Istri Liar Kaisar Jahat

"Hong Lian," Feng Xiaoxiao mengangkat keningnya yang cantik dan menatap wajah tampan pria berjubah merah dengan sedih. "Apa kamu benar-benar sudah lupa ketika kita pertama kali bertemu beberapa tahun yang lalu? Aku tak pernah melupakan dirimu selama ini. Mengapa kamu melupakanku?"     

Dia tak akan pernah melupakannya. Kala itu, ketika dia menerima berita tentang reruntuhan yang digali di dunia sekuler, itulah pertama kalinya dia meninggalkan Kota Pertama dan berkelana menuju reruntuhan itu.     

Itu juga merupakan tempat di mana dia bertemu dengan Raja Besar Hong Lian! Saat itu Feng Xiaoxiao tertarik dengan kemegahannya yang tiada tara.     

Pria seperti itu akan menyenangkan dimanapun dia berada. Dia juga akan menjadi pusat perhatian.     

Namun, setelah cintanya tak terbalas selama bertahun-tahun, pria itu telah melupakan semua hal tentangnya...     

"Aku tidak melupakanmu."     

Suara pria itu dingin dan kejam. Jubah merahnya tampak tegas dan mendominasi di tengah angin kencang.     

Baru saja Feng Xiaoxiao akan merasa bahagia, pria berjubah merah berbicara lagi, "Kamu telah mempersulit putriku yang berharga sewaktu di Sekte Pesona. Aku akan mengingatmu sekalipun kamu sudah berubah menjadi abu! Dan untuk hal lain yang kamu katakan… Maaf, di dunia ini, aku tidak perlu mengingat orang ataupun masalah yang tidak penting!"     

orang ataupun masalah yang tidak penting…     

Kata-kata itu bagaikan jarum tajam yang menusuk hati Feng Xiaoxiao dengan ganas adn membuatnya terhuyung ke belakang. Dia menggelengkan kepala dan tersenyum kecut sambil memandang Raja Besar Hong Lian.     

"Jika kamu tak punya istri, akankah kamu menikahiku?"     

Feng Xiaoxiao berpegang pada harapan terakhir dan berharap bisa mendengar jawaban yang sangat ingin dia dengar.     

Jika dia bisa mendapat satu jawaban itu, dia tak akan mempersulit Gu Ruoyun hari ini demi Raja Besar Hong Lian. Dia bahkan akan membiarkan ayah dan anak itu pergi.     

"Tidak."     

Akan tetapi, suara pria itu sedingin dan sekejam biasanya dan menghancurkan harapan terakhirnya.     

Feng Xiaoxiao menutup mata dengan penuh kesedihan. Setelah jeda yang panjang, dia membuka mata lagi. Matanya yang cantik tidak lagi menampakkan kelembutan dan tatapannya kini dipenuhi sinar dingin. Dia melotot dingin pada wajah tampan di depannya.     

Hong Lian, karena kamu begitu tak punya belas kasih, jangan salahkan aku karena tidak adil!     

Aku sudah memberimu kesempatan namun kamu tidak menghargainya. Karena begitu kejadiannya, aku tak akan melepaskan kalian berdua! Dan untuk dirimu… aku akan mengikatmu sepanjang hidup agar kamu tak akan mengetahui kebebasan lagi!     

"Hehe," Suhu Sekte Langit tertawa dingin dan mencemooh dengan ejekan. "Raja Lembah, aku lihat Raja Besar Hong Lian sungguh tidak menyukai putrimu sama sekali. Dia bahkan tidak tahu bahwa dia akan menjadi mempelai pria hari ini. Mungkinkah kamu memaksanya menikahi putrimu?"     

Ekspresi Raja Lembah adalah pemandangan yang sangat buruk saat melotot dingin pada Feng Xiaoxiao. Ada ekspresi kecewa di matanya bersamaan dengan sinar berkuasa yang tak terkalahkan.     

Tentu saja, Feng Xiaoxiao telah sangat membuatnya kecewa hari ini!     

"Feng Xiaoxiao, sebelumnya kamu telah bersumpah sebelum di depanku bahwa Raja Besar Hong Lian pasti akan menikahi dirimu. Jika hasilnya tidak menjadi seperti itu, kamu akan menyerahkan posisi sebagai Raja Lembah Muda. Sekarang, kamu bukan lagi Raja Lembah Muda di Lembah Angin! Posisi ini akan dikembalikan pada Qing'er."     

Raja Lembah meluruskan lengan baju saat menyatakan pernyataannya dengan tegas.     

Ekspresi Feng Xiaoxiao kini berubah menjadi semakin putih dari sebelumnya. Tiba-tiba, dia tertawa terbahak-bahak. Tawanya sangat kasar dan terdengar seperti hantu yang menangis di hutan.     

"Ayah, tak peduli apapun yang aku lakukan, dihatimu aku tak bisa dibandingkan dengan Feng Yuqing."     

Dia mengangkat kepala dan menatap Raja Lembah saat matanya dipenuhi kesedihan mendalam.     

Jika ayahnya tidak mencabut posisi sebagai Raja Lembah Muda karena kekalahannya, mungkin dia tak akan sesedih ini. Namun, tak peduli apapun yang dia lakukan, dia tak akan pernah bisa mengubah hati ayahnya yang keras dan dingin itu!