Istri Liar Kaisar Jahat

Harta Peninggalan (6)



Harta Peninggalan (6)

"Gu Ruoyun!"     

Gu Ruoyun tengah berkultivasi di ruang murid Orde Rahasia ketika seseorang memanggil namanya. Baru saja dia membuka mata, pintu ruangan telah terbuka dan dia melihat Yun Yan yang memakai jubah hijau bergegas masuk dengan terburu-buru.     

Gu Ruoyun menatap Yun Yan yang gelisah itu sambil mengerutkan kening.     

Namun, dengan satu tindakan, tubuh Yun Yan langsung menjadi kaku dan dia langsung berteriak dengan bingung, "Pemimpin…"     

Hanya surga yang tahu betapa enggan dia menyebut Gu Ruoyun dengan cara seperti itu, tetapi dia tak punya pilihan lain. Ini adalah kesalahannya sendiri karena kalah dan membuat janji seperti itu pada Gu Ruoyun!     

Anggota Orde Rahasia selalu menepati janji jadi tak peduli betapa angkuh dirinya, dia tak akan pernah menarik kata-katanya.     

"Apa ada yang salah?" Mata Gu Ruoyun menyapu ekspresi gelisah Yun Yan saat bertanya acuh tak acuh.     

"Oh, jadi begini." Yun Yan menenangkan diri dan berkata, "Pemimpin, aku khawatir klaim akan harta peninggalan itu berada dalam bahaya dan aku disini untuk memberitahu masalah ini padamu."     

Mendengar ini, jantung Gu Ruoyun langsung berdegup kencang. Kemudian dia mengerutkan kening dan bertanya, "Apa terjadi sesuatu di Orde Rahasia? Apa seseorang mencoba menantangku lagi?"     

"Ini jauh lebih sulit daripada tantangan." Yun Yan mengamati Gu Ruoyun dengan hati-hati sebelum melanjutkan, "Pemimpin, aku dengar bahwa Ketua Klan mengeluarkan perintah bahwa mereka akan menyeleksi pewaris harta peninggalan sekali lagi."     

Hati Gu Ruoyun langsung turun ke titik terendah sepanjang masa. Dia tak bisa menenangkan keningnya dan wajahnya yang anggun dipenuhi aura dingin dan angkuh. Ekspresinya acuh tak acuh ketika mengatakan, "Tampaknya Orde Rahasia berkeinginan menarik kembali kata-kata mereka."     

Pernyataan ini menyebabkan ekspresi malu di wajah angkuh Yun Yan. "Aku tak tahu apa yang sedang terjadi. Menurut perintah, hanya orang yang bisa menaklukan Hewan Sakral milik klan yang akan diizinkan menerima harta peninggalan. Walaupun aku tak tahu kebenaran dibalik semua ini, aku memahami bahwa Orde Rahasia selalu menepati ucapan mereka. Jika Ketua Klan mengeluarkan perintah seperti itu, pasti telah terjadi sesuatu di Orde Rahasia."     

Gu Ruoyun tersenyum simpul. "Karena harta peninggalan ini adalah milik Orde Rahasia, tak masalah berapa kali kalian melakukan pemilihan ulang. Itu adalah urusan kalian. Tentu saja, bukan berarti aku akan menyerah akan harta peninggalan itu!"     

Yun Yan merasa malu ketika menatap Gu Ruoyun. Dia ingin mengatakan sesuatu tapi tidak tahu apa yang ingin dikatakan. Pada akhirnya, dia hanya bisa berjalan dalam diam.     

Sebelum ini, mungkin dia akan bahagia ketika mendengar tentang pemilihan ulang. Namun, dia telah menjanjikan kesetiaan pada Gu Ruoyun dengan penuh ketulusan setelah dikalahkan. Karena itu, sekarang dia merasakan sedikit ketidakpuasan terhadap keputusan Orde Rahasia.     

Tetapi, Yun Yan hanyalah seorang murid, jadi bagaimana dia bisa menentukan keputusan Ketua Klan? Dan lagi, tak peduli betapa tidak senang yang dia rasakan, dia tak punya pilihan selain menahannya.     

...     

Di ruangan Ketua Klan, Tetua Tianren memandang seorang wanita tua, yang menutup mata dalam meditasi, dan bertanya bingung, "Ketua Klan, apa kita tak akan menilai Gadis Gu? Mengapa tiba-tiba kamu memutuskan untuk memilih pewaris harta peninggalan yang baru?"     

Ketua Klan tertawa getir dan membuka matanya. Kemudian dia menggelengkan kepala dengan putus asa, "Ini bukanlah ideku, ini adalah keputusan Hewan Sakral."     

"Hewan Sakral?" Mata Tetua Tianren langsung melebar ketika mendengarnya. Dia memandang wajah tua Ketua Klan dengan bingung sambil bertanya, "Ketua Klan, apa katamu? Apakah Hewan Sakral akhirnya berbicara padamu?"     

Ketua klan menutup mata perlahan. Setelah jeda yang panjang, dia membuka mata lagi dan menjawab dengan suara pelan, "Aku juga tak mengerti apa yang dipikirkan Hewan Sakral. Semalam dia berkomunikasi denganku melalui jiwa dan memberiku beberapa perintah. Dan untuk apa yang dia rencanakan, aku tidak begitu yakin! Tambahan pula, di Orde Rahasia, hanya Nona Sakral yang diizinkan berkomunikasi dengan Hewan Sakral tanpa penghalang. Karena Nona Sakral tak ada, aku tidak begitu yakin apa yang Hewan Sakral coba katakan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.