Apa itu benar?"
Gu Ruoyun tersenyum, "Apa kamu lupa? Aku berteman dengan Xia Ruoyun jadi aku pernah bertemu dengan Dokter Suci Bai Zhongtian sebelumnya. Aku juga belajar dibawah pengawasannya selama beberapa waktu. Mungkin aku bisa membantu kalian."
Mata Putri Kecil berkilau. Jika nona muda ini berhasil menyembuhkan Putra Mahkota, aku tidak perlu menikahi Qi Haoran.
"Nona, kapan kita bisa menyelamatkan Putra Mahkota?"
"Saat aku pergi ke Negeri Angin Melayang." Mata Gu Ruoyun bersinar, "Namun, aku harus melakukan perjalanan lain lebih dulu. Kalian berdua bisa mengikutiku nanti. Kemudian, aku akan pergi ke rumah Keluarga Xia untuk mengunjungi Mo Shangfei."
"Baiklah."
Putri Kecil mengangguk. Ini adalah satu-satunya kesempatan kami. Tak peduli apapun yang terjadi, aku tidak akan menyerah.
Gu Ruoyun tidak mengatakan apa-apa dan berbalik menuju Negeri Angin Melayang. Bagaimanapun, Putri Kecil dan Mo Shangfei terlalu lambat. Dia harus memeriksa situasi di Negeri Angin Melayang terlebih dulu.