Si Bodoh Lan Shao (4)
Si Bodoh Lan Shao (4)
"Aku mengerti. Kamu boleh pergi."
Pria tua menutup mata perlahan dan menjawab putus asa.
"Aku akan mengurus masalah mengenai Rumah Bangsawan Obat. Kamu bisa melupakan tentang masalah ini."
"Baik, Ayah."
Akhirnya Lan Shao menghela nafas lega. Lalu dia menggabungkan telapak tangan sebelum meninggalkan ruangan.
Tepat ketika Lan Shao berbalik, pria tua itu membuka mata. Gelombang kekecewaan memenuhi pandangannya.
"Lan Shao, kamu jauh lebih lemah dibandingkan adikmu. Jika bukan karena kematian dan tekanan dari para kakek tua dari klan, posisi Tuan Keluarga Lan tidak akan pernah jatuh padamu! Bukan karena aku pilih-kasih tetapi aku khawatir kamu akan menghancurkan seluruh Keluarga Lan."
Sebagai ayah Lan Shao, bagaimana mungkin dia tidak memahami putranya sendiri?
Selain itu, bagaimana mungkin para bawahan dari seorang Master Pil menuntut setengah bagian kekayaan Keluarga Lan sebagai ganti untuk menyampaikan pesan?
Namun…
Si pria tua menutup matanya lagi ketika senyum kecut tersungging di wajahnya. Lalu dia menghembuskan nafas dan tidak mengatakan apa-apa.
...
Selama beberapa hari terakhir, seluruh Kota Utama ramai dengan kegembiraan yang tak tertandingi.
Restoran, kedai teh, pejalan kaki, dan semua orang sedang memperbincangkan tindakan Lan Shao di depan gerbang Rumah Bangsawan Obat! Mereka tak pernah menyangka kematian Tuan Muda Kedua dan Nyonya Muda dari Keluarga Lan bertahun-tahun yang lalu ada kaitannya dengan Lan Shao. Dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan posisi Tuan Lan!
Oleh sebab itu, sekarang Lan Shao menjadi lelucon di Daerah Blok Utara.
Akan tetapi, masalah ini segera tertutupi oleh masalah besar lainnya!
Menurut kabar, Gu Ruoyun, si gadis jenius yang ketenarannya bangkit pada pertemuan umum Sekte Obat, telah sampai di Kota Utama beberapa bulan lalu. Dia juga sudah pindah ke Daerah Blok Utara! Karenanya, semua kelompok besar dan kecil menjadi gempar. Rumah Bangsawan Obat yang awalnya sepi menjadi ramai bagaikan pasar.
Namun, tak peduli siapa yang datang berkunjung, mereka semua hanya berhenti di luar gerbang Rumah Bangsawan Obat.
Bahkan keluarga yang paling misterius diantara Empat Keluarga Besar di Kota Utama mengutus tetua dari klan mereka. Namun, dia tak hanya tidak bisa menemui Suhu dari Rumah Bangsawan Obat, dia bahkan tidak diizinkan melangkahkan kaki melewati ambang pintu.
Kemudian Rumah Bangsawan Obat mengeluarkan pengumuman. Dalam waktu setengah bulan, mereka akan mengadakan perjamuan dan semua orang yang telah mencapai jajaran Martial Supreme atau kelompok yang memiliki Martial Supreme harus mengutus perwakilan mereka untuk menghadiri perjamuan.
Di Daerah Blok Utara, jumlah kelompok yang memiliki Martial Supreme dalam jajaran mereka tidaklah sedikit. Oleh sebab itu, banyak kelompok yang telah memulai persiapan mereka! Dan untuk mereka yang tak punya cukup kekuatan, mereka hanya bisa menyaksikan dengan iri ketika keluarga lain menerima undangan.
Lagipula, Suhu dari Rumah Bangsawan Obat adalah seorang Master Pil yang keberadaannya ingin dimenangkan banyak orang. Bahkan kultivator Kota Pertama tidak mungkin mengabaikan seorang Master Pil.
Di seluruh Daerah Blok Utara, hanya Keluarga Jiang dan Keluarga Gu yang sama sekali tidak menunjukan tanda-tanda pergerakan. Orang lain bertanya-tanya apa yang dilakukan kedua keluarga tersebut. Mungkinkah mereka sama sekali tidak tertarik dengan Master Pil?
Tentu saja, apa yang tidak diketahui mereka adalah Gu Ruoyun, yang telah mereka angkat ke status dewa. Sekarang berada di kediaman Keluarga Jiang, bermain catur dengan dua kakek tua.
"Haha, Pak Tua Gu, kamu kalah." Pak Tua Jiang tertawa terbahak-bahak. Tawanya yang cerah dan jernih menggema ke seluruh sudut gedung Keluarga Jiang sebelum meneruskan, "Karena kamu kalah pada Gadis Gu, kamu bisa menyingkir. Sekarang giliranku."
Pak Tua Gu tersenyum dan menoleh pada Gu Ruoyun, mengatakan, "Gadis Gu, aku tak menyangka kamu tidak hanya sangat berbakat, kamu juga pemain catur yang hebat. Sayang sekali, tidak ada lelaki dalam Keluarga Gu. Kalau tidak, aku sungguh ingin menculikmu dan membawamu ke kediaman Keluarga Gu."
Dia menghela nafas pelan ketika wajahnya dipenuhi penyesalan.