Aku Ingin Mengandung Anak Raja Besar (7)
Aku Ingin Mengandung Anak Raja Besar (7)
Itu benar, makhluk kecil itu bersemangat. Matanya disipitkan dengan cabul pada payudara wanita-wanita tersebut. Ekspresi vulgar seperti itu harusnya tak pernah terlihat di wajah makhluk kecil menggemaskan ini.
Disebelah wanita berjubah hijau ada seorang pria berambut perak yang memakai jubah merah.
Wajahnya sangat rupawan sehingga dapat menghancurkan kota. Matanya yang berwarna merah membawa sinar suram dan hanya memperlihatkan senyuman ketika menatap wanita di sampingnya.
Senyumannya membuat semua orang dalam ruangan meninggalkan jiwa mereka.
"Itu mereka!"
Lin Xue mengenali Gu Ruoyun yang mengikuti Raja Besar Hong Lian pada tatapan pertama. "Mengapa mereka? Mengapa mereka datang bersama Raja Besar ke perjamuan ini? Apa hubungan mereka?"
Si pengawal muda tidak menjawab saat matanya menatap Gu Ruoyun lekat-lekat. Perlahan-lahan, pemahaman terlihat dalam tatapannya.
"Ketika pertama kali melihat wanita itu, aku pikir dia tampak tidak asing tapi aku tak bisa tahu mengapa. Sekarang, aku bisa melihat bahwa dia mirip dengan Nyonya! Jika tebakanku benar, dia pasti putri Nyonya."
Wajah Lin Xue langsung memucat saat matanya penuh keterkejutan.
Dia tak pernah menyangka wanita yang dia temui di jalanan baru-baru ini adalah putri Raja Besar yang diperbincangkan!
Lin Xue menggertakkan gigi saat memikirkan ini ketika matanya penuh ketidakpuasan.
"Xue'er, lupakan. Lebih baik kamu berhenti bertengkar dengan Nona Sulung. Raja Besar sangat protektif terhadap putrinya. Jika dia mengetahui sikapmu itu, dia tak akan pernah melepasmu."
Si pengawal masih ingin memberikan saran terakhir.
Akan tetapi, Lin Xue kesal dengan cara penyebutan pengawal itu, "Nona Sulung macam apa dia? Dari sekte mana? Aku menolak mengakui Nona Sulung ini! Kamu tak perlu mengatakan apapun lagi!"
"Xue'er!"
Si pengawal panik dan bergegas melihat ke sekeliling. Ketika menyadari tak ada yang memperhatikan mereka, dia menegur adiknya, "Berhenti menyebabkan masalah, apa kamu akan puas setelah kamu menghancurkan dirimu sendiri?"
"Kakak, jika aku tidak mengandung anak Raja Besar, aku benar-benar akan menghancurkan diriku!" Ekspresi Lin Xue penuh keyakinan, "Menurutmu, apakah anak perempuan ataukah anak laki-laki yang lebih penting bagi pria?"
Si pengawal terdiam. Tak perlu menjawab pertanyaan seperti itu. Bagi pria yang mengkhawatirkan penerusnya, anak laki-laki akan selalu lebih penting daripada anak perempuan.
"Orang seperti Raja Besar seharusnya tidak kehilangan keturunan. Kalau tidak, seluruh wilayah akan diberikan kepada orang luar! Ketika aku melahirkan putranya, maka putrinya akan kehilangan semua kasih sayang dari Raja Besar."
Ada perasaan kebencian dalam mata gadis muda itu. "Kakak, apa kamu tahu aku sangat, sangat membenci dua orang yang mempermalukanku di depan umum itu? Terutama pria berambut perak itu. Sangat disayangkan dia punya wajah yang rupawan tetapi akan menyerang seorang wanita. Pria yang memukul wanita harusnya mati!"
Si pengawal terkejut seolah-olah tak menyangka pertengkaran kecil ini akan membawa kebencian mendalam kepada adiknya.
"Oleh sebab itu, aku harus melahirkan putra Raja Besar. Saat aku sudah punya anak Raja Besar, gadis sialan itu terpaksa akan memanggilku ibu dan harus bergantung padaku untuk bertahan hidup! Kemudian, dia harus menjilat padak. Kalau tidak, aku akan membuat Raja Besar mengusirnya dari rumah!"