Burung Vermilion Tiba-tiba Menjadi Sangat Marah (2)
Burung Vermilion Tiba-tiba Menjadi Sangat Marah (2)
Murong Qian menyalak dengan marah ketika melihat bagaimana si kultivator tidak menanggapi perintahnya.
Dia beranggapan bahwa si kultivator enggan bertindak setelah melihat wajah Burung Vermilion yang menggemaskan, tetapi tak ada yang bisa melihat ketakutan yang meningkat dalam hati si kultivator! Tangan yang sedang memegang pedang gemetar tanpa henti saat rasa takut perlahan-lahan mengambil alih ekspresinya.
"Kamu ingin membunuhku?" Burung Vermilion tersenyum. Ada sedikit kekejaman dalam senyumannya. "Itu tergantung pada apakah kamu punya kemampuan."
BUM!
Ledakan api ditembakkan dari mulut Burung Vermilion. Sebelum si kultivator bisa bereaksi, dia sudah tertelan sepenuhnya oleh kobaran api sampai tak ada abunya yang tersisa.
Murong Qian, yang wajahnya dipenuhi kemarahan, langsung terperangah. Dia gemetar dalam diam dan menatap tak percaya pada wajah kecil Burung Vermilion yang menggemaskan. Seluruh tubuhnya terasa seperti telah tenggelam ke dalam es dan menggigit bibir, kedinginan sampai ke tulang.
Burung iberbalik perlahan dan menatap Murong Qian dengan mata besarnya yang tersenyum.
Senyumannya setara dengan iblis yang melambaikan tangan kepada Murong Qian, membuat dia terhuyung ke belakang tak berdaya.
"Berusaha menggunakanku untuk mengancam Suhuku? Kamu bahkan memilih orang yang salah. Orang bodoh seperti dia bahkan tak bisa menangkapku."
Suaranya berbunyi sejernih suara lonceng. Ada seringai di wajah kecilnya yang lembut dan bagaikan permata. Seolah-olah dia sama sekali tidak merasakan kemarahan terhadap tindakan Murong Qian.
"Xiao Qian, sudah kukatakan padamu untuk menyerah saat ini."
Wen Ya menggelengkan kepala dan menghela nafas.
Wanita ini sungguh tak bisa berpikir. Jika anak kecil itu bisa ditangkap dengan mudah, mengapa dia memintanya untuk menyerah?
Namun, dia masih saja menyerang!
"Apa kalian akan menyerah sendiri atau aku yang akan mengeluarkan kalian?" Gu Ruoyun memegang pedang patah di tangannya sambil memandang kelompok dalam arena dengan ekspresi dingin di matanya sebelum berbicara dengan nada suara acuh tak acuh.
Sebelum Gu Ruoyun menindaklanjuti ancamannya, para kultivator lain buru-buru meninggalkan arena dengan penyesalan di dalam hati mereka. Mengapa kami mendengarkan perintah Murong Qian? Wanita ini jelas adalah iblis, tak akan pernah berakhir baik bagi mereka yang melawannya.
Mereka benar-benar menyesalinya!
Saat yang lainnya sudah pergi, selain dari kelompoknya Gu Ruoyun, yang tersisa hanyalah anggota Keluarga Murong dan Keluarga Wen.
"Xiao Qian, selama masih ada kehidupan, masih ada harapan. Lebih baik kamu pergi sekarang."
Ekspresi Wen Ya dipenuhi kegawatan saat menatap Murong Qian tanpa kata, "Aku belum berhadapan langsung dengannya jadi aku tidak terhalang. Lebih baik kamu pergi dengan cepat. Dia terlalu kejam dan akan membunuhmu! Biar aku mengulur waktu untukmu sementara kamu keluar dari arena dengan cepat. Selama kamu meninggalkan arena, dia tak bisa melakukan apapun padamu."
Setelah berbicara, Wen Ya mendorong Murong Qian ke pinggir arena.
Murong Qian merasa sangat tersentuh saat melihat ekspresi khawatir di wajah Wen Ya, "Kakak Wen Ya, terima kasih. Aku akan meninggalkan arena."
Dia menggertakkan gigi. Tak peduli betapa enggan yang dia rasakan, dia tahu bahwa dia tidak setara dengan Gu Ruoyun. Karena itu, dia bergegas berlari menuju tepian arena dan melompat.
"Wen Ya, Nona Sulung dari Keluarga Wen." Gu Ruoyun menatap wajah anggun Wen Ya dan tersenyum acuh tak acuh. "Kamu lumayan cerdas hingga bisa membuat Murong Qian meninggalkan tempat teratas kepadamu. Dia bahkan akan berterimakasih untuk hal itu."
Ekspresi Wen Ya berubah drastis. Jelas Gu Ruoyun sudah melihat langsung ke dalam dirinya.
"Jika tebakanku benar, kamu akan menerima kekalahan dan berjalan keluar dari arena setelah Murong Qian pergi." Gu Ruoyun tertawa. "Secara logis, kamu akan mendapat tempat kedua. Setelah kompetisi berakhir, kamu akan bersekongkol dengan Utusan Kiri Orde Rahasia lagi dan menyingkirkan diriku. Tanpa aku, sang pemenang, tentu saja kamu akan diangkat ke posisi pertama!"