Hewan Sakral (4)
Hewan Sakral (4)
Tanpa maksud, tatapan Ketua Klan tertuju pada Gu Ruoyun. Dia bertanya-tanya apakah Gu Ruoyun akan menjadi orang yang sanggup menjinakkan Raja Hewan Sakral dengan lancar.
Setelah itu, beberapa murid lain perlahan-lahan melangkah kedepan. Meskipun demikian, mereka berakhir seperti Yun Yan dan gagal bahkan sebelum mendekat pada Hewan Sakral. Sinar yang berkilauan di wajah mereka kini dipenuhi perasaan kekalahan yang suram.
"Siapa yang ingin mencoba selanjutnya?"
Mata Ketua Klan memindai sekelilingnya sambil berbicara acuh tak acuh.
"Aku ingin mencobanya."
Suara yang lemah lembut perlahan-lahan terdengar dari kerumunan.
Lalu Ketua Klan melihat seorang wanita yang memakai jubah kuning muda muncul di depan mata kerumunan dengan senyuman yang anggun.
Tak perlu dikatakan bahwa Wen Ya memang sangat cantik. Aura anggun kebangsawanan darinya langsung menarik pandangan semua murid Orde Rahasia di alun-alun. Tatapan mereka semua tertuju padanya saat perasaan kekaguman melintas dalam tatapan mereka.
Wen Ya sudah mengalami perhatian semacam ini dari usia yang sangat muda jadi dia bahkan tidak menampakkan emosi di wajahnya. Senyuman di wajahnya terus menyala dengan sinar yang lembut.
"Siapa dia?"
Ketua Klan mengerutkan kening dan bertanya dengan suara pelan.
Mendengar ini, Tetua Tianren buru-buru menjelaskan, "Melapor pada Ketua Klan. Wanita ini adalah pemenang kedua dalam penilaian sebelumnya. Dia adalah Wen Ya, Nona Sulung dari Keluarga Wen. Dia satu tingkat dibawah Gadis Gu. Menurut kaidah, dia juga berhak bergabung dalam ujian dari Raja Hewan Sakral."
Ketua Klan mengangguk ketika matanya beralih untuk menatap wajah cantik Wen Ya. Kemudian dia berbicara dengan lantang, "Karena kamu telah memasuki Orde Rahasia, kamu dianggap sebagai murid sementara di Orde Rahasia. Selama kamu berhasil lolos ujian, aku akan menepati ucapanku."
Wen Ya tersenyum dan menjawab dengan suara murni, "Raja Hewan Sakral, sudah lama aku punya ketertarikan terhadap Hewan Sakral Orde Rahasia. Oleh sebab itu, aku hanya ingin mencoba. Apakah aku gagal atau berhasil, aku tidak akan menyesal."
Ketika Klan hanya bisa mengagumi kata-kata Wen Ya. Wajahnya melembut dan menjawab dengan ach tak acuh, "Kamu boleh mulai."
"Baik, Raja Ketua Klan."
Wen Ya tersenyum sepanjang waktu dan matanya yang cantik penuh dengan rasa percaya diri. Sebagai seseorang yang telah menerima pelatihan Keluarga Wen dari usia muda, dia sangat percaya bahwa dia akan sanggup menjinakkan Hewan Sakral.
Dia mengalihkan tatapannya saat memikirkan ini dan berjalan menuju makhluk kecil di hadapannya. Ketika makhluk kecil itu melihat Wen Ya mendekat, si makhluk kecil mengerjap dan menatapnya dengan bingung, benar-benar tidak yakin apa yang diinginkan wanita yang sangat cantik ini.
Masalahnya adalah, makhluk kecil ini tidak tahan terhadap wanita cantik. Karena itu, dia tidak menatapnya dengan permusuhan, seperti cara dia memperlakukan murid Orde Rahasia lain pada awalnya, dan membiarkan Wen Ya mendekatinya.
"Raja Hewan Sakral, sudah lama aku sangat menghargaimu. Aku tak pernah menyangka akan punya nasib baik bertemu denganmu hari ini. Jika kamu bersedia, aku bisa memiliki harta peninggalan dengan cara yang masuk akal. Tentu saja, jika kamu tak bersedia, aku bisa menerima kegagalanku kali ini. Bagaimanapun, menurut pendapatku, keuntungan terbesar dari kedatanganku di Orde Rahasia adalah bertemu denganmu, Raja Hewan Sakral."
Tak perlu dikatakan bahwa Wen Ya punya pemahaman yang baik tentang bagaimana hati para hewan roh bekerja. Dia memahami bahwa, entah itu manusia atau hewan, tak ada yang bisa menahan pujian.
Tentu saja, setelah mendengar ucapan penghormatan itu, sikap makhluk kecil melembut dan terlihat seperti sedang dalam keadaan bahagia.