Lin Xue Yang Tak Punya Otak (5)
Lin Xue Yang Tak Punya Otak (5)
Seorang gadis muda berdiri di halaman. Wajahnya penuh kebahagiaan sementara matanya menyala dengan semangat.
"Benar. Raja Besar suka mencicipi semangkuk bubur biji teratai yang disiapkan Nyonya sementara dia menangani bisnis. Ini sudah menjadi kebiasaan. Tinggal menunggu waktu, menurutku Raja Besar pasti sudah selesai memakan bubur biji teratai. Kamu bisa masuk sekarang."
"Hebat."
Si gadis muda melompat-lompat bahagia. Wajah dingin dan tampan pria itu melintas dalam benaknya dan rasa malu muncul di wajahnya "Raja Besar mungkin sudah sedikit berumur tapi berdasarkan tampangnya, dia sangat tampan. Jika aku bisa menghabiskan satu malam bersamanya, aku akan puas."
Lin Yang menggelengkan kepala putus asa dan berkata, "Ayo kesana, Xue'er. Kamu harus berhati-hati dan kamu tak boleh membiarkan Nyonya melihatmu. Kalau tidak, kamu akan membawa bencana kematianmu."
"Hmm, selama aku menjadi kekasih Raja Besar, akankah dia berani menyentuhku?"
Gadis muda itu mendengus dingin. Di hatinya, selama dia mengandung putra Raja Besar, dia akan menerima kekuasaan tertinggi di Wilayah Teratai Merah!
"Ayo, kakak. Aku khawatir Raja Besar mungkin akan meninggalkan ruang belajar jika kita menunda lebih lama lagi."
Saat berbicara, dia menarik Lin Yang dan bergegas menuju ruang belajar.
…
Pada saat ini, si pesuruh yang baru saja selesai memakan bubur biji teratai meniup lilin di ruang belajar ketika dia tersandung dan hampir ambruk di tanah. Dia dengan cepat bangkit dan merasakan sensasi yang sangat membara di sekujur tubuhnya. Dia perlu menemukan seseorang untuk melampiaskan hasrat itu.
KREK!
Pintu ruangan terbuka dan aroma wangi si wanita membasuh dirinya. Itu membuat si pesuruh kehilangan kendali dan bergegas ke arahnya, mendorong wanita yang baru saja memasuki ruang belajar, ke tanah.
"Aiya," Si gadis muda berteriak dengan cara yang manis dan mulus. Ada nada malu-malu dalam suaranya. "Kamu sangat kasar."
Lin Xue tidak menyangka orang sedingin Raja Besar akan begitu kasar ketika berkaitan dengan masalah seperti ini. Tambahan pula, aroma keringatnya berbau busuk! Ketika si pria mencium bibirnya, bau mulut menyerbu Lin Xue dan hampir membuatnya muntah.
Pada saat ini, tak ada cahaya di dalam ruangan itu dan langit malam sangat gelap sehingga jika seseorang mengulurkan tangan, mereka tak akan bisa melihat jari mereka. Karena itu, Lin Xue tak bisa melihat orang yang menindihnya di tanah bukanlah Raja Besar melainkan si pesuruh Raja Besar.
Setelah beberapa saat, Lin Xue merasa tubuhnya remuk karena rasa sakit dan tak bisa menahan diri berteriak dengan keras. Bagi siapapun yang tidak mengetahui situasi, mereka akan mengira dia diperkosa.
"Tolong! Seseorang! Selamatkan aku! Raja Besar memperkosa diriku!"
Ratap Lin Xue sambil berteriak.
Akan tetapi, karena orang yang ada diatasnya telah dibius, pikirannya kabur dan tidak mendengar ratapan Lin Xue. Karenanya, dia terus menumpahkan seluruh energinya ke dalam kegiatannya saat ini.
Inilah dampak yang Lin Xue inginkan.
Dia ingin Dongfang Yu menyaksikan segala yang dilakukan Raja Besar dengan matanya sendiri. Dengan begitu, wanita sombong itu akan sangat marah sehingga dia akan pergi! Mungkin Lin Xue tak perlu lagi menjadi selir tapi malah akan dijadikan istri resmi!
Di dalam kamar, Raja Besar sedang bermesraan dengan Dongfang Yu ketika pintu ruangan terbuka dan seorang pengawal bergegas masuk.
Akan tetapi, si pengawal terkejut ketika melihat apa yang sedang Raja Besar dan Dongfang Yu lakukan.
"Keluar!"
Suara Raja Besar dalam dan rendah tapi terasa pekat dengan niat membunuh. Hal itu membuat si pengawal sangat ketakutan hingga menggigil dan melemparkan diri di tanah serta berlutut dengan suara keras. Dia tak lagi berani menatap kedua orang tersebut.