Istri Liar Kaisar Jahat

Buah Awan Misterius (1)



Buah Awan Misterius (1)

Bai Yin membeku. Dia terlihat dipenuhi kebencian dan kemarahan, seolah-olah Gu Ruoyun telah melihat ke dalam dirinya.     

Selama dua puluh tahun, Bai Yin selalu diam di sisi Raja Besar dan dengan hati-hati menyembunyikan perasaan dan perselisihannya dari Raja Besar karena Bai Yin mengerti bahwa Raja Besar sangat mencintai Nyonya. Jika Raja Besar mengetahui perasaannya, dia akan mengeluarkan Bai Yin dari Wilayah Teratai Merah.     

Karena itu, dia telah mengubur perasaannya ke dalam lubuk hatinya yang terdalam dan menggunakan nama Nyonya untuk memperjuangkan keadilan dan menyingkirkan wanita-wanita yang memiliki niat buruk pada Raja Besar! Sebenarnya, tidak hanya Raja Besar tidak menghukumnya, tapi Raja Besar juga memujinya.     

Sekarang, wanita ini benar-benar mengetahui niatku yang sebenarnya!     

Itu benar!     

Aku telah menyingkirkan para wanita itu bukanlah demi Nyonya tapi untuk diriku sendiri!     

Nyonya sudah hilang selama bertahun-tahun. Tak ada yang tahu apakah dia masih hidup dan mungkin sudah tak ada di bumi ini lagi. Jika begini kasusnya, cepat atau lambat Raja Besar akan melupakan Nyonya. Kemudian, usahaku yang tinggal di sisinya dalam waktu yang lama dan diam-diam mencintainya selama bertahun-tahun, tentu saja, pria manapun akan tersentuh dengan tindakanku.     

Selain itu, Raja Besar bukanlah orang yang memiliki hati baja. Dia sangat mencintai Nyonya. Jika Nyonya sudah tidak hidup lagi, bagaimana mungkin seorang pria yang berhati keras dan dingin di depan tapi berhati lembut jauh di dalamnya tega meninggalkan wanita yang merasa sedih karena dirinya?     

Saat waktunya tiba, aku akan memberitahu Raja Besar tentang perasaanku serta menawarkan kesetiaanku padanya.     

Gu Ruoyun melirik Bai Yin yang kini tenggelam dalam imajinasinya sendiri dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Kemudian dia berbalik dan pergi menuju kemahnya, perlahan menghilang dibawah langit terang bulan yang jernih dan dingin…     

Di sebuah kemah yang luas, seorang anak kecil yang memakai jubah ungu sedang duduk di samping tempat tidur. Dia mengayunkan kakinya kedepan dan kebelakang dan tersenyum saat melihat Gu Ruoyun tak berpakaian.     

"Apa yang kamu lakukan disini?" Gu Ruoyun menaikkan sebelah alis, "Aku ingin beristirahat jadi lebih baik kamu kembali ke dalam Pagoda Ilahi Kuno."     

Xiao Zixie berkedip saat senyuman iblis dan nakal melintas di wajahnya yang menggemaskan.     

"Aku ingin tidur denganmu."     

Ekspresi Gu Ruoyun seketika menjadi gelap. Dia menolak Xiao Zixie tanpa sopan-santun, "Tidak!"     

Xiao Zixie melompat dari tempat tidur dan melemparkan tubuhnya yang lembut bagaikan kembang gula ke lengan Gu Ruoyun. Dia menaikkan mata besarnya yang berkaca-kaca dan menatap Gu Ruoyun dengan menyedihkan.     

"Aku tak mau tinggal di dalam Pagoda Ilahi Kuno, aku ingin tidur denganmu."     

"Zixie!" Gu Ruoyun menggertakkan gigi dan menyerukan nama anak kecil itu.     

"Sekarang aku bukanlah Zixie, aku adalah Xiao Zixie." Anak kecil itu memiringkan kepala ke satu sisi dan menatap Gu Ruoyun dengan nakal. Kemudian dia menambahkan, "Aku sedang pada tahap masa kecil jadi aku hanyalah anak kecil!"     

Ekspresi Gu Ruoyun menjadi semakin buruk. Dia tidak peduli apakah sekarang phoenix ini berada pada tahap dewasa ataukah pada tahap kanak-kanak. Bagaimanapun, Zixie yang dulu telah meninggalkan kesan mendalam terhadap Gu Ruoyun. Bahkan dengan wajah kecil yang lembut dan belum dewasa ini. Gu Ruoyun tak bisa menahan mengingat pria tampan yang bagaikan iblis itu.     

"Tidak."     

Gu Ruoyun mengangkat anak kecil itu ke udara dengan satu tangan dan berbicara dengan mengancam, "Aku akan memberimu pilihan; apa kamu ingin kembali ke dalam Pagoda Ilahi Kuno dengan keinginanmu sendiri atau kamu mau aku yang melemparkanmu ke dalam sana?"     

Xiao Zixie cemberut dan menjawab dengan menyedihkan, "Aku akan pergi, aku akan pergi. Astaga, mengapa kamu sangat galak?"     

Kemudian Xiao Zixie berontak sedikit dan turun dari tangan Gu Ruoyun. Dia melirik Gu Ruoyun dengan menyedihkan sebelum berubah menjadi gelombang cahaya ungu dan menghilang di depan mata Gu Ruoyun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.