Istri Liar Kaisar Jahat

Kebencian Rong Xin (5)



Kebencian Rong Xin (5)

Kristal Es Berusia Sepuluh Ribu Tahun?     

Seluruh ruangan terdiam saat mereka mendengar kata-kata itu.     

"Ehem." Raja Istana membersihkan tenggorokannya dan menjawab dengan suara lemah, "Kristal Es Berusia Sepuluh Ribu Tahun adalah harta kota dari Istana Neraka Amethyst. Aku membawanya dari tempat yang jauh untuk mengawetkan jasadku setelah aku mati. Jika Nona Gu membutuhkannya, aku bisa meminjamkan Kristal Es Berusia Sepuluh Ribu Tahun padamu untuk sementara, tapi aku akan mengambilnya lagi setelah kamu selesai memakainya."     

Ekspresi Tetua Da berubah. Dia ingin berbicara tapi seketika dia teringat akan hutang terima kasih pada Gu Ruoyun karena telah menyelamatkan Raja Istana. Karena itu, dia menelan kembali kata-katanya.     

"Aku sangat berterima kasih."     

Senyuman tulus perlahan-lahan membawa kehangatan di matanya yang dingin dan jernih. Gu Ruoyun tak pernah membayangkan misi ini akan terselesaikan dengan mudah.     

Pemuda yang mulus itu tidak mengatakan apapun. Mata jernihnya tertuju pada Gu Ruoyun dengan sebuah tatapan yang dipenuhi rasa terima kasih.     

Jika bukan karena bantuan mereka, mungkin ayah sudah mati. Dan juga, bagi Istana Neraka Amethyst, satu Kristal Es Berusia Sepuluh Ribu Tahun tidak ada apa-apanya saat dibandingkan dengan hidup ayah.     

...     

Setelah mendapatkan Kristal Es Berusia Sepuluh Ribu Tahun, Gu Ruoyun memutuskan untuk kembali ke rumah Keluarga Dongfang. Namun, tepat ketika dia baru saja keluar dari gerbang Istana Neraka Amethyst, seseorang muncul di hadapannya dan memanggilnya dengan penuh hormat, "Nona Gu, tetua kami telah memperpanjang undangan untukmu sebagai tamu kami."     

"Siapa tetua kalian?" Gu Ruoyun mengerutkan kening dan bertanya.     

"Tetua kami adalah Tuan Tianqi Yang Terhormat dari Sekte Roh."     

Tuan Tianqi Yang Terhormat?     

Gu Ruoyun tertegun. Bagaimana orang itu bisa mengetahui bahwa aku berada di Istana Neraka Amethyst? Juga, mengapa dia mencariku dengan tergesa-gesa?     

"Baiklah, tuntunlah jalannya," Gu Ruoyun mengerutkan kening dan menjawab tenang.     

Bahkan jika Tuan Tianqi Yang Terhormat mengetahui tentang kepergianku dari Negeri Terbuang, dia tak akan mengutus orang lain untuk mencegatku di Istana Neraka Amethyst. Biasanya, dia akan mengunjungiku di rumah Keluarga Dongfang.     

Karena itu, Gu Ruoyun tak tahu apa yang sedang terjadi di Sekte Roh.     

Mungkinkah telah terjadi sesuatu pada kakak?     

Hati Gu Ruoyun mengeras saat memikirkan hal itu. Bahkan langkah Gu Ruoyun menjadi semakin cepat.     

Di dunia ini, selain Xia Linyu, Gu Shengxiao juga adalah saudara laki-laki Gu Ruoyun! Tak peduli apapun yang terjadi, Gu Ruoyun tak akan pernah membiarkan bahaya datang pada kakaknya.     

...     

Di sebuah laboratorium di Sekte Roh, seorang tetua memeriksa ramuan di tangannya sambil mengerutkan keningnya dan mengendurkannya lagi dan lagi. Hal ini membuat orang disekitarnya takut mendekat padanya, khawatir kalau-kalau pria tua itu akan akan menjadi gila dan akan melampiaskan amarahnya pada mereka.     

Saat ini, seorang murid Sekte Roh bergegas masuk ke dalam dan berkata dengan penuh hormat, "Tetua Tianqi, Nona Gu telah tiba. Dia sedang menunggumu di luar Sekte Roh."     

"Apa?"     

Wajah Tuan Tianqi Yang Terhormat menyala karena terkejut. Mengabaikan ramuan-ramuan di tangannya, dan langsung melemparkan ramuan tersebut ke belakangnya sebelum sosok tua itu bergegas keluar secepat angin.     

Di sebuah halaman gedung yang luas.     

Rambut Gu Ruoyun berkibar dibawah hembusan angin.     

Wanita itu berdiri dengan tangan yang disilangkan. Memakai pakaian hijau, dia tampak seperti pohon bambu ramping yang kokoh dan tangguh. Akan tetapi, matanya jernih dan dingin, seperti sesuatu yang keluar dari sebuah lukisan.     

Wanita ini tidak memiliki rupa yang bisa menghancurkan negeri tetapi wajahnya sangat indah dan enak dipandang.     

Mungkin dia menyadari tetua yang sedang menuju ke arahnya, wanita itu menaikkan pandangannya dengan lembut dan mengangkat sebelah alis sedikit. Dia berkata dengan senyum yang tidak sampai di matanya, "Tuan Tianqi Yang Terhormat, mengapa kamu memanggilku dengan terburu-buru? Kamu bahkan mengutus orang untuk mengantarku dari Istana Neraka Amethyst."     

Tuan Tianqi Yang Terhormat terkikik dan menggosok tangannya, "Gadis kecil, aku adalah kakekmu. Kamu adalah cucu dari adik perempuanku. Mengapa kamu masih menyebutku dengan Tuan Tianqi Yang Terhormat?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.